Anda di halaman 1dari 6

Analisis potensi bahaya kebisingan di lingkungan kerja

Ahmad Ramadhan ,Ardi ,Ayu lestary H ,Bethania boang M ,Essy Humaira N ,Fahrul
fajar D ,Ifra Juffinda ,M. Rafki Yunaldi ,Raihan Bilfandi ,Riza Amellia ,Satria Lian ,wiwit
Via Dolo Rosa G

Jurusan Teknik Kimia ,Fakultas Teknik ,Universitas Riau

Jl. Bina widya, panam, pekanbaru

*Email: unri.ac.id
ABSTRAK

Kebisingan merupakan masalah yang sampai sekarang belum bisa ditanggulangi secara baik karena
merupakan salah satu faktor yang diabaikan dari lingkugan kerja, sehingga dapat menjadi ancaman
serius bagi kesehatan para pekerja. Adanya alat – alat produksi dari mesin – mesin pada pabrik sebagai
penerapan kemajuan teknologi dihasilkan intesitas suara yang dapat menyebabkan kebisingan dan
menggangu kesehatan .kebisingan juga dapat menyebabkan gangguan lain seperti gangguan psikologis,
fisiologis, dan komunikasi. Ganguan psikologis dapat berupa rasa tidak nyaman, kurang konsentrasi,
susah tidur, dan cepat marah. Gangguan tidur dapat dikaitkan dengan 13% dari kesalahan kerja. Pekerja
yang mengalami gangguan tidurmemiliki resiko 1,62 kali lebih tinggi untuk menggalami kecelakaan
dibandingkan dengan pekerja yang tidak mengalami gangguan tidur karna kebisingan.

Kata kunci: kebisingan, pekerja pabrik

ABSTRACT

Noise is a problem that until now has not been properly addressed because it is one of the factors that is
neglected from the work environment, so that it can be a serious threat to the health of workers. The
existence of production equipment from machineries at the factory as the application of technological
advances produced sound intensity which can cause noise and interfere with health. Noise can also cause
other disorders such as psychological, physiological, and communication disorders. Psychological
disorders can include discomfort, lack of concentration, insomnia, and irritability. Sleep disturbance can
be attributed to 13% of work errors. Workers who experience sleep disorders have a 1.62 times higher

1
risk of experiencing accidents compared to workers who do not experience sleep disturbances because
of noise.

Keywords: noise, factory workers.

PENDAHULUAN yang dihindari oleh siapapun,lebih-lebih dalam


melaksanakan dalam suatu pekerjaan,karena
Kebisingan merupakan masalah yang
konsentrasi pekerja akan dapat
sering dijumpai dibanyak perusahaan besar saat
terganggu.Dengan terganggunya konsentrasi ini
ini.Kebisingan adalah terjadinya bunyi yang
maka pekerjaan yang dilakukan akan banyak
tidak dikehendaki sehingga menganggu atau
timbul kesalahan atau kerusakan sehingga akan
membahayakan kesehatan.Kebisingan dapat
menimbulkan kerugian (Anizar,2009).
menyebabkan berbagai gangguan seperti
gangguan fisologi,gangguan psikologi,gangguan Upaya pengendalian kebisingan meliputi
komunukasi dan ketelitian.Sebagai contoh, identifikasi masalah kebisingan di pabrik dan
peraturan mengenai kebisingan paparn kerja menentukan tingkat kebisingan yang diterima
pada industry harus kurang dari 90 dBA dengan oleh karyawan,sehingga paper ini bertujuan
rata-rata waktu 8 jam. untuk melakukan suatu pengendalian potensi
bahaya kebisingan di tempat kerja agar tenaga
Faktor kebisingan di lingkungan kerja
kerja dapat bekerja dengan sehat dan selamat.
dapat menyebabkan munculnya potensi resiko
lainnya seperti gangguan stress percepatan RUMUSAN MASALAH
denyut nadi,penngkatan tekanan
1. Pengertian dari kebisingan
darah,kestabilan emosional,gangguan komunisi
2. Klasifikasi kebsingan
dan penurunan motivasi kerja.
3. Akibat dari kebisingan bagi para pekerja
Jenis pekerjaan yang melibatkan paparan 4. Pencegahan kebisingan bgi pekerja
terhadap kebisingan antara lain 5. Penyakit yang ditimbulkan di
pertambangan,pembuatan terowongan,mesin lingkungan kerja oleh kebisingan
berat,penggalian(pengeboman,peledakan),mesin 6. Cara mengatasi bahaya kebisingan di
tekstil,dan uji coba mesin jet.Bising dapat tempat kerja
didefinisikan sebagai bunyi yang tidak
disukai,suara yang menganggu atau bunyi yang
menjengkalkan.Suara bising adalah suatu hal

2
KAJIAN LITERATUR Kebisingan adalah bunyi atau suara
yang tidak dikehendaki dan dapat
Definisi sumber bising adalah sumber bunyi
menganggu kesehatan dan kenyamanan
yang kehadirannya dianggap menganggu
lingkungan yang dinyatakan dalam
pendengar baik dari sumber bergerak maupun
satuan decibel (dB)
tidak bergerak.Umumnya sumber kebisingan
dapat berasal dari kegiatan industry 2. Klasifikasi kebisingan
,perdagangan,pembangunan,alat pembangkit
Menurut baba(2007),kebisingan di tempat kerja
tenaga,alat pengangkut dan kegiatan rumah
di bagi kedalam 2 kelompok yaitu :
tangga.Di industry,sumber kebisingan dapat
diklasifikasikan menjadi tiga macam yaitu a. Kebisingan tetap dipisahkan lagi
mesin,vibrasi,pergerakan udara,gas dan cairan. menjadi 2 jenis yaitu:
-kebisingan dengan frekuensi terputus
Penyakit akibat kerja atau lebih dikenal sebagai
yang mencakup nada-nada murni ada
man made diseases dapat timbul setelah seorang
frekuensi.contohnya suara mesin.
karyawan yang tadinya terbukti sehat memulai
-kebisingan tetap,kebisingan dengan
pekerjaannya.
frekuensi terputus dan brod band noise
Langkah-langkah kearah pencegahan penyakit sama-sama sebagai kebisingan tetap.
akibat kerja terdiri dari kesadaran manajemen b. Kebisingan tidak tetap dibagi lagi
untuk mencegah penyakit akibat kerja dan menjadi 3 jenis yaitu,
pengaturan tata cara pencegahan.Manajemen -kebisingan vlokuatif,kebisingan yang
harus sadar bahwa peningkatan produktifitas selalu berubah selama rentan waktu.
kerja sangat erat kaitannya dengan efisiensi dan -intermiten noise,kebisingan yang
prestasi kerja. Kedua hal tersebut tidak lepas terputus dan dapat berubah
dari tenaga kerja yang sehat,selamat dan -kebisingan impulsive,kebisingan ini
sejahtera.Jadi,peningkatan kesejahteraan dan dihasilkan oleh rekuensi suara yang
keselamatan kerja harus dilengkapi oleh tinggi,contohnya suatu ledakan atau
lingkungan yang sehat. bom.

PEMBAHASAN 3.Akibat dari kebisingan bagi para


pekerja
1. Pengertian dari kebisingan

3
Kebisingan dapat menimbulan ketulian Penyakit ini diklarifikasikan sebagai masalah
Akibat bising yang sifat nya sensory-neural(tuli pada telinga dibagian sensorpekerja,disebabkan
syaraf/tuli perseftif)dan kondisi ketulian akan oleh ketidakberesan pada bagian dalam telinga
dipeparah akibat umur yang tua,dimana setelah
c. Mixed earing loss
umur 40 tahun maka manusia akan
mengalamiganguan pendengaran karena proses Tuli gabungan disebabkan oleh kombinasi
degenerative yang dikenal dengan antara tuli konduktif dan tuli saraf,akibatnya
prebyakusis.setelah umur 40 tahun maka nilai pendengaran pekerja bisa rusak Karena penyakit
ambang dengar(intensitas terendah yang masih threshold.
bisa didengarkan ) akan meningkat sebesar 0,5
4.Pencegahan kebisingan pada
Db setiap tahunnya.
pekerja
Sifat suatu kebisingan ditentukan oleh intensitas
1. Menafsir kemungkinan kebisingan yang dapat
suara,frekuensi suara,dan waktu terjadinya
menganggu pekerja di tempat kerja.
kebisingan. Ketiga faktor diatas juga dapat
menentukan tingkat gangguan terhadap 2. Bertindak untuk kurangi paparan kebisingan
pendengaran manusia. Kebisingan yang di tempat kerja.
mempunyai frekuensi tinggi lebih berbahaya
3. Siapkan pelindung pendengaran apabila tidak
daripada kebisingan frekuensi rendah. Dan
dapat kurangi kebisingan itu.
semakin lama terjadinya kebisingan disuatu
tempat, semakin besar akibat yang ditimbulkan. 4. Memberi kepercayaan bila batasan dari
kebisingan tidk terlampaui.
Gangguan pada telinga, baik teliga luar ataupun
dalam dapat menyebabkan ketulian. Dikenal 5. Siapkan pekerja informasi,instruksi dan
tiga jenis ganguan pendengaran, yaitu: kursus.

a. Condutive hearing loss 5. Penyakit yang ditimbulkan dari


kebisingan di lingkungan kerja
Jenis gangguan ini diklarifikasikan sebagai
masalah mekanis karna menyerang bagian luar a. Gangguan fisiologis seperti peningkatan nadi
dan tengah telinga pekerja, akibatnya pekerja ,peningkatan tekanan darah,konstriksi pembuluh
suit mendengar. darah, liver terutama pada tangan dan kaki,serta
dapat menyebabkan pucatdan gangguan sensoris
b. Sensorineural hearing loss

4
b.ganguan pisikologis, dpat berupa rasa tidak b. Melakukan aksi untuk mengurangi paparan
nyaman, kurang konsentrasi, susah tidur dn kebisingan di tempat kerja.Perusahaan prlu
cepat marah. Bila kebisinggan di terima dalam melakukan sesuatu jika sumber kebisingan
waktu lama dalamwaaa waktu lamal berasal dari mesin,maka bisa memeriksa
keadaan mesin tersebut apakah memang
waktu lama dapat menyebabkan penyakit
beroperasi dengan baik atau buruk.
psikosomatik berupa gas tripis, jantung, strres,
dll. c. Menyediakan pelindung pendengaran jika
tidak dapat mengurangi kebisingan tersebut,alat
c.gangguan komunikasi biasanya disebabkan
pelindung pendengaran itu disesuaikan dengan
masking effect [bunyi yang menutupi
tingkat kebisingan yang harus dapat digunakan
pendengaran yang kurang jelas] atau gangguan
saat bekerja.
kejelasan suara.
d. Meyakinkan bahwa batasan dari kebisingan
d.gangguan keseimbagan,bising yang sangatb
tidak terlampaui,batasan kebisingan sendiri
tinggin dapat menyebabkan kesan berjalan di
untuk sehari-hari yaitu 87dB dengan tekanan
ruang angkasa atau melayang, yang dapat
suara tertinggi 140 dB
menimbulkan gangguan fisiologis berupa kepala
pusing[vertigo] atau mual mual. e.Menyediakan bantuan kesehatan bagi pekerja
yang menderta gangguan pendengaran karena
6.Cara mengatasi bahaya kebisingan di
kebisingan di tempat kerja,pemilihan alat kerja
tempat kerja
dan proses kerja yang tepat dapat mengurangi
a. Menafsir resiko kebisingan yang dapat resiko kebisingan yang terjadi di tempat kerja.
menganggu pekerja di tempat kerja. Perusahaan
KESIMPULAN
bisa melakukan tafsiran resiko melalui
identifikasi adakah sumber kebisingan di tempat Akibat dari kebisingan ini, perusahaan
kerja dan apakah ada pekerja yang terganggu harus lebih mementingkan keselamatan dan
pendengaran perusahaan perlu memeriksa tidak menganggap sepele bahaya dan ancaman
proses kerja yang dilakukan oleh dari kebisingan yang ditimbulkan, karna kalau
karyawan,adakahbahaya kebisingan yang bisa pekerja tidak terlindungi dari bahaya, maka
menyerang mereka. perusahaan jugalah yang akan susah
mengeluarkan biaya bagi pekerja.

5
DAFTAR PUSTAKA

A. M, Sugeng Budiono. 2001. Tuli


Akibat Kebisingan. Jakarta: Rineka Cipta
Singgih Santosa.

Tarwaka .2008. Keselamatan dan


Kesehatan Kerja Manajemen dan
Implementasi K3 di Tempat Kerja.
Surakarta: PT Harapan Press.

Kunto, I. 2008. Mengatasi Kebisingan di


Lingkungan Kerja. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.

Anda mungkin juga menyukai