Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

TUMBUH KEMBANG ANAK

OLEH

IRFAN PRATAMA

214119070

PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI

CIMAHI

2020

Stampel Tanggal : Tanggal :

Paraf Dosen Paraf Pembimbing Lapangan


Tumbuh Kembang Usia Pra Sekolah (Usia 3 Sampai 5 Tahun)

A. Perkembangan Biologis
Berat badan rata-rata pada anak usia 3 tahun adalah 14,6 Kg, usia 4
tahun adalah 18,7 Kg dan usia 5 tahun 18,7 Kg. Pertumbuhan tinggi badan
juga mengalami perubahan dengan pertambahan tinggi badan sebanyak 6,75
cm sampai 7,5 cm pertahun dan umumnya terjadi pada perpanjangan tungkai
kaki. Rata-rata tinggi badan usia 3 tahun adalah 95 cm, usia 4 tahun 103 cm
dan 5 tahun 110 cm.
Proporsi fisik anak pra sekolah lebih langsing namun lebih kuat daripada
todler, tangkas dan tanggap. Sebagian besar sistem tubuh telah matur dan
stabil serta dapat menyesuaikan diri dengan stress dan perubahan yang
moderat. Dalam periode ini sebagian dari anak sudah mempelajari mengenai
toilet training.
Perilaku motorik kasar yang terdapat pada masa ini anak mampu
berjalan, berlari, memanjat dan melompat pada usia 36 bulan atau 3 tahun.
Pada motorik halus anak dapat melakukan kegiatan seperti menggambar dan
berpakaian.
B. Perkembangan Psikososial ( Erikson )
Tugas utama pada usia pra sekolah adalah menguasai rasa inisiatif.
Ketika anak sedang mengalami konflik yang telah melampaui batas
kemampuan mereka dan memasuki serta mengalami rasa bersalah yang
disebabkan oleh perilaku yang tidak benar. Maka anak akan merasakan
perasaan bersalah dan berinisiatif untuk memperbaiki kesalahan tersebut.
Perkembangan superego atau kesadaran merupakan tugas utama
selanjutnya pada usia pra sekolah. Anak akan mempelajari kebenaran dan
kesalahan serta mempelajari kebaikan dan keburukan merupakan permulaan
untuk membangun moralitas pada anak.
C. Perkembangan Kognitif ( Piaget )
Menurut piaget dalam (Wong, 2008) perkembangan kognitif anak akan
mengalami fase praoperasional dengan rentang usia 2 – 7 tahun. Pada fase
ini terbagi lagi menjadi 2 fase diantaranya fase pra konseptual usia 2 – 4
tahun dan fase intuitif usia 4 – 7 tahun.

1. Fase pra konseptual (usia 2 – 4 tahun).


Pada tahap ini, penggunaan bahasa mulai berkembang dan
kemunculan sikap bermain adalah contoh lain dari peningkatan pemikiran
simbolis. Anak kecil mulai mencoret-coret gambar orang, rumah, mobil,
awan, dan benda lainnya. pemikiran pra-operasional masih mengandung
dua keterbatasan: egosentris dan animisme.
Egosentris adalah ketidakmampuan untuk membedakan antara perspektif
sendiri dengan perspektif orang lain. Contoh :
Ayah : Mary, ibu ada di rumah?
Mary : (diam tetapi menganggukan kepala)
Ayah : Mary, apa ayah bisa bicara dengan ibu?
Mary : (mengangguk lagi tetapi tetap diam)
Jawaban Mary bersifat egosentris karena dia tidak
mempertimbangkan perspektif ayahnya; dia tidak menyadari bahwa
ayahnya tidak dapat melihat dirinya menganggukkan kepalanya.
Animisme adalah kepercayaan bahwa objek tak bernyawa punya kualitas
“kehidupan” dan bisa bergerak. Contoh : “pohon itu mendorong daun dan
membuatnya gugur” atau “ trotoar itu mmebuat ku terjatuh”.
2. Fase pemikiran intuitif (usia 4 – 7 tahun)
Disebut tahap pemikiran intuitif karena mereka mengatakan
bahwa mereka tahu sesuatu tetapi mereka mengetahui tanpa
menggunakan pemikiran rasional. Tahap pra-oprasional ini menunjukkan
karaktersitik pemikiran yang disebut centration yaitu pemokusan
(pemusatan) perhatian pada satu karakteristik dengan mengabaikan
karaktersitik lainnya.
Centration tampak jelas dalam kurangnya conservation dari
anak, yaitu ide bahwa beberapa karaktersitik dari objek itu tetap sama
meski objek itu berubah penampilannya. Contoh : orang dewasa tahu
bahwa volume air akan tetap sama meski dia dimasukkan ke dalam
wadah yang bentuknya berlainan.
Tetapi, bagi anak kecil tidak demikian. Menurut Piaget, anak pada
tahap pra-operasional juga tidak bisa melakukan apa yang
disebut operation (operasi) yaitu representasi mental yang dapat di
balik (reversible). Contoh : seorang anak kecil mungkin tahu bahwa 4 + 2
= 6, tetapi tidka tahu kebalikannya, yaitu 6 – 2 = 4 adalah benar.
D. Perkembangan Moral Tingkat Prakonvensional atau Pramoral
(Kohlberg)
Tahap orientasi hukuman dan kepatuhan (anak usia 2 – 4 tahun) menilai
apakah suatu tindakan itu baik atau buruk. Apabila anak melakukan tindakan
buruk maka anak akan diberi hukuman begitu pula sebaliknya apabila anak
melakukan tindakan baik maka akan diberi suatu penghargaan.
Tahap instrumental naif (anak usia 4 – 7 tahun) merupakan semua
tindakan ditujukan pada arah pemuasan kebutuhan mereka sendiri dan
jarang ditujukan pada orang lain. Mereka memiliki rasa keadilan yang
konkret, misalnya apabila orang lain mencakar tanganku maka aku akan
mencakar balik tanganmu.
E. Perkembangan Spiritual
Pengetahuan anak tentag keyakinan dan agama dipelajari dari orang lain
yang bermakna dalam lingkungan mereka bisanya dari orang tua. Anak pra
sekolah memiliki konsep yang konkret mengenai tuhan sesuai dengan
imaginer mereka. Mereka akan lebih memahami tentang keagamaan dengan
metode cerita kisah sederhana yang sesuai dengan kitab suci yang dianut
dan mereka akan menghapal do’a yang singkat.
F. Perkembangan Citra Tubuh
Masa pra sekolah akan mengenali bahwa individu memiliki penampilan
yang diinginkan dan yang tidak diinginkan. Mereka mengenali perbedaan
warna kulit dan identitas antar individu sesuai dengan penampilannya, selain
itu mereka akan mulai membandingkan fisik yang mereka miliki dengan
teman sebayanya misalnya mengenai tinggi badan.
G. Perkembangan Seksualitas
Masa pra sekolah sangat penting untuk mengenali perkembangan
seksual, karena sangat berpengaruh pada identitas dan tingkat kepercayaan
secara menyuluruh. Pada fase ini anak akan lebih dekat dengan orang tua
yang berlawanan jenis kelamin sambil mengidentifikasi orang tua berjenis
kelamin yang sama. Sebagai contoh anak laki-laki akan mengikuti figure dari
seorang ayah mulai dari cara berpakaian yang sesuai dengan gendernya.
Tabel Pertumbuhan dan Perkembangan Selama Masa Pra Sekolah

Usia Fisik Motorik Kasar Motorik Halus Bahasa

3 1. Pertambahan berat 1. Mengendarai 1. Membangun menara 1. Mempunyai


badan biasanya 1,8 sepeda roda tiga dari 9 atau 10 kubus penataan kata
2. Melompat dari anak 2. Membangun 3
– 2,7 Kg per tahun sekitar 900
2. Rata-rata berat tangga terbawah jembatan dengan 3 2. Menggunakan
3. Berdiri dengan satu
badan 14,6 kg kubus kalimat yang terdiri
3. Penambahan tinggi kaki selama 3. Dengan mahir
dari tiga atau empat
badan biasanya 7,5 beberapa detik memasukan pelet
kata
4. Menaiki anak tangga
cm pertahun kecil kedalam botol 3. Berbicara terus
4. Rata-rata tinggi dengan kaki kanan
berleher sempit menerus tanpa ada
badan 95 cm dan kiri secara 4. Dalam menggambar
yang memerhatikan
5. Mungkin telah
bergantian atau menjiplak lingkaran
ada atau tidaknya
mencapai kontrol
mungkin dan menirukan
orang
defekasi dan
menggunakan gambar silang.
memerhatikannya
berkemih di malam
kedua kaki untuk 4. Mengulang kalimat
hari.
menuruni kedua dengan enam suku
anak tangga kata
5. Melompat jauh 5. Menanyakan banyak
6. Mungkin mencoba
pertanyaan
untuk menari namun
keseimbangan
belum adekuat

4 1. Denyut nadi dan 1. Lompat tali dan 1. Menggunakan 1. Memiliki penataan


respirasi sedikit melompat dengan gunting mengikuti 1500 kata atau lebih
2. Menggunakan
menurun satu kaki alur garis untuk
2. Kecepatan tumbuh 2. Menangkap bola kalimat yang terdiri
memotong gambar
masih sama dengan dengan baik’ 2. Dapat mengikat tali dari empat atau lima
3. Melempar bola dari
kecepatan tumbuh sepatu namun tidak kata
atas kepala 3. Menanyakan banyak
pada tahun dapat membuat
4. Berjalan menuruni
pertanyaan
sebelumnya simpul
tangga dengan kaki 4. Menceriitakan cerita
3. Rata-rata berat 3. Dalam menggambar
kanan kiri secara yang berlebihan
badan 16,7 Kg mampu menjiplak
5. Mengetahui lagu
4. Rata-rata tinggi bergantian
gambar segi empat,
sederhana
badan 103 cm
mengikuti gambar 6. Mematuhi empat
5. Potensi akan
silang frase preposisi “di
terjadinya ambliopia
bawah, di atas, di
(gejala mata malas)
samping, di depan”
7. Menyebutkan nama
satu warna atau
lebih
8. Memahami analogi
seperti “ jika es
dingin, maka api...”

5 1. Denyut nadi dan 1. Lompat talidan 1. Mengikat tali sepatu 1. Memiliki penataan
2. Menggunakan
respirasi sedikit melompat dengan 2100 kata atau lebih
gunting, pensil dan 2. Menggunakan
menurun kaki kanan dan kiri
2. Rata-rata berat alat sederhana kalimat yang terdiri
seara bergantian
badan 18,7 Kg 2. Melempar dan dengan baik dari enam atau
3. Rata-rata tinggi 3. Dapat menggambar
menangkap bola delapan kata
badan 110 cm dan menjiplak 3. Menamakan 4
dengan baik
4. Erupsi gigi
3. Bermain papan sebuah bentuk warna atau lebih
permanen sudah 4. Dapat menulis 4. Menerangkan
luncur dengan
mulai nomor atau nama gambar atau lukisan
keseimbangan yang
5. Dominasi tangan
sendiri dengan banyak
baik
kanan sudah dimulai
4. Berjalan mundur ‘ komentar
dan tidak kidal 5. Melompat dari 5. Mengenal nama-
ketinggian 30 cm nama hari dalam 1
dan mendarat minggu, bulan dan
dengan jari kaki kata yang berkaitan
6. Keseimbangan dengan waktu
6. Mengetahui
berjalan dengan kaki
komposisi seperti
kanan kiri secara
“sepatu terbuat
bergantian dengan
dari...”
mata tertutup
7. Dapat melakukan
perintah secara
berturut-turut
Usia Sosialisasi Kognisi Hubungan Keluarga

Anda mungkin juga menyukai