Anda di halaman 1dari 11

VIII.

DOSIMETRI RADIASI, SAFETY, DAN REGULASI

Dosimetri radiasi
Radiasi dapat menyebabkan efek deleteleus dalam sistem kehidupan. Maka ini penting
untuk memperkirakan efek ini dalam manusia untuk prosedur penggunaan obat nuklir
melibatkan pemberian radiofarmasetik. Efek kerusakan timbul dari absorbsi energi
dalam jaringan dan tergantung pada beberapa faktor.
1. Aktivitas dari pemberian radiofarmase tilt.
2. Waktu paroh fisik dan biologik dari radiofarmasetik
3. Distribusi dan fate metabolik dari radiofarmasetik dalam badan.
4. Fraksi energi yang dilepaskan perdisintegrasi dari daerah sumber yang diabsorbsi
dalam volume target tertentu
5. Bentuk dan massa dari organ target.

Karakteristik fisik dari radiofarmasetik telah ditetapkan. Informasi yang berhubungan


dengan penanganan biologik yang baik dari radiofarmasetik bisa di dapat dari berbagai
studi percobaan dalam manusia dan binatang. Sebab ada variasi dan satu individu ke
yang lain dalam fungsi fisiologik dan dalam bentuk, ukuran, kerapatan, dan lokasi
relatif dari organ yang berbeda, faktor 3-5 yang ditulis di atas untuk standard atau rata-
rata orang 70 kg. Unit dari dosis yang diabsorbsi adalah rad (radiation absorbed dose),
dinyatakan sebagai 100 ergs dari energi yang diabsorbsi per gram dari setiap material,
ini didiskusikan nanti dalam bab ini.
Bila jumlah energi dalam ergs diabsorbsi dalam massa dari material yang diketahui,
kemudian dosis absorbsi D dalam rad di dapat dengan membagi energi yang
diabsorbsi dengan 100 dan massa dari material. Maka, D dapat dihitung dari
kecepatan dosis radiasi R dan durasi dari tampilan dari sumber radiasi.
Kecepatan dosis dinyatakan sebagai jumlah energi radiasi yang diabsorbsi per unit
waktu per gram material.
Kalkulasi dari dosis radiasi yang disebabkan secara internal radionuklida terabsorbsi
dirinci dibawah.
Radiofarmasetik diberikan pada pasien didistribusi dalam berbagai daerah dari badan.
Daerah ini dapat ditunjukkan, garis, permukaan, atau volume.
Dalam kalkulasi dosimetri internal, daerah interes untuk dosis terabsorbsi dihitung di
bayangkan pada "target", sedangkan semua daerah lain kontribusi pada dosis radiasi
pada target dibayangkan daerah "sumber".

Universitas Gadjah Mada


Daerah sumber dan target menjadi sama bila dosis radiasi disebabkan karena
radioaktivitas dalam target dihitung. Misalnya volume sumber r mengandung A 1iCi
dari radiofarmasetik memancarkan beberapa radiasi.
Bila radiasi ke-i mempunyai energi Ei dan fraksi banyak Ni per desintegrasi, kemudian
energi yang diabsorbsi per jam oleh target dari massa m dan volume v dari radiasi ke -
i dipancarkan oleh volume smber r (kecepatan dosis) diberikan sbb :

Bila target dan sumber tidak sama, kemudian harus dimasukkan faktor untuk
menghitung
absorbsi parsial, bila ada, dari energi radiasi.
Jadi :

Dimana i(vr) disebut fraksi absorbsi dan dinyatakan sebagai rasio energi
terabsorbsi oleh volume target v dari radiasi ke-i pada energi yang diemisikan oleh
radiasi ke-i dari volume sumber r. Ini faktor sangat kritikal yang sukar untuk
mengevauasi sebab fraksi absorbsi i, tergantung pada energi radiasi, bentuk dan
ukuran dari volume sumber dan bentuk, ukuran, dan jarak dari volume target. Maka,
dalam hal partikel β, konversi elektron, partikel α, dan sinar X dan  dari energi lebih
kecil dari 11 keV, semua dari energi diemisikan oleh radionuklida diabsorbsi dalam
volume r lebih besar dari pada 1 cm.
Kemudian, i menjadi 0, kecuali v dan r adalah sama, dalam hal ini i = 1.
Untuk sinar X dan  dengan energi lebih besar dari 11 keV, volume dari i menurun
dengan kenaikan energi dan bervariasi antara 0 dan 1 tergantung pada energi. Volume
dari i dihitung dengan metoda statistik berdasarkan pada mekanisme fundamental
dari interaksi radiasi dengan material dan tersedia dalam banyak teks book standard
pada dosimetri radiasi, terutama dosis radiasi internal medikal, (MIRD) pamplet
dipublikasikan oleh persatuan kedokteran nuklir.
Dalam jumlah 2,13 NiEi, adalah konstan untuk radiasi ke-i dan sering dicatat sebagai
i

Universitas Gadjah Mada


Sejumlah i, dikatakan sebagai konstante dosis kesetimbangan dan mempunyai unit
g.rad (Ci/hr) didasarkan pada unit yang dipilih dalam persamaan (8-1). Ini akan
ditunjukkan bahwa selama partikel β diemisikan dengan distribusi energi, rata-rata
energi E-β dari partikel β digunakan dalam perhitungan dari i. Jadi persamaan (10-1)
menjadi :

Di mana aktivitas A akan berubah disebabkan karena peluruhan fisik dan eliminasi
biologik dari radiofarmasetik, dan maka dari itu kecepatan dosis juga akan berubah.
Berdasarkan pada perubahan eksponensial efektif dalam A, persamaan (8-3) dapat
ditulis

Dimana Xe adalah konstante peluruhan efektif dari radiofarmasetik dari t adalah waktu
dimana keaslian aktivitas Ao meluruh.
Dosis radiasi komulatif D, disebabkan oleh radiasi yang ke-i selama periode t = 0
sampai t dapat diperoleh dari integrasi persamaan (8-4). Jadi :

Dimana Te adalah waktu paruh efektif dari radiofarmasetik dalam jam. Bila t = α,
misalnya radiofarmasetik dieliminasi sempurna kemudian bentuk eksponensial
 t
e mendekati 0 dan dosis absorbsi dalam persamaan (8-5) bisa ditulis :

Bila radionuklida mempunyai n radiasi dengan energi El, E2, .... En dan banyak fraksi
N1, N2,...,Nn per disintegrasi, kemudian total dosis D bisa di dapat dengan
menggunakan persamaan (8-6) untuk semua radiasi.
Jadi :

Catatan ini jugs dapat digunakan pada persamaan (8-4) untuk kecepatan dosis Ri.
Dosis total ke target dari daerah lain dapat dihitung dengan menjumlahkan persamaan

Universitas Gadjah Mada


(8-7) untuk semua daerah.
Pada pamflet mird, harga i telah di susun berdasarkan berbagai karakteristik nuklir
dari radionuklida dalam persamaan. Harga i telah dihitung berdasarkan pada
perbedaan ukuran dan berat material yang menerima dosis radiasi dan karakteristik
radiasi dari radionuklida. Dalam pamflet mird no.11 Ao telah disubstitusi untuk
sejumlah 1,44 X Ao X Te, dan S untuk sejumlah (iii) / m.Ão disebutnya aktivitas
terhitung dan S disebutnya dosis terabsorbsi per unit perhitungan aktivitas. Hasil dari S
ditabulasi dalam pamflet sebagai berikut.

Universitas Gadjah Mada


Universitas Gadjah Mada
Problem 8-1,
99m
Hitung dosis terabsorbsi pada liver dari pasien dewasa yang menerima 3 mCi Tc-
sulfur koloid untuk scanning liver, diperkirakan 85% liver mengambil dengan tanpa
ekskresi Jawab : Berat liver = 1700 g (untuk standard orang laki-laki)
Ao dalam liver = 3000 X 0,85 = 2550 Ci
Te = 6 jam [menggunakan persamaan (3-3) dan diperkirakan Tb = α ] Mayor radiasi
99m
dari Tc adalah 140 keV foton, sinar X, dan Auger dan konversi elektron. Harga 
dan  untuk radiasi ini didapat dari pamflet mind (diperkirakan distribusi uniform) dan
diberikan di bawah:

Dan persamaan (8-7), dosis total pada liver adalah :

Dalam tabel 8-1 dosis radiasi terabsorbsi dalam organ yang berbeda pada orang
dewasa disebabkan oleh berbagai radiofarmasetik ditampilkan.

Radiation Safety
Sejak di temukannya radioaktivitas, telah terjadi kenaikan yang luar biasa dalam
penggunaan radionuklida untuk berbagai tujuan. Pada waktu yang sama bahaya
radiasi juga naik. Radiasi menyebabkan kerusakan didalam sistem kehidupan dan
kelanjutan dari kerusakan tergantung pada tingkat dosis radiasi.
Dua tipe dari efek yang ditimbulkan dari kerusakan radiasi pada manusia-efek somatik
dan efek genetik.
Efek somatik termasuk simptom fisibel dari diare, nausea, rontoknya rambut, dan
bahkan kematian, sedangkan efek genetik dihasilkan dari kerusakan kromosomal di
dalam sel. Sedangkan efek somatik dibatasi pada radiasi yang diberikan individual,
efek genetik dan propagasi pada generasi mendatang menyebabkan abnormalitas
dalam offspring. Sebab radiasi dapat mempunyai efek deleterious ini, beberapa
organisasi internasional dan nasional telah ditetapkan untuk menentukan guideline
untuk safe handling dari material radioaktif.
Komite internasional pada proteksi radiasi (ICRP) dan konsel nasional pada proteksi

Universitas Gadjah Mada


radiasi dan pengukuran (NCRP) adalah 2 organisasi tersebut. Mereka telah
menentukan guideline untuk semua radiasi pekerja untuk mengikuti penanganan
radiasi. Rekomendasi dan guideline dari komite ini diterangkan secara rinci di bawah.
Unit radiasi
Ada 3 unit yang berhubungan dengan radiasi : roentgen (R), rad (dosis radiasi
terabsorbsi) dan rem (roentgen equivalent mamal).
Roetngen adalah sejumlah dari radiasi X atau  yang menghasilkan ionisasi dan 1 unit
elektrostatik dari muatan baik positif maupun negatif per cm3 dari udara pada 0°C dan
760 mmHg (stp).
Karena 1 cm3 berat udara = 0,001293 g pada stp dan muatan dari baik karier
bertanda = 1,6 X 10-19 C atau 4,8 X 10-10 unit elektrostatik, dapat ditunjukkan bahwa

Ini harus dicatat bahwa pemakaian roentgen hanya pada udara dan pada radiasi X
atau y. Disebabkan karena pembatasan praktek dari alat pengukur, unit R hanya
dipakai pada foton lebih kecil dari 3-MeV energi.
Rad adalah unit yang lebih universal. Ini pengukuran energi disimpan dalam unit
massa dari beberapa material dengan berbagai tipe radiasi.
Rad secara spesifik dinyatakan sebagai :

Ini dapat dilihat bahwa energi terabsorbsi per kg dari udara karena penampilan dari 1 R
adalah :
1 R = 86,9 X 10-4 J/kg dalam udara
Maka dari itu.
1 R = 0,869 rad dalam udara
Rad tidak dibatasi oleh tipe radiasi atau absorber maupun oleh intensitas dari radiasi.
Ini hams dimengerti bahwa rad adalah independen dari berat material. Ini berarti
bahwa dosis radiasi dari 1 rad selalu 1 rad dalam 1,2, atau 10 g material. Maka,
integral dosis terabsorbsi yang digunakan dalam unit dari gram — rad (g-rad) dan
dihitung dengan multiplikasi rad dengan massa material. Misalnya, dosis radiasi pada
badan 45 g adalah 10 rad, kemudian integral dosis radiasi pada material adalah 450 g-
rad; maka dosis radiasi adalah masih 10 rad.
Rem telah dikembangkan untuk meng-hitung perbedaan dalam kefektifan dari berbagai

Universitas Gadjah Mada


radiasi yang menyebabkan kerusakan biologik.
Dalam radio biologik rem dinyatakan sebagai :

Dimana RBE adalah relative biologic effektiveness dari radiasi. Ini dinyatakan sebagai
rasio dari dosis standard radiasi untuk menghasilkan respon biologik pada dosis radiasi
dalam persamaan untuk memproduksi respon biologik yang sama.
Standard radiasi mungkin beberapa radiasi yang baik seperti 250-keV sinar X atau
60
radiasi Co, dan maka dari itu RBE dari radiasi tergantung pada pilihan standard
radiasi.

Dalam proteksi radiasi, maka, rem dinyatakan sebagai :

Dimana QF adalah faktor kualitas dan N faktor modifikasi dari radiasi dalam
persamaan. Faktor N berhubungan dengan koefisien absorbsi dari material
pengoabsorbsi dan untuk semua maksud praktek, diperkirakan menjadi 1. QF
berhubungan dengan transfer energi tinier dari radiasi dalam medium yang digunakan
dan merefleksikan keefektifan dari radiasi untuk menyebabkan kerusakan biologik atau
kimia.
Ini terutama digunakan dalam desain dari shielding dan dalam perhitungan dosis
radiasi pada radiasi pekerja. Harga QF dari berbagai radiasi ditabulasikan tabel 8-2.
Dalam beberapa situasi praktek, semua unit radiasi ini sering dinyatakan dalam milli
roentgen (mR), milli rad (m rad), dan milli rem (m rem), yang adalah 103x unit,
roentgen, rad, dan rem masing-masing.

Dosis maksimum yang diijinkan


Secara teoritis, beberapa jumlah radiasi, maka kecil, akan menyebabkan kerusakan
pada benda hidup pada tingkat selular, dan maka tidak ada kelumit dibawah radiasi
dapat dibayangkan safe untuk benda hidup. Dosis maksimum yang diijinkan (MPD)

Universitas Gadjah Mada


adalah batas atas dari dosis radiasi seorang dapat menerima dan dibawah tingkat ini
mungkin beberapa pengaruh pada individu dihilangkan. Harga MPD telah
direkomendasikan oleh NCRP dan banyak diambil oleh NRC (dulu komisi energi
atomik, AEC ) untuk implementasi sebagai petunjuk umum.
Ada dua katagori dan radiasi yang ditunjukkan dikenal untuk manusia :
1. Untuk occupationally exposed perso-nel, dan
2. Untuk non occupationally exposed personel

Occupationally exposed personel


Menurut NCRP, MPD untuk occupationally exposed workers yang bekerja dalam
radiasi dalam daerah terkena radiasi adalah seluruh badan, gonad, lensa mata, tulang
belakang : 5 rem/tahun. Kulit : 15 rem/tahun. Telapak tangan : 75 rem/tahun. Semua
organ lain : 15 rem/tahun. Mahasiswa dibawah umur 18 : 0,1 rem/tahun. Wanita subur
(mengingat janin) : 0,5 rem selama periode gestation.
MPD ini adalah batas prospektif, occupationally exposed workers dapat menerima
sampai di atas batas dosis radiasi di bawah kondisi normal. Maka, petunjuk umum
mengijinkan untuk maksimum akumulasi lama dari dosis seluruh badan selama
setahun setelah usia 18 berdasar 5 rem/tahun. Jadi maksimum dosis kumulatif dihitung
dan individu dari usia N (dalam tahun) dihitung sebagai berikut :

Jadi orang umur 25 dapat menerima sampai 5 (25-18) = 35 rem di atas 7 tahun mulai
usia. Walaupun MPD untuk beberapa tahun yang dipakai hanya 5 rem per orang,
maka is dapat menerima sampai 12 rem setahun, atau 3 rem setiap seperempat tahun,
membuat dosis komulatifnya tidak menunjukkan harga yang diijinkan oleh persamaan
(8-13). MPD yang diberikan dalam persamaan (8-13) disebut batas retrospektif

Problem 8-2
Berapa dosis maksimum dalam rem radiasi pekerja dapat diterima pada usia 35 ?
Jawab :
MPD = 5 (N-18) = 5 (35-18) = 85 rem
Radiasi pekerja dapat menerima sampai 85 rem pada usia 35.

Universitas Gadjah Mada


Problem 8-3
Bila radiasi pekerja di atas senyatanya menerima 75 rem pada usia 35, berapa dapat
diterima
selama tahun berikutnya ?
Jawab
Radiasi pekerja mengikuti dosis kumulatif dari 5 (36-18) = 90 rem pada usia 36.
Karena dia telah menerima 75 rem pada usia 35, dia mempunyai perhitungan dosis
dari 15
rem dan maka dari itu dapat menerima 12 rem pada usia 36.
Catatan :
Bila pekerja senyatanya menerima 12 rem, ini memberikannya hanya 90-75-12 = 3 rem
pada usia 36. Maka, selama tahun berikutnya is dapat menerima maksimum hanya 8
rem (5 rem dari batas prospektif + 3 rem dari dosis yang dihitung).
Dalam hal ini seseorang menerima pancaran batas yang diijinkan, tidak ada aturan
yang tertentu untuk menyebabkan aksi. Banyak institusi memberikan libur pada
pekerja, waktu mana tergantung pada tingkat pancaran. Dilain institusi, pekerja
ditandai sebagai tipe non radiasi kerja.

Non occupationally exposed personel


MPD untuk individual dalam pertumbuhan umum diijinkan sampai 10% dari MPD untuk
Occupationally exposed workers harga untuk non occupationally exposed individual
adalah 0,5 rem/tahun untuk seluruh badan, gonad, tulang belakang, 1,5 rem per tahun
untuk kulit, 7,5 rem/tahun untuk tangan dsb. Maka, NCRP merekomendasikan bahwa
rata-rata MPD untuk pertumbuhan umum (bukan individual) disebabkan karena semua
radiasi kecuali medik dan pancaran back ground natural tidak lebih dari 170 mrem/
tahun.

Radiation Regulation
Walaupun penggunaan radiofarmasetik untuk manusia hampir tidak diatur pada awal
1950, telah dibayangkan perubahan dalam pengaturan sebab penggunaannya telah
meluas dalam dua dasawarsa ini. Sampai 1963, semua reaktor radiofarma-setik
dibawah kontrol AEC hanya untuk bahaya radiasinya.
Terapetik atau efikasi diagnostik dan kualitas farmasetik dari radiofarmasetik belum
diatur oleh AEC atau oleh FAD.
Pada tahun 1963, FAD memberikan aturan bahwa efikasi klinik dari semua

Universitas Gadjah Mada


radiofarmasetik harus dilaporkan. Maka, dibawah persetujuan antara FAD dan AEC,
semua investigasi obat radioalctif baru di exempted dari regulasi ini.
Dalam Juli 1975, perkecualian dari obat baru yang diteliti semua di revoked oleh FAD
dan semua radiofarmasetik menjadi dibawah aturan obat baru. Di bawah regulasi ini,
untuk setiap penelitian obat barn (radiofarmasetik) peneliti harus menyerahkan Notice
of Claimed Investigational Exemption untuk obat barn (IND) pada kantor seksi obat dari
FAD, memberikan nama dan credentials dan investigator, maksud dari proyek, pabrik
dan data toksikologi dan radiofarmasetik, dan protokal klinik.
Aplikasi obat barn (NDA) dipersyaratkan untuk distribusi perdagangan dalam
perdagangan antar kota dari radiofarmasetik yang ditetapkan untuk penggunaan klinik
tertentu, dan harus dibuat dengan manofaktur pada FDA.
NDA harus mengandung informasi rinci seperti pada manufaktur, stabilitas, efikasi
klinik, safeti, dan reaksi balik dan radiofarmasetik.

Universitas Gadjah Mada

Anda mungkin juga menyukai