KETOASIDOSIS DIABETIK
Dosen Koordinator :
Dosen pembimbing :
Disusun oleh :
Kelompok E
Ketua : Indri Andriyani (213115046)
Sciber 1 : Tifani Desty (213115115)
Sciber 2 : Witriani Ajeng Ayu (213115057)
Anggota :
Fany Syafira (213115011) Yanti (213115075)
Sri Mulyani (213115019) Nindya febriyani (213115096)
Shella Septiani (213115021) Muhamad Ridwan (213115102)
Mega Putri Hastuti (213115023) Rahmi Nurhaliza (213115104)
Salsabila Assyifa (213115064) Sesra (213115105)
Ahmad Rizwanda (213115077) Sarah Anjani (213115117)
Semoga apa yang telah kami sampaikan dalam laporan ini bisa
mengandung banyak manfaat khususnya bagi kami yang masih tahap belajar, dan
umumnya bagi semua pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketoasidosis diabetik adalah kasus kedaruratan endokrinelogi yang
disebabkan oleh defisiensi insulin relatif atau absolut. Ketoasidosis diabetik
juga merupakan komplikasi akut diabetes mellitus yang ditandai dengan
dehidrasi , kehilangan elektrolit, dan asidosis. Ketoasidosis Diabetik ini
diakibatkan oleh defisiensi berat insulin dan disertai dengan gangguan
metabolisme protein, karbohidrat dan lemak. Keadaan ini merupakan gangguan
metabolisme yang paling serius pada diabetes ketergantungan insulin.
Ketoasidosis Diabetik lebih sering terjadi pada usia <65 tahun.
Ketoasidosis Diabetik lebih sering terjadi pada perempuan dibanding laki-laki.
Surveillance Diabetes Nasional Program Centers for Disease Control (CDC)
memperkirakan bahwa ada 115.000 pasien pada tahun 2003 di Amerika
Serikat, sedangkan pada tahun 1980 jumlahnya 62.000. disisi lain, kematian
KAD per 100.000 pasien diabetes menurun antara tahun 1985 dan 2002 dengan
pengurangan kematian terbesar diantara mereka yang berusia 65 tahun atau
lebih tua dari 65 tahun. Kematian di KAD terutama disebabkan oleh penyakit
pengendapan yang mendasari dan hanya jarang komplikasi metabolik
hiperglikemia atau ketoasidosis.
Adanya penggunaan dalam regulasi insulin dapat cepat menjadi
ketoasidosis diabetik manakala terjadi diabetik tipe 1 yang tidak terdiagnosa,
ketidak seimbangan jumlah intake makanan dengan insulin, adolescen dan
pubertas, aktivitas yang tidak terkontrol pada diabetes, dan stress yang
berhubungan dengan penyakit, trauma atau tekanan emosional.
Perawatan pada pasien yang mengalami KAD antara lain meliputi
rehidrasi, pemberian kalium lewat infus, dan pemberian insulin. Beberapa
komplikasi yang mungkin terjadi selama pengobatan KAD adalah edema paru,
hipertrigliseridemia, infark miokard akut dan komplikasi iatrogenik.
Komplikasi iatrogenik tersebut ialah hipoglikemia, hipokalemia, edema otak,
dan hipokalsemia.
B. Batasan Masalah
C. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Ketoasidosis Diabetik?
2. Apa saja etiologi Ketoasidosis Diabetik ?
3. Apa saja klasifikasi Ketoasidosis Diabetik ?
4. Apa saja tanda dan gejala Ketoasidosis Diabetik ?
5. Bagaimana patofisiologi Ketoasidosis Diabetik?
6. Apa saja komplikasi Ketoasidosis Diabetik?
7. Bagaimana penatalaksanaan medis Ketoasidosis Diabetik?
8. Bagaimana pemeriksaan penunjang Ketoasidosis Diabetik ?
9. Bagaimana ASKEP dari Ketoasidosis Diabetik mulai pengkajian, analisa
data, diagnosa dan intervensi?
D. Tujuan
Mahasiswa mampu menjelaskan :
1. Definisi Ketoasidosis Diabetik
2. Etiologi Ketoasidosis Diabetik
3. Patofisiologi Ketoasidosis Diabetik
4. Patway Ketoasidosis Diabetik
5. Manifestasi Ketoasidosis Diabetik
6. Komplikasi Ketoasidosis Diabetik
7. Pemeriksaan Diagniostik Ketoasidosis Diabetik
8. Penatalaksanaan Medis Ketoasidosis Diabetik
9. Pencegahan Ketoasidosis Diabetik
10. Asuhan Keperawatan Ketoasidosis Diabetik
E. Metode Penyusunan
1. Studi Kepustakaan
Yaitu suatu pengumpulan data yang diperoleh dengan cara penelusuran
buku-buku tentang tata tulis karya ilmiah untuk memperoleh ketentuan
dasar terhadap materi yang dihadapi.
2. Pencarian dari internet
Yaitu penelusuran dari berbagai macam alamat web yang mengenai
materi tentang tata tulis karya ilmiah yang ada di dalam internet untuk
memperoleh materi yang dihadapi.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Skenario Kasus
Seorang wanita 48 tahun, 68 Kg baru saja masuk MCU setelah diberikan
pertolongan pertama di IGD. Menurut Informasi dari keluarga, 2 hari SMRS
pasien mual dan muntah, BAK sangat banyak dan sering, tidak bisa makan
dan minum sama sekali. Haru ketiga pasien tampak sangat lemah sejak pagi
hari, susah dibangunkan, dan sesak nafas, pkl 16.00 keluarga membawa
pasien ke IGD. RPS : Riwayat DM tidak pernah kontrol. Pemeriksaan fisik :
pasien membuka mata bila dipanggil dengan suara keras kemudian tidur
kembali, TD : 90/50mmHg, Suhu 39,9°C, Respirasi 28 kali/menit, pernafasan
kussmaull, Nadi 110 kali/menit teraba lemah. Tanda dan gejala dehidrasi
berat [+] . Pada tumit kaki kiri ditemukan luka berdiameter 4 cm, bernanah,
tanda-tanda infeksi [+] Lab darah rutin : Hb 12,3gr%, Ht 36,2 %, leukosit
23.100 /µL, trombosit 502.000/µL, Ca++ 0,35 mmol/L Kimia darah : GDS
455 mg/dL, BUN 7,5 mg/dL, ureum 16 mg/dL, creatinin 1,5 mg/dl. AGD :
pH 7,20, PCO2 13 mmHg, PO2 143 mmHg, HCO3 5,1 , BE -20,6. Terapi :
O₂ 3 ltr/mnt binasal kanul, Infus NaCl 0,9% loading 2 jam pertama,
selanjutnya 20 gtt + bicnat/meylon, terpasang folley cath, Ondansentron 3 x 1
amp IV,Ceftriaxon 2 x1 gr IV, injeksi insulin bolus, insulin lanjutan 0,1
U/kgBB/jam.
Masuk MCU
Keluhan :
Ketoasidosis Diabetikum
Terapi :
- O₂ 3ltr /mnt ( binasal kanul )
- Infus NaCl 0,9 % loading 2 jam pertama . Selanjutnya 20 gtt +
bicnal/meylon..
- terpasang folley cath, Ondansentron 3 x 1 amp IV,Ceftriaxon 2 x1 gr
IV, injeksi insulin bolus, insulin lanjutan 0,1 U/kgBB/jam.
F. Step 5 Learning Issue
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan :
1. Definisi Ketoasidosis Diabetik
2. Etiologi Ketoasidosis Diabetik
3. Patofisiologi Ketoasidosis Diabetik
4. Patway Ketoasidosis Diabetik
5. Manifestasi Ketoasidosis Diabetik
6. Komplikasi Ketoasidosis Diabetik
7. Pemeriksaan Diagniostik Ketoasidosis Diabetik
8. Penatalaksanaan Medis Ketoasidosis Diabetik
9. Pencegahan Ketoasidosis Diabetik
10. Asuhan Keperawatan Ketoasidosis Diabetik
b. Analisa data
c. Diagnosa keperawatan
1) Devisit volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotik
akibat hiperglikemia, pengeluaran cairan berlebihan; diare,
muntah, pembatasan intake akibat mual, kacau mental.
2) Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan kompensasi asidosis
metabolik.
3) Resiko tinggi terhadap infeksi (sepsis) berhubungan dengan
peningkatan kadar glukosa.
4) Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan ketidakcukupan insulin, penurunan masukan oral, status
hipermetabolisme.
5) Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpajan
informasi.
d. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Rencanakeperawatan
Rasional
keperawatan Tujuandan kriteriahasil Intervensi
1. Devisit volume NOC 1. Pertahankan catatan 1. Memberikan
cairan Setelah dilakukan intake dan output informasi
berhubungan tindakan keperawatan yang akurat tentang
dengan diuresis nyeri teratasi dengan keseimbangan
osmotik akibat kriteria: cairan
hiperglikemia, 1. Mempertahankan 2. Monitor status 2. Hipotensi,
pengeluaran cairan urine output sesuai hidrasi (kelembaban takhikardi,
berlebihan; diare, dengan usia dan BB, membran mukosa, demam dapat
muntah, BJ urine normal, HT nadi adekuat, menunjukan
pembatasan intake normal tekanan darah respon atau
akibat mual, kacau 2. Tekanan darah, nadi, ortostatik), jika efek
mental. suhu tubuh dalam diperlukan kehilangan
batas normal cairan
3. Tidak ada tanda tanda 3. Monitor vital sign 3. Mengatahui
dehidrasi, Elastisitas keadaan klien
turgor kulit baik, 4. Monitor masukan 4. Indikator
membran mukosa makanan / cairan cairan dan
lembab, tidak ada rasa dan hitung intake status nutrisi
haus yang berlebihan kalori harian
5. Kolaborasikan
pemberian cairan IV
A. Kesimpulan
B. Saran
Semoga makalah ini bisa memberikan tambahan pengetahuan serta
dapat menambah keterampilan kita sebagai perawat untuk lebih
profesional dalam melayani klien dengan kasus KAD. Semoga laporan ini
dapat kita aplikasikan oleh kita sebagai perawat dalam pelayanan, dan
menambah wawasan baru untuk kita.
28
DAFTAR PUSTAKA
Baughman C., Diane. Hackley C., JoAnn. 2000. Keperawatan Medikal Bedah
Buku saku dari Bruner & Sudarth. Jakarta. EGC.
Khowanto, S. (2014). Konsep KAD. Diakses pada tanggal 12 oktober 2018 pukul
20.00 dengan website http://www.academia.edu
Anonim. (2017). Makalah Ketoasidosis Diabetikum
https://dadospdf.com/download/makalah-keto-asidosis-diabetikum-
_5a4c4209b7d7bcab670d9489_pdf diakses tanggal 12 Oktober 2018
Sikhan. 2009. Ketoasidosis Diabetikum. http://id.shvoong.com. Muhammad Faizi,
Netty EP. FK UNAIR RS Dr Soetomo Surabaya. Kuliah tatalaksana
ketoasidosis diabetic. http://www.pediatric.com.
Samijean Nordmark.(2008).Critical Care Nursing Handbook.
http://books.google.co.id. Diakses tanggal 12 Oktober 2018.
v
vi