Anda di halaman 1dari 9

Peralatan

1. MACAM – MACAM PERALATAN


A. PERALATAN ELEKTRONIKA
Adalah peraltan yang mempergunakan sumber saya listrik, misalnya alat
electrocardigraphy, electro encephalography, unit thermography, ventilator, unit
monitor EKG dan lain – lain.
B. PERALATAN DARI BAHAN BAKU LOGAM
Bahan baku logam yang biasa dipakai Adalah peralatan nikel, alpaka, tembaga dan
logam campuran lainnya. Peralatan dari bahan logam ini banyak ragamnya, misalnya
forcep, ekstraksi, gunting, pinset, jarum hecting dan lain – lain.
C. PERALATAN DARI BAHAN BAKU GELAS
Bahan baku gelas yang biasa dipakai adalah pyrex, fiber gelas.
Contoh: vacuum extractice/ ekstraksi vacuum, pipet, abung reaksi, buret, dan lain –
lain.
2. PERAWATAN PERALATAN
Perawatan kedokteran pada hakekatnya dibagi dalam empat kategori ( elektronika,
logam, gelas, dan karet), maka perawatan peralatannya dibagi menjadi 4 bagian pula.
2.1 PERAWATAN ALAT ELEKTRONIKA
Peralatan ini sangat peka terhadap goncangan sehingga perlu dihindari dari
goncangan. Hindari penggunaan peralatan dari medan magnet yang kuat agar
sensitivitas magnet tidak berubah. Alat – alat elektronika tidak tahan pada suhu di
atas 25oC, sehingga pada waktu penggunaan suhu ruangan sebaiknya berkisar
antara 18oC sd 25oC, rata – rata pada temperature 21oC.
Untuk menghindari suhu terlalu tinggi, pada alat perlu tempati kipas angina
disekitar power supply/sumber daya alat tersebut.
Debu dapat pula mempengaruhi kerjanya alat, sehingga setiap saat ruangan
dibersihkan dengan menggunakan alat penyedot debu (vacuum cleaner).
Pengetahuan dan keterampilan penggunaan peralatan memegang peranan penting
dalaM perawatan peralatan agar perjalanan berjalan dengan baik dan kerusakan
dapat dihindari sejauh mungkin. Peralatan dan keterampilan ini menjadi:
a. Sasaran pengukuran telah dipahami terlebih dahulu
b. Persiapan metode, waktu dan program pengukuran
c. Kondisi peralatan baik atau tidak
2.2 PERAWATAN ALAT DARI BAHAN BAKU LOGAM
Alat – alat yang terbuat dari logam misalnya besi, tembaga maupun aluminium
sering terjadi karatan. Untuk menghindari terjadinya hal demikian maka alat – alat
tersebut harus disimpan pada tempat yang mempunyai temperature tinggi (±
37oC) dgn lingkunfan yang kering kalu perlu memakai bahan silicon untuk
penyerapan uap air.
Sebelum disimpan alat tersebut harus bebas dari kotoran debu maupun air yang
melekat, kemudian diolesi dengan minyak olie, minyak rem atau paraffin cair.
2.3 PERAWATAN ALAT ALAT DARI BAHAN BAKU GELAS
Bahan gelas banyak dipakai dalam laboratorium medis. Ada beberapa keuntungan
maupun kelemahan dari bahan baku gelas tersebut.
Keuntungannya : bahan gelas tahan terhadap reaksi kimia, terutama bahan pyrex,
tahan terhadap perubahan temperature yang mendadak, koefisien muai yang
kecildan embus cahay yang besar.
Kelemahannya: mudah pecah terhadap tekanan mekanik, dan mudah tumbuh
jamur sehingga mudah mengganggu daya tembus sinar, kadang – kadang dengan
menggunakan kain katun unuk membersihkan saja mudah timbul goresan.
Maka perawatan yang diperlukan:
a. Menyimpan pada ruangan yang suhunya 27oC - 37oC dan diberi tambahan
lampu 25 watt
b. Ruangan tempat penyimpanan diberi silicon sebagai zat higroskopis.
c. Gunakan alcohol, aceton, kapas, sikat halus dan pompa angina untuk
membersihkan debu dari permukaan kaca/gelas. Usahakan pada waktu
membersihkan lensa jangan sampai merusak lapisan lensa
d. Pada waktu memanaskan tabung reaksi hendaknya ditempatkan di atas kawat
kasa atau boleh melakukan pemanasan secara langsung asalkan bahan gelas
terbuat dari pyrex.
e. Gelas tidak diperkenankan untuk langsung dimasukkan pada air yang sedang
mendidih, melainkan dimasukkan kedalam air dingin dahulu baru dipanaskan
perlahan – lahan.
f. Membersihkan bahan/kotoran dari gelas sebaiknya segera setelah dipakai
dapat menggunakan:
1. Air yang bersih
2. Detergent : dapat menghilangkan lemak dan tidak membawa efek
perubahan fisik.
3. Larutan : kalium dicromat 10gram
Asam belerang 25ml
Aquadest 75 ml
Kadang – kadang memelurkan pemadaman samapai beberapa jam,
kemudian dibilas dengan air bersih, dikeringkan degan udara panas
lalu disimpan ditempat yang kering.
2.4 PERAWATAN ALAT ALAT DARI BAHAN BAKU KARET
Sarung tangan dari karet atau hand schoen mudah sekai meleleh atau
melengket apabila disimpan terlalu lama. Untuk menghindari kerusakan
dari bahan karet, sebelumnya melakukan penyimpanan mula – mula
bersihkan kotoran darah atau cairan obat dengan cara mencuci dengan
sabun kemudian dikeringkan dan dijemur dibawah sinar matahari atau
hembusan udara sangat. Setealah itu taburi talk pada seluruh permukaan
karet.

3 . STERILISASI
Adalah suatu proses membunuh segala bentuk kehidupan mikroorganisme
yang ada dalam sampel/contoh: alat – alat atau lingkungan tertentu.
Dalam bidang bakterologi, kata sterilisasi sering dipakai untuk
menggambarkan langkah yang diambil agar mencapai tujuan meniadakan
dan membunuh semua bentuk kehidupan miroorgvisme.
Terdapat dua cara:
1. secara fisis
2. Secara kimia/ chemical
3.1. STERALISASI SECARA FISIS
a. Metode radiasi
Steralisasi menggunakan radiasi sinar ultraviolet, radiasi sinar gamma atau sinar X
dan sinar matahari.
Sinar ultraviolet yang diperoleh dengan menggunakan katoda panas yaitu kedalam
tabung katoda bertekanan rendah yang diisi uap air raksa. Jika sel prganisme yang
hidup banyak terkena sinar ultraviolet, maka akan menyebabkan kematian pada sel –
sel tersebut.
Sinar gamma berdaya tinggi dipergunakan untuk objek – objek yang tertutup plastic (
stick untuk swab, jarum suntik). Dan tidak boleh mensteralisasi makanan atau obat –
obatan menggunakann sinar ini.
b. Metode pemanasan dengan uap air dan pengaruh tekanan (auto clave)
Benda yang akan dibersihkan diletakkan diatas lempengan saringan dan tidak
langsung mengenai air dibawahnya. Pemanasan dilakukan hingga air mendidih
(diperkirankan suhu 100oC), pada tekanan lb temperature 121oC. Organisme yang
tidak berspora dimatikan hanya dalam waktu 10 menit saja. Dan spora dalam suhu
100oC mengalami kematian dalam 30 menit kalau ditambahkan natrium carbonat,
tetapi ada juga yang bertahan selama beram – jam.
c. Metode pemanasan secara kering
Steralisasi melalui pemanasan kering ini memerlukan waktu cukup lama rat – rata
waktunya 45 menit, karena memerlukan temperature tinggi antara 160oC s/d 180oC.
Jika suhunya hanya 16oC maka waktu yang diperlukan 1 jam untuk
mensterilasasikannya, dan jika suhunya 180oC maka waktunya bias samapai 30 menit
saja. Contoh alat – alat yang dapat disteralisasikan menggunakan ametode ini adalah
pipet, tabung reaksi, stick swab, jarum operasi, jarum sunik, dan syiringe.
d. Metode pemanasan secara intermittent/ terputus – putus
Disini harus memiliki temperature tinggi selama 1 jam, tetapi diluang ulang untuk
membunuh kums.
e. Metode incineration (pembakaran langsung)
Alat – alat platina, khoreme yang akan disteril dapat melalui pembakaran secara
langsung pada nyata lampu bunzen hingga mencapai mereka padam .

f. Metode penyaringan (fibration)


Prose pemahaman adalah penyaringan mikroorganisme tetap hidup hanya dipisahkan
dari material.
1. Berkefeld V
2. Coarse N, M dan W
3. Fine
4. Chamberland
5. Seitz + sinteres glass

Metode penyaringan / filtrasi hanya dipakai untuk mensteralisasikan larutan gula,


cairan lain sperti: serum , Kelly dan untuk memisahkan firable virus dan bakteria
organisme

3.2. STERALISASI SECARA KIMIA


Steralisasinya menggunakan akohol 96%, aecton tab formalin, sufur dioxide dan
chlorine. Materi atau alat akan dibersihkan terlebih dahulu kemudian direndam dalam
alcohol atau aceton atau tab formalin selama ±24 jam
4. Pelaksanaan Steralisasi
Steralisasi dapat dilaksansakan sesuai dengan tujuan yang diinginkan yaitu
mikroorganisme dapat dibunuh dan peralatan tetap baik, untuk itu perlu
mengetahui:
1. Macam peralatan manakah yang akan dibersihkan
2. Metode steralisasi manakah yang akan dipakai

STERALISASI TERHADAP BAHAN BAKU LOGAM DAN GELAS

Alat – alat yang terbuat dari logam tersebut (jarum suntik, pinset, gunting, jarum operasi, scalpel
blede, tabung reaksi, pipet, Petridis) mula – mula langsung dibersihkan setelah dipakai agar
kotorannya mudah hilang kemudian dibungkus dengan kain gas. Setelah itu menggunakan
metode pemanasan secara kering, suhu mencapai 160oC, jarak waktu mencapai 1-2 jam,
kemudian didiamkan agar duhu turun perlahan – lahan.

STERALISASI TERHADAP BAHAN BAKU KAIN DAN MEIDA KULTUR

Media kultur yang akan disteril, terlebih dahulu dibungkus kertas agar setelah disteril dan
dikeluarkan dari alat sterilisator tidak terkontaminasi dengan kuman lagi. Dan kain doek juga
dibungkus dengan plastic terlebih dahulu sebelum melakukakn steralisasui. Metode yang
dipakainya adalah metode pemanasan dengan uap air dan pengaruh tekanan (autoclave) dengan
menggunakan pertukaran O2 dan CO2.

STERALISASI BAHAN BAKU DARI KERETA/PLASTIK

Bahan karet misalnya sarung tangan apabila akan disterilasasikan sebaiknya jangan memekai
metode pemanasan, karena jika dipanaskan karet akan meleleh. Jadi caranya untuk
membersihkan bahan baku karet, mula – mula dibersihkan dengan memakai air bersih dengan
memakai air detergent, kemudian dikeringkan, dan ditaburi talk dan disimpan dengan
menggunakan tablet formalin.
BAB IV

BIOAKUSTIK

1. BUNYI
1. 1 Pendahuluan
Suatu perubahan mekanik terhadap zat gas, zat cair atau zat padat sering
menimbulkan gelombang bunyi. Gelombang bunyi adalah vibrasi/getaran dari
molekul – molekul zat dan saling beradu satu sama lain namun demikian zat
tersebut terkoordinasi melalui gelombang serta menstrasmisikan energy bahkan
tidak pernah terjadi pemindahan partikel.

1. 2 Gelombang bunyi dan kecepatan


Geombang ini timbul akibat terjadi perubahan mekanika pada gas, zat cair, atau
gas yang merambat ke depan dengan kecepatan tertentu dan gelombang ini
menjalankannya secara transversal atau longitudinal, dengan cahaya hanya
menjalar secara transversal saja.
Bunyi memiliki hubungan anatara frekuensi vibrasi (getaran) (f) bunyi, panjang
gelombang (λ) dan kecepatan (v), secara matematis ditulis sebagai:
v=λ.f

1. 3 Sumber bunyi
Fenomena menghasilkan bunyi itu seperti, pembakaran minyak dalam suatu
mesin, instrument music gerakan dahan, pohon dan daun, ruang mulut dan ruang
hidung manusia juga mengahsilkan vibrasi melalui pita suara, serta garpatula juga
dapat menghasilkan bunyi.

1. 4 Mendeteksi bunyi
Untuk medeteksi bunyi perlu mengkonversikan gelombang bunyi bentuk vibrasi
sehingga dapat dianalisa frekuensi dan iintensitasnya. Alat yang digunakan adalah
mikrofon dan telinga manusia. Mikrofon adalah alat untuk transuder yang
memberi respon terhadap tekanan bunyi dan menghasilkan isyarat/signal listrik

1. 5 Pembagian frekuensi bunyi


Berdasrakan frekuensi maka bunyi dibagi menjadi 3:
a. 0 – 16 Hz (20 Hz) : daerah infrasonic, ex: getaran tanah dan gempa bumi
b. 16 – 20000 Hz : daerah sonic yaitu daerah yang terasuk frekuensi yang dapat
didengar (audio frekuensi)
c. Di atas 20.000 Hz : daerah ultrasonic
1. 6 Intensitas bunyi
Untuk mengetahui intensitas bunyi perlu mengetahui energy yang dibawah oleh
gelombang bunyi. Energy gelombang bunyi ada 2 yaitu: energy potensial dan
energy kinetic. Jadi intensitas bunyi adalah energy yang melewati medium 1 m2/s
atau watt/m2. Secara sistematis:
I = ½ ρ v A2 (2 π f )
I = ½ Z A2

1. 7 Skala decibel
𝐼
Apabila diperoleh intensitas bunyi adalah 10 kali intensitas lainnya maka =
𝐼𝑜
10, oleh karena bell merupakan unit yang besar sehingga dipakai decibel (dB).
Hubungan bell dengan decibel dinyatakan 1 bell = 10 dB. Telah diketahui bahwa
intesnsitas (I) berbanding langsung dengan P2, maka secara sistematisnya:
1010 log = P22/P12 = 2010 log = P2/P1

1. 8 Kekerasan bunyi/ nyaring bunyi


Adalah bagian dari ukur bunyi yang merupakan perbandingan kasar dari
logaritma intensitas efektifnya jarak penekanan bunyi yang mengakibatkan respon
pendengaran. Kenyaringan tidak berkaitan dengan frekuensi bunyi.

1. 9 Sifat gelombang bunyi


Gelombang bunyi tersebut dipantulkan (R). secara sistematis dapat ditulis:
𝑅 𝑍1 − 𝑍2
=
𝐴𝑜 𝑍1 + 𝑍2
Jika gelombang bunyi sebagaian akan diteruskan (T), sehingga dapat
dituis:

𝑇 2𝑍1
=
𝐴𝑜 𝑍1 + 𝑍2
1. 10 Azas Doppler
Apabila sumber bunyi bergerak menjauhi pendenga akan terdapat
frekuensi dengan derajat rendah. Begitupun sebaliknya jika pendengar
mendekati sumber bunyi akan memperoleh frekuensi bunyi dengan
tinggi.
Efek Doppler digunakan untuk mengukur geraknya zat cair di dalam
tubuh misalnya darah. Maka secara sistematis dapat ditulis:

2 𝑓𝑜 .𝑉𝐷
fd = = × cos Ɵ
𝑉𝑠
2. ULTRASONIK DALAM KEDOKTERAN
2.1 Pendahuluan
Ultrasonic/bunyi ultra dihasilkan oleh meagnet listrik dan “Kristal piezo
electric” dengan frekuensi di atas 20.000 Hz
2.2 Daya ultrasonic
Frekuensi yang digunakan sebesar 1 MHz sampai 5 MHz dengan daya 0,01
W/cm2
2.3 Prinsip penggunaan ultrasonic
Ultrasonic memiliki frekuesni yang sangat tinggi sehingga mempunyai efek
yaitu, mekanik, panas, kimia, dan efek biologis
2.4 penggunaan dalam bidang kedokteran
digunakan sebagai diagnosis dan pengobatan

3. SUARA
3.1 Pendahuluan
Suara dipakai untuk makluk hidup berbeda dengan bunyi yang dipakai
untuk benda mati
3.2 mekanisme pembentukan suara
Suara biasa / normal adalah hasil dari medulasi udara yang mengalir keluar
dari dalam tubuh. Jika udara keluar melalui mulut dan sedikit melalui
hidung , disebut biacara.

4. ALAT PENDENGARAN
4.1 Pendahuluan
Alat pendengaran adalah telinga. Telinga merupakan alat penerima
gelombang suara atau gelombang udara kemudian gelombang mekanik ini
diubah menjadi pulsa listrik dan diteruskann ke korteks pendengaran mealui
saraf pendengaran.
4.2 Pembagian alat pendengaran

Anda mungkin juga menyukai