Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Identitas Nasional

Kata “identitas” berasal dari kata “identity” yang berarti ciri-ciri, tanda-tanda atau jati diri yang
melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan orang lain, contohnya bendera dan
lagu kebangsaan setiap negara akan berbeda dengan negara lain. Sedangkan dalam terminologi
antropologi kata “identitas” diartikan sebagai sifat khas yang menerangkan dan sesuai dengan
kasadaran diri sendiri, golongan, kelompok, komunitas atau negara lain.
Kata “nasional” bearti identitas yang melekat pada kelompok-kelompok yang lebih besar yang diikat
oleh kesamaan-kesamaan, baik fisik seperti budaya, agama dan bahsa maupun non fisik seperti
keinginan, cita-cita dan tujuan.
Oleh karena itu identitas nasional dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya adalah manifestasi
nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa dengan ciri-ciri
khasnya dan dengan ciri khas tersebutlah suatu bangsa akan berbeda dengan bangsa lain. Sehingga
dengan demikian, maka identitas nasional akan melahirkan tindakan kelompok yang disebut atribut
nasional.
Pengertian lain dari Identitas nasional adalah suatu ciri khas yang dimiliki oleh suatu bangsa yang
secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain.

Pengertian identitas nasional menurut beberapa pakar :

 Berger

Dalam bukunya yang berjudul “The Capitalis Revolution” era globalisasi dewasa ini ideologi
kapitalislah yang akan menguasai dunia serta mengubah masyarakat satu persatu menjadi sistem
internasional yang menentukan nasib bangsa-bangsa dibidang sosial, politik, dan kebudayaan.
Fujukama
Membawa perubahan ideologi partikuker keraah universal dan kapitalismelah yang akan menguasai
dunia. Dalam menghadapi proses perubahan tersebut sangat tergantung kemampuan bangsa itu
sendiri.
 Toyanbee

Ciri khas ciri suatu bangsa yang merupakan lokal genius dalam menghadapi tantangan dan respon.
Jika tantangan besar sementara respon kecil maka bangsa tersebut akan punah. Namun apabila
tantangan kecil sementara respon besar maka bangsa tersebut akan berkembang menjadi bangsa yang
kreatif.Kepribadian seabagai suatu identitas nasional suatu bangsa adalah keseluruhan atau totalitas
dari kepribadian individu-individu sebagai urutan yang membentuk bangsa tersebut. Identitas nasional
tidak dapat dipisahkan dengan pengertian peoples character atau national identity.
 Robert De Ventos

Dalam bukunya “The Power of Identity”, ia mengemukakan bahwa selain faktor intensitas,
teritorial, bahasa, agama serta budaya juga harus dipahami dalam konteks arti dinamis yaitu bangsa
tersebut melakukan akselerasi dalam pembangunan termasuk proses interaksinya secara global
dengan dunia internasional.

Pengertian Pancasila sebagai identitas Nasional

Sebagai identitas nasional, Pancasila sebagai kepribadian bangsa harus mampu mendorong bangsa
Indonesia secara keseluruhan agar tetap berjalan dalam koridornya yang bukan berarti menentang arus
globalisasi, akan tetapi lebih cermat dan bijak dalam menjalani dan menghadapi tantangan dan
peluang yang tercipta. Bila menghubungkan kebudayaan sebagai karakteristik bangsa dengan
Pancasila sebagai kepribadian bangsa, tentunya kedua hal ini merupakan suatu kesatuan layaknya
keseluruhan sila dalam Pancasila yang mampu menggambarkan karakteristik yang membedakan
Indonesia dengan negara lain.
Unsur-unsur pembentuk identitas Nasional

Unsur-unsur pembentuk identitas yaitu:


1. Suku bangsa: adalah golongan sosial yang khusus yang bersifat askriptif (ada sejak
lahir), yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. Di Indonesia terdapat
banyak sekali suku bangsa atau kelompok etnis dengan tidak kurang 300 dialeg bangsa.
2. Agama: bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang agamis. Agama-agama
yang tumbuh dan berkembang di nusantara adalah agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu,
Budha dan Kong Hu Cu. Agama Kong Hu Cu pada masa orde baru tidak diakui sebagai
agama resmi negara. Namun sejak pemerintahan presiden Abdurrahman Wahid, istilah agama
resmi negara dihapuskan.
3. Kebudayaan: adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk social yang isinya adalah
perangkat- perangkat atau model-model pengetahuan yang secara kolektif digunakan oleh
pendukung- pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi dan
digunakan sebagi rujukan dan pedoman untuk bertindak (dalam bentuk kelakuan dan benda-
benda kebudayaan) sesuai dengan lingkungan yang dihadapi.
4. Bahasa: merupakan unsure pendukung Identitas Nasonal yang lain. Bahasa dipahami
sebagai system perlambang yang secara arbiter dientuk atas unsure-unsur ucapan manusia dan
yang digunakan sebgai sarana berinteraksi antar manusia.

Dari unsur-unsur Identitas Nasional tersebut dapat dirumuskan pembagiannya sebagai berikut :
 Identitas Fundamental, yaitu pancasila merupakan falsafah bangsa, Dasar Negara, dan
Ideologi Negara
 Identitas Instrumental yang berisi UUD 1945 dan tata perundangannya, Bahasa Indonesia,
Lambang Negara, Bendera Negara, Lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Identitas Alamiah, yang
meliputi Negara kepulauan (Archipelago) dan pluralisme dalam suku, bahasa, budaya, dan agama,
serta kepercayaan.

Pancasila Sebagai Identitas Nasional

Bangsa Indonesia sebagai salah satu bangsa dari masyarakat internasional, memiliki
sejarah serta prinsip dalam hidupnya yang berbeda dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
Tatkala bangsa Indonesia berkembang menuju fase nasionalisme modern, diletakkanlah
prinsip-prinsip dasar filsafat sebagai suatu asas dalam hidup berbangsa dan bernegara.
Prinsip-prinsip dasar itu ditemukan oleh para pendiri bangsa, yang diangkat dari filsafat
hidup atau pandangan hidup bangsa Indonesia , yang kemudian diabstraksikan menjadi suatu
prinsip dasar filsafat negara yaitu Pancasila. Jadi dasar filsafat suatu bangsa dan negara
berakar pada pandangan hidup yang bersumber kepada kepribadiannya sendiri. Hal ini
menurut Titus dikemukakan bahwa salah satu fungsi filsafat adalah kedudukannya sebagai
suatu pandangan hidup masyarakat.
Dapat pula dikatakan bahwa pancasila sebagai dasar filsafat bangsa dan negara
Indonesia pada hakekatnya bersumber kepada nilai-nilai budaya dan keagamaan yang
dimiliki oleh bangsa Indonesia sebagai kepribadian bangsa. Jadi filsafat Pancasila ini bukan
muncul secara tiba-tiba dan dipaksakan oleh suatu rezim atau penguasa melainkan suatu fase
historis yang cukup panjang. Pancasila sebelum dirumuskan secara formal yudiris dalam
Pembukaan UUD 1945 sebagai dasar filsafat Negara Indonesia, nilai-nilainya telah ada pada
bangsa Indonesia, dalam kehidupan sehari-hari sebagai suatu pandangan hidup, sehingga
materi Pancasila yang berupa nilai-nilai tersebut tidak lain adalah dari bangsa Indonesia
sendiri. Dalam pengertian seperti ini menurut Notonegoro bangsa Indonesia adalah
sebagaikausa materialis Pancasila. Nilai-nilai tersebut kemudian diangkat dan dirumuskan
secara formal oleh para pendiri negara untuk dijadikan sebagai dasar Negara Republik
Indonesia. Proses perumusan materi Pancasila secara formal tersebut dilakukan dalam
sidang-sidang BPUPKI pertama, sidang “Panitia 9”, sidang BPUPKI kedua, serta akirnya
disyahkan secara formal yudiris sebagai dasar filsafat Negara Republik Indonesia.
Nilai-nilai esensial yang terkandung dalam Pancasila yaitu : Ketuhanan,
Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan serta Keadilan, dalam kenyataannya secara objektif
telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sejak zaman dahulu kala sebelum mendirikan negara.
Dasar-dasar pembentukan nasionalisme modern menurut Yamin dirintis oleh para pejuang
kemerdekaan bangsa, antara lain rintisan yang dilakukan oleh para tokoh pejuang
kebangkitan nasional pada tahun 1908, kemudian dicetuskan pada Sumpah Pemuda pada
tahun 1928. Akhirnya titik kulminasi sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk menemukan
identitas nasionalnya sendiri, membentuk suatu bangsa dan negara Indonesia tercapai pada
tanggal 17 Agustus 1945, yang kemudian diproklamasikan sebagai suatu kemerdekaan
bangsa Indonesia. Oleh karena itu akar-akar nasionalisme Indonesia yang berkembang dalam
perspektif sejarah sekaligus juga merupakan unsur-unsur identitas nasional, yaitu nilai-nilai
yang tumbuh dan berkembang dalam sejarah terbentuknya bangsa Indonesia.

jadi, Pancasila sebagai Kepribadian dan Identitas Nasional karena Bangsa Indonesia sebagai salah
satu bangsa dari masyarakat internasional, memilki sejarah serta prinsip dalam hidupnya yang berbeda
dengan bangsa-bangsa lain di dunia .Tatkala bangsa Indonesia berkembang menuju fase nasionalisme
modern, diletakanlah prinsip-prinsip dasar filsafat sebagai suatu asas dalam filsafat hidup berbangsa
dan bernegara.
Prinsip-prinsip dasar itu ditemukan oleh para pendiri bangsa yang diangkat dari filsafat hidup bangsa
Indonesia, yang kemudian diabstraksikan menjadi suatu prinsip dasar filsafat Negara yaitu Pancasila.
Jadi, filsafat suatu bangsa dan Negara berakar pada pandangan hidup yang bersumber pada
kepribadiannya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai