TUGAS PERPAJAKAN

Disusun oleh :

Nama : Maria Selviana Motu Bere

NIM : 2016110128
Program Studi : Akuntansi
Mata Kuliah : perpajakan
Dosen : Soko Wikardojo, Dr, Ir,SE,ST,MT

Fakultas Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Malang

2018
A .PENGERTIAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 24 (PPH PASAL 24)

Pajak Penghasilan Pasal 24 (PPh Pasal 24) pada dasarnya adalah sebuah peraturan
yang mengatur hak wajib pajak untuk memanfaatkan kredit pajak mereka di luar negeri,
untuk mengurangi nilai pajak terhutang yang dimiliki di Indonesia. Sehingga, jumlah
pajak yang harus dibayar di Indonesia dapat dikurangi dengan jumlah pajak yang telah
mereka bayar di luar negeri, asalkan nilai kredit pajak di luar negeri tidak melebihi
hutang pajak yang ingin dibayar di Indonesia.

B.CONTOH SSP PPH PASAL 24

C.CARA MENGHITUNG PPH PASAL 24

PT Selaras Abadi pada tahun 2013 memperoleh penghasilan neto sebagai berikut:
Di Thailand memperoleh penghasilan berupa laba usaha sebesar Rp300.000.000 (tarif
pajak yang berlaku 40%). Di Jerman menderita kerugian sebesar Rp500.000.000 (tarif
pajak yang berlaku 25%). Di dalam negeri memperoleh laba usah sebesar Rp500.000.000

Hitunglah PPh Pasal 24 atau kredit pajak luar negeri dari PT Sinar Gemilang tahun 2014?

Jawaban:

Penghitungan PPh pasal 24 adalah sebagai berikut:

1.Menghitung total penghasilan kena pajak:

Penghasilan dalam negeri Rp300.000.000
Penghasilan dari luar negeri Rp500.000.000
Jumlah Penghasilan Neto Rp800.000.000
2.Menghitung total PPh terutang:
Pajak terhutang 25% x Rp800.000.000 = Rp200.000.000
3.Menghitung PPh maksimum yang dapat dikreditkan:
(penghasilan Luar Negeri : total penghasilan) x total PPh
terutang
(Rp300.000.000 : Rp800.000.000) x Rp200.000.000 = Rp75.000.000
4.Menghitung PPh yang terutan atau dipotong di Luar Negeri:
40% x Rp300.000.000 = Rp120.000.000
Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa PPh pasal 24 yang dapat dikreditkan
adalah Rp75.000.000.
 1. PPN

HPP : Rp 2.016.110.128

PPN10% : Rp 201.611.012,80

HARGA JUAL : Rp 2.217.721.140,80

2. PBB

Objek Luas Kelas NJOP Total

Pajak
Bumi 501 m2 058 Rp 2.012.000 Rp 1.008.055.064
2
Bangunan 1.440 m 024 Rp 700.000 Rp 1.000.000.000
NJOP dasar Pengenaan PBB = NIM Rp 2.016.110.128
NJOP TKP Rp 10.000.000
NJOP Untuk Perhitungan PBB Rp 2.006.110.128
NJKP Rp 0
PBB = 0,055% × 2.006.110.128 Rp 1.103.360,57

3. PAJAK PENGHASILAN UMUM

Pendapatan :Rp 2.016.110.128

Biaya Operasional :Rp(1.500.000.000,00)

PPN 10% pajak Transaksi :Rp ( 351.611.012,80)

Laba Kotor :Rp 164.499.115,20

PPH Laba 25% :Rp (41.124.778,80)

Laba Bersih :Rp 123.374.336,40

 4. PPH FINAL

PPH Final

Usaha Jasa Kontruksi

Nilai Kontrak :Rp 2.016.110.128

PPN 10% :Rp (183.282.738,90)

100
Pendapatan 110 :Rp 1.832.827.389,09

PPH Jasa 6% :Rp (109.969.643,34)

Biaya Kontruksi :Rp 1.942.797.032,43

5. PPH PS 21

Pph ps 21

Wp Pribadi

Single

Penghasilan Kotor : Rp 16.110.128

PTKP : Rp (4.500.000)

PKP : Rp 11.610.128

PPH PS 21, 5 % : Rp 580.506,40

6. PPH PS 22

PPH PS 22

Harga Pembelian BUMN

Untuk Barang Import

Harga Barang :Rp 16.110.128

PPH 22 = 1,5% :Rp 241.651.92

Harga Barang + PPH 22 :Rp 16.351.779,92

PPN 10% :Rp 1.635.177,99

Harga Barang + PPH 22 + PPN :Rp 17.986.957,91

7. PPH PS 23

Hadiah :Rp 2.016.110.128,00

PPH Pasal 23, 15% :Rp (302.416.519,20)

Yang Diterima :Rp 1.713.693.608,80

8. PPH pasal 24

Perusahaan dalam negeri

Mempunyai cabang/saham di luar negeri

Keuntungan perusahaan :Rp 2.016.110.128

PPH perusahaan = 48% :Rp ( 967.732.861,44)

 Deviden diluar negeri :Rp 1.048.377.266,56

Pajak deviden = 38% :Rp (398.383.361,29)

Deviden dikirik ke indonesia :Rp 649.993.905,27

9. PPH pasal 25

Pajak anggaran

Jumlah pajak :Rp 2.016.110.128

Angsuran/bulan=jumlah pajak/bulan :Rp 2.016.110.128

:Rp 168.009.177,33

10. PPH pasal 26

Deviden usaha dalam negeri

Untuk saham perusahaan lusr negeri

Laba kotor :Rp 2.016.110.128

PPH badan = 25% :Rp ( 504.027.532)

Laba bersih :Rp 1.512.082.596

Pph psal 26 = 20% :Rp (302.416.519,20)

Deviden yg dikirim keluar negeri :Rp 1.209.666.076,80