3 . STERILISASI
Adalah suatu proses membunuh segala bentuk kehidupan mikroorganisme
yang ada dalam sampel/contoh: alat – alat atau lingkungan tertentu.
Dalam bidang bakterologi, kata sterilisasi sering dipakai untuk
menggambarkan langkah yang diambil agar mencapai tujuan meniadakan
dan membunuh semua bentuk kehidupan miroorgvisme.
Terdapat dua cara:
1. secara fisis
2. Secara kimia/ chemical
3.1. STERALISASI SECARA FISIS
a. Metode radiasi
Steralisasi menggunakan radiasi sinar ultraviolet, radiasi sinar gamma atau sinar X
dan sinar matahari.
Sinar ultraviolet yang diperoleh dengan menggunakan katoda panas yaitu kedalam
tabung katoda bertekanan rendah yang diisi uap air raksa. Jika sel prganisme yang
hidup banyak terkena sinar ultraviolet, maka akan menyebabkan kematian pada sel –
sel tersebut.
Sinar gamma berdaya tinggi dipergunakan untuk objek – objek yang tertutup plastic (
stick untuk swab, jarum suntik). Dan tidak boleh mensteralisasi makanan atau obat –
obatan menggunakann sinar ini.
b. Metode pemanasan dengan uap air dan pengaruh tekanan (auto clave)
Benda yang akan dibersihkan diletakkan diatas lempengan saringan dan tidak
langsung mengenai air dibawahnya. Pemanasan dilakukan hingga air mendidih
(diperkirankan suhu 100oC), pada tekanan lb temperature 121oC. Organisme yang
tidak berspora dimatikan hanya dalam waktu 10 menit saja. Dan spora dalam suhu
100oC mengalami kematian dalam 30 menit kalau ditambahkan natrium carbonat,
tetapi ada juga yang bertahan selama beram – jam.
c. Metode pemanasan secara kering
Steralisasi melalui pemanasan kering ini memerlukan waktu cukup lama rat – rata
waktunya 45 menit, karena memerlukan temperature tinggi antara 160oC s/d 180oC.
Jika suhunya hanya 16oC maka waktu yang diperlukan 1 jam untuk
mensterilasasikannya, dan jika suhunya 180oC maka waktunya bias samapai 30 menit
saja. Contoh alat – alat yang dapat disteralisasikan menggunakan ametode ini adalah
pipet, tabung reaksi, stick swab, jarum operasi, jarum sunik, dan syiringe.
d. Metode pemanasan secara intermittent/ terputus – putus
Disini harus memiliki temperature tinggi selama 1 jam, tetapi diluang ulang untuk
membunuh kums.
e. Metode incineration (pembakaran langsung)
Alat – alat platina, khoreme yang akan disteril dapat melalui pembakaran secara
langsung pada nyata lampu bunzen hingga mencapai mereka padam .
Alat – alat yang terbuat dari logam tersebut (jarum suntik, pinset, gunting, jarum operasi, scalpel
blede, tabung reaksi, pipet, Petridis) mula – mula langsung dibersihkan setelah dipakai agar
kotorannya mudah hilang kemudian dibungkus dengan kain gas. Setelah itu menggunakan
metode pemanasan secara kering, suhu mencapai 160oC, jarak waktu mencapai 1-2 jam,
kemudian didiamkan agar duhu turun perlahan – lahan.
Media kultur yang akan disteril, terlebih dahulu dibungkus kertas agar setelah disteril dan
dikeluarkan dari alat sterilisator tidak terkontaminasi dengan kuman lagi. Dan kain doek juga
dibungkus dengan plastic terlebih dahulu sebelum melakukakn steralisasui. Metode yang
dipakainya adalah metode pemanasan dengan uap air dan pengaruh tekanan (autoclave) dengan
menggunakan pertukaran O2 dan CO2.
Bahan karet misalnya sarung tangan apabila akan disterilasasikan sebaiknya jangan memekai
metode pemanasan, karena jika dipanaskan karet akan meleleh. Jadi caranya untuk
membersihkan bahan baku karet, mula – mula dibersihkan dengan memakai air bersih dengan
memakai air detergent, kemudian dikeringkan, dan ditaburi talk dan disimpan dengan
menggunakan tablet formalin.
BAB IV
BIOAKUSTIK
1. BUNYI
1. 1 Pendahuluan
Suatu perubahan mekanik terhadap zat gas, zat cair atau zat padat sering
menimbulkan gelombang bunyi. Gelombang bunyi adalah vibrasi/getaran dari
molekul – molekul zat dan saling beradu satu sama lain namun demikian zat
tersebut terkoordinasi melalui gelombang serta menstrasmisikan energy bahkan
tidak pernah terjadi pemindahan partikel.
1. 3 Sumber bunyi
Fenomena menghasilkan bunyi itu seperti, pembakaran minyak dalam suatu
mesin, instrument music gerakan dahan, pohon dan daun, ruang mulut dan ruang
hidung manusia juga mengahsilkan vibrasi melalui pita suara, serta garpatula juga
dapat menghasilkan bunyi.
1. 4 Mendeteksi bunyi
Untuk medeteksi bunyi perlu mengkonversikan gelombang bunyi bentuk vibrasi
sehingga dapat dianalisa frekuensi dan iintensitasnya. Alat yang digunakan adalah
mikrofon dan telinga manusia. Mikrofon adalah alat untuk transuder yang
memberi respon terhadap tekanan bunyi dan menghasilkan isyarat/signal listrik
1. 7 Skala decibel
𝐼
Apabila diperoleh intensitas bunyi adalah 10 kali intensitas lainnya maka =
𝐼𝑜
10, oleh karena bell merupakan unit yang besar sehingga dipakai decibel (dB).
Hubungan bell dengan decibel dinyatakan 1 bell = 10 dB. Telah diketahui bahwa
intesnsitas (I) berbanding langsung dengan P2, maka secara sistematisnya:
1010 log = P22/P12 = 2010 log = P2/P1
𝑇 2𝑍1
=
𝐴𝑜 𝑍1 + 𝑍2
1. 10 Azas Doppler
Apabila sumber bunyi bergerak menjauhi pendenga akan terdapat
frekuensi dengan derajat rendah. Begitupun sebaliknya jika pendengar
mendekati sumber bunyi akan memperoleh frekuensi bunyi dengan
tinggi.
Efek Doppler digunakan untuk mengukur geraknya zat cair di dalam
tubuh misalnya darah. Maka secara sistematis dapat ditulis:
2 𝑓𝑜 .𝑉𝐷
fd = = × cos Ɵ
𝑉𝑠
2. ULTRASONIK DALAM KEDOKTERAN
2.1 Pendahuluan
Ultrasonic/bunyi ultra dihasilkan oleh meagnet listrik dan “Kristal piezo
electric” dengan frekuensi di atas 20.000 Hz
2.2 Daya ultrasonic
Frekuensi yang digunakan sebesar 1 MHz sampai 5 MHz dengan daya 0,01
W/cm2
2.3 Prinsip penggunaan ultrasonic
Ultrasonic memiliki frekuesni yang sangat tinggi sehingga mempunyai efek
yaitu, mekanik, panas, kimia, dan efek biologis
2.4 penggunaan dalam bidang kedokteran
digunakan sebagai diagnosis dan pengobatan
3. SUARA
3.1 Pendahuluan
Suara dipakai untuk makluk hidup berbeda dengan bunyi yang dipakai
untuk benda mati
3.2 mekanisme pembentukan suara
Suara biasa / normal adalah hasil dari medulasi udara yang mengalir keluar
dari dalam tubuh. Jika udara keluar melalui mulut dan sedikit melalui
hidung , disebut biacara.
4. ALAT PENDENGARAN
4.1 Pendahuluan
Alat pendengaran adalah telinga. Telinga merupakan alat penerima
gelombang suara atau gelombang udara kemudian gelombang mekanik ini
diubah menjadi pulsa listrik dan diteruskann ke korteks pendengaran mealui
saraf pendengaran.
4.2 Pembagian alat pendengaran