2009-1-00391-MTIF Bab 1 PDF
2009-1-00391-MTIF Bab 1 PDF
PENDAHULUAN
Jakarta merupakan ibu kota Republik Indonesia, dikenal juga sebagai kota
metropolitan. Sebagai kota besar Jakarta pasti memiliki banyak masalah, salah satunya
di antaranya adalah masalah kemacetan lalu lintas di jalan raya. Kemacetan ini timbul
karena semakin banyaknya mobil-mobil pribadi dan kurangnya rasa kedisiplinan para
kemacetan ini sebenarnya amat besar. Tidak saja dari keborosan bahan bakar yang
Kemacetan di kota – kota besar sepertinya telah menjadi kejadian yang biasa –
biasa saja dan bukan merupakan keanehan. Hal ini dilalui oleh masyarakat kota Jakarta
setiap harinya. Jika kita melihat dan mencatat perkembangan kendaraan bermotor di
kota seperti Jakarta sangatlah cepat, tapi tidak diimbangin dengan perluasan jalan – jalan
yang ada di Jakarta. Jika kita melihat angka secara statistik maka kita akan melihat
perkembangan jalan - jalan di Jakarta hanya mencapai 4,15% per tahun. Hal ini sungguh
ironis bagi masyarakat kota Jakarta. Angka tersebut memperlihatkan kepada kita bahwa
pertumbuhan kendaraan bermotor 3 kali lipat lebih cepat daripada perkembangan sarana
banyak jalan yang mengalami dwifungsi akibat dipakai untuk kegiatan ekonomi
(pedagang kaki lima dan parkir), tata ruang yang kurang optimal, tidak terintegrasi
bertambah seiring dengan laju pertumbuhan penduduk, arus urbanisasi yang tinggi rata-
rata setiap tahun (setelah Hari Raya Lebaran) jumlah pendatang baru mencapai 300 ribu
orang, dalam 3 (tiga) tahun terjadi penambahan penduduk hampir 1 (satu) juta jiwa. Hal
yang tersedia tidak mencukupi terutama menyangkut aspek keamanan dan kenyamanan
Bus kota Transjakarta merupakan salah satu alternatif kendaraan umum yang
menawarkan pelayanan kepada customer untuk melakukan traveling dari satu tempat ke
jalan raya yang dapat menyebabkan antrian yang begitu panjang dan menyita waktu.
Busway dipilih sebagai prioritas transportasi massal Jakarta sebab lebih ekonomis dan
umum yang nyaman, aman, tepat waktu dan dengan sarana dan prasarana busway yang
disediakan dapat diciptakan budaya tertib bagi pengguna angkutan umum, demikian pula
bagi awak busway yang bergaji, sehingga sistem setoran tidak berlaku maka budaya
3
tertib bagi awak busway dapat tercapai. Karena kenyamannya maka diharapkan busway
menjadi salah satu wadah untuk memanusiakan warga Jakarta dan dapat meningkatkan
Tetapi dengan meningkatnya jumlah pengguna busway di Jakarta setiap hari maka
mereka yang menggunakan jasa busway ini pun semakin banyak. Pada jam – jam sibuk
seperti pagi hari dan sore hari pengguna jasa ini semakin menumpuk di shelter – shelter
(stasiun – stasiun atau halte - halte) busway. Antrian yang semakin panjang membuat
kualitas jasa dari busway semakin sering dipertanyakan. Kenyamanan para customer pun
menjadi terganggu. Selain itu waktu kedatangan bus yang tidak terjadwal membuat
Setiap hari antrian di setiap shelter – shelter semakin menumpuk saja. Apalagi
pada jam – jam sibuk, setiap jam terdapat 200-500 pengguna jasa yang mengantri di
shelter tersebut. Waktu menunggu bisa berkiasar antara 5-15 menit. Sehingga dapat
tersebut. Sehingga pada akhirnya diharapkan di shelter-shelter tersebuat tidak akan lagi
terjadi antrian yang begitu panjang yg membuat tidak efektifnya pelayanan tersebut.
Penulisan skripsi ini hanya dibatasi pada pengoptimalan waktu kedatangan busway
atau penambahan fasilitas di shelter - shelter, sehingga dapat mengurangi antrian yang
panjang yang sering dijumpai di shelter – shelter tersebut. Selain itu yang diteliti
dibatasi pada koridor 1 saja, yaitu Kota – Blok M. Dari program tersebuat nanti dibuat
perbandingan 3 waktu yang dapat dipilih untuk menjadi pengoptimalan yang terbaik
Makalah yang relevan dengan ini adalah makalah dengan judul “Analisis
Pengaruh Busway Terhadap Kemacetan Lalu Lintas Di Jakarta ”. Sebuah study kasus
atau penelitian untuk mengetahui persepsi konsumen dengan jasa Bus Kota Transjakarta
Berbeda dengan makalah tersebut, pada skripsi ini dibuat pengoptimalan antrian
yang terjadi karena penumpukkan penumpang. Selain itu dibuat juga program
1.3.1 Tujuan
Tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut:
penumpang pada shelter - shelter busway sehingga penumpang tidak menunggu terlalu
2. Melalui perangkat lunak ini nantinya akan diketahui optimasi tiap shelter, apakah
akan mengatur agar kedatangan busway dipercepat atau perlu dibangun pintu keluar
yang lebih banyak atau keduanya, sehingga tidak terjadi lagi penumpukkan pengguna
jasa tersebut.
1.3.2 Manfaat
• Bagi penulis
masyarakat.
1.4 Metodologi
Metode yang digunakan adalah multichannel queue - single phase. Karena ada dua
Sumber Data
Dalam penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder untuk pengumpulan
a) Data Primer
Dalam hal ini penulis langsung mengambil data dengan cara penyebaran pengisian
b) Data Sekunder
Dalam penelitian ini data sekunder yang digunakan adalah data yang tersedia dari
literature, internet yang berkaitan tentang jasa angkutan Transjakarta, service quality,
dan kepuasan pelanggan. Data lain berasal dari media cetak yang memuat rubrik tentang
6
jasa angkutan Transjakarta, dari Badan Pusat Statistik, dan Badan Pengelola
Transjakarta.
1) Observasi yaitu mengamati secara langsung perilaku pekerja di lapangan dalam hal
ini seperti pengemudi, petugas keamanan, penjaga tiket Bus Transjakarta dalam
juga kepada pekerja lapangan dalam hal ini seperti pengemudi, petugas keamanan,
Metode Analisis
Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum
atau generalisasi. Sementara statistik Inferential adalah tehnik statistik yang digunakan
Pada statistik inferential terdapat statistik parametris dan non parametris. Statistik
Statistik nonparametris digunakan dalam kajian ini untuk menganalisis data yang
berskala nominal dan ordinal (Sugiyono 2005:144). Studi juga menggunakan pengujian
7
konsumen.
BAB 1: PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan latar belakang penulisan, ruang lingkup penulisan, tujuan dan
Bab ini menjelaskan teori-teori yang berkaitan dengan penulisan sebagai dasar
dalam analisis dan perancangan program aplikasi ini. Teori-teori tersebut meliputi
Bab ini berisi data - data yang diperoleh dilapangan melalui hasil survei, serta
single phase, yang diterapkan pada setiap shelter. Lalu berisi rancangan program
Bab ini berisi hasil dan tampilan dari program pada setiap halaman yang sedang
digunakan.
8
Bab ini berisi kesimpulan tentang hal-hal penting yang telah dibahas pada bab-bab
lebih lanjut.