Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KASUS

OD HORDEOLUM INTERNUM

Disusun untuk
Memenuhi Tugas Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Mata
RSUD RA Kartini Jepara

Disusun oleh:
Nabila Fauziah
30101507511

Pembimbing:
dr. Iffah Zulfa, Sp.M

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
2020
BAB I

STATUS PASIEN

I. IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien : Nn. A
Umur : 18 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Pernikahan : belum menikah
Agama / Suku : Islam / Jawa
Alamat : Kaliaman 3/1 Kembang
Pekerjaan : Mahasiswa
Nomor CM : 0007227**
Tanggal Pemeriksaan : 10 Januari 2020
II. ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan pada hari Jum’at, 10 Januari 2020 pukul 10.00 WIB secara
autoanamnesis di Poliklinik Mata RSUD RA Kartini Jepara

A. Keluhan Utama:
Benjolan pada kelopak atas mata kanan
B. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke poli mata RSUD RA Kartini Jepara diantar oleh keluarganya
dengan keluhan terdapat benjolan pada kelopak atas mata kanan sejak 3 bulan yang
lalu. Keluhan diawali dengan terasa ada yang mengganjal kemudian timbul benjolan
yang semakin lama semakin besar. Keluhan disertai nyeri saat benjolan disentuh,
benjolan berwarna merah dan terasa mengganjal. Tidak ada faktor memperburuk
namun benjolan sempat menghilang ketika minum obat dari dokter umum tetapi
benjolan kembali muncul saat obat habis. Tidak ada gangguan penglihatan.
C. Riwayat Penyakit Dahulu :
 Riwayat penyakit seperti ini sebelumnya (-)
 Riwayat DM (-), HT (-),alergi (-)
 Riwayat penggunaan kacamata (-)
 Riwayat memakai lensa kontak (-)
 Riwayat operasi yang berhubungan dengan mata (-)
D. Riwayat Penyakit Keluarga :
 Adek pasien memiliki keluhan yang sama
 Rwayat HT, DM, alergi pada keluarga disangkal
 Riwayat operasi yang berhubungan dengan mata (-)
E. Riwayat Sosial Ekonomi :
Pasien diantar oleh keluarganya untuk melakukan pemeriksaan di Poli Mata,
kesan social ekonomi cukup. BPJS.

III. PEMERIKSAAN FISIK


A. STATUS PRESENT
 Keadaan Umum : Baik
 Kesadaran : Compos mentis
 Vital Sign
 Tekanan Darah :110/90 mmHg
 Nadi :85 kali/ menit
 Suhu :36,5 0C
 Respiration Rate (RR) :18 x / menit
 Status Gizi : baik
 Berat Badan : 51 kg
 Tinggi Badan : 150 cm
 IMT : normoweight

B. STATUS OFTALMOLOGI
OD Tampak benjolan pada OS
kelopak atas mata kanan
OCULI DEXTRA (OD) PEMERIKSAAN OCULI SINISTRA (OS)
Visus jauh: 6/7; PS:B / PW:B Visus Visus jauh : 6/12;
Tidak dilakukan Tonometri Tidak dilakukan
Gerak bola mata normal, nyeri (-), Gerak bola mata normal, nyeri (-),
enoftalmus (-), eksoftalmus (-), Bulbus okuli enoftalmus (-), eksoftalmus (-),
strabismus (-) strabismus (-)
Tumor (+), hiperemis(+), nyeri tekan Edema (-), hiperemis(-), nyeri tekan (-),
Palpebra
(+), blefarospasme (-), lagoftalmus (- blefarospasme (-), lagoftalmus (-) ,
superior
), ektropion (-), entropion (-) ektropion (-), entropion (-)
Edema (-),injeksi silier (-),injeksi Edema (-), injeksi silier (-), injeksi
konjungtiva (-), infiltrat (-), konjungtiva (-), mixed injeksi (-),
Konjungtiva
hiperemis (-) infiltrat (-), hiperemis (-), jaringan
nekrotik (-)
Putih Sklera Putih
Bulat, jernih, edema (-), arkus senilis Bulat, keruh (-), edema (-), arkus senilis
(-), keratik presipitat (-), infiltrat (-), Kornea (-), Keratik presipitat (-), infiltrat (-),
sikatriks (-) sikatriks (-)
Jernih,dalam,hipopion(-), hifema (-), Camera Occuli Jernih, dalam , hipopion (-), hifema (-)
Anterior
Coklat,atrofi(-),edema(-),synekia (-), Iris Coklat, atrofi (-), edema(-), synekia (-),
reflek cahaya direk/indirek (+) Pupil reflek cahaya direk/indirek (+/+)
Kekeruhan (-) Lensa Kekeruhan (-)
Tidak dilakukan pemeriksaan Sistem Tidak dilakukan pemeriksaan segmen
segmen posterior Lakrimasi posterior

Keadaan mata pasien saat diperiksa :

Gambar 1.1 Oculi Dextra


IV. RESUME

Pasien datang ke poli mata RSUD RA Kartini Jepara diantar oleh keluarganya dengan
keluhan terdapat benjolan pada kelopak atas mata kanan sejak 3 bulan yang lalu. Keluhan
diawali dengan terasa ada yang mengganjal kemudian timbul benjolan yang semakin lama
semakin besar. Keluhan disertai nyeri saat benjolan disentuh, benjolan berwarna merah dan
terasa mengganjal. Tidak ada faktor memperburuk namun benjolan sempat menghilang
ketika minum obat dari dokter umum tetapi benjolan kembali muncul saat obat habis. Tidak
ada gangguan penglihatan. Riwayat penyakit seperti ini sebelumnya disangkal.Riwayat DM
(-), HT (-),alergi (-). Riwayat keluarga disangkal.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan VOD : 6/7; PS : B; PW : B. VOS : 6/12.


Pemeriksaan fisik ditemukan pada palpebra superior: Tumor(+), hiperemis(+),nyeri tekan (+).
V. DIAGNOSA DIFFERENSIAL
 OD Hordeolum interna
 OD Hordeolum eksterna
 OD Calazion

VII. DIAGNOSA KERJA


 OD Hordeolum interna

IX. PENATALAKSANAAN
 Kompres hangat
 C. Xitrol ED 6xOD
 Doksisiklin 2x100mg
X. EDUKASI
 Menganjurkan kepada pasien untuk mengkompres benjolan dengan air hangat
dengan cara air hangat di taruh di botol aqua kemudian dikompreskan
 Kontrol 1 minggu

XI. PROGNOSIS

Oculi Dekstra Oculi Sinistra


Ad Vitam Ad Bonam Ad Bonam
Ad Fungsionam Dubia Ad Bonam Dubia Ad Bonam
Ad Sanationam Dubia Ad Bonam Dubia Ad Bonam
Ad Komestikan Dubia Ad Bonam Dubia Ad Bonam
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. ANATOMI PALPEBRA

Palpebra superior dan inferior adalah modifikasi lipatan kulit yang dapat menutup dan
melindungi bola mata bagian anterior. Berkedip melindungi kornea dan konjungtiva dari dehidrasi.
Palpebra superior berakhir pada alis mata; palpebra inferior menyatu dengan pipi.

Palpebra terdiri atas lima bidang jaringan utama. Dari superfisial ke dalam terdapat lapis
kulit, lapis otot rangka (orbikularis okuli), jaringan areolar, jaringan fibrosa (tarsus), dan lapis
membran mukosa (konjungtiva pelpebrae).5

1. Kulit
Kulit pada palpebra berbeda dari kulit bagian lain tubuh karena tipis, longgar, dan elastis,
dengan sedikit folikel rambut, tanpa lemak subkutan.

2. Muskulus Orbikularis okuli


Fungsi otot ini adalah untuk munutup palpebra. Serat ototnya mengelilingi fissura palpebra
secara konsentris dan meluas sedikit melewati tepian orbita. Sebagian serat berjalan ke pipi
dan dahi. Bagian otot yang terdapat di dalam palpebra dikenal sebagai bagian pratarsal;
bagian diatas septum orbitae adalah bagian praseptal. Segmen luar palpebra disebut bagian
orbita. Orbikularis okuli dipersarafi oleh nervus facialis.

3. Jaringan Areolar
Terdapat di bawah muskulus orbikularis okuli, berhubungan degan lapis subaponeurotik dari
kujlit kepala.

4. Tarsus
Struktur penyokong utama dari palpebra adalah lapis jaringan fibrosa padat yang disebut
tarsus superior dan inferior. Tarsus terdiri atas jaringan penyokong kelopak mata dengan
kelenjar Meibom (40 buah di kelopak atas dan 20 buah di kelopak bawah).

5. Konjungtiva Palpebrae
Bagian posterior palpebrae dilapisi selapis membran mukosa, konjungtiva palpebra, yang
melekat erat pada tarsus.

Tepian palpebra dipisahkan oleh garis kelabu (batas mukokutan) menjadi tepian anterior
dan posterior. Tepian anterior terdiri dari bulu mata, glandula Zeiss dan Moll. Glandula Zeiss adalah
modifikasi kelenjar sebasea kecil yang bermuara dalam folikel rambut pada dasar bulu mata.
Glandula Moll adalah modifikasi kelenjar keringat yang bermuara ke dalam satu baris dekat bulu
mata. Tepian posterior berkontak dengan bola mata, dan sepanjang tepian ini terdapat muara-
muara kecil dari kelenjar sebasesa yang telah dimodifikasi (glandula Meibom atau tarsal)

Punktum lakrimalis terletak pada ujung medial dari tepian posterior palpebra. Punktum ini
berfungsi menghantarkan air mata ke bawah melalui kanalikulus terkait ke sakus lakrimalis.

Fisura palpebrae adalah ruang elips di antara kedua palpebra yang dibuka. Fisura ini berakhir
di kanthus medialis dan lateralis. Kanthus lateralis kira-kira 0,5 cm dari tepian lateral orbita dan
membentuk sudut tajam.

Septum orbitale adalah fascia di belakang bagian muskularis orbikularis yang terletak di
antara tepian orbita dan tarsus dan berfungsi sebagai sawar antara palpebra orbita. Septum orbitale
superius menyatu dengan tendo dari levator palpebra superior dan tarsus superior; septum orbitale
inferius menyatu dengan tarsus inferior.5

Retraktor palpebrae berfungsi membuka palpebra. Di palpebra superior, bagian otot rangka
adalah levator palpebra superioris, yang berasal dari apeks orbita dan berjalan ke depan dan
bercabang menjadi sebuah aponeurosis dan bagian yang lebih dalam yang mengandung serat-serat
otot polos dari muskulus Muller (tarsalis superior). Di palpebra inferior, retraktor utama adalah
muskulus rektus inferior, yang menjulurkan jaringan fibrosa untuk membungkus meuskulus obliqus
inferior dan berinsersio ke dalam batas bawah tarsus inferior dan orbikularis okuli. Otot polos dari
retraktor palpebrae disarafi oleh nervus simpatis. Levator dan muskulus rektus inferior dipasok oleh
nervus okulomotoris.

Pembuluh darah yang memperdarahi palpebrae adalah a. Palpebra. Persarafan sensorik


kelopak mata atas didapatkan dari ramus frontal nervus V, sedang kelopak mata bawah oleh cabang
kedua nervus V. 6
Figure 2. Anatomy of upper and lower eyelids.

Anda mungkin juga menyukai