Mutu asuhan kesehatan sebuah rumah sakit akan selalu terkait dengan
struktur, proses, dan outcome system pelayanan rumah sakit. Secara umum aspek
penilaian meliputi evaluasi, dokumentasi, instrument, dan audit (EDIA) (Nursalam,
2015). Menurut Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (2018) dalam rangka
meningkatkan mutu pelayanan pasien dan menjamin keselamatan pasien maka
rumah sakit perlu mempunyai program peningkatan mutu dan keselamatan pasien
(PMKP) yang menjangkau ke seluruh unit kerja di rumah sakit
c. Sasaran III Peningkatan keamanan obat yang perlu di waspadai (High Allert
Medication)
Obat high alert adalah obat yang memerlukan kewaspadaan tinggi dan
dapat menyebabkan cedera serius pada pasien jika terjadi kesalahan
dalam penggunaannya. Obat yang perlu diwaspadai terdiri atas obat risiko
tinggi, yaitu obat yang bila terjadi kesalahan (error) dapat menimbulkan
kematian atau kecacatan seperti, insulin, heparin, atau kemoterapeutik ;
obat yang nama, kemasan, label, penggunaan klinik tampak atau kelihatan
sama (look alike), bunyi ucapan sama (sound alike), seperti Xanax dan
Zantac atau hydralazine dan hydroxyzine atau disebut juga nama obat rupa
ucapan mirip (NORUM) ; dan elektrolit konsentrat seperti potasium klorida
dengan konsentrasi sama atau lebih dari 2 mEq/ml, potasium fosfat dengan
konsentrasi sama atau lebih besar dari 3 mmol/ml, natrium klorida dengan
konsentrasi lebih dari 0,9% dan magnesium sulfat dengan konsentrasi
20%, 40%, atau lebih (SNARS, 2018). Untuk meningkatkan keamanan obat
yang perlu diwaspadai, rumah sakit perlu menetapkan risiko spesifik dari
setiap obat dengan tetap memperhatikan aspek peresepan, menyimpan,
menyiapkan, mencatat, menggunakan, serta monitoringnya. Obat high
alert harus disimpan di instalasi farmasi/unit/depo. Bila rumah sakit ingin
menyimpan di luar lokasi tersebut, disarankan disimpan di depo farmasi
yang berada di bawah tanggung jawab apoteker. Selain itu, sebagai
perawat salah satu cara untuk mewaspadai pemberian obat, yaitu
menggunakan double crosscheck mulai dari proses persiapan sampai
pemberian ke pasien.
Sasaran III Peningkatan keamanan obat yang perlu di waspadai (High
Allert Medication) meliputi standart yaitu :
a) Kebijakan dan atau prosedur di kembangkan untuk mengatur
identifikasi, lokasi, pemberian label, dan penyimpanan obat yang
perlu di waspadai
b) Kebijakan dan prosedur di implementasikan
c) Elektrolit konsentrat tidak berada di unit pelayanan pasien kecuali
jika di butuhkan secara klinis dan tindakan di ambil untuk
mencegah pemberian yang tidak sengaja di area tersebut, bila di
perkenankan kebijakan
d) Elektrolit konsentrat yang di simpan di unit pelayanan pasien di beri
label yang jelas dan di simpan dengan cara yang membatasi akses
(restrict acces)
Angka Angka
Kejadian Kejadian
NO KRITERIA URAIAN Tribulan Tribulan
III Tahun III Tahun
2018 2019
Jumlah Operasi 0 0
6 ILO Jumlah ILO 0 0
‰ 0 0
Jumlah 0% 0%
Dari tabel diatas didapatkan bahwa tidak ada kejadian infeksi phlebitis di
Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tribulan III Tahun 2019 dari 19.675
hari pemasangan infus. Sedangkan untuk kejadian infeksi saluran kencing
selama 1.918 hari pemasangan dhower chateter tidak ada kejadian infeksi.
Sedangkan untuk kejadian infeksi decubitus, infeksi HAP dan VAP angka
kejadiannya adalah nihil.
Angka Angka
Kejadian Kejadian
2018 2019
D. Indikator Pelayanan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tribulan III
Tahun 2019
Indikator rawat inap dapat digunakan untuk mengetahui tingkat pemanfaatan,
mutu dan efisiensi pelayanan rumah sakit. Indikator rawat Inap terdiri dari BOR
(Bed Occupation Rate), LOS (length Of Stay), TOI (Turn Over Interval), BTO
(bed Turn Over) serta NDR (Net Death Rate) dan GDR (Gross Death rate).
TRIBUL TRIBUL
AN III AN III
NO URAIAN STANDAR TREN
TAHUN TAHUN
2018 2019
Turun 0,3
2 LOS 4,1 3,8 6 -9 hari
hari
Rumus :
LOS = Jumlah lama dirawat / Jumlah pasien keluar (hidup + mati)
Dari tabel diatas didapatkan bahwa ALOS Instalasi Rawat Inap Mawar
Merah Putih pada Tribulan III Tahun 2019 masih dibawah standar yang telah
ditentukan yaitu 3,8 hari. Lama pasien dirawat sangat tergantung dari diagnosa
penyakit yang diderita si pasien. Semakin berat dan kompleks penyakit yang
diderita maka akan semakin lama pasien dirawat. Kasus penyakit terbanyak
dengan yang membutuhkan hari perawatan yang lebih lama antara lain DM
gangren, anemia, hypoalbumin, TB MDR, dan kasus penyakit lain yang
membutuhkan perbaikan kondisi umum yang lama. Sedangkan untuk diagnosa
yang tidak membutuhkan waktu lama untuk pengobatan antara lain hemofilia,
GEA, dyspepsia dan sebagainya.
Rumus :
BTO = Jumlah pasien keluar (hidup + mati) / Jumlah tempat tidur
Dari tabel diatas didapatkan bahwa BTO Instalasi Rawat Inap Mawar
Merah Putih pada Tribulan III Tahun 2019 diatas standar yang telah ditentukan
yaitu 19,1 atau dibulatkan menjadi 19 kali. Namun jika dibandingkan dengan
periode yang sama Tribulan III Tahun 2018 (17 kali) BTO Instalasi Rawat Inap
Mawar Merah Putih mengalami peningkatan sebanyak 2 kali pemakaian per
tempat tidur selama satu semester.
Rumus :
d. Mahasiswa praktek
Berdasarkan data pada tanggal 23 desember 2019 didapatkan bahwa :
No Klasifikasi Jumlah
1 Mahasiswa Profesi Ners 69
a. Internal Faktor
b. Strength
1. Kepuasan 0,5 3 1,5
2. Rata-rata bor
cukup baik 0,025 3 0,075
3. Sebagai S-W
tempat 0,025 3 0,075 1,65 - 2=
praktik -0,35
mahasiswa
keperawatan
D-3 maupun
S-1
TOTAL 1 1,65
Weakness
Los yang menunjang
karena perawatan yang 1 2 2
lama
TOTAL 1 2
a. Ekternal faktor
(EFAS).
Opportunity
1.mahasiswa S-
1 keperawatan 0,5 3 1,5
praktik
managemen.
2.Kerja sama
yang baik antara 0,5 4 2
perawat dan
mahasiswa
TOTAL 1 1,25
M5 (Mutu)
a. Internal Faktor
( IFAS ).
Strength.
1. Kepuasan
pasien
terhadap 0,5 3 1,5
pelayanan
kesehatan
dirumah sakit
2. Rata-rata
BOR cukup 0,025 3 0,075
baik
3. Sebagai
tempat
praktik
mahasiswa 0,025 3 0,075
keperawatan
D-3 maupun
S-1.
TOTAL 1 2
b. Eksternal Faktor
(EFAS).
Opportunity.
1. Mahasiswa
S-1
Keperawatan
management
dan 0,5 3 1,5
mahasiswa.
2. Kerjasama
yang baik
antar 0,5 2 1
perawata
dan
mahasiswa
TOTAL
1 2,5
Threatened.
1.Adanya
peningkatan
standar
masyarakat O–T
yang harus 0,75 2 1,5 2,5 – 2 =
dipenuhi. 0,5
2.persaingan
RS dalam
memberikan
pelayanan 0,25 2 0,5
keperawatan.
TOTAL 1 2