Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos.I)
Oleh:
Zoupi Dwi Raka
NIM: 1112051000067
Yang
bertandatangan di bawah ini
Nama : Zoupi Dwi Raka
Nim : 1112051000067
i
KATA PENGANTAR
ii
2. Drs. Masran. MA sebagai Ketua Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam.
3. Fita Fathurrahmah. M.Si sebagai Sekertaris Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam.
4. Dr. Rulli Nasrullah, M.Si. sebagai Dosen Penasihat
skripsi penulis yang telah bersedia meluangkan waktu
dikala padatnya jadwal mengajar dan meluangkan pikiran
untuk memberikan pengarahan dan inspirasinya kepada
penulis dikala berkonsultasi. Serta teramat sabar dalam
membimbing dan mengarahkan penulis.
5. Umi Musyarofah, MA. sebagai Dosen Pembimbing
Akademik yang telah membimbing dari semester 1
hingga sekarang.
6. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang
telah memberikan ilmu dan pengetahuan kepada penulis
selama penulis mengikuti perkuliahan.
7. Seluruh Staff dan Karyawan Perpustakaan Utama dan
Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang
telah membantu penulis dalam hal peminjaman buku-
buku yang digunakan sebagai referensi dan memberikan
pelayanan dengan baik kepada penulis hingga
penyusuanan skripsi ini selesai.
8. Kepada ayah dan ibu penulis, yaitu Rachmat dan Karni.
Terima kasih atas segala kesabarannya yang menjaga
iii
penulis semenjak kandungan sampai sekarang ini hingga
menyelesaikan skripsi ini.
9. Kepada narasumber yaitu: AV dan NZ yang telah
meluangkan waktunya untuk bertemu dan bersedia
diwawancarai. Bersedia dimintai banyak informasi
meskipun hal-hal yang ditanyakan benar-benar
merupakan hal yang sensitif. Penulis sangat berterima
kasih atas kesempatannya untuk saling mengenal dan
berbagi infromasi.
10. Mala sebagai senior yang telah membantu penulis untuk
dapat menyelesaikan skripsi ini.
11. Adi kerabat penulis yang selalu mendukung saya serta
membantu menyelesaikan tugas skripsi ini.
12. Sahabat-sahabat penulis, teman-teman seperjuangan
selama kuliah Novi, Anggita, Doni, Haris dan Atha.
Terima kasih selalu memberikan semangat dan banyak
informasi yang sangat membantu penulis dalam penulisan
skripsi.
13. KPI C, terima kasih atas kebersamaan yang menyimpan
banyak kenangan. Vina, Latif, Tasha, Muthia, Dinda, dan
Noni terima kasih telah menjadi bagian cerita semasa
kuliah yang tidak akan terlupakan.
14. Semua pihak, yang tidak dapat disebutkan satu per satu
namun tanpa mengurangi rasa hormat, yang telah
membantu penulis. penulis ucapkan terima kasih.
iv
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK .......................................................................... I
KATA PENGANTAR ........................................................ II
DAFTAR
ISI ....................................................................... VI
DAFTAR GAMBAR .......................................................... VIII
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................... 1
B. Perumusan Masalah .............................. 6
1. Identifikasi Masalah ......................... 6
2. Asumsi Masalah ............................... 6
3. Batasan Masalah............................... 7
4. Rumusan Masalah ............................ 7
5. Pernyataan Atas Masalah ................. 8
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............. 8
1. Tujuan Penelitian .............................. 8
2. Manfaat Penelitian ............................. 9
D. Tinjauan Kajian Terdahulu .................... 9
E. Metodologi Penelitian ........................... 11
1. Pendekatan Penelitian ...................... 11
2. Metode Penelitian ............................. 12
3. Subjek dan Objek Penelitian ............ 12
4. Teknik Pengumpukan Data .............. 13
5. Sumber Data ..................................... 15
6. Teknik Analisis ................................ 15
F. Sistematika Penulisan ............................ 16
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teoritis ................................... 19
1. Penyebaran Konten Ilegal
di Media Sosial................................. 19
2. Pornografi ......................................... 32
3. Teori Difusi Inovasi ......................... 41
B. Kerangka Berpikir .................................. 45
BAB III. GAMBARAN UMUM LATAR
PENELITIAN
A. Sejarah Bigo Live ................................... 48
vi
B. Logo Bigo Live ....................................... 52
C. Fitur pada Aplikasi Bigo Live ................ 52
D. Struktur Organisasi Bigo Live ................ 58
E. User and Agreement ............................... 58
BAB IV. TEMUAN DAN ANALISIS DATA
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................ 87
B. Implikasi ................................................. 89
C. Saran ....................................................... 90
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
3.2 Penonton aplikasi Bigo Live ............................. 50
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Saat ini, internet memegang peranan besar dalam
kehidupan manusia. Internet juga berpengaruh terhadap
aktivitas komunikasi non verbal. Internet memudahkan
manusia melakukan interaksi dengan orang lain tanpa
harus terhalang oleh jarak.
Keberadaan internet juga memudahkan manusia
untuk berinteraksi dengan orang lain tanpa harus merasa
terhalang oleh jarak. Interaksi menurut Graham seorang
pakar komuniaksi Inggris merupakan salah satu cara yang
memungkinkan para pengguna maupun mesin saling
terhubung secara interaktif. Oleh karena itu, internet
sebagai salah satu media siber disebut alat komunikasi.1
Dapat dikatakan bahwa media siber merupakan salah satu
alat komunikasi yang memungkinkan penggunanya untuk
saling berkomunikasi.
Selain itu media siber juga menjadi salah satu
jalan untuk para pengguna memanfaatkan internet sebagai
alat peyampaian pesan. Graham juga mengemukakan
bahwa:
“Proses penyampaian pesan melalui media siber
pun mengalami pergeseran penting. Jika media
siber selama ini menjadi pusat informasi dan
informasi tersebut diberikan atau dipublikasikan
1
Rulli Nasrullah, Teori dan Riset Media Siber (cybermedia), (Jakarta: Kencana, 2014),
h. 2.
1
2
2
Rulli Nasrullah, Teori dan Riset Media Siber (cybermedia), (Jakarta: Kencana, 2014),
h. 76.
3
3
Tribudi, “Pengertian Live Streaming”, diakses dari
http://www.livestreamingindonesia.com/pengertian-live-streaming/, pada
tanggal 18 Juli 2018 pukul 22.57.
4
Mu Tmm, “Tentang Bigo Live dan Cara Menggunakan” Diakses dari
https://www.menitinfo.com/2016/09/tentang-bigo-live-dan-cara-
menggunakan.html?m=1 diakses pada 18 Juli 2018 pukul 23.03.
4
5
Rulli Nasrullah, media sosial, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2015), h. 193.
5
9
Alexander Lumbangtobing, “Pornografi Merusak Otak, Mitos atau Ilmiah?” diakses
pada 20 juli 2017 dari http://global.liputan6.com/read/2635555/pornografi-merusak-
otak-mitos-atau-ilmiah.
7
10
Nicky Franida, “Bahaya Komunitas Homoseksual di Media Sosial (Studi Kasus:
Interaksi Virtual Community Media Sosial Grindr” Skripsi pada Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016.
11
Eka Puji Septiani, “Dampak Film Pornografi Terhadap Psikososial di Kalangan
Remaja (Studi Kasus Pada Remaja Yang Berpacaran)” Skripsi pada Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016.
11
12
Wachid Yulianto, “Pornografi dan Pornoaksi (Studi Komparasi Antara
Hukum Islam dan Hukum Positif)” Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga Yogyakarta, 2008.
13
John W. Creswell, Research Design: Pendekatan Kualitatif Kuantitatif dan
Campuran (Yogyakarta: Pustaka pelajar, 2016), h. 2.
12
14
John. W. Creswell, Qualitative inquiry and research design: Choosing
among five traditions, (California: SAGE 1998), h. 62.
15
J.R. Jaco, Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik dan
Keunggulan, (Jakarta: Grasindo 2010), h. 49.
13
a. Observasi
Penulis melakukan observasi dengan dua cara
yaitu secara langsung yaitu peneliti terjun
langsung dan mengamati proses penyebaran
konten pornografi pada aplikasi Bigo Live.
Observasi Menurut Lexy J. Moleong, yaitu
“mengadakan pengamatan terhadap objek
penelitian untuk mengetahui gejala-gejala yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti.”16
Dalam hal ini penulis telah mengamati aplikasi
yang dimaksud yang kedua yaitu tidak langsung
atau observasi (non participant).
b. Wawancara Mendalam
Penulis melakukan wawancara secara
mendalam kepada pengguna Bigo Live. Penulis
mewawancarai informan sebagai objek yang
dianggap memiliki infomasi dan dapat
memberikan data yang dibutuhkan dalam
penelitian ini. Dikutip dari buku John W
Creswell, Wawanvcara yang baik menurut
McCracken yaitu “dalam wawancara kualitatif,
16
Lexy J. Moleong, Motodologi Penelitian Kualitatif (Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya, 2008), h. 194.
14
17
John W. Creswell, Research Design: Pendekatan Kualitatif Kuantitatif dan
Campuran (Yogyakarta: Pustaka pelajar, 2016), h. 151.
18
Lexy J. Moleong, Motodologi Penelitian Kualitatif (Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya, 2008), h. 216
15
a. Data Primer
Untuk mendapatkan data harus melakukan
penelitian lapangan yang didasarkan pada
peninjauan langsung dengan objek yang akan
diteliti, agar memperoleh data-data yang akurat
dapat dilakukan dengan cara melakukan
wawancara dan observasi.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh
secara tidak langsung dari lokasi atau subjek
penelitian yaitu aplikasi Bigo Live, seperti
dokumentasi suasana live streaming.
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan
tinjauan kepustakaan dan dokumentasi. Data ini
digunakan untuk mendukung informasi primer
yang diperoleh.
6. Teknik Analisis
Penelitian ini dilakukan dengan penelitian
kualitatif, data yang diperoleh melalui wawancara
kepada NZ dan AV sebagai host aplikasi Bigo Live
kemudian dari hasil wawancara dideskrisikan dalam
16
F. Sistematika Penulisan
Agar lebih mudah dipahami sistematika
penyusunan laporan skripsi ini dibagi menjadi beberapa
bab, yaitu sebagai berikut.
Skripsi ini diawali dengan belakang masalah yang
berada pada Bab I, yaitu untuk mengetahui apa yang
19
Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT: Remaja
Rosdakarya, 2009), h. 244.
17
1
Rulli Nasrullah, Teori dan Riset Media Siber, (Jakarta: Kencana Prenada
Media, 2014), h. 192.
19
20
2
Rulli Nasrullah, Teori dan Riset Media Siber, (Jakarta: Kencana Prenada
Media, 2014), h. 192.
3
Indonesian Cyberlaw, “Mengapa Perlu Pengaturan Konten Ilegal dalam UU
ITE?” diakses pada 1 Desemeber 2018, http://cyberlaw.id/mengapa-perlu-
pengaturan-konten-ilegal-dalam-uu-ite-2/.
21
4
Dan Zarella, The Social Media Marketing Book, (Canada: O’Reilly Media,
2010), h. 2-3.
5
Rulli Nasrullah, Media Sosial, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2015),
h. 11.
6
Anderas M. Kaplan dan Michael Haenlein. “User of the World, Unite! The
Challenges and The Opportunities of Social Media”, 2010, h. 59-68.
22
7
Yeni Yen Pangesti, Skripsi: “Dampak Media Sosial Terhadap Pola
Komunikasi Anak Dalam Pembentukan Karakter di sekolah Dasar”
(Purwokerto: Universitas Muhammadiya Purwokerto, 2017) h. 10.
8
Rulli Nasrullah, Media Sosial, h. 8.
23
11
Rulli Nasrullah, Media Sosial, h. 23.
12
Rulli Nasrullah, Media Sosial, h. 22-23.
13
Rulli Nasrullah, Media Sosial, h. 27.
14
Rulli Nasrullah, Media Sosial, h. 28.
15
Rulli Nasrullah, Media sosial, h. 33.
25
16
Rulli Nasrullah, Media Sosial, h. 33-34.
26
17
Feri Sulianta dan Dominikus Juju, Branding Promotion with Social Network
(Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2013), h. 7.
27
18
Rulli Nasrullah, Media Sosial, h. 40-49.
19
Chapman and Hall, Social Media and Social Computing Series: Mining
User Generated Content (Florida: CRC Press 2014) h. 7.
28
20
Marchelina Purnamasari, “Pengaruh Media Sosial Instagram Sebagai
Konten Media Promosi?” diakses pada 17 November 2018,
https://www.kompasiana.com/marchelinapurnamasari7894/5b50853e5e13733
7e5043f83/pengaruh-media-sosial-instagram-sebagai-konten-media-promosi-
pada-online-shop?page=all.
29
22
Admin, “9 Jenis Konten Sosial Media yang Bisa Anda Gunakan” diakses
pada 29 November 2018, https://digitalmarketer.id/social-media/9-jenis-
konten-sosial-media-yang-bisa-anda-gunakan/.
23
Muhamad Malik Afrian, “Adakah Media Komunikasi Secanggih Live
Streaming Show"? diakses pada 17 Agustus 2018,
https://www.yatekno.com/aplikasi-video-live-streaming/.
31
24
Muhamad Malik Afrian, “Adakah Media Komunikasi Secanggih Live
Streaming Show"? diakses pada 17 Agustus 2018,
https://www.yatekno.com/aplikasi-video-live-streaming/.
25
Sam Costello, “Internet Streaming: What It Is and How It Works” diakses
pada 17 Agustus 2018, https://www.lifewire.com/internet-streaming-how-it-
works-1999513 .
26
Amar Mushanif, “Top 11: Aplikasi Video Live Streaming Android Paling
Populer” diakses pada 17 Agustus 2018, https://www.yatekno.com/aplikasi-
video-live-streaming/ .
32
27
Geert Faber, “Lesson 4: Allow viewers to influence the broadcast or live
stream” diakses pada 18 Agustus 2018,
https://medium.com/exmachinagroup/lesson-4-allow-viewers-to-influence-the-
broadcast-or-live-stream-73eff6bc008d .
28
Admin KPI. “Tiga Hal Penting dalam Produksi Program Siaran” diakses
pada 18 Agustus 2018, http://www.kpi.go.id/index.php/id/lihat-terkini/38-
dalam-negeri/33344-tiga-hal-penting-dalam-produksi-program-siaran .
33
29
Dadang Hawari. Konsep Agama (Islam) Menanggulangi HIV/AIDS (Jakarta
: Dana Bhakti Prima Yasa,2002), h.24.
30
Dadang Hawari. Konsep Agama (Islam) Menanggulangi HIV/AIDS (Jakarta
: Dana Bhakti Prima Yasa,2002), h. 24.
31
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2008 Tentang
Pornografi.
34
32
Dadang Hawari. Konsep Agama (Islam) Menanggulangi HIV/AIDS
(Jakarta : Dana Bhakti Prima Yasa,2002), h. 24.
35
33
Penulis menyimpulkan pornografi yang menyebar
bisa berupa gambar yang disebarkan lewat media
sosial dan internet.
c. Faktor berkembangnya Pornografi
1. Faktor Internet dan Teknologi
Bebrapa faktor perkembagannya media
internet juga dapat berupa kecepatan interneT.
Seperti yang telah dijelaskan oleh Dadang Hawari
bahwa “Internet merupakan media komunikasi
antar pengguna seluruh dunia yang berkecepatan
tinggi dan berkapasitas besar. server ini terhubung
melalui jaringan kabel serta optik bawah laut.”34
Teknologi berkembang sangat pesat saat ini, tak
dapat dipungkiri bahwa selain membawa pengaruh
positif juga memberikan dampak negatif bagi para
penggunanya.
“Ashwin menyatakan berdasarkan hasil
survei yang dilakukan Komisi Perlindungan
Anak Indonesia (KPAI) terhadap 4.500
pelajar SMP dan SMA di 12 kota besar
Indonesia menunjukkan hasil yang cukup
mencengangkan. Sebanyak 97 persen
responden mengaku telah mengakses situs
berkonten pornografi dan juga menonton
video porno melalui internet.” 35
33
Dadang Hawari. Konsep Agama (Islam) Menanggulangi HIV/AIDS
(Jakarta : Dana Bhakti Prima Yasa,2002), h. 24-25.
34
Tri Hardian Satiawardana dan Zuhaidi el-Qudsy. Exploring The Cyber
World Panduan Lengkap Berinternet. (Jawa Timur:Mas Media Buana Pustaka,
2008), h. 5.
35
Ramadhan Aditya, “Survei: 97% Remaja Indonesia Mengakses Situs
Porno”, https://techno.okezone.com/read/2013/09/24/55/870832/survei-97-
36
e. Hukum Pornografi
1. Hukum Pornografi dalam Islam
Di dalam Islam masalah aurat sangat penting.
Diriwayatkan oleh Ibnu Mardawih, dari Ali bin Abi
Thalib ra, ia berkata: Ada seorang laki-laki dimasa
39
Drs. H. Ahmad Fauzi, Psikologi Umum (Pustaka Setia: 1997), h. 13.
40
Eka Puji Septiani, “Dampak Film Pornografi Terhadap Psikososial di
Kalangan Remaja (Studi Kasus Pada Remaja Yang Berpacaran)” Skripsi pada
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016.
41
Azimah Soebagijo, “Pornografi Tapi Dilarang Dicari”,( Gema Insani:
Jakarta, 2008), h. 91.
38
ت انىِّ َساء َو ََل يَضْ ِس ْبهَ بِأَزْ ُجهِ ِه َّه نِيُ ْعهَ َم َما ي ُْخفِيهَ ِمه ِ ظهَسُوا َعهَى عَىْ َزا ْ َي
َهللاِ َج ِميعًا أَ ُّيهَا ْان ُم ْؤ ِمىُىنَ نَ َعهَّ ُك ْم جُ ْفهِحُىن
َّ ِشيىَحِ ِه َّه َوجُىبُىا إِنَى
Artinya: Katakanlah kepada wanita yang beriman:
"Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan
kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan
perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari
padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain
kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan
perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau
ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-
putera mereka, atau putera-putera suami mereka,
atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-
putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera
saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita
islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau
pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai
keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang
belum mengerti tentang aurat wanita. Dan
janganlah mereka memukulkan kakinyua agar
diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan.
Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai
orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.
(QS. An Nuur : 30)
b. Kekerasan seksual
c. Masturbasi atau onani
d. Ketelanjangan atau tampilan yang
mengesankan ketelanjangan
e. Alat kelamin
f. Pornografi anak” 42
42
Undang-Undang Republik Indonesia no. 44 Tahun 2008 tentang Pornografi.
43
Undang-Undang Republik Indonesia no. 44 Tahun 2008 tentang Pornografi.
44
Undang-Undang Republik Indonesia no. 11 tahun 2008 Tentang Informasi
dan Transaksi Elektronik.
41
45
Chatarine A. Mackinnon A, Feminism Unmodified: Discourse on Life and
Law (Harvard University Cambrige, 1987), h. 148.
46
Ahmad Junaidi, Porno: Feminisme, Seksualitas, dan Pornografi di Media
(Jakarta: Grasindo, 2012), h. 37.
47
Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, (Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada. 2007), h. 188.
42
48
Piotr Sztompka, Sosiologi Perubahan Sosial, ( Penerbit : Jakarta Prenada
2008), h. 303.
49
Morissan, dkk., Teori Komunikasi Massa (Bogor: Ghalia Indonesia, 2013),
h. 141-142.
50
Robert H. Lauer Perspektif tentang perubahan sosial ( penerbit : PT. Rineka
Jakarta, 1993), h. 227-229.
43
51
Robert H. Lauer Perspektif tentang perubahan sosial ( penerbit : PT. Rineka
Jakarta,1993), h. 227-229.
52
Werner J. Severin, dkk.,Teori Komunikasi Sejarah, Metode, dan Terapan di
Dalam Media Massa Edisi Kelima (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2011), h. 247.
53
Everett M. Rogers Diffusions of Innovations, Forth Edition (New York: Tree
Press, 1995), h. 4.
44
55
Sholahudin (2017), Pengaruh Karakteristik Inovasi Terhadap Niat
Mengadopsi Solopos Epaper. (Tesis Master Tidak Dipubilkasikan, Universitas
Muhammadiyah Surakarta).
56
Everett M. Rogers Diffusions of Innovations, Forth Edition (New York: Tree
Press, 1995)
46
Pornografi
dalam
Aplikasi
Bigo Live
Teori Difusi
Inovasi
Difusi Inovasi
Proses Penyebaran Penerima Awal
Konten Pornografi
Mayoritas Awal
Pengguna
Observability
Compatibility
Keuntungan relatif
48
49
3
http://www.harianjogja.com/baca/2016/08/24/duh-bigo-live-kerap-dipakai-
tayangkan-adegan-mesum-747244 diakses Pada tanggal 30 Desember 2018
pukul 12.44.
4
Corry Anestia http://tekno.liputan6.com/read/2677943/bigo-live-diblokir-
apa-kata-kemkominfo diakses Pada tanggal 30 Desember 2018 pukul 15.20
5
http://www.bigo.sg/about.html, diakses Pada tanggal 30 Desember 2018
pukul 13.44.
50
2. Penonton
Kemudian penulis menemukan adanya penonton
pada aplikasi tersebut, yaitu pengguna yang menonton
para host ketika sedang melakukan live streaming
pada aplikasi Bigo Live.
6
Sumber :Screen capture, live di aplikasi Bigo Live. Diunduh pada 31
desember 2018 pukul 11.45.
51
7
. Sumber :Screen capture,live session di aplikasi Bigo Live. Diunduh pada 31
Desember 2018 pukul 11.55.
52
8
.Sumber :Screen capture,logo di aplikasi Bigo Live. Diunduh pada 31
Desember 2018 pukul 11.40.
53
1. Menu
11
Sumber :Screen capture,live session di aplikasi Bigo Live. Diunduh pada 31
Desember 2018 pukul 12.00.
12
Mon, Tips Meraup Dolar dari Aplikasi Bigo Live,
http://jogja.tribunnews.com/2017/05/21/tips-meraup-dolar-dari-aplikasi-bigo-
live, diakses pada 20 Januari 2019, pukul. 22.06.
55
13
Mon, Tips Meraup Dolar dari Aplikasi Bigo Live,
http://jogja.tribunnews.com/2017/05/21/tips-meraup-dolar-dari-aplikasi-bigo-
live, diakses pada 20 Januari 2019, pukul. 22.00 .
14
Sumber :Screen capture,live session di aplikasi Bigo Live. Diunduh pada 31
Desember 2018 pukul 12.07.
15
Sumber :Screen capture,feature gift di aplikasi Bigo Live. Diunduh pada 31
Desember 2018 pukul 12.26.
56
16
Sumber :Screen capture,live session di aplikasi Bigo Live. Diunduh pada 31
Desember 2018 pukul 12.39.
57
17
Sumber :Screen capture,live session di aplikasi Bigo Live. Diunduh pada 31
Desember 2018 pukul 14.02.
58
21
“BIGO LIVE User Agreement” https://www.bigo.tv/agreement.html.
Diakses pada 31 Desember 2018 pukul 15.40.
22
“BIGO LIVE User Agreement” https://www.bigo.tv/agreement.html.
Diakses pada 31 Desember 2018 pukul 15.40.
60
4. Terminating Services
Bigo.sg juga menyediakan layanan untuk pengguna yang
mendapatkan masalah ketika live streaming yang
menyatakan “Anda dapat mengakhiri Layanan BIGO LIVE
dan Perjanjian ini dengan mencabut akun BIGO LIVE
Anda. Anda dapat menghubungi kami di:
feedback@bigo.tv.” 23
5. Disclaimers
Pihak bigo live juga menyatakan bahwa semua sanggahan
diluar kuasa Bigo Live merupakan diluar tanggung jawab
pihak Bigo Live yang isinya:
a. “Anda bertanggung jawab penuh atas segala
risiko yang terlibat dalam menggunakan
Layanan BIGO LIVE. Setiap penggunaan atau
kepercayaan pada Layanan BIGO LIVE akan
menjadi risiko Anda sendiri.
b. Dalam keadaan apa pun BIGO LIVE tidak
menjamin bahwa layanan akan memenuhi
persyaratan Anda, atau menjamin bahwa
layanan tidak akan terganggu. Ketepatan
waktu, keamanan, dan akurasi layanan juga
tidak dijamin. Anda mengakui dan setuju
bahwa layanan ini disediakan oleh BIGO
LIVE berdasarkan "sebagaimana adanya".
BIGO LIVE tidak membuat pernyataan atau
jaminan dalam bentuk apa pun baik tersurat
maupun tersirat mengenai operasi dan
penyediaan Layanan tersebut atau bagian
daripadanya. BIGO LIVE tidak akan
bertanggung jawab atas kualitas, ketepatan
waktu, keakuratan, atau kelengkapan layanan
dengan cara apa pun dan tidak akan
23
“BIGO LIVE User Agreement” https://www.bigo.tv/agreement.html.
Diakses pada 31 Desember 2018 pukul 15.40.
61
24
“BIGO LIVE User Agreement” https://www.bigo.tv/agreement.html.
Diakses pada 31 Desember 2018 pukul 15.40.
62
25
“BIGO LIVE User Agreement” https://www.bigo.tv/agreement.html.
Diakses pada 31 Desember 2018 pukul 15.40
26
“BIGO LIVE User Agreement” https://www.bigo.tv/agreement.html.
Diakses pada 31 Desember 2018 pukul 15.40.
BAB IV
A. Temuan Data
Dengan maraknya penyebaran konten ilegal
pornografi di aplikasi bigo live yang dilakukan oleh
pengguna media sosial itu sendiri, maka penulis
menganalisis proses penyebaran konten ilegal pornografi
pada aplikasi Bigo Live. Berdasarkan hasil penelitian yang
telah diperoleh berupa hasil wawancara dan observasi
pada pengguna Bigo Live serta akun milik pengguna lain
sebagai penguat data, maka selanjutnya penulis
melakukan analisis data menggunakan teori Difusi Inovasi
yang dicetuskan oleh Everett M. Rogers.
“Ia menjelaskan bahwa difusi adalah proses di
mana suatu inovasi dikomunikasikan melalui
saluran tertentu dari waktu ke waktu di antara
anggota sosial sistem. Ini adalah jenis komunikasi
khusus, karena pesannya. peduli dengan ide-ide
baru. Komunikasi adalah proses di mana para
peserta buat dan bagikan informasi dengan satu
sama lain untuk mencapai saling pengertian.”1
Adapun dari penelitian yang telah di lakukan,
peneliti mendapatkan beberapa temuan yang dapat
mengambarkan proses penyebaran konten ilegal
pornografi pada aplikasi Bigo Live terlihat dari hasil
wawancara dan observasi langsung pada aplikasi Bigo
Live serta beberapa data pendukung seperti, berita dan
1
Everett M. Rogers Diffusions of Innovations, Forth Edition (New York: Tree
Press, 1995) h. 4.
63
64
a. Network
Menurut AV, untuk melakukan live
streaming ia harus mempunyai data internet
yang cukup banyak, dikarenakan aplikasi Bigo
Live memang media sosial yang mengandalkan
internet untuk berkoneksi.3
“Ya harus ada internet sih, soalnyakan
streaming gitu ya, jadinya harus ada
internetnya” 4
3
Wawancara Pribadi dengan Informan AV, Kuningan 18 Januari 2019.
4
Wawancara Pribadi dengan Informan AV , Kuningan, 18 Januari 2019
5
Wawancara Pribadi dengan Informan NZ, Sawangan, 19 Januari 2019.
6
https://www.linkedin.com/company/bigo-technology-pte.-ltd diakses pada
tanggal 1 januari 2019, pukul 20.05.
66
b. Information
Dalam pengakuan AV, pengguna aplikasi
Bigo Live bisa memberikan informasi pada
aplikasi tersebut, berdasarkan pengakuan
informan, sebagai berikut:
“Jadi kan aku live nih, aku live nanti ada
orang masuk ke room aku eee nanti chat,
kayak nanya aku lagi dimana nanti aku
jawabnya pakai suara, lagi dirumah
misalnya atau lagi di tempat makan”7
7
Wawancara Pribadi dengan Informan AV, Kuningan, 18 Januari 2019.
8
Wawancara Pribadi dengan Informan NZ, Sawangan, 19 Januari 2019.
67
9
Wawancara Pribadi dengan Informan AV, Kuningan, 18 Januari 2019.
10
McQuail, Dennis, 2000, Mc Quail‟s Communication Theory, Sage
Publications, London, hlm.127.
68
c. Interactivity
Menurut pemaparan AV, ia menyatakan
sebagai berikut:
“Jadi kan aku live nih, aku live nanti ada
orang masuk ke room aku eh nanti chat,
kayak nanya aku lagi di mana nanti aku
jawabnya langsung aja ngomong terus
mereka bisa liat dan tau”11
NZ juga mengatakan sebagai berikut:
11
Wawancara Pribadi dengan Informan AV, Kuningan, 18 Januari 2019.
12
Wawancara Pribadi dengan Informan NZ, Sawangan, 19 Januari 2019.
13
Sumber :Screen capture, live di aplikasi Bigo Live. Diunduh pada 19 Januari
pukul 11.45.
69
d. Simulation
Dari hasil wawancara kepada informan,
menurut informan AV sebagai berikut:
“Sebenernya Bigo tuh unik banget ya,
soalnya ini bener-bener real kita bisa
ngobrol lewat aplikasi tanpa tau nama
kita siapa, tapi tetep bisa temenan gitu…
jadi aku nyaman aja sih komuniasi pake
Bigo Live hehe”15
14
Rulli Nasrullah, Media Sosial, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2015),
h. 27.
15
Wawancara Pribadi dengan Informan AV, Kuningan, 18 Januari 2019.
16
Wawancara Pribadi dengan Informan NZ, Sawangan, 19 Januari 2019.
70
a. Menyadari
Adapun hasil wawancara dengan AV sebagai
berikut:
“Hmm… Aku awalnya liat-liat dulu sih
di room orang lain yang lagi live,
pengen tau aja gimana caranya biar rame
roomnya, eeeh ternyata pada buka-
bukaan (menunjukan aurat tubuh bagian
intim) gitu hahaha…,”18
17
Rulli Nasrullah, Media Sosial, h. 28.
18
Wawancara Pribadi dengan Informan AV, Kuningan, 18 Januari 2019.
71
19
Wawancara Pribadi dengan Informan NZ, Sawangan, 19 Januari 2019.
20
Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, (Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada. 2007), h. 188.
21
Wawancara Pribadi dengan Informan AV, Kuningan, 18 Januari 2019.
22
Wawancara Pribadi dengan Informan NZ, Sawangan, 19 Januari 2019.
72
23
Herman, “Teori Difusi Inovasi – Konsep dan Perkembangannya”,
https://pakarkomunikasi.com/teori-difusi-inovasi diakses pada 20 Januari,
pukul 21.43
24
Wawancara Pribadi dengan Informan AV, Kuningan, 18 Januari 2019.
25
Wawancara Pribadi dengan Informan NZ, Sawangan, 19 Januari 2019.
73
26
Herman, “Teori Difusi Inovasi – Konsep dan Perkembangannya”,
https://pakarkomunikasi.com/teori-difusi-inovasi diakses pada 20 Januari,
pukul 21.45.
27
Wawancara Pribadi dengan Informan AV, Kuningan, 18 Januari 2019.
28
Wawancara Pribadi dengan Informan NZ, Sawangan, 19 Januari 2019.
74
29
Herman, “Teori Difusi Inovasi – Konsep dan Perkembangannya”,
https://pakarkomunikasi.com/teori-difusi-inovasi diakses pada 20 Januari,
pukul 21.50.
30
Wawancara Pribadi dengan Informan AV, Kuningan, 18 Januari 2019.
31
Wawancara Pribadi dengan Informan NZ, Sawangan, 19 Januari 2019.
75
34
Wawancara Pribadi dengan Informan AV, Kuningan, 18 Januari 2019.
35
Wawancara Pribadi dengan Informan NZ, Sawangan, 19 Januari 2019.
36
Morissan, dkk., Teori Komunikasi Massa (Bogor: Ghalia Indonesia, 2013),
h. 141-142.
77
b. Mayoritas Awal
Menurut Rogers yang dikutip dalam bukunya
Morissan menjelaskan “Mayoritas awal yaitu
orang – orang yang baru bersedia menerima
suatu inovasi selangkah lebih dahulu dari rata
– rata kebanyakan orang lainnya.”37 Informan
AV mengatakan:
“Biasanya kalo aku sih suka nyanyi,
atau bikin challenge apa biar seru gitu
kan, eee challengenya dari penontonnya
mereka mau aku ngapain nanti aku
lakuin gitu misalnya challenge aku yang
agak-agak ekstrim, misalnyaa kayak
suruh buka kancing satu-satu atau
disuruh jepret-jepret (memainkan bra),
atau disuruh yaaa agak-agak intim gitu
deh.”38
40
Wawancara Pribadi dengan Informan AV, Kuningan, 18 Januari 2019.
41
Wawancara Pribadi dengan Informan NZ, Sawangan, 19 Januari 2019.
80
c. Keuntungan relatif
Inovasi lebih dapat diterima bila individu
atau kelompok menanggap inovasi tersebut
lebih baik dibanding produk atau sikap yang
sebelumnya mereka pakai. Keuntungan
tersebut bisa berupa ekonomi, kebanggaan
42
Wawancara Pribadi dengan Informan AV, Kuningan, 18 Januari 2019.
43
Wawancara Pribadi dengan Informan NZ, Sawangan, 19 Januari 2019.
81
44
Sholahudin (2017), Pengaruh Karakteristik Inovasi Terhadap Niat
Mengadopsi Solopos Epaper. (Tesis Master Tidak Dipubilkasikan, Universitas
Muhammadiyah Surakarta).
45
Wawancara Pribadi dengan Informan AV, Kuningan, 18 Januari 2019.
46
Wawancara Pribadi dengan Informan NZ, Sawangan, 19 Januari 2019.
82
47
Mon, Tips Meraup Dolar dari Aplikasi Bigo Live,
http://jogja.tribunnews.com/2017/05/21/tips-meraup-dolar-dari-aplikasi-bigo-
live, diakses pada 20 Januari 2019, pukul. 22.00
48
Sumber :Screen capture, live di aplikasi Bigo Live. Diunduh pada 20
Januari,pukul 23.00
83
49
Sumber :Screen capture, live di aplikasi Bigo Live. Diunduh pada 20
Januari,pukul 23.20.
84
52
Wawancara Pribadi dengan Informan NZ, Sawangan, 19 Januari 2019.
53
Wawancara Pribadi dengan Informan NZ, Sawangan, 19 Januari 2019.
86
54
Syaiful Halim, Postkomodifikasi Media, (Yogjakarta: Jalasutra, 2013), hal.
47.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Analisis Konten
Ilegal di Media Sosial (Studi Kasus: Pornografi Pada
Aplikasi Bigo Live), kesimpulannya adalah:
Proses penyebaran konten ilegal pornografi di media
sosial Bigo Live diantaranya adalah: Pertama, ialah
menyadari adanya adanya konten pornografi yang menyebar.
Yang kedua yaitu terjadinya proses ketertarikan oleh para
pengguna aplikasi untuk menyebarkan konten pornografi
pada tahap ini hasilnya bisa tergantung pengguna apakah
positif atau negatif. Ketiga adalah proses penilaian, yaitu di
mana para pengguna bebas menilai apakah konten tersebut
bisa di adopsi oleh pengguna dan dinikmati oleh pengguna
lain yang melihat, dalam kasus ini kedua informan menilai
kalau ia pun mampu melakukan hal seperti itu demi tujuan
tertentu. Keempat terdapat proses mencoba, pada tahap ini
ketika individu atau kelompok memutuskan untuk
mengadopsi suatu inovasi maka ia akan menerapkan inovasi
tersebut dalam kehidupanya. Dalam kasus ini para informan
mencoba menggunakan aplikasi Bigo Live untuk
menyebarkan konten pornografi. Dan yang kelima ialah
menerima yaitu tahap dimana pengguna sudah nyaman
menggunakan aplikasi Bigo Live untuk menggunakannya
sebagai alat menyebarkan konten ilegal berbau pornografi.
87
88
B. Implikasi
Hasil penelitian ini adalah bukti bahwa penggunaan media
sosial tidak hanya digunakan untuk hal positif namun bisa
juga digunakan untuk hal nnegatif, seperti penyalahgunaan
konten berbau pornografi dengan tujuan keuntungan secara
materi kepada si pengguna. Hasil dari penelitian ini juga bisa
dijadikan pemahaman dan gambaran bagi pengguna-
pengguna lainnya agar bisa menggunakan media sosial
sesuai dengan manfaatnya secara positif, yaitu menyebarkan
konten-konten baik pada media sosial. Kemudian hasil dari
penelitian ini juga bisa dijadikan sebagai tolak ukur untuk
mengetahui bagaimana perkembangan media sosial yang
akan datang.
90
C. Saran
Kepada para pengguna media sosial Bigo Live penulis
menyarankan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Karena media sosial Bigo Live ini bisa memnyebabkan nilai-
nilai moral yang ada dimasyarakat dilupakan dengan
sendirinya berkat konten yang disiarkan.
Dampak dari dari penyebaran konten ilegal pornografi
juga juga dapat merugikan orang-orang tercinta di sekitar
anda. Terutama keluarga, orangtua dan anak terkait dengan
nilai dan norma yang ada di masyarakat. Kepada masyarakat
umum, diperlukannya pembinaan dan penanaman moral
secara lebih intensif kepada kerabat terdekat atau lingkungan.
Terutama pada anak-anak di bawah umur diperlukannya
pantauan dan himbauan agar lebih cerdas dalam memilih dan
menggunakan media sosial.
Untuk para peneliti selanjutkan, diharapkan mampu
menemukan dan mengungkap dampak interkasi dari
penyebaran konten pornografi pada aplikasi streaming
lainnya tidak hanya pada Bigo Live namun bisa pada aplikasi
yang lain dan sejenisnya.
91
DAFTAR PUSTAKA
Buku Besar
Creswell, Jhon. W. Qualitative inquiry and research design:
Choosing among five traditions, California: SAGE 1998.
Nasrullah, Rulli. Teori dan Riset Media Siber (cybermedia),
Jakarta: Kencana, 2014.
Nasrullah, Rulli. media sosial, Bandung: Simbiosa Rekatama
Media, 2015
Sumber Buku
Lauer,
Robert H. Perspektif tentang perubahan sosial penerbit :
PT. Rineka Jakarta, 1993.
Literatur
Website
Diakses
http://republika.co.id/berita/nasional/umum/14/03/02/n1rqi
q-tifatul-pornografi-rusak-lima-sel-otak pada 17 juli 2017.
Diakses http://cyberlaw.id/mengapa-perlu-pengaturan-konten-
ilegal-dalam-uu-ite-2/ pada 1 Desemeber 2018.
Diakses
https://www.kompasiana.com/marchelinapurnamasari7894/
5b50853e5e137337e5043f83/pengaruh-media-sosial-
instagram-sebagai-konten-media-promosi-pada-online-
shop?page=all 17 November 2018.
Diakses
https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/4807/Menko
minfo+Akui+Sulit+Berantas+Konten+Negatif+di+Media+
Sosial/0/berita_satker Pada 28 November 2018.
Diakses https://digitalmarketer.id/social-media/9-jenis-konten-
sosial-media-yang-bisa-anda-gunakan/ pada 29 November
2018.
Diakses https://www.yatekno.com/aplikasi-video-live-streaming/
pada 17 Agustus 2018.
Diakses dari
https://www.thinkuknow.co.uk/parents/articles/what-is-
live-streaming/ pada 17 Agustus 2018.
Diakses
dari http://www.kpi.go.id/index.php/id/lihat-terkini/38-
dalam-negeri/33344-tiga-hal-penting-dalam-produksi-
program-siaran pada 18 Agustus 2018.
Wawancara Pribadi
Dokumentasi
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Transkip Wawancara
Judul Skripsi : Penyebaran Konten Ilegal di
Media Sosial (Studi Kasus:
Pornografi Pada Aplikasi Bigo
Live)
Waktu wawancara
Hari, Tanggal : Jumat, 18 Januari 2019
Tempat : Kuningan, Jakarta Selatan
Nama Informan : AV
Pekerjaan : Mahasiswa
Nama Pewawancara : Zoupi Dwi Raka
Informan AV
Transkip Wawancara
Judul Skripsi : Penyebaran Konten Ilegal di
Media Sosial (Studi Kasus:
Pornografi Pada Aplikasi Bigo
Live)
Waktu wawancara
Hari, Tanggal : Jumat, 19 Januari 2019
Tempat : Sawangan, Kota Depok
Nama Informan : NZ
Pekerjaan : Belum Bekerja
Nama Pewawancara : Zoupi Dwi Raka
Informan NZ,