Anda di halaman 1dari 7

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat TuhanYang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman untuk para pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Bangli, 15 Januari 2020


Daftar Isi

KATA PENGANTAR ……………………………………………… i


DAFTAR ISI ………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………………………………………………… 1


B. Rumusan Masalah …………………………………………… 1
C. Tujuan Penulisan …………………………………………….. 1

BAB II PEMBAHASAN

1.1. Pengertian Kritik…………………………………………......2.


1.2. Sistematika Kritik ……………………………………………… 2
1.3. Analisis Sistematika Kritik ………………………………………….. 2
1.4. Pengertian Esai …………………………………………………. 3
1.5. Sistematika Esai ……………………………………… 3
1.6. Analisis Sistematika Esai…………………………………. 3

BAB III PENUTUP

A. Simpulan ………………………………………………………… 5
B. Saran ……………………………………………………………… 5
BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah


Menulis adalah suatu kegiatan yang tidak mungkin bisa
dipisahkan dari para siswa, khususnya saat dibangku sekolah. Baik dalam menulis laporan
praktikum, makalah, tugas akhir, kritik, esai dan sebagainya, siswa dituntut untuk
menuliskannya dengan baik dan benar. Namun pada kenyataannya, tidak semua siswa
memiliki pemahaman yang baik akan hal tersebut.
Mengapa saya bisa mengatakan demikian? Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat karya
ilmiah siswa salah satunya yang berupa kritik dan esai. Kebanyakan strukturnya kurang
teratur dan pembahasannya tidak terpaku pada satu topik. Selain itu, biasanya mahasiswa
tidak menyertakan fakta-fakta yang mendukung opini mereka dalam esai tersebut. Hal-hal
inilah yang masih luput dari pembuatan esai di kalangan para mahasiswa.
Oleh karena itu, untuk memperdalam pengetahuan dan meningkatkan kemampuan
siswa dalam kegiatan menulis karya ilmiah khususnya esai, diperlukan pembahasan lebih
dalam mengenai esai, baik dari segi ciri, bentuk, kiat serta langkah penulisannya.
Permasalahan–permasalahan tersebut di atas akan menjadi bahan bahasan dalam makalah
Bahasa Indonesia yang berjudul “Sistematika Kritik sastra dan Esai” ini

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian kritik
2. Sistematika sebuah kritik
3. Analisis sistematika kritik
4. Pengertian esai
5. Sistematika sebuah esai
6. Analisis sistematika esai

C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian,sistematika dan contoh analisis sistematika kritik sastra dan
esai
Bab II
Pembahasan
1.1. Pengertian kritik sastra
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud, 1997 : 531 ), disebutkan kritik adalah
kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk
terhadap sesuatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya. Selain itu, menurut Sutopo (2011)
kritik merupakan analisis secara langsung dengan mempertimbangkan baik buruknya suatu
karya, penerangan, dan penghakiman karya. Kritik meliputi tiga bidang, yaitu teori dan
sejarah.

1.2. Sistematika sebuah kritik


Sistematika kritik sastra dibagi menjadi tiga bagian,yaitu:
1. Pernyataan pendapat / tesis, yaitu hasil penilaian terhadap sebuah karya.
2. Argumen, yaitu berupa data-data obyektif dalam karya serta alasan yang logis.
3. Penegasan ulang, yaitu ringkasan atau pengulangan kembali tesis dengan
kalimat yang berbeda.
1.3. Analisis sistematika kritik sastra
Contoh hasil analisis sistematika kritik capaian eksperimen Novel “lelaki harimau'
Sistematika Kutipan teks
Pernyataan pendapat ....sebuah novel yang juga masih memendam semangat
eksperimen. Berbeda dengan cantik itu luka yang
mengandalkan kekuatan narasi yang seperti lepas kendali dan
deras menerjang apa saja, lelaki harimau memperlihatkan
penguasaan diri narator yang dingin terkendali,penuh
pertimbangan, dan kehati-hatian.
Argumen 1. Disana,ada semacam kompromi antara semangat
eksperimen dengan hasratnya untuk tidak terlalu
memberi beban berat bagi pembaca. Rangkaian
kalimat panjang yang melelahkan itu,bdiolah dalam
kemasan yang lain sebagai alat untuk membangun
peristiwa.
2. Secara tematik, lelaki harimau tidaklah mengusung
tema besar, pemikiran filsafat, atau tema historis. Ia
berkisah tentang kehidupan masyarakat di sebuah desa
kecil
3. Pencerita seperti sengaja tidak membiarkan dirinya
berdiri terpaku pada satu titik. Ia menyoroti satu tokoh.
Kemudian, secara perlahan beralih ke tokoh lain
4. Meski begitu, lelaki harimau, dilihat dari sudut itu,
tetap saja menghadirkan kekhasannya sendiri. Selain
pola alur yang demikian, Eka menggunakan kalimat-
kalimat itu sebagai pintu masuk menghadirkan
rangkaian peristiwa.
5. Hal lain juga ditampilkan Eka dalam novel ini
menyangkut cara bertuturnya yang agak janggal, tetapi
benar secara sistematis. Ia banyak menghadirkan
metafora yang terasa agak aneh,tetapi tidak menyalahi
makna semanisnya.
Penegasan ulang Dalam beberapa hal, lelaki harimau harus diakui, berhasil
memperlihatkan sejumlah capaian. Ia menjelma tak sekadar
mengandalkan imajinasi, tetapi juga bertumpu lewat proses
berpikir dan tindak eksploratif kalimat dengan berbagai
kemungkinan.

1.4. Pengertian esai


Esai adalah jenis tulisan prosa yang menguraikan masalah dalam bidang kesusastraan,
kesenian, kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan filsafat berdasarkan pengamatan, pengupasan,
penafsiran dengan mengemukakan gagasan dan wawasan pengarangnya sendiri. Dalam esai
pengarang melontarkan suatu sudut pandangan tertentu, sikap pribadi membawakan
penemuannya sendiri dan mendekati bahan subjek dengan sistematika urian yang teratur. Esai
merupakan ungkapan pribadi penulis terhadap suatu fakta.

1.5. Sistematika esai


Sistematika esai dibagi menjadi tiga bagian,yaitu:
1. Pernyataan pendapat / tesis, yaitu pandangan penulis terhadap objek atau
fenomena yang disoroti ya.
2. Argumen, yaitu berupa alasan logis yang subyektif.
3. Penegasan ulang, yaitu ringkasan atau pengulangan kembali tesis.
1.6. Analisis sistematika esai
Contoh hasil analisis sistematika berdasarkan struktur teks, teks esai “batman”

Sistematika Kutipan teks


Pernyataan pendapat Batman tak pernah satu, maka ia tak berhenti.

Argumen 1. Tiap kali,kita memang bisa mengidentifikasinya dari


sebuah topeng kelelawar yang itu-itu juga. Tapi tiap
kali ia dilahirkan kembali sebagai sebuah jawaban baru
terhadap tantangan baru. Sebab selalu ada hubungan
dengan halihwal yang tak berulang, tak terduga dengan
ancaman penjahat besar The Joker atau Bane, dalam
krisis kita Gotham yang berbeda-beda.
2. Sebab itu, Batman bisa bercerita tentang asal
mula,tetapi asal mula dalam posisinya yang bisa
diabaikan: wujud yang pertama tak menentukan sah
atau tidaknya wujud yang kedua dan terakhir. Wujud
dan kedua dan terakhir bukan Cuma sebuah fotokopi
dari yang pertama.
3. Satu topeng, satu nama sebuah sintesis dari variasi
yang banyak itu. Tapi sintesis itu berbeda dengan
penyatuan.

Penegasan ulang Walhasil, akhirnya selalu harus ada kesadaran akan batas
tafsir. Akan selalu ada yang tak akan terungkap dan bersama
itu, akan selalu ada Gotham yang terancam kekacauan dan
keambrukan. Itu sebabnya dalam “The Dark Knight Rises”,
Inspektur Gordon tetap mau menjaga misteri Batman, biarpun
dikabarkan Bruce Wayne sudah mati. Dengan demikian
bahkan penjahat yang tercerdik sekalipun tidak akan bisa
mengklaim “aku tahu”.

Bab III
Penutup
A. Kesimpulan
Untuk menganalisis sebuah kritik dan esai kita harus memahami
pengertian kritik dan esai serta memahami teks kritik atau esai yang
akan dianalisis.
B. Saran
Diharapkan dengan dibuatnya makalah ini,kita (pembaca) dapat
memahami serta mengetahui cara dalam menentukan sistematika
kritik dan esai.

Anda mungkin juga menyukai