1. Mengobati : banyak kanker yang dapat disembuhkan dengan radioterapi, baik dengan atau tanpa
dikombinasikan dengan pengobatan lain seperti pembedahan dan kemoterapi.
2. Mengontrol : Jika tidak memungkinkan lagi adanya penyembuhan, radioterapi berguna untuk
mengontrol pertumbuhan sel kanker dengan membuat sel kanker menjadi lebih kecil dan
berhenti menyebar.
3. Mengurangi gejala : Selain untuk mengontrol kanker, radioterapi dapat mengurangi gejala yang
biasa timbul pada penderita kanker seperti rasa nyeri dan juga membuat hidup penderita lebih
nyaman.
4. Membantu pengobatan lainnya : terutama post operasi dan kemoterapi yang sering disebut
sebagai “adjuvant therapy” atau terapi tambahan dengan tujuan agar terapi bedah dan
kemoterapi yang diberikan lebih efektif.
5. Untuk menentukan kehausan atau keroposan yang terjadi pada bagian pengelasan atau logam
Untuk mengetahui adanya cacad pada material
6.untuk mengetahui bagian dalam dari organ tubuh seperti tulang, paru-paru dan jantung
Berbagai jenis radioisotop digunakan untuk mendeteksi (diagnosa) berbagai penyakit
antara lain Teknesium-99 (Tc-99),Talium-201 (TI-201), Iodin-131 (I-131),Natrium-
24 (Na-24),Xenon-133 (Xe-133), Fosforus-32 (P-32), dan besi-59 (Fe-59).
Teknetum-99 (Tc-99) yang disuntikkan kedalam pembuluh darah akan akan diserap terutama
oleh jaringan yang rusak pada organ tertentu, seperti jantung, hati dan paru-paru. Sebaliknya,
TI-201 terutama akan diserap oleh jaringan sehat pada organ jantung. Oleh karena itu, kedua
radioisotop itu digunakan bersama-sama untuk mendeteksi kerusakan jantung.
Iodin-131 (I-131) diserap terutama oleh kelenjar gondok, hati dan bagian-bagian
tertentu dari otak. Oleh karena itu, I-131 dapat digunakan untuk mendeteksi
kerusakan pada kelenjar gondok, hati, dan untuk mendeteksi tumor otak.
Iodin-123 (I-123) adalah radioisotop lain dari Iodin. I-123 yang memancarkan sinar
gamma yang digunakan untuk mendeteksi penyakit otak.
Natrium-24 (Na-24) digunakan untuk mendeteksi adanya gangguan peredaran
darah. Larutan NaCl yang tersusun atas Na-24 dan Cl yang stabil disuntikkan ke dalam darah
dan aliran darah dapat diikuti dengan mendeteksi sinar yang dipancarkan, sehingga dapat
diketahui jika terjadi penyumbatan aliran darah.
Xenon-133 (Xe-133) digunakan untuk mendeteksi penyakit paru-paru.
Phospor-32 (P-32) digunakan untuk mendeteksi penyakit mata, tumor, dan lain-lain.
Serta dapat pula mengobati penyakit polycythemia rubavera, yaitu pembentukan sel
darah merah yang berlebihan. Dalam penggunaanya isotop P -32 disuntikkan ke dalam
tubuh sehingga radiasinya yang memancarkan sinar beta dapat menghambat
pembentujan sel darah merah pada sum-sum tulang belakang.
Sr-85 untuk mendeteksi penyakit pada tulang.
Se-75 untuk mendeteksi penyakit pankreas.
Kobalt-60 (Co-60) sumber radiasi gamma untuk terapi tumor dan kanker. Karena sel
kanker lebih sensitif (lebih mudah rusak) terhadap radiasi radioisotop daripada sel
normal, maka penggunakan radioisotop untuk membunuh sel kanker dengan mengatur
arah dan dosis radiasi.
Kobalt-60 (Co-60) dan Skandium-137 (Cs-137), radiasinya digunakan untuk sterilisasi alat-
alat medis