Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH SUMBER BELAJAR DAN PENEMPATAN TEMPAT DUDUK

PESERTA DIDIK TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN


EKONOMI DI KELAS X MA NU SUMBER AGUNG
KECAMATAN BUAY MADANG

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Pada STKIP Nurul Huda Sukaraja

Oleh
FEBRI SATRIA
NIM. 14.87203.018
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


NURUL HUDA SUKARAJA BUAY MADANG
KABUPATEN OKU TIMUR
2019

1
PENGARUH SUMBER BELAJAR DAN PENEMPATAN TEMPAT DUDUK
PESERTA DIDIK TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN
EKONOMI DI KELAS X MA NU SUMBER AGUNG
KECAMATAN BUAY MADANG

Oleh:
Febri Satria, Rusmiati, Vovi Sinta
Program Studi Pendidikan Ekonomi, STKIP Nurul Huda Sukaraja

ABSTRAK

Ketercapaian hasil belajar peserta didik dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor
seperti ketersediaan sumber belajar dan penempatan tempat duduk peserta didik. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sumber belajar dan penempatan tempat
duduk peserta didik terhadap hasil belajar mata pelajaran Ekonomi di kelas X MA NU
Sumber Agung Kecamatan Buay Madang.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain ekpost facto.
Populasi penelitian berjumlah 104 peserta didik dengan sampel berjumlah 34 orang. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah teknik angket dan tes, analisis data dilakukan
menggunakan regresi linier, sedangkan uji hipotesis menggunakan uji F.
Hasil penelitian : Pertama; Berdasarkan hasil angket diketahui bahwa ketersediaan
sumber belajar pada pembelajaran Ekonomi di kelas X MA NU Sumber Agung adalah
sedang yaitu dari 34 peserta didik terdapat 19 peserta didik atau 55,88% menjawab
ketersediaan sumber belajar pada pembelajaran Ekonomi masuk dalam kategori sedang
dengan nilai rata-rata hasil angket 61,82 dan standar deviasi 7,79. Kedua; Berdasarkan hasil
angket diketahui bahwa penempatan tempat duduk pada pembelajaran Ekonomi di kelas X
MA NU Sumber Agung Kecamatan Buay Madang adalah sedang yaitu dari 34 peserta didik
terdapat 24 peserta didik atau 70,59% menjawab bahwa penempatan tempat duduk peserta
didik pada pembelajaran Ekonomi masuk kategori sedang dengan rata-rata hasil angket 63,38
dan standar deviasi 4,21. Ketiga; Berdasarkan analisis data hasil tes diketahui bahwa hasil
belajar mata pelajaran Ekonomi peserta didik kelas X MA NU Sumber Agung adalah sedang
yaitu dari 34 peserta didik terdapat 26 peserta didik atau 76,47% memiliki nilai kategori
sedang, 6 peserta didik atau 17,65% memiliki nilai kategori tinggi, sedangkan 2 peserta didik
lain atau 5,88% memiliki nilai kategori rendah dengan nilai rata-rata peserta didik sebesar
76,79 dan standar deviasi 7,39. Keempat; Terdapat pengaruh yang cukup atau sedang
ketersediaan sumber belajar dan penematan tempat duduk peserta didik belajar terhadap hasil
belajar mata pelajaran Ekonomi peserta didik kelas X MA NU Sumber Agung dengan harga
r12 sebesar 0,56 yang berada diantara 0,41 – 0,60. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa
nilai F0 = 31,00, F0 > F0,05(2)(50) yaitu 31,00 > 1,76 sehingga hipotesis nihil (H0) ditolak
sedangkan (Ha) diterima
Kata Kunci: Ketersediaan Sumber Belajar, Penempatan Tempat Duduk, Hasil
Belajar

2
PENGARUH SUMBER BELAJAR DAN PENEMPATAN TEMPAT DUDUK
PESERTA DIDIK TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN
EKONOMI DI KELAS X MA NU SUMBER AGUNG
KECAMATAN BUAY MADANG

PENDAHULUAN
Pendidikan menjadi sarana utama yang perlu dikelola secara sistematis dan
konsisten berdasarkan berbagai pandangan teori dan praktik yang berkembang dalam
kehidupan untuk membentuk individu yang berkepribadian. Hal tersebut sejalan
dengan Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003,
Bab I Pasal 1 Ayat 1 yang menjelaskan:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara (Rusmaini, 2013:2).

Penjelasan tersebut menunjukkan bahwa pendidikan merupakan suatu proses


yang dilakukan untuk mengembangkan berbagai kemampuan individu melalui proses
belajar. Berkaitan pengertian belajar, Djamarah (2008:13) menyatakan bahwa,
"Belajar adalah untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
pengalaman individu dalam berinteraksi dengan lingkungan yang menyangkut
kognitif, afektif dan psikomotor". Pengertian tersebut menunjukkan bahwa belajar
merupakan suatu proses untuk memperoleh perubahan tertentu pada aspek kognitif,
afektif, dan psikomotor. Perubahan pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotor
merupakan hasil dari kegiatan belajar dan disebut sebagai hasil belajar yang dapat
tercapai secara maksimal apabila didukung oleh sumber belajar.
Berkaitan sumber belajar yang mempengaruhi ketercapaian hasil belajar,
Darmono (2007:2) menjelaskan bahwa, "Sumber belajar adalah berbagai sumber baik
itu berupa data, orang atau wujud tertentu yang dapat digunakan peserta didik dalam
belajar sehingga mempermudah peserta didik mencapai tujuan belajar". Pengertian

3
tersebut menunjukkan bahwa sumber belajar merupakan keseluruhan daya yang bisa
dimanfaatkan guna kepentingan proses pembelajaran baik secara langsung maupun
tidak langsung, sebagian atau secara keseluruhan. Oleh karena belajar dilakukan
berdasarkan berbagai sumber, maka keberadaan dan ketersediaan sumber belajar akan
mempengaruhi ketercapaian hasil belajar subjek belajar yaitu peserta didik.
Pemanfaatan sumber belajar secara maksimal harus didukung dengan berbagai
strategi maupun teknik pembelajaran termasuk didalamnya penempatan tempat duduk
peserta didik. Hal tersebut sebagaimana dikemukakan Asrori (2008:47) bahwa,
”Salah satu faktor penentu keberhasilan belajar adalah kecakapan guru mengelola
pembelajaran, penataan kelas, serta inisiatif mendesain tempat duduk peserta didik”.
Atas dasar pendapat tersebut, maka seorang guru harus kreatif menata ulang tempat
duduk peserta didik agar tidak terjadi kebosanan dan seluruh peserta didik
mendapatkan kesempatan sama dalam hal menenpati tempat duduk tertentu.
Ketersediaan sumber belajar serta penempatan tempat duduk peserta didik
akan sangat mempengaruhi ketercapaian hasil belajar peserta didik. Berkaitan dengan
hasil belajar, Sudjana (2009:3) menjelaskan, "Hasil belajar peserta didik pada
hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar mencakup bidang
kognitif, afektif dan psikomotor”. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa hasil
belajar merupakan suatu hasil yang diperoleh peserta didik setelah melakukan
kegiatan belajar dan pembelajaran serta bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh
seseorang dengan melibatkan aspek kognitif, afektif maupun psikomotor, yang
dinyatakan dalam simbol, huruf maupun kalimat. Hasil belajar merupakan
kemampuan, keterampilan, dan sikap yang diperoleh peserta didik setelah menerima
perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan
itu dalam kehidupan sehari-hari.
Ketercapaian hasil belajar secara maksimal merupakan tujuan setiap kegiatan
pembelajaran yang dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Menurut Munadi
(dalam Rusman, 2012:124), "Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar antara
lain meliputi faktor internal dan faktor eksternal". Faktor internal meliputi faktor

4
fisiologis dan faktor psikologis, sementara faktor eksternal meliputi faktor
lingkungan dan faktor instrumental. Faktor instrumental merupakan faktor pelayanan
yang diberikan kepada peserta didik dalam belajar. Diantara faktor instrumental yang
mempengaruhi ketercapaian hasil belajar peserta didik adalah ketersediaan sumber
belajar dan penempatan tempat duduk peserta didik selama proses pembelajaran.
Oleh karena itu dikatakan bahwa sumber belajar dan penempatan tempat duduk
peserta didik secara teoritis akan mempengaruhi ketercapaian hasil belajar peserta
didik.
Dari pengamatan peneliti di MA NU Sumber Agung kelas X diketahui bahwa
peserta didik memiliki kelengkapan sumber belajar yang berbeda-beda. Terdapat
peserta didik memiliki sumber belajar seperti ketersediaan buku-buku penunjang
pembelajaran dan media internet sebagai sumber informasi yang cukup baik, namun
terdapat juga peserta didik yang tidak memiliki sumber belajar kecuali buku catatan
materi pembelajaran dari guru. Selain itu, penempatan tempat duduk peserta didik
tidak mengalami pergantian sama sekali dengan pola tradisional yaitu bangku-bangku
belajar tersusun sejajar kebelakang empat jalur. Peserta didik tidak memiliki
kesempatan untuk berpindah tempat duduk yang telah ditetapkan.
Berdasarkan dari hasil observasi awal diketahui bahwa peserta didik kelas X
MA NU Sumber Agung yang memiliki sumber belajar memadai serta peserta didik
yang duduk di bangku depan memiliki hasil belajar lebih baik dibandingkan dengan
peserta didik lain. Secara keseluruhan, akibat dari sumber belajar yang masih kurang
dan penempatan tempat duduk yang tidak dilakukan rotasi, hasil belajar peserta didik
kelas X MA NU Sumber Agung tidak merata dan kurang maksimal dimana
ketuntasan belajar hanya mencapai 53%.
Berdasarkan hasil observasi awal yang telah dilaksanakan, dilakukan
penelitian tentang pengaruh sumber belajar dan penempatan tempat duduk
peserta didik terhadap hasil belajar mata pelajaran Ekonomi peserta didik. Penelitian
ini akan dilaksanakan di kelas X MA NU Sumber Agung Kecamatan Buay Madang
Kabupaten OKU Timur. Pemilihan lokasi penelitian didasarkan pada hasil observasi

5
yang dilakukan pada hari Senin, tanggal 13 Februari 2018 yang menunjukkan bahwa
kondisi ketersediaan sumber belajar di MA NU Sumber Agung masih tergolong
dalam kategori kurang. Hal tersebut dibuktikan dengan kurangnya buku-buku paket
sebagai buku pegangan yang dipinjamkan oleh pihak perpustakaan dan sumber
belajar berupa buku penunjang pembelajaran yang jarang digunakan peserta didik
untuk membantu memudahkan dalam belajar. Sumber belajar di MA NU Sumber
Agung masih tergolong dalam kategori kurang. Hasil observasi juga menunjukkan
bahwa penataan tempat duduk di MA NU Sumber Agung masih menggunakan pola
sederhana dimana peserta didik duduk memanjang ke belakang. Pengaturan tempat
duduk peserta didik di MA NU Sumber Agung bersifat permanen dalam arti peserta
didik tidak dapat berpindah tempat duduk. Selain itu, pemilihan lokasi penelitian
didasarkan pada pertimbangan bahwa peneliti telah mengetahui karakteristik dari MA
NU Sumber Agung, baik dari segi sarana sumber belajar maupun karakteristik warga
sekolah yaitu guru dan peserta didik. Sesuai hasil obervasi pendahuluan bahwa
peserta didik yang duduk di belakang adalah sering membuat onar, kegaduhan, tidak
memperhatikan ketika guru menjelaskan bahkan selama pembelajaran peserta didik
yang duduk di bangku belakang terlihat bermain dan mengobrol dengan teman
sebangku.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, peneliti bermaksud mengadakan
penelitian untuk menganalisis pengaruh sumber belajar dan penempatan tempat
duduk peserta didik dengan ketercapaian hasil belajar mata pelajaran Ekonomi. Oleh
karena itu, pada penelitian ini dirumuskan judul “Pengaruh Sumber Belajar dan
Penempatan Tempat Duduk Peserta Didik Terhadap Hasil Belajar Mata
Pelajaran Ekonomi di Kelas X MA NU Sumber Agung Kecamatan Buay
Madang".

6
METODOLOGI PENELITIAN
Berdasarkan jenis data serta teknik analisis data yang digunakan, penelitian ini
termasuk jenis penelitian kuantitatif. Sugiyono (2010:8) menjelaskan bahwa
"penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat positivisme yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel
tertentu". Pengertian lain diberikan Sangadji (2010:26) yang menjelaskan, "penelitian
kuantitatif adalah penelitian yang datanya dinyatakan dalam angka dan dianalisis
dengan teknik statistik". Berdasarkan penjelasan tersebut, maka data-data pada
penelitian ini berupa data berupa angka hasil pengukuran yang dilakukan kemudian
data dianalisis menggunakan teknik statistik. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan instrumen penelitian sedangkan analisis data bersifat kuantitatif
statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian ini
merupakan penelitian kuantitatif yang dilaksanakan dengan desain expost facto.
Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas X MA NU Sumber Agung yang
berjumlah 104 peserta didik. Berdasarkan hasil pengambilan sampel tersebut, nomor
yang keluar adalah nomor 2. Oleh karena itu kelas X IPS 1 ditetapkan sebagai sempel
Data pada penelitian ini dikumpulkan melalui berbagai teknik yaitu angket
dan tes. Proses analisis data penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik
korelasi linier berganda tiga variabel dengan rumus sebagai berikut:

2 2
𝑟𝑦1 + 𝑟𝑦2 − 2𝑟𝑦1 𝑟𝑦2 𝑟12
𝑟𝑦1.2 =√ 2
1 − 𝑟12

Keterangan:

ry1.2 = Koefisien korelasi linear berganda tiga variabel.

ry1 = Koefisien korelasi variabel Y dan X1.

ry2 = Koefisien korelasi variabel Y dan X2.

r12 = Koefisien korelasi variabel X1 dan X2 (Hasan, 2010:66).

7
Setelah diketahui masing-masing korelasi antara variabel X1, X2 dan Y
langkah selanjutnya adalah melakukan analisis regresi sebagai berikut:
X1 dan X2 Y : Y = a + bX1 + b2X2 + e

Keterangan:

X1 = Sumber belajar.

X2 = Penempatan tempat duduk.

Y = Hasil belajar.

a = Konstanta.

b = Koefisien regresi.

e = Faktor lain di luar rancangan (Hasan, 2010:68).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Hasil pemelitian secara keseluruhan dijadikan sebagai dasar dalam melakukan
pembahasan secara keseluruhan hasil penelitian sebagai berikut:
1. Ketersediaan Sumber Belajar

Data ketersediaan sumber belajar pada penelitian ini diketahui


menggunakan instrumen angket. Angket disusun sebanyak 20 nomor yang telah
memenuhi syarat uji instrumen penelitian. Berdasarkan analisis data hasil angket
diketahui bahwa ketersediaan sumber belajar pada pembelajaran Ekonomi di kelas
X MA NU Sumber Agung adalah sedang. Hal tersebut dibuktikan dari perolehan
skor hasil angket yang menunjukkan bahwa dari 34 peserta didik terdapat 19
peserta didik atau 55,88% menjawab ketersediaan sumber belajar pada
pembelajaran Ekonomi masuk kategori sedang, 11 peserta didik atau 32,35%
menjawab ketersediaan sumber belajar pada pembelajaran Ekonomi masuk
kategori tinggi, sedangkan 4 peserta didik atau 11,76% menjawab ketersediaan

8
sumber belajar pada pembelajaran Ekonomi masuk kategori rendah dengan nilai
rata-rata hasil angket 61,82 dan standar deviasi 7,79.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas peserta didik kelas X MA
NU Sumber Agung menjawab bahwa ketersediaan sumber belajar adalah sedang.
Data hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan sumber belajar kategori
sedang atau cukup akan mempengaruhi ketercapaian hasil belajar peserta didik
yang maksimal. Hal tersebut sebagaimana dikemukakan Darmono (2007:2)
bahwa, "Sumber belajar dimiliki peserta didik harus mencukupi karena
ketersediaan sumber belajar yang cukup akan berpengaruh secara signifikan
terhadap hasil belajar peserta didik". Pengertian tersebut menunjukkan bahwa
ketersediaan sumber belajar akan mempengaruhi ketercapaian hasil belajar subjek
belajar yaitu peserta didik.
Data hasil penelitian juga menunjukkan bahwa peserta didik kelas X MA
NU Sumber Agung memiliki sumber belajar yang cukup. Sumber belajar yang
dimiliki peserta didik kelas X MA NU Sumber Agung dimanfaatkan baik ketika
peserta didik belajar di sekolah atau ketika peserta didik belajar secara mandiri di
luar sekolah seperti di rumah. Meskipun demikian, terdapat peserta didik yang
tidak memiliki sumber belajar memadai sehingga akan berimplikasi pada
pencapaian hasil belajar peserta didik yang kurang maksimal.
2. Penempatan Tempat Duduk
Penempatan tempat duduk dimaksud pada penelitian ini adalah penempatan
posisi duduk peserta didik ketika proses pembelajaran berlangsung di kelas X MA
NU Sumber Agung pada mata pelajaran Ekonomi. Data penempatan tempat duduk
peserta didik pada penelitian ini diketahui menggunakan instrumen angket.
Berdasarkan analisis data angket diketahui bahwa respon peserta didik terhadap
penempatan tempat duduk pada pembelajaran Ekonomi di kelas X MA NU
Sumber Agung Kecamatan Buay Madang adalah sedang. Hal tersebut dibuktikan
dari perolehan skor hasil angket yang menunjukkan bahwa dari 34 peserta didik
terdapat 24 peserta didik atau 70,59% menjawab bahwa penempatan tempat

9
duduk peserta didik pada pembelajaran Ekonomi masuk kategori sedang, 6 peserta
didik atau 17,65% menjawab penempatan tempat duduk peserta didik pada
pembelajaran Ekonomi masuk kategori tinggi, sedangkan 4 peserta didik atau
11,76% menjawab penempatan tempat duduk peserta didik pada pembelajaran
Ekonomi masuk kategori rendah dengan rata-rata hasil angket 63,38 dan standar
deviasi 4,21.
Hasil analisis data menunjukkan peserta didik kelas X MA NU Sumber
Agung memiliki respon beragam terhadap penempatan tempat duduk selama
kegiatan pembelajaran Ekonomi. Mayoritas peserta didik kelas X MA NU Sumber
Agung memiliki respon cukup atau sedang terhadap penempatan tempat duduk
yang dilaksanakan selama kegiatan pembelajaran. Hal tersebut karena penempatan
tempat duduk di kelas X MA NU Sumber Agung masih sepenuhnya ditentukan
oleh guru. Hal tersebut sesuai penjelasan Suprijono (2014:35) yang
mengemukakan, "penempatan tempat duduk peserta didik adalah langkah guru
dalam memeratakan kesempatan belajar dengan cara memindahkan tempat duduk
peserta didik secara berkala". Pengertian tersebut menunjukkan bahwa
penempatan tempat duduk peserta didik merupakan pemindahan tempat duduk
peserta didik atau lebih tepatnya posisi tempat duduk peserta didik di kelas secara
berkala atau dalam jangka waktu tertentu.
3. Hasil Belajar Ekonomi Peserta Didik
Data hasil belajar peserta didik kelas X pada mata pelajaran Ekonomi di
MA NU Sumber Agung pada penelitian ini diketahui menggunakan teknik tes.
Hasil analisis data nilai peserta didik hasil tes menunjukkan bahwa hasil belajar
mata pelajaran Ekonomi peserta didik kelas X MA NU Sumber Agung adalah
sedang. Hal tersebut dibuktikan dari perolehan hasil tes yang menunjukkan bahwa
dari 34 peserta didik terdapat 26 peserta didik atau 76,47% memiliki nilai kategori
sedang, 6 peserta didik atau 17,65% memiliki nilai kategori tinggi, sedangkan 2
peserta didik lain atau 5,88% memiliki nilai kategori rendah dengan nilai rata-rata
peserta didik sebesar 76,79 dan standar deviasi 7,39. Analisis data hasil tes

10
menunjukkan bahwa mayoritas peserta didik memperoleh hasil tes pada mata
pelajaran Ekonomi dalam kategori sedang. Data hasil tes menunjukkan bahwa dari
34 orang peserta didik terdapat 26 peserta didik atau 76,47% memperoleh nilai
hasil tes mata pelajaran Ekonomi kateogori sedang. Persentase tersebut telah lebih
dari 50% sehingga hasil tes dijadikan sebagai hasil penelitian untuk menjawab
rumusan masalah tentang hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Ekonomi.
4. Pengaruh Ketersediaan Sumber Belajar dan Penempatan Tempat Duduk
terhadap Hasil Belajar Peserta Didik
Setelah masing-masing data dari tiap variabel dianalisis, langkah
selanjutnya adalah melakukan analisis data. Proses analisis data penelitian
dilakukan dengan menggunakan rumus product moment. Berdasarkan perhitungan
diperoleh nilai r12 0,56 yang kemudian nilai tersebut diinterpretasikan dengan tabel
interpretasi korelasi product moment. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa
ketersediaan sumber belajar dan penempatan tempat duduk peserta didik
mempunyai pengaruh yang sedang atau cukup terhadap hasil belajar mata
pelajaran Ekonomi peserta didik kelas X MA NU Sumber Agung. Oleh karena itu
dapat disimpulkan bahwa ketersediaan sumber belajar dan penempatan tempat
duduk peserta didik memiliki pengaruh yang cukup atau sedang terhadap hasil
belajar mata pelajaran Ekonomi peserta didik kelas X MA NU Sumber Agung
karena harga r12 sebesar 0,56 berada diantara 0,41 – 0,60. Setelah diketahui
analisa nilai variabel X dan Y, diharapakan dapat menjawab pokok permasalahan
yang diteliti dan dapat menguji hipotesis yang diajukan.
Setelah diketahui masing-masing korelasi antara variabel X1, X2 dan Y
langkah selanjutnya adalah melakukan analisis regresi dengan analisis regresi
ganda yaitu analisis yang digunakan oleh peneliti jika peneliti bermaksud meneliti
dengan menggunakan variabel yang diteliti berjumlah minimal dua. Hasil analisis
regresi linier berganda yang dilakukan dapat diinterpretasikan bahwa nilai variabel
X1 sebesar 0,37 yang berarti terdapat pengaruh positif ketersediaan sumber belajar
terhadap hasil belajar pada mata pelajaran Ekonomi peserta didik kelas X MA NU

11
Sumber Agung secara signifikan. Selain itu, hasil analisis menunjukkan bahwa
nilai variabel X2 sebesar 0,27 berarti terdapat pengaruh positif penempatan tempat
duduk peserta didik terhadap hasil belajar mata pelajaran Ekonomi peserta didik
kelas X MA NU Sumber Agung meskipun kurang signifikan.
Langkah selanjutnya yaitu menguji hipotesis. Uji hipotesis digunakan uji
statistik koefisien regresi berganda. Uji statistisk regresi berganda digunakan untuk
menguji signifikan atau tidaknya pengaruh lebih dari dua variabel. Untuk koefisien
regresi berganda, uji statistiknya menggunakan F0. Berdasarkan perhitungan
diperoleh nilai F0 = 31,00. Angka tersebut kemudian dibandingkan dengan harga F
tabel untuk taraf signifikan 5% dengan ketentuan v1 = 2 dan v2 = 34. Pada tabel v1
= 2 dan v2 = 34 diperoleh harga F= 1,76. Berdasarkan ketentuan tersebut maka
diketahui bahwa F0 > F0,05(2)(50) yaitu 31,00 > 1,76. Oleh karena itu hipotesis nihil
(H0) ditolak sedangkan (Ha) diterima. Oleh karenanya kesimpulan akhir penelitian
adalah terdapat pengaruh sumber belajar dan penempatan tempat duduk peserta
didik terhadap hasil belajar mata pelajaran Ekonomi di kelas X MA NU Sumber
Agung Kecamatan Buay Madang.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa ketersediaan sumber belajar dan
penempatan tempat duduk peserta didik merupakan faktor ekternal yang
mempengaruhi ketercapaian hasil belajar peserta didik. Ketersediaan sumber
belajar memiliki peran dan pengaruh dalam pencapaian hasil belajar peserta didik.
Ketersediaan sumber belajar akan menunjang kegiatan akademik dan non
akademik peserta didik serta mendukung terwujudnya proses pembelajaran yang
kondusif. Hal tersebut sebagaimana dikemukakan Darmono (2007:2) bahwa,
"Sumber belajar adalah berbagai sumber baik itu berupa data, orang atau wujud
tertentu yang dapat digunakan peserta didik dalam belajar sehingga mempermudah
peserta didik mencapai tujuan belajar". Pengertian tersebut menunjukkan bahwa
sumber belajar merupakan keseluruhan daya yang bisa dimanfaatkan guna
kepentingan proses pembelajaran baik secara langsung maupun tidak langsung,
sebagian atau secara keseluruhan. Oleh karena belajar dilakukan berdasarkan

12
berbagai sumber, maka keberadaan dan ketersediaan sumber belajar akan
mempengaruhi ketercapaian hasil belajar subjek belajar yaitu peserta didik.
Pemanfaatan sumber belajar secara maksimal harus didukung dengan
berbagai strategi maupun teknik pembelajaran termasuk didalamnya penempatan
tempat duduk peserta didik. Hal tersebut sebagaimana dikemukakan Asrori
(2008:47) bahwa, ”Salah satu faktor penentu keberhasilan belajar adalah
kecakapan guru mengelola pembelajaran, penataan kelas, serta inisiatif mendesain
tempat duduk peserta didik”. Atas dasar pendapat tersebut, maka seorang guru
harus kreatif menata ulang tempat duduk peserta didik agar tidak terjadi kebosanan
dan seluruh peserta didik mendapatkan kesempatan sama dalam hal menenpati
tempat duduk tertentu.
Hasil penelitian ini secara keseluruhan mendukung dan menguatkan hasil
penelitian-penelitian terdahulu seperti yang dilakukan Novikasari (2009) dan
penelitian yang dilaksanakan Lailatul Badriyah (2010) yang berkesimpulan bahwa
ketersediaan sumber belajar dan penempatan tempat duduk akan berpengaruh
secara positif terhadap ketercapaian hasil belajar peserta didik. Oleh karena itu,
ketersediaan sumber belajar harus benar-benar diperhatikan oleh pelaksana
pendidikan. Selain itu, tempat duduk peserta didik tidak dapat disusun, ditata, atau
diubah sekehendak hati. Penempatan atau penataan tempat duduk peserta didik
harus dilakukan dengan prinsip keadilan, keleluasaan, keluwesan, ketercapaian,
kenyamanan dan keindahan. Dengan demikian, penataan tempat duduk dapat
diterima oleh semua peserta didik sehingga kegiatan pembelajaran dapat berjalan
secara lancar.

13
DAFTAR PUSTAKA

Ajeng, N.P. 2016. Pengaruh Ketersediaan Sumber Belajar dan Gaya Belajar Siswa
Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa di Smp Negeri 1 Turi Tahun Ajaran
2015/2016. http://webcache.googleusercontent.com/php/social-
studies/article/download/4136/3796.

Anggoro, M.T. 2007. Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka.

Arikunto, S. 2010. Metodologi Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:


Rineka Cipta.

Arikunto, S. 2012. Teknik-teknik Evaluasi Penidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Asrori, M. 2008. Psikologi Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima.

Darmono. 2007. Pengembangan Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar.


Jakarta: Prestasi Pustaka.

Daryanto. 2010. Proses Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, S.B. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, S.B. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Febriana, E.F. 2011. Pengaruh Sumber Belajar dan Kemandirian Belajar Siswa
Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Madrasah Aliyah Negeri 1
Pati Tahun Ajaran 2009/2010. http://lib.unnes.ac.id/8126/1/101.pdf.

Hamalik, O. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hasan, I. 2010. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara.

Hernawan, H. 2012. Teknik-teknik Pengelolaan Kelas. Jakarta: Praya Media.

Jufri, W. 2013. Belajar dan Pembelajaran SAINS. Jakarta: Pustaka Rineka Cipta.

Lailatul, B. 2010. Pengaruh Sumber Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada
Mata Pelajaran Ekonomi di SMP Bakti Mulya 400 Pondok Pinang Jakarta
Selatan. http://repository.uinjkt.ac.id/ /123456789/904/1/95823-
lailatul%20badriah-fitk.pdf.

14
Majid, A. 2011. Perencanaan Pembelajaran mengembangkan Standar Kompetensi
Guru. Bandung: Rosdakarya.

Margono, S. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Miarso. 2013. Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Mulyasa, E. 2013. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Rosdakarya.

Muslich, M. 2011. Melaksanakan PTK Itu Mudah. Jakarta: Bumi Aksara.

Novikasari. 2009. Pengaruh Sumber Belajar dan Kemandirian Terhadap Prestasi


Belajar Ekonomi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Nogosari Tahun Ajaran
2008/2009. http://eprints.ums.ac.id/4411/1/A210050020.pdf.

Rohani, A. 2007. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Rusmaini. 2013. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Pustaka Felicha.

Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru.


Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sadiman, S. 2012. Media Pembelajaran. Jakarta: Graha Media.

Sangadji, E.M. 2010. Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dalam Penelitian.


Yogyakarta: CV. Andi Offsed.

Sanjaya, W. 2010. Kurikulum Pembelajaran Teori dan Praktik Pengembangan


Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Semiawan. 2010. Pengelolaan Kelas; Dari Teori Ke Praktek. Yogyakarta: Insyira.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka


Cipta.

Sudijono, A. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Algesindo.

Sudjana, N. 2014. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru


Algensindo.

Sudrajat, R.M. 2005. Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

15
Suepeno. 2012. Statistika untuk Analisis Data Penelitian. Bandung: Refika Aditama.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&B. Bandung:


Alfabeta.

Sugiyono. 2013. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Sukardi. 2012. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Untuk Psikologi dan
Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sukwiaty. 2009. Belajar Ekonomi dalam Ilmu dan Aplikasi Pendidikan Jilid 2.
Jakarta: Imperial Bhakti Utama.

Suprijono, A. 2014. Pelaksanaan Penilaian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Suryabrata, S. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.

Sutikno, M.S. 2013. Menggagas Pembelajaran Efektif dan Bermakna. Mataram: NTP
Press.

Utin, H.K. 2017. Pengaruh Ketersediaan Sumber Belajar Terhadap Hasil Belajar
Ekonomi Kelas X IPS SMAN 1 Suiraya.
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/download/21282/17281.

Waluyo, Bambang. 2008. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Winataputra, Udin S. 2008. Srategi Belajar mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka.

Winzer, Soemanto. 2009. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung:


Remaja Rosdakarya.

16

Anda mungkin juga menyukai