ID Identifikasi Potensi Ekowisata Sebagai P PDF
ID Identifikasi Potensi Ekowisata Sebagai P PDF
ABSTRACT
The mangrove forest is plants that live in the mouth of the river and were
able to survive in the tide. The area has a mangrove ecosystem in Bengkalis is
Teluk Pambang Village and need to be developed into the ecotourism area.
Ecotourism development goal is to protect the existing potentials in the mangrove
forests and became one of the alternative sources in raising funds for conservation
activities. This research purpose to identify the ecotourism potential of mangrove
forest in Teluk Pambang Village, Bantan District Bengkalis Regency, to knowing
the efforts and forms of conservation for the development of ecotourism and to
knowing the correlation of ecotourism potential as a supporting mangrove forest
conservation. The method that used in analyzing the potential of ecotourism is
based on the analysis of mangrove vegetation that expressed in the formula
English et al. (1997) to obtain density and the importance of community structure
of mangrove conservation, efforts and forms was processed using a Likert Scale
and the relation of potential ecotourism as a supporting mangrove forest data was
processed by descriptive. The results of this research indicate that the ecotourism
potential of mangrove forest in the Teluk Pambang Village, consists of very
density mangrove forest. Station I had a density of 2,967 ind/ha, station II has a
density of 5,778 ind/ha and Station III has a density of 4,688 ind/ha, vegetation
and wildlife are varieties and landscape of ecotourism still nature. Efforts and
forms of conservation were managed by the Manage Group of Mangrove (KPM)
Belukap, habits and knowledges of local communities (local wisdom) in Teluk
Pambang Village and participation of respondents to the conservation efforts. The
correlation of ecotourism potential to support conservation of mangrove forests
are a visitor, education and research.
Keywords: Potential, Mangrove Ecosystem, Ecotourism, Conservation
Tabel 13. Struktur Mangrove Tingkat Pohon pada Stasiun I (Pantai Parit I).
Spesies Jlh K (Ha) KR F FR (%) BA D(m²/h DR NP (%)
(%) (m²) a) (%)
Avicennia alba 12 133 4.49 0.56 7.69 125.27 0.13 5.95 18.13
Avicennia lanata 23 255 8.61 0.44 6.15 181.48 0.20 8.62 23.39
Bruguiera gymnorrhiza 5 55 1.87 0.44 6.15 59.17 0.06 2.81 10.83
B. parviflora 88 977 32.95 1 13.84 425.64 0.47 20.2 67.03
Ceriops tagal 19 211 7.11 0.77 10.76 170.07 0.18 8.08 25.96
Excoecaria agallocha 39 433 14.60 0.66 9.23 315.51 0.35 14.9 38.83
Lumnitzera littorea 5 55 1.87 0.33 4.61 66.81 0.07 3.17 9.66
Nypa fruticans 5 55 1.87 0.33 4.61 0 0 0 6.48
Rhizophora apiculata 5 55 1.87 0.33 4.61 77.59 0.08 3.68 10.17
S. hydropyllaceae 6 66 2.24 0.56 7.69 28.46 0.03 1.35 11.29
Xylocarpus sp. 14 155 5.24 0.67 9.23 123.23 0.13 5.85 20.33
Hibiscus tiliaceus L. 44 488 16.47 1 13.84 505.20 0.56 24.0 54.33
Terminalia catappa 2 22 0.74 0.11 1.53 25.87 0.02 1.22 3.51
Jumlah 267 2967 100 7.22 100 2104.3 2.33 100 300
Avicennia alba 7 311 6.67 0.11 5.26 6.471 0.02 9.04 11.92
Bruguiera parviflora 65 3022 64.67 0.78 36.8 46.24 0.20 64.62 101.6
Nypa fruticans 2 88 1.90 0.11 5.26 0 0 0 7.16
Rhizophora apiculata 9 488 10.47 0.44 21.05 7.964 0.03 11.13 31.52
Schypiphora 5 266 5.71 0.33 15.78 2.747 0.01 3.83 21.50
hydrophyllaceae
Hibiscus tiliaceus L. 12 488 10.47 0.33 15.78 8.124 0.03 11.35 26.26
Jumlah 100 4666 100 2.11 100 71.550 0.31 100 200
Bruguiera gymnorrhiza 3 133 3.48 0.11 5.88 0.97 0.04 2.12 9.37
Bruguiera parviflora 5 222 5.81 0.22 11.76 3.11 0.01 6.78 17.57
Nypa fruticans 1 44 1.16 0.11 5.88 0 0 0 7.04
Rhizophora apiculata 74 2622 68.60 0.89 47.05 31.75 0.14 69.2 115.6
Schypiphora 5 222 5.81 0.11 5.88 2.55 0.01 5.58 11.69
hydrophyllaceae
Hibiscus tiliaceus L. 12 577 15.11 0.44 23.52 7.43 0.03 16.22 38.64
Jumlah 100 3822 100 1.89 100 45.83 0.203 100 200
Stasiun III (Sekitar antara Muara Sungai Rambai dan Sungai Katung )
No Spesies Jumlah K (Ha)
1 Bruguiera gymnorrhiza 80 22.222
1 Curiops tagal 30 8.333
2 Hibiscus tiliaceus L. 20 5.555
3 Lumnitzera racemosa 9 2.500
4 Nypa fruticans 3 833
5 Rhizophora apiculata 40 11.111
6 Rhizophora mucronata 3 833
7 Xylocarpus sp. 70 19.444
Jumlah 255 70.833
Hasil pengamatan tingkat 1.2. Satwa Desa Teluk Pambang
pohon, anakan dan semai pada Data selama di lapangan
Stasiun I, II dan III menunjukkan menunjukkan bahwa di Desa Teluk
bahwa kerapatan hutan mangrove Pambang juga memiliki
Desa Teluk Pambang dalam keadaan keberagaman satwa yang bisa
sangat baik dengan kriteria sangat menjadi nilai tambah dan peluang
padat. Penilaian kriteria ini sesuai potensial untuk sebuah kawasan
dengan kriteria kerusakan mangrove ekowisata hutan mangrove. Satwa
oleh Kementrian Negara Lingkungan yang ada merupakan potensi dan
Hidup (2004) yang menyatakan nilai tambah bagi suatu lokasi
sangat padat jika mempunyai ekowisata apabila dijaga dan
kerapatan ≥1500 individu/hektar, dilindungi keberadaannya mengingat
dinyatakan sedang jika kerapatannya para pemburu liar banyak yang
≥1000-1500 individu/hektar dan memburu jenis satwa langka seperti
rusak jika kerapatan individu/hektar rusa, kancil, serta jenis burung
≤1000. seperti burung camar, raja udang
besar dan raja udang biru yang
semakin jarang ditemukan di
kawasan hutan mangrove Desa Teluk
Pambang ini. Jenis satwa ini dapat
dilihat pada Tabel 19.
Tabel 19. Jenis satwa yang ada di Desa Teluk Pambang.
No Nama Lokal Nama Ilmiah Family
1 Rusa Cervus unicolo Cervidae
2 Kancil Tragulus sp. Tragulidae
3 Kera ekor panjang Macaca fascicularis Cercopithecidae
4 Lutung Presbytis cristata Cercopithecidae
5 Biawak Varanus salvator Varanidae
6 Buaya Crocodilus sp. Crocodylidae
7 Ular bakau Cerberus rhynchops Colubridae sp.
8 Bangau putih Egretta ibis intermedia Ciconiidae
Tabel 18. Jenis-jenis vegetasi mangrove yang ditemukan pada semua stasiun
pengamatan di Desa Teluk Pambang.
No Spesies Nama Lokal Family
1 Avicenia alba Api-api Avicenniaceae
2 Avicenia lanata Api-api Avicennniaceae
3 Bruguiera gymnorrhiza Tumu merah Rhizophoraceae
4 Bruguiera parviflora Lenggadai Rhizophoraceae
5 Ceriops tagal Tengo Rhizophoraceae
6 Excoecaria agallocha Betak-betak Euphorbiaceae
7 Lumnitzera littorea Sesup merah Combretaceae
8 Lumnitzera racemora Sesup putih Combretaceae
9 Nypa fruticans Nipah Arecaceae
10 Oncosperma tigillarium Nibung Arecaceae
11 Rhizophora apiculata Bakau putih Rhizophoraceae
12 Rhizophora mucronata Belukap Rhizophoraceae
13 Rhizophora stylosa Bakau Rhizophoraceae
14 Schypipohora hidrophilaceae Cingam Rubiaceae
15 Xylocarpus sp. Nyirih Meliaceae
16 Hibiscus tillaceus Waru Malvaceae
17 Terminalia catappa Ketapang Combretaceae
1 Sangat Tinggi 16 80
2 Tinggi 4 20
3 Cukup Tinggi - -
4 Rendah - -
5 Sangat Rendah - -
Total 20 100
Tabel 22. Kategori Tingkat Konservasi Anggota KPM Belukap Terhadap Hutan
Mangrove.
No Kategori Tingkat Konservasi Jumlah Responden
N %
1 Sangat Tinggi 16 80
2 Tinggi 4 20
3 Cukup Tinggi - -
4 Rendah - -
5 Sangat Rendah - -
Total 20 100
Tingkat pengelolaan di KPM menjaga kelestarian hutan mangrove
Belukap menunjukkan sangat tinggi yaitu dari kegiatan pemetaan,
yaitu 100% dengan semua anggota transek, pembibitan, penanaman,
memiliki peran yang penting dalam pemeliharaan dan pengawasan.
kegiatan pengelolaan hutan Kategori tingkat pengelolaan anggota
mangrove yang dilakukan secara KPM Belukap terhadap hutan
bersama-sama dan bergotong- mangrove dapat dilihat pada Tabel
royong. Pengelolaan yang dilakukan 23.
oleh KPM Belukap untuk tetap
Tabel 23. Kategori Tingkat Pengelolaan Anggota KPM Belukap Terhadap Hutan
Mangrove.
No Kategori Tingkat Pengelolaan Jumlah Responden
N %
1 Sangat Tinggi 20 100
2 Tinggi - -
3 Cukup Tinggi - -
4 Rendah - -
5 Sangat Rendah - -
Total 20 100
Persepsi masyarakat terhadap bahwa hutan mangrove sangat
pengelolaan ekowisata menunjukkan bermanfaat bagi kehidupan.
bahwa masyarakat menjawab mereka Responden menjawab ekowisata
sangat setuju jika daerah mereka nantinya mampu meningkatkan
dijadikan sebagai lokasi ekowisata pendapatan perekonomian. Tingkat
karena mereka ingin ambil bagian persepsi masyarakat tersebut dapat
dalam kegiatan ekowisata yang akan dilihat pada Tabel 24.
dikembangkan dan mengatakan
N %
1 Sangat Tinggi 20 100
2 Tinggi - -
3 Cukup Tinggi - -
4 Rendah - -
5 Sangat Rendah - -
Total 20 100
3. Kaitan Potensi Ekowisata ekowisata, akan menjadi salah satu
sebagai Penunjang Konservasi sumber alternatif dalam
Hutan Mangrove penggalangan dana untuk kegiatan
3.1. Pengunjung (Wisatawan) konservasi hutan mangrove.
Berdasarkan pengamatan
selama penelitian, lokasi hutan 3.2 Sebagai Pusat Pendidikan
mangrove Desa Teluk Pambang dan Penelitian
banyak dikunjungi oleh pengunjung. Berdasarkan pengamatan
Banyaknya pengunjung dapat selama penelitian dan hasil
menjadi penunjang konservasi hutan wawancara dengan ketua KPM
mangrove jika lokasi hutan Belukap, diperolah bahwa kawasan
mangrove Desa Teluk Pambang ini mangrove Desa Teluk Pambang
dijadikan sebagai kawasan menarik untuk dijadikan sebagai
ekowisata. Hutan mangrove yang pusat pendidikan alam dan penelitian
dijadikan sebagai kawasan oleh para peneliti. Peneliti yang