Contoh Skripsi Bandara Udara Part 2
Contoh Skripsi Bandara Udara Part 2
30
31
Mulai
Analisis Data
Hasil Perhitungan
Selesai
• Kelas E12
Jenis tanah yang mempunyai liquid limit di atas 80, tidak diukur
berapapun index plastisitasnya.
• Kelas E13
Meliputi semua jenis tanah rawa organik, seperti gambut mudah dikenal
di lapangan. Dalam keadaan asli, sangat rendah stabilitasnya, sangat
rendah density, dan sangat tinggi kelembabannya.
Berikut ini adalah tabel klasifikasi tanah dasar untuk perencanaan perkerasan
dengan metode FAA yang ditabelkan pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Klasifikasi Tanah Dasar untuk Perencanaan Perkerasan Metode FAA
Analisa Saringan Subgrade Class
% Bahan lebih kecil dari
saringan no. 10
Pasir Pasir Campuran
% kasar halus lumpur
Kelas bahan Liquid Plasticity
lolos lewat dan tanah Drainase Drainase
Tanah tersisa saringan saringan liat lolos Limit index
baik Jelek
saringan no. 10 no. 40 no. 200
no. 10 tapi ditahan
ditahan no. 200
saringan
no. 40
Kerikil
E1 0 – 45 40 60 15 25 6 Fa / Fa Fa / Ra
E2 0 – 45 15 85 25 25 6 Fa / Ra F1 / Ra
E3 0 – 45 25 25 6 F1 / Fa F2 / Rb
E4 0 – 45 35 35 10 F1 / Ra F3 /Rb
Butiran
halus
E5 0 – 55 45 40 15 F3 / Rb
E6 0 – 55 45 40 10 F4 / Rc
E7 0 – 55 45 50 10 – 30 F5 / Rc
E8 0 – 55 45 60 15 – 40 F6 / Rc
E9 0 – 55 45 40 30 F7 / Rd
E10 0 – 55 45 70 20 – 50 F8 / Rd
E11 0 – 55 45 80 30 F9 / Re
36
(main gear). Main gear menerima hampir seluruh beban pesawat udara, 95
% berat pesawat udara dibebankan pada main gear, sedangkan sekitar 5 %
sisanya diterima oleh nose gear. Berikut berbagai konfigurasi roda pesawat
yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini.
• Sumbu Tunggal Roda Tunggal ( Single )
Gambar 3.5 Konfigurasi Roda Pendaratan untuk Pesawat Roda Tandem Ganda
(Sumber: Yang, 2004)
Gambar 3.6 Konfigurasi Roda Pendaratan untuk Pesawat Roda Ganda Dobel
(Sumber: Yang, 2004)
c. Menentukan pesawat rencana
Pada Pesawat rencana dapat ditentukan dengan melihat jenis pesawat
yang beroperasi dan besar MSTOW (Maksimum Structural Take Off Weight) dan
data jumlah keberangkatan tiap jenis pesawat. Kemudian dipilih jenis pesawat
yang menghasilkan tebal perkerasan yang paling besar. Pemilihan pesawat
39
rencana ini pada dasarnya bukanlah berasumsi harus berbobot paling besar, tetapi
jumlah keberangkatan yang paling banyak melalui landasan pacu.
Pesawat rencana kemudian ditetapkan sebagai pesawat yang membutuhkan
tebal perkerasan yang paling besar dan tidak perlu pesawat yang paling besar yang
beroperasi di dalam bandar udara. Karena pesawat yang beroperasi di bandara
memiliki angka keberangkatan tahunan yang berbeda-beda, maka harus
ditentukan keberangkatan tahunan ekivalen dari setiap pesawat dengan konfigurasi
roda pendaratan dari pesawat rencana.
d. Menentukan Beban Roda Pendaratan Utama Pesawat (W2)
Untuk pesawat berbadan lebar yang dianggap mempunyai MTOW cukup
tinggi dengan roda pendaratan utama tunggal dalam perhitungan Equivalent
Annual Departure (R1) ditentukan beban roda tiap pesawat, 95% berat total dari
pesawat ditopang oleh roda pendaratan utama, dalam perhitungan dengan
menggunakan rumus :
1
W2 = P × MSTOW × 𝐴
Keterangan:
MSTOW = Berat kotor pesawat saat lepas landas
A = Jumlah konfigurasi roda pesawat
P = Persentase beban yang diterima roda pendaratan utama
W2 = Beban roda pendaratan dari masing-masing jenis pesawat
(Sumber: Basuki, 1986)
e. Menentukan Nilai Ekuivalen Keberangkatan Tahunan Pesawat Rencana
Pada lalu-lintas pesawat, struktur perkerasan harus mampu melayani
berbagai macam jenis pesawat, yang mempunyai tipe roda pendaratan yang
berbeda-beda dan bervariasi beratnya. Pengaruh dari beban yang diakibatkan oleh
semua jenis model lalu-lintas itu harus dikonversikan ke dalam pesawat rencana
dengan equivalent annual departure dari pesawat-pesawat campuran, sehingga
dapat disimpulkan bahwa perhitungan ini berguna untuk mengetahui total
keberangkatan keseluruhan dari bermacam pesawat yang telah dikonversikan ke
dalam pesawat rencana. Untuk menentukan R1 dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan:
40
𝑊2
Log R1 = Log R2 (𝑊1)0,5
Keterangan:
Tabel 3.3 Faktor-Faktor untuk Mengubah Keberangkatan Tahunan Pesawat Udara Menjadi
Keberangkatan Tahunan Ekivalen Pesawat Udara Desain
Poros Roda Pendaratan Poros Roda Pendaratan Utama Pengali untuk Keberangkatan
Utama Pesawat Pesawat Desain Sebenarnya Untuk Mendapatkan
Sebenarnya Keberangkatan Ekivalen
Roda Tunggal Roda Ganda 0,8
Tandem Ganda 0,5
Roda Ganda Roda Tunggal 1,3
Tandem Ganda 0,6
Tandem Ganda Roda Tunggal 2,0
Roda Ganda 1,7
Double Tandem Ganda Roda Ganda 1,7
Tandem Ganda 1,0
(Sumber: Horonjeff, 1993)
41
Gambar 3.7 Grafik Perencanaan Perkerasan Lentur ntuk Pesawat Dual Wheel
(Sumber: Basuki, 1986)
yang harus diperhatikan. Seperti yang telah dijelaskan pada tinjauan pustaka faktor-
faktor tersebut adalah:
a. Koreksi Ketinggian (Elevasi)
Panjang
Tanda kode Panjang landasan (ft)
landasan (m)
A >7000 >2133
B 5000-7000 1524-2133
C 3000-5000 914-1524
D 2500-3000 762-914
E 2000-2500 610-762
(Sumber: Horonjeff, 1993)
*Jarak pemisah minimum adalah 10 meter jika menggunakan parker bebas (free moving)