Anda di halaman 1dari 2

Baik disini saya aka menjawab pertanyaan dari pak benny

1. Apa sajakah prinsip prinsip dalam pembelajaran, berikan contoh dari masing-masing prinsip
yang ada.

2. Apakah ada pengaruh prinsip pembelajaran terhadap stimulus dan respon, jika ada bagaimana
prinsip pembelajaran mempengaruhi stimulus dan respon tersebut.

Dari pertanyaan ditas kedua nya saling berkaitan, jadi teori belajar behavioristik menekankan
pada perubahan perilaku peserta didik. Namun, penerapan teori tersebut dalam pembelajaran
harus mengacu pada prinsip yang ada.

Disini saya mengemukakan Prinsip Menurut Mukinan, dimana prinsip tersebut adalah

1. Apabila seseorang sudah mampu menunjukkan perubahan perilaku, maka dikatakan


sudah belajar. Artinya, kegiatan belajar yang tidak membawa perubahan perilaku tidak
dianggap belajar menurut teori ini.
2. Hal yang paling penting pada teori ini adalah stimulus dan respon karena bisa diamati.
Hal-hal selain stimulus dan respon tidak dianggap penting  karena tidak bisa diamati.
3. Adanya penguatan (reinforcement), yaitu hal-hal yang bisa memperkuat respon.
Penguatan bisa berupa penguatan positif dan negatif.

Teori belajar behavioristik ini adalah teori belajar yang umum digunakan di Indonesia. Hal itu
bisa dilihat dari beberapa contoh yaitu:

1. Guru menyusun materi atau bahan ajar secara lengkap, mulai materi sederhana sampai
kompleks.
2. Selama mengajar, guru lebih banyak memberikan contoh berupa instruksi.
3. Jika guru menjumpai adanya kesahalan, baik pada materi maupun pada peserta didik
maka akan segera diperbaiki.
4. Guru lebih aktif memberikan latihan agar terbentuk kebiasaan yang diinginkan.
5. Guru memberikan evaluasi berdasarkan perilaku yang terlihat.
6. Guru harus mampu memberikan penguatan (reinforcement), baik dari sisi positif dan
negatif.

Namun walaupun demikian Teori behavioristik tidak mampu menjelaskan situasi belajar yang
kompleks, sebab banyak variabel atau hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan dan/atau belajar
yang dapat diubah menjadi sekedar hubungan stimulus dan respon. Pandangan behavioristik juga
kurang dapat menjelaskan adanya variasi tingkat emosi pebelajar, walaupun mereka memiliki
pengalaman penguatan yang sama.
Pertanyaannya bagaimana latar belakang budaya pembelajar dapat mempengaruhi interpretasi
mereka mengenai informasi dan pengalaman baru?

Sebelum menjawab saya akan menjelaskan apa itu interpretasi, interpretasi atau penafsiran
adalah proses komunikasi melalui lisan atau gerakan antara dua atau lebih pembicara
yang tak dapat menggunakan simbol-simbol yang sama, baik secara simultan (dikenal
sebagai interpretasi simultan) atau berurutan (dikenal sebagai interpretasi berurutan).
Sehingga terkait dari latar belakang budaya pembelajar dapat kita pahami bahwasannya:

Berbeda budaya berarti berbeda dalam menyampaikan ide, gagasan, dan berbeda dalam perilaku
keseharian. Latar belakang budaya atau Berbeda budaya berarti berbeda dalam strategi
komunikasi. Seorang yang hanya mengerti bahasa daerah tidak akan bisa mengerti bila
menerima pesan dalam bahasa Indonesia. Seorang yang budayanya begitu santun kepada orang
tua tidak akan menerima orang yang tidak hormat terhadap orang yang dituakan. Seorang yang
dalam kebudayaannya terbiasa bersikap apa adanya tidak akan menerima budaya yang penuh
kepura-puraan. Candio Elliot mencontohkan, gaya promosi diri mungkin sangat sedikit
ditampilkan oleh penduduk asli Amerika (native) termasuk orang Asia umumnya, disusul orang
Hispanik, dan gaya seperti itu kebanyakan digunakan oleh orang Afrika. Gaya berpakaian formal
mungkin sedikit ditunjukkan oleh orang Hispanik dan penduduk asli orang Afrika, namun sangat
banyak dipamerkan oleh orang-orang Anglo (Amerika Campuran).

Jadi ketika latar belakang budaya mempengaruhi interpretasi mereka mengenai suatu informasi
atau pengalaman baru maka Seseorang mendefinisikan dan memberikan makna pada dunia
berdasarkan pengalaman yang sudah terjadi. Melalui pengalaman seseorang dan kehidupan yang sudah
terjadi di interpretasikan yang terkait dengan kompleksitas makna secara menyeluruh.

Dan bagaimana pembelajar pemula dapat secara efektif berpartisipasi dalam satu atau lebih
komunitas praktis?

Pada hakikatnya setiap individu memiliki sebuah keinginan dan potensi, dengan demikian
seorang pembelajar pemula pun

Anda mungkin juga menyukai