Tinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka
2.1.1.4 Patofisologi
Pankreas, yang disebut kelenjar ludah parut, adalah kelenjar
penghasil insulin yang terletak dibelakang lambung. Didalamnya
terdapat kumpulan sel yang berbentuk seperti pulau pada peta, karena
itu disebut pulau-pulau Langerhans yang berisi sel beta yang
mengeluarkan hormon insulin yang sangat berperan dalam mengatur
kadar glukosa darah.
Insulin yang dikeluarkan oleh sel beta dapat diibaratkan sebagai
anak kunci yang dapat membuka pintu masuknya glukosa kedalam
sel. Untuk kemudian didalam sel glukosa dimetabolismekan menjadi
tenaga. Bila insulin tidak ada, maka glukosa tidak dapat masuk
kedalam sel yang akan mengakibatkan glukosa tetap berada
dipembuluh darah yang artinya kadar glukosa dalam darah
meningkat. Dalam keadaan ini badan akan menjadi lemah karean
tidak ada energi didalam sel. Inilah yang terjadi pada penderita
penyakit diabetes melitus tipe I.
Pada keadaan diabetes melitus tipe 2, jumlah insulin bisa normal,
bahkan lebih banyak, tetapi jumlah reseptor (penangkap) insulin
dipermukaan sel kurang. Reseptor insulin dapat diibaratkan sebagai
lubang kunci pintu masuk kedalam sel. Pada keadaan diabetes tipe 2,
jumlah lubang kuncinya kurang sehingga walaupun anak kuncinya
(insulin) banyak, tetapi karena lubang kuncinya (reseptor) kurang,
maka glukosa yang masuk kedalam sel sedikit sehingga sel
kekurangan bahan bakar (glukosa) dan kadar glukosa dalam darah
meningkat. Dengan demikian keadaan ini sama dengan keadaan DM
tipe I, bedanya adalah pada DM tipe 2 juga bisa ditemukan jumlah
insulin cukup atau lebih tetapi kualitasnya kuraang baik, sehingga
gagal membawa glukosa masuk ke dalam sel. Di samping penyebab
sel sehingga gagal digunakan sebagai bahan bakar untuk metabolisme
energi (Imam Subekti, 2005:2531).
2.1.1.5 Faktor Resiko
Faktor resiko diabtes melitus bisa di kelompokkam menjadi
faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi dan yang dapat
dimodifikasi.
Faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi :
a. Ras dan etnik
b. Umur
c. Jenis kelamin
d. Riwayat keluarga dengan diabetes melitus
e. Riwayat melahirkan bayi dengan berat badan lebih
dari 4000 gram
f. Riwayat lahir dengan berat badan lahir rendah (kurang
dari 2500 gram)
Faktor resiko yang dapat dimodifikasi :
a. Berat badan lebih
b. Obesitas abdominal/sentral
c. Kurangnya aktivitas fisik
d. Hipertensi
e. Dislipidemia
f. Diet tidak sehat/tidak seimbang
g. Riwayat toleransi glukosa terganggu (TGT) atau gula
darah puasa terganggu (GDP terganggu)
h. Merokok