Anda di halaman 1dari 5

PERJANJIAN KERJASAMA

Nomor : 03/GCS-EKS/VII/2017

RUMAH SAKIT TINGKAT IV SAMARINDA


Dengan
LAUNDRY GRIYA CUCI SAMARINDA

Tentang
PENGELOLAAN JASA LAYANAN LOUNDRY

I. dr. isriyanto, Sp PD, M Kes Kapten Ckm : Kepala Rumah Sakit Tk. IV 06.07.01, Jl. Jendral
Sudirman No. 52 Samarinda,KTP No.
3313092510770005 selanjutnya dalam
Perjanjian ini disebut PIHAK PERTAMA.

II. ALDY SATRIA : Pemilik Laundry Griya Cuci Samarinda, Jl.


Anggur No. 13 B Samarinda, dengan KTP No.
6472032404810009 selanjutnya dalam
Perjanjian ini disebut PIHAK KEDUA.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, dalam PERJANJIAN ini dapat juga disebut sebagai PARA
PIHAK jika disebut secara bersama-sama.
PARA PIHAK sepakat untuk mengadakan kerjasama dalam Pengelolaan Jasa Layanan Loundry
di RS Pupuk Kaltim Siaga Ramania dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

PASAL 1
KETENTUAN UMUM
1. Kepala Rumah Sakit Tk. IV 06.07.01, adalah lembaga pemerintah yang bergerak di bidang
usaha jasa pelayanan kesehatan sebagai pemberi pekerjaaan;
2. Laundry Griya Cuci Samarinda adalah lembaga swasta yang dalam hal ini sebagai
pengelola pekerjaan jasa pelayanan loundry yang sesuai dengan Akta Pendirian SKU no.
NO.500/139/Pemb/AH-IX/2014
3. Pekerja yang dimaksud dalam perjanjian ini, adalah tenaga kerja yang mempunyai
hubungan kerja yang diatur dalam perjanjian kerja secara tertulis dengan PIHAK KEDUA.

PASAL 2
JANGKA WAKTU PERJANJIAN
1. Perjanjian Kerja ini berlaku selama 6 (enam) Bulan terhitung sejak tanggal 1 Juli 2017 dan
berakhir pada tanggal 1 februari 2018
2. Jangka waktu berlakunya PERJANJIAN ini dapat diperpanjang atas kesepakatan PARA
PIHAK.

PASAL 3
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
1. PIHAK PERTAMA memberikan Pekerjaan kepada PIHAK KEDUA untuk mengelola jasa
layanan loundry di lingkungan PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sanggup dan bersedia
mengelola jasa layanan loundry, meliputi :
a. Pengambilan linen
b. Pencucian, Pengeringan dan Setrika Linen
c. Pengantaran linen
d. Sistem serah terima linen

PASAL 4
PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. PIHAK KEDUA dalam pengelolaan jasa layanan loundry dilaksanakan dengan tata cara
sebagai berikut :
a. Pagi +jam 10.00 wita melakukan pengambilan linen dan pengantaran linen
b. jika sewaktu - waktu diperlukan dapat menggunakan paket expres berdasarkan
permintaan PIHAK PERTAMA
c. Setiap pengambilan dan penyerahan linen menggunakan sistem serah terima yang
terdokumentasi.
d. Penimbangan dilakukan pada saat pengambilan linen kotor yang disaksikan dan
ditanda tangani oleh petugas PARA PIHAK.

PASAL 5
HARI KERJA
Waktu Kerja Pengelolaan Jasa Layanan Loundry dilaksanakan 7 (tujuh) hari seminggu
termasuk hari Libur Mingguan dan Libur Nasional

PASAL 6
HARGA PENGELOLAAN JASA LAYANAN LOUNDRY
DAN TATA CARA PEMBAYARAN
1. PARA PIHAK sepakat Harga paket sebagai berikut :
a. One day service Rp. 7.500,- per kg untuk jangka waktu pekerjaan ±30 jam (untuk
linen pengambilan Pagi jam 10.00) untuk bagian linen Perawat rumah sakit.
b. Expres service Rp. 10.000,- per kg untuk jangka waktu pekerjaan ±24jam untuk
bagian OK rumah sakit
2. PIHAK KEDUA menyerahkan invoice kepada PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya
tanggal 5 (lima) dengan melampirkan dokumen sebagai berikut :
a. Dokumen serah terima linen,
b. Dokumen rekapitulasi penimbangan linen yang telah diverifikasi oleh petugas
PIHAK PERTAMA dalam hal ini adalah Kepala Seksi Umum dan Rumah Tangga.
3. PIHAK PERTAMA membayar tagihan PIHAK KEDUA pada hari kerja selambat-
lambatnya 30 (Tiga Puluh) hari semenjak invoice diterima PIHAK PERTAMA

PASAL 7
TANGGUNG JAWAB DAN GANTI RUGI
1. PARA PIHAK bertanggung jawab atas semua kerugian, kerusakan atau resiko yang timbul,
sebagai akibat kesalahan atau kelalaian PARA PIHAK.
2. PIHAK KEDUA bertanggung jawab dan menjamin, serta membebaskan PIHAK PERTAMA
dari segala tuntutan saat ini maupun dikemudian hari, baik dalam maupun diluar
pengadilan yang timbul dari Pekerja, tenaga kerja, mitra kerja atau pihak lain yang
mempunyai hubungan hukum dengan PIHAK KEDUA dalam pelaksanaan PERJANJIAN ini.

PASAL 8
KESELAMATAN KERJA
1. PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas keamanan dan keselamatan kerja Personilnya
sesuai peraturan/undang-undang K3.
2. Resiko kerja terhadap kecelakaan yang mungkin terjadi di lingkungan tempat kerja atau
pada waktu bertugas atas personil PIHAK KEDUA sepenuhnya menjadi tanggung jawab
PIHAK KEDUA.

PASAL 9
PENGAKHIRAN PERJANJIAN
1. PERJANJIAN ini akan berakhir apabila PARA PIHAK telah memperoleh hak dan telah
menyelesaikan kewajibannya berdasarkan PERJANJIAN ini.
2. Salah satu PIHAK dapat mengakhir PERJANJIAN ini dengan memberitahukan paling lambat
30 (tiga puluh) hari sebelumnya kepada PIHAK lainnya apabila PIHAK lainnnya telah
melanggar ketentuan-ketentuan dalam PERJANJIAN ini.
3. PIHAK KEDUA dapat mengakhiri PERJANJIAN ini dengan memberitahukan sebelumnya
kepada PIHAK PERTAMA, apabila PIHAK PERTAMA tidak melaksanakan kewajiban
pembayaran kepada PIHAK KEDUA, selama 5 hari sejak saat jatuh tempo kewajiban
pembayaran.

PASAL 10
KEADAAN MEMAKSA
1. Yang dimaksud dengan KEADAAN MEMAKSA dalam PERJANJIAN ini adalah suatu keadaan
tidak dapat dilaksanakannya PERJANJIAN ini sebagai akibat langsung dari semua kejadian
diluar kemampuan PIHAK KEDUA dan atau PIHAK PERTAMA untuk mengatasinya,
termasuk tetapi tidak terbatas pada :
2. Kejadian atau peristiwa yang terjadi sebagai akibat dari hal-hal diluar kemampuan Pihak
yang bersangkutan, yang tidak terduga, tidak dapat dipertanggung jawabkan dan tidak
diketahui penyebabnya.
3. Peraturan-peraturan Pemerintah yang berkaitan langsung dengan pelaksanaan
PERJANJIAN ini.
4. Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa alam, yang berakibat langsung terhadap
operasional PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sehingga tidak berfungsi.
5. Masing-masing PIHAK tidak bertanggung jawab dan tidak dapat menuntut ganti rugi
kepada PIHAK lainnya atas kegagalan memenuhi ketentuan-ketentuan dalam PERJANJIAN
ini, apabila kegagalan tersebut disebabkan oleh terjadinya KEADAAN MEMAKSA
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan PIHAK tersebut telah menggunakan segala
upaya terbaik untuk menanggulangi penyebab atau peristiwa tersebut.
6. Kewajiban yang tidak dibebaskan bagi PARA PIHAK dengan adanya KEADAAN MEMAKSA,
adalah sebagai berikut :
a. Kewajiban Pembayaran yang telah jatuh tempo termasuk denda keterlambatan (jika
ada) yang timbul sebelum terjadinya KEADAAN MEMAKSA.
b. Ketidakmampuan atau kegagalan salah satu Pihak lainnya dalam melaksanakan
PERJANJIAN ini.
7. PIHAK yang mengalami KEADAAN MEMAKSA harus segera memberitahukan Pihak lainnya
secara lisan pada kesempatan pertama dan diikuti pemberitahuan tertulis paling lambat 7
(tujuh) hari setelah kejadian KEADAAN MEMAKSA tersebut disertai dengan bukti atau
keterangan resmi instansi yang berwenang dan perkiraan atau upaya-upaya yang akan
atau telah dilakukan untuk mengatasi KEADAAN MEMAKSA tersebut.
8. PIHAK yang menerima Pemberitahuan KEADAAN MEMAKSA dapat menolak atau
menyetujuinya paling lambat 7 (tujuh) hari setelah menerima pemberitahuan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (4).
9. Apabila KEADAAN MEMAKSA ditolak oleh Pihak yang menerima pemberitahuan KEADAAN
MEMAKSA, maka PARA PIHAK akan meneruskan kewajiban sesuai dengan ketentuan-
ketentuan dalam PERJANJIAN ini.

PASAL 11
PENGALIHAN PERJANJIAN
PARA PIHAK tidak berhak mengalihkan hak dan kewajibannya berdasarkan PERJANJIAN ini,
sebagian atau seluruhnya tanpa mendapat persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Pihak
lainnya.

PASAL 12
PERUBAHAN
1. Setiap perubahan dan atau penambahan terhadap PERJANJIAN ini dibuat dalam bentuk
Amandemen atau Addendum, disetujui dan ditandatangani oleh PARA PIHAK, dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari PERJANJIAN ini.
2. Usulan perubahan terhadap PERJANJIAN ini harus diajukan oleh PIHAK yang
menginginkan perubahan kepada Pihak lainnya paling lambat 14 (empat belas) hari
sebelum berlakunya perubahan yang diusulkan tersebut.

PASAL 13
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Apabila terjadi perselisihan pendapat (sengketa) dalam pelaksanaan PERJANJIAN ini,
PARA PIHAK bersepakat untuk menyelesaikan secara musyawarah.
2. Apabila dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah satu PIHAK mengirimkan
Pemberitahuan Sengketa kepada pihak lainnya, tidak tercapai kesepakatan dalam
musyawarah, maka PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikan Sengketa tersebut
melalui Pengadilan Negeri Samarinda.

PASAL 14
KETENTUAN LAIN
1. Apabila terdapat suatu ketentuan dalam PERJANJIAN ini yang bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku atau dinyatakan batal oleh hakim,
maka PERJANJIAN ini tidak batal secara keseluruhan akan tetapi PARA PIHAK dengan
iktikad baik akan berunding untuk melakukan perbaikan atas ketentuan tersebut
sesuai dengan maksud dan tujuan dibuatnya PERJANJIAN ini.
2. Setiap pemberitahuan, tagihan atau komunikasi lainnya berdasarkan PERJANJIAN ini
harus disampaikan secara tertulis dan dikirim melalui surat tercatat atau disampaikan
langsung yang dibuktikan dengan tanda penerimaan tertulis yang ditujukan kepada
alamat sebagai berikut :
Dr. Isriyanto Sp. PD, M. Kes KAPTEN CKM NRP 11050020811077
Kepala Rumah Sakit Tk. IV Samarinda Jl. Jendral SudirmanNo. 52 Samarinda

3. Masing-masing Pihak dengan iktikad baik akan melakukan tindakan yang diperlukan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar maksud dan tujuan
diadakannya PERJANJIAN ini dapat dilaksanakan dengan baik.

PASAL 15
PENUTUP
Demikian PERJANJIAN ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) bermaterai, masing-masing
mempunyai kekuatan hukum yang sama, dan ditandatangani pada tanggal, bulan dan tahun
sebagaimana pada awal PERJANJIAN ini.

Samarinda, 01 Juli 2017

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

Laundry Griya Cuci Samarinda Kepala Rumah Sakit Tk. IV 06.07.01

Aldy Satria Dr. Isriyanto Sp. PD, M. Kes


Pemilik Laundry Griya Cuci Samarinda KAPTEN CKM NRP 11050020811077

Anda mungkin juga menyukai