Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM

LEMBAGA KEUANGAN AGRIBISNIS

Kelompok III
SERGIUS E. B. LAIYANAN 225 706 418 014
MAHMUD TUKLOY 225 706 418 012
HENDERINA TAYANAN 225 706 418 002
FIRNA RAHANTAN 225 706 418 001

POLITEKNIK PERIKANAN NEGERI TUAL


PROGRAM STUDI AGRIBISNIS PERIKANAN
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga penyusunan Laporan Praktek Mata Kuliah Lembaga Keuangan Agribisnis
dapat terselesaikan dengan baik. Laporan Praktikum Mata Kuliah Lembaga Keuangan Agribisnis
ini disusun sebagai bukti bahwa kelompok telah melaksanakan praktek Mata Kuliah Lembaga
Keuangan Agribisnis di Pegadaian Werhir, Kota Tual.
Dalam pelaksanaan Praktek Mata Kuliah Lembaga Keuangan Agribisnis serta penyusunan
ini kami mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak baik berupa bimbingan, inforamsi, saran,
maupun dukungan moral dan materi. Untuk itu pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak
terima kasih kepada:
Ibu Meyske A. Rahantoknam, S.E, M.Si selaku Dosen Koordinator Mata Kuliah Lembaga
Keuangan Agribisnis
Ibu P. Pentury, STP, MM selaku Dosen Pembantu Mata Kuliah Lembaga Keuangan Agribisnis
Ibu Anna Maria Ngabalin, S.E, M.Si selaku Dosen Pembantu Mata Kuliah Lembaga Keuangan
Agribisnis.
Kepala PT. Pegadaian Cabang Tual yang telah mengizinkan kami untuk melakukan kegiatan
Praktek di Kantor Pegadaian di Werhir, Kota Tual.
Bpk. Wahyudi yang telah memberikan banyak informasi tentang Pegadaian kepada kami.
Kami menyadari bahwa Laporan Praktek Mata Kuliah Lembaga Keuangan Agribisnis ini
jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua
pihak terutama para Dosen Mata Kuliah Lembaga Keuangan Agribisnis sangat diharapkan.

Langgur, 09 Desember 2019

Kelompok III
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan Praktek
1.3. Manfaat Praktek
BAB II METODOLOGI
2.1. Waktu Praktek
2.2. Tempat Peaktek
2.3. Metode Pengumpulan Data
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Profile PT. Prgadaian
3.2. Visi, Misi & Motto PT. Pegadaian
3.3. Nasabah, Produk & Jasa Layanan
3.4. PT. Pegadaian Cabang Tual
 Produk yang ditawarkan PT. Pegadaian cabang Tual
 Manfaat yang diperoleh nasabah dari PT. Pegadaian cabang Tual
 Apa itu KCA?
 Prosedur Pelunasan
 Lelang
 Pegadaian Jasa Taksiran
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
4.3. Lampiran

Daftar Pustaka
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


PT.Pegadaian (PERSERO) merupakan salah satu lembaga perkreditan non perbankan yang
melayani masyarakat guna untuk mendapatkan dana secara cepat dengan melalui kredit. Pada
kenyataanya perum pegadaian banyak membantu perekonomian masyarakat, terutama masyarakat
yang golongan ekonominya menengah kebawah. Sesuai dengan motto pegadaian yaitu “Mengatasi
Masalah Tanpa Masalah”. Kelebihan dari PT pegadaian ini jika masyarakat membutuhkan dana
cepat maka masyarakat tidak perlu menjual barang-barangnya, tetapi hanya dijadikan jaminan
dalam mengajukan kredit. Jika pihak yang mengajukan kredit sudah melunasi pinjamannya maka
barang yang dijadikan jaminan dapat diambil kembali. Tetapi harus sesuai dengan batas waktu
yang telah ditentukan oleh pihak pegadaian. Jika dalam waktu yang ditentukan pihak yang
mengajukan kredit belum bisa melunasinya maka pihak tersebut bisa mengajukan perpanjangan
waktu, tetapi hanya membayar bunganya saja. Pegadaian juga turut melaksanakan dan mendukung
kebijakan program pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan nasional yaitu dengan
menyalurkan kredit kepada masyarakat dengan jaminan benda-benda bergerak. Sedangankan
benda bergerak tersebut harus sesuai nilai uang yang di pinjam di pegadaian tersebut.
Salah satu kegiatan utama PT. Pegadaian adalah Kredit Cepat dan Aman (KCA). KCA ini
berupa pinjaman dana yang disalurkan ke masyarakat, dengan harapan masyarakat
menggunakannya untuk berbagai kepentingan ekonomi yang dapat meningkatkan pertumbuhan
ekonomi. Kepentingan ekonomi tersebut misalnya saja digunakan untuk modal usaha ataupun
pengeluaran konsumsi yang dapat meningkatkan agregat demand, sehingga dapat meningkatkan
pendapatan nasional. Adapun tujuan dari pegadaian itu sendiri adalah untuk memberikan jaminan
bagi pemegang gadai bahwa dikemudian hari piutangnya pasti di bayar dari nilai jaminan. Menurut
Maria Oterio. 2005: 1 yang menyatakan bahwa: ”keuangan mikro adalah penyaluran jasa keuangan
kepada rakyat kecil, lemah,miskin, dan para wirausaha. Peran PT.Pegadaian sebagai lembaga
pembiayaan dalam era zaman sekarang ini dan masa yang akan datang tetap penting untuk
mewujudkan pemberdayaan ekonomi rakyat kecil baik dikota maupun didesa. Barang yang
menjadi obyek gadai tersebut diserahkan oleh debitur (masyarakat) kepada kreditur (PT.
Pegadian). Menurut Salim HS, 2004:97 Jadi barang-barang yang digadaikan berada di bawah
kekuasaan pemegang gadai. Asas ini disebut asas inbezitstelling yang merupakan syarat mutlak
dalam perjanjian gadai. PT. Pegadaian selaku salah satu BUMN dalam lingkungan Departemen RI
dapat dikatakan berkembang dari tahun ketahun, dan juga dapat memberikan kontribusi kepada
negara dalam bentuk pajak dan laba.
Usaha-usaha tersebut, antara lain meningkatkan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat
sehingga mampu mempertahankan nasabah yang sudah ada.
Permintaan kredit masyarakat merupakan indikasi adanya kebutuhan dana bagi masyarakat
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kondisi ketidakpastian ekonomi yang melanda sejak
beberapa tahun terakhir, sepserti kenaikan harga BBM, inflasi yang senantiasa berfluktuasi dan
lain sebagainya diduga turut andil dalam kenaikan kredit yang diminta oleh masyarakat. Apabila
inflasi naik, maka akan berdampak pula pada naiknya harga barang konsumsi, sehingga
permintaan akan kredit juga akan bertambah.
Melalui penelitian yang dilakukan oleh Caskey (1991) menurutnya, pendapatan perkapita
adalah jumlah pendapatan domestik bruto dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan
tahun. Pendapatan perkapita merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat
kemakmuran penduduk di suatu daerah. Pendapatan perkapita berpengaruh secara signifikan
terhadap kredit pegadaian.
Pulau Kei merupakan pulau yang memiliki luas 1.438 km2, di Pulau Kei kredit pegadaian
terbanyak diserap oleh sektor perdagangan dikarenakan Pulau Kei terdapat banyak tempat wisata,
banyak masyarakat Pulau Kei menggunakan kredit pegadaian karena pegadaian membantu
masyarakat Pulau Kei terutama yang golongan ekonominya menengah ke bawah yang
membutuhkan dana cepat untuk mengembangkan usahanya dengan syarat yang mudah dan
prosedur tidak berbelit-belit, dan lagi pula dengan kredit pegadaian masyarakat tidak harus
menjual barang-barangnya hanya saja sebagai jaminan.
Sehubungan dengan hal tersebut sampai saat ini PT. Pegadaian Cabang Tual masih terus
berupaya untuk mengembangkan usaha bersama masyarakat dari lapisan ekonomi menengah
kebawah serta tetap berpegang pada azas pengabdian, kerakyatan dan solidaritas.
1.2. Tujuan Praktek
a. Agar dapat memenuhi nilai Mata Kuliah Lembaga Keuangan Agribisnis
b. Agar kita dapat meningkatkan cara berkomunikasi dengan orang lain
c. Agar dapat mempraktekkan/menerapkan teori yang sudah didapatkan selama perkuliahan
di kelas.
1.3. Manfaat Praktek
Dapat menambah wawasan kita semua tentang salah satu Lembaga Keuangan non Bank
yaitu PT. Pegadaian.
BAB II METODOLOGI PRAKTEK

2.1. Waktu Praktek


Hari / tanggal : Sabtu, 07 Desember 2019
Pukul : 10.00-11.46 WIT
2.2. Tempat Praktek
Tempat : Pegadaian Cabang Tual,
Jl. DR. Laimena – Werhir
Ketsoblak, Pulau Dullah Selatan
Tual, Maluku.
2.3. Metode Pengumpulan Data
Data yang di kumpulkan berupa data sekunder dan data primer. data sekunder yang mana
kelompok ambil di beberapa web untuk materi tambahan, sedangkan data primer yang mana di
adakan observasi langsung, dan diadakan sosialisasi materi dan adanya pertanyaan yang di siapkan
dalam pedoman wawancara dan pertanyaan yang kami kelompok III siapkan sendiri.
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Profile PT. Pegadaian


Sejarah
Era Kolonial
Sejarah pegadaian dimulai pada saat Pemerintah Belanda (VOC) mendirikan Bank van
Leening yaitu lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan sistem gadai, lembaga ini
pertama kali didirikan di Batavia pada tanggal 20 Agustus 1746.
Ketika Inggris mengambil alih kekuasaan Indonesia dari tangan Belanda (1811-1816),
Bank Van Leening milik Pemerintah dibubarkan, dan masyarakat diberi keleluasaan untuk
mendirikan usaha pegadaian asal mendapat lisensi dari Pemerintah Daerah setempat ("liecentie
stelsel"). Namun metode tersebut berdampak buruk pemegang lisensi menjalankan praktik rentenir
atau lintah darat yang dirasakan kurang menguntungkan pemerintah berkuasa (Inggris). Oleh
karena itu metode "liecentie stelsel" diganti menjadi "pacth stelsel" yaitu pendirian pegadaian
diberikan kepada umum yang mampu membayar pajak yang tinggi kepada pemerintah daerah.
Pada saat Belanda berkuasa kembali, pacth stelsel tetap dipertahankan dan menimbulkan
dampak yang sama. Pemegang hak ternyata banyak melakukan penyelewengan dalam
menjalankan bisnisnya. Selanjutnya pemerintah Hindia Belanda menerapkan apa yang disebut
dengan "cultuur stelsel" di mana dalam kajian tentang pegadaian saran yang dikemukakan adalah
sebaiknya kegiatan pegadaian ditangani sendiri oleh pemerintah agar dapat memberikan
perlindungan dan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian tersebut,
pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan Staatsblad No. 131 tanggal 12 Maret 1901 yang
mengatur bahwa usaha Pegadaian merupakan monopoli Pemerintah dan tanggal 1 April 1901
didirikan Pegadaian Negara pertama di Sukabumi, Jawa Barat. Selanjutnya setiap tanggal 1 April
diperingati sebagai hari ulang tahun Pegadaian.
Pada masa pendudukan Jepang gedung kantor pusat Jawatan Pegadaian yang terletak di
jalan Kramat Raya 162, Jakarta dijadikan tempat tawanan perang dan kantor pusat Jawatan
Pegadaian dipindahkan ke jalan Kramat Raya 132. Tidak banyak perubahan yang terjadi pada
masa pemerintahan Jepang baik dari sisi kebijakan maupun struktur organisasi Jawatan Pegadaian.
Jawatan Pegadaian dalam bahasa Jepang disebut ‘Sitji Eigeikyuku’, Pimpinan Jawatan Pegadaian
dipegang oleh orang Jepang yang bernama Ohno-San dengan wakilnya orang pribumi yang
bernama M. Saubari.
Era Kemerdekaan
Pada masa awal pemerintahan Republik Indonesia, kantor Jawatan Pegadaian sempat
pindah ke Karanganyar, Kebumen karena situasi perang yang kian memanas. Agresi Militer
Belanda II memaksa kantor Jawatan Pegadaian dipindah lagi ke Magelang. Pasca perang
kemerdekaan kantor Jawatan Pegadaian kembali lagi ke Jakarta dan Pegadaian dikelola oleh
Pemerintah Republik Indonesia. Dalam masa ini, Pegadaian sudah beberapa kali berubah status,
yaitu sebagai Perusahaan Negara (PN) sejak 1 Januari 1961, kemudian berdasarkan Peraturan
Pemerintah No.7/1969 menjadi Perusahaan Jawatan (Perjan), dan selanjutnya berdasarkan
Peraturan Pemerintah No.10/1990 (yang diperbaharui dengan Peraturan Pemerintah No.103/2000)
berubah lagi menjadi Perusahaan Umum (Perum). Kemudian pada tahun 2011, perubahan status
kembali terjadi yakni dari Perum menjadi Perseroan (PT) yang telah ditetapkan dalam Peraturan
Pemerintah (PP) No.51/2011 yang ditandatangani pada 13 Desember 2011. Namun, perubahan
tersebut efektif setelah anggaran dasar diserahkan ke pejabat berwenang yaitu pada 1 April 2012.

3.2. Visi, Misi & Motto PT. Pegadaian


Visi
Menjadi The Most Valuable Financial Company di Indonesia dan Sebagai Agen Inklusi
Keuangan Pilihan Utama Masyarakat.
Misi
 Memberikan manfaat dan keuntungan optimal bagi seluruh pemangku kepentingan dengan
mengembangkan bisnis inti.
 Membangun bisnis yang lebih beragam dengan mengembangkan bisnis baru untuk
menambah proposisi nilai ke nasabah dan pemangku kepentingan
 Memberikan service excelence dengan focus nasabah melalui :
- Bisnis proses yang lebih sederhana dan digital
- Teknologi informasi yang handal dan mutakhir
- Praktek manajemen risiko yang kokoh
- SDM yang profesional berbudaya kinerja baik.
Motto
“Mengatasi Masalah Tanpa Masalah”.

3.3. Nasabah, Produk & Jasa layanan


Kepercayaan dan kepuasan nasabah/pelanggan/konsumen merupakan kunci penting bagi
Pegadaian agar usahanya terus bertahan. Untuk itu, Perusahaan berkomitmen untuk terus
meningkatkan layanan dan melakukan inovasi produk agar sesuai dengan perkembangan zaman,
sekaligus sejalan dengan keinginan nasabah.
Komitmen Pegadaian untuk memberikan layanan yang terbaik dan bermanfaat bagi setiap
pelanggan diwujudkan melalui sikap dan respons yang profesionalisme dari Perusahaan dan
segenap jajaran dalam melayani pelanggan. Pegadaian juga menjamin kualitas pelayanan kepada
setiap pelanggan dengan sigap, responsif dan terpercaya. Melalui berbagai layanan ini,
Pegadaian membantu konsumen menjamin kualitas dan keamanan produknya serta mengurangi
risiko dan memenuhi harapan konsumen. Penerapan komitmen itu dibuktikan dengan
diperolehnya sertifikasi dari Kementrian Tenaga kerja dan Transmigrasi RI, Direktorat Jenderal
Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan SUCOFINDO terkait SMK3 dan SNI ISO
9001:2008.
Secara umum ada beberapa produk yang ditawarkan Pegadaian kepada nasabah, yaitu
Produk Utama, Investasi Emas, Produk Syariah & Produk lainnya.
Manfaat utama pegadaian yang diperoleh oleh nasabah yang meminjam dari Pegadaian
adalah ketersediaan dana dengan prosedur yang relatif lebih sederhana dan dalam waktu yang lebih
cepat terutama apabila dibandingkan dengan kredit perbankan. Disamping itu, mengingat jasa
yang ditawarkan oleh Pegadaian tidak hanya jasa pegadaian, maka nasabah juga dapat memperoleh
manfaat antara lain:
 Penaksiran nilai suatu barang bergerak dari pihak atau institusi yang telah
berpengalaman dan dapat dipercaya.
 Penitipan suatu barang bergerak pada tempat yang aman dan dapat dipercaya.
3.4. PT. Pegadaian Cabang Tual
Kantor PT. Pegadaian Cabang Tual sendiri mulai beroperasi sejak tanggal 16 Desember
1997. Landasan hukumnya akta AHU. 1725. AH. 0101, sumber dana PT. Pegadaian berasal dari
Bank.
Nasabah PT. Pegadaian cabang Tual per 31 November 2019 mencapai 6000 nasabah &
untuk mempermudah pelayanan kepada setiap nasabahnya, PT. Pegadaian cabang Tual telah
membuka & mempunyai 2 Unit Pelayanan Cabang yang berlokasi di Jl. Kompleks Pasar Langgur,
Kei Kecil Maluku Tenggara dan di Jl. HI. A.G. Renuat, Masrum, Pulau Dullah Selatan, Kota Tual.

 Produk yang ditawarkan PT. Pegadaian cabang Tual


Kantor PT. Pegadaian cabang CP Tual di Tual, Maluku melayani Gadai Bisnis, Gadai,
Kreasi, Krasida, Krista, EmasKu, Mulia, Kresna, Gadai Flexi, Tabungan Emas, MPO (Pembelian
dan Pembayaran Tagihan Telepon, Listrik, Air, Tiket, Internet, TV Berbayar, Pembayaran Iuran
BPJS, dll).
Kantor PT Pegadaian persero ini menyediakan berbagai layanan terkait dengan produk-
produk PT Pegadaian. Layanan produk PT Pegadaian yang tersedia mulai dari investasi emas
pegadaian, cek harga emas pegadaian, tabungan emas, pendaftaran pegadaian digital atau
pegadaian online, Kredit Cepat Aman (KCA) pegadaian, pegadaian syariah dan lainnya. Pada
kantor ini juga nasabah bisa mengajukan pinjam uang atau kredit dengan jaminan muali dari surat
BPKB kendaraan motor atau mobil, surat tanah dan lainnya. Proses pegadaian terjamin. Segera
kunjungi PT Pegadaian terdekat untuk memenuhi kebutuhan finansial Anda, mencari informasi
bunga pegadaian, pengajuan pinjaman, dan lainnya. Anda juga bisa menghubungi kontak call
center dan customer service atau mengakses langsung website PT Pegadaian secara online.

 Manfaat yang diperoleh nasabah dari PT. Pegadaian cabang Tual :


 Nasabah akan menerima dana secara cepat dari lembaga pegadaian sesuai pada
prosedur yang mudah dan sangat sederhana.
 Nasabah juga mendapat penaksiran terhadap nilai barang bergerak dengan profesional.
 Nasabah akan mendapat fasilitas penitipan barang secara aman dan bisa dipercaya.
 Apa itu KCA?
KCA (Kredit Cepat Aman) adalah kredit dengan sistem gadai yang diberikan kepada
semua golongan nasabah, baik untuk kebutuhan konsumtif maupun kebutuhan produktif. KCA
merupakan solusi terpercaya untuk mendapatkan pinjaman secara mudah, cepat dan aman.Untuk
mendapatkan kredit nasabah hanya perlu membawa agunan berupa perhiasan emas, emas
batangan, mobil, sepeda motor, laptop, handphone, dan barang elektronik lainnya.
 Mengapa memilih KCA?
Keunggulan dari KCA - Kredit Cepat & Aman
 Layanan KCA tersedia lebih dari 4245 outlet Pegadaian di seluruh Indonesia
 Nasabah menerima pinjaman dalam bentuk tunai.
 Jangka waktu pinjaman maksimal 4 bulan & dapat di perpanjang dengan cara membayar
sewa modal saja atau mengangsur sebagian uang pinjaman
 Tidak perlu membuka Rekening Bank, dengan perhitungan sewa modal.
 Prosedur pengajuannya sangat mudah.
 Pinjaman mulai dari Rp. 50.000.- s.d. Rp. 500.000.000.- atau lebih.
 Pelunasan dapat dilakukan setiap saat.

 Prosedur Pelunasan
Sesuai dengan syarat yang telah ditentukan pada waktu pemberian pinjaman, nasabah
mempunyai kewajiban melunasi pinjaman yang telah diterima. Pada dasarnya, nasabah dapat
melunasi kewajibannya setiap saat tanpa harus mengundur jatuh tempo pelunasan pinjaman
beserta sewa modalnya (bunga) dibayarkan langsung ke kasir disertai surat gadai. Setelah adanya
pelunasan atau penebusan yang disertai pemenuhan kewajiban nasabah yang lain nasabah dapat
mengambil kembali barang yang digadaikan.

Prosedur pelunasan uang pinjaman dilakukan dengan cara sbb:


1. Uang pinjaman dapat dilunasi setiap saat tanpa harus menunggu selesainya.
2. Bila nasabah telah memiliki uang dan bermaksud akan melunasi pinjaman dan bermaksud
akan menebus barang yang digadaikan, dapat segera dilakukan kendatipun waktu pinjaman
belum berakhir. Uang pinjaman tersebut dapat di setor dengan tebusan gadai dapat
langsung disetor kepegadaian.
3. Nasabah membayar kembali pinjaman beserta sewa modal (bunga) langsung kepada kasir
disertai barang bukti surat gadai.
4. Barang dikeluarkan oleh petugas penyimpanan barang jaminan.
5. Barang yang digadaikan dikembalikan kepada nasabah.
6. Dalam hal hingga batas akhir waktu gadai yang disepakati, nasabah tidak memenuhi
kewajibannya dan belum menebus barang yang digadaikan, pegadaian akan segera
melelang barang tersebut. Hasil lelang akan diberikan kepada nasabah, dan pegadaian
memperhitungkan dari hasil lelang dengan uang pinjaman beserta sewa modal (bunga) dan
biaya administrasi lelang. Selanjutnya sisa uang lelang diserahkan kepada nasabah yang
disertai dengan rincian perhitungan.

 Lelang
1. Terjadinya Lelang
Barang-barang yang dilelang adalah barng jaminan yang tidak ditebus sampai tanggal jatuh
tempo. Jadi apabila sampai tanggal jatuh tempo atau batas waktu kredit, nasabah tidak mencicil,
menggadai ulang ataupun melunasi barang jaminannya akan dilelang.Lelang dilakukan jika ada
barang yang dilelang atau setiap bulan yaitu setelah tanggal jatuh tempo.
Pada waktu lelang mula-mula memakai harga taksiran kemudian menggunakan tawaran
yanhg lebih tinggi. Jika harga lelang ternyata lebih rendah dari harga taksiran, ini dianggap sebagai
kerugian bagi perusahaan. Barang-barang yang tidak laku dalam lelang menjadi milik negara.Jadi
perusahaan cabang dan unit dituntut untuk mengusahakan agar barang-barang yang tidak dapat
ditebus laku dalam lelang.
2. Hak-hak Nasabah Setelah Barang Jaminan dilelang
Dalam hal barang jaminan yang telah dilelang,maka nasabah masih berhak menerima uang
kelebihan jika ada yaitu hasil penjualan dalam lelang setelah dikurangi biaya lelang.Termasuk
didalam biaya lelang adalah dana sosial atau sering disebut uang miskin. Oleh cabang uang
tersebut disetorkan kepada BUPLN (Badan Urusan Piutang Negara ) yang berkedudukan di
Semarang.
3. Faktor-faktor Terjadinya Pelelangan
Pelelangan dilakukan apabila terjadi hal-hal berikut:

a. Pada saat masa pinjaman habis atau jatuh tempo, nasabah tidak bisa menebus barang yang
digadaikan dan membayar kewajiban lainnya karena berbagai alasan.
b. Pada saat masa pinjaman habis atau jatuh tempo, nasabah tidak memperpanjang batas
waktu pinjamannya karena berbagai alasan.
Hasil pelelangan akan digunakan untuk melunasi seluruh kewajiban nasabah kepada
perum pegadaian yang terdiri dari:
1) Pokok pinjaman
2) Sewa modal atau bunga
3) Biaya lelang
4) Tidak Laku/lebih rendah dari taksiran dibeli pemerintah, kerugian ditanggung
perum pegadaian

 Pegadaian Jasa Taksiran


Pegadaian Jasa Taksiran dalah layanan kepada masyarakat yang ingin mengetahui karatase
dan kualitas harta perhiasan emas, berlian dan batu permata, baik untuk keperluan investasi
ataupun keperluan bisnis dengan biaya yang relatif terjangkau. Layanan jasa taksiran ini
memudahkan masyarakat mengetahui tentang karatase dan kualitas suatu barang berharga
miliknya, sehingga tidak mengalami kebimbangan atas nilai pasti perhiasan yang dimiliknya.
 Layanan Jasa Taksiran tersedia diseluruh outlet Pegadaian di seluruh Indonesia
Proses mudah
 Pelayanan profesional
 Hasil uji terpercaya, karena diuji dan ditaksir oleh juru taksir berpengalaman
 Layanan sertifikasi atas barang berharga yang telah diuji
 Biaya terjangkau
BAB IV PENUTUP

4.1. Kesimpulan
1. PT Pegadaian merupakan lembaga keuangan non bank yang termasuk dalam perusahaan
BUMN yang menyelenggarakan saluran kredit kepada masyarakat dengan berdasarkan
hukum gadai yang diberi hak untuk diadakan lelang apabila sudah jatuh tempo.
2. Ditinjau dari sistem pembukuan PT Pegadaian sudah mempunyai sistem pembukuan
yang rapi dan teratur.
4.2. Saran
Kiranya PT. Pegadaian cabang Tual dapat terus meningkatkan pelayanan terhadap
nasabah khususnya di Kepulauan Kei ini.
4.3. Lampiran
DAFTAR PUSTAKA

www.pegadaian.co.id
Narasumber
http://nopinopp.blogspot.com/2016/02/laporan-prakerin-pt-pegadaian-persero_5.html

Anda mungkin juga menyukai