PENYEHATAN AIR
I. Tinjauan Pustaka
Air dan sanitasi merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan
manusia, karena itu jika kebutuhan tersebut belum tercukupi maka dapat
memberikan dampak yang besar terhadap kerawanan kesehatan maupun social.
Air yang digunakan harus memenuhisyarat dari segi kualitas maupun
kuantitasnya. Secara kualitas, air harus tersedia pada kondisi yang
memenuhisyarat kesehatan; yang dapat ditinjau dari aspek fisika, kimia, dan
biologi. Adanya perkembangan industri danpemukiman dapat mengancam
kualitas air bersih, sehingga diperlukan upaya perbaikan baik secara
sederhanamaupun modern. (Baker, 2013)
Saringan air sederhana/tradisional merupakan modifikasi dari saringan
pasir arang dan saringan pasir lambat. Pada saringan tradisional ini selain
menggunakan pasir, kerikil, batu dan arang juga ditambah satu buah lapisan injuk
/ ijuk yang berasal dari sabut kelapa. Untuk bahasan lebih jauh dapat dilihat pada
artikel saringan air sederhana. (Kusnaedi, 2013)
Filtrasi adalah suatu proses pemisahan zat padat dari fluida (cair maupun
gas) yang membawanya menggunakan suatu medium berpori atau bahan berpori
lain untuk menghilangkan sebanyak mungkin zat padat halus yang tersuspensi dan
koloid. Secara umum filtrasi adalah proses yang digunakan pada pengolahan air
bersih untuk memisahkan bahan pengotor (partikulat) yang terdapat dalam air.
Pada prosesnya air merembes dan melewati media filter sehingga akan
terakumulasi pada permukaan filter dan terkumpul sepanjang kedalaman media
yang dilewatinya. Filter juga mempunyai kemampuan untuk memisahkan
partikulat semua ukuran termasuk didalamnya algae, virus, dan koloid-koloid
tanah.
Bahan
1. Tawas
2. Koral
3. Pasir
4. Kaporit
5. Ijuk
6. Kapur
7. Bata
8. Air
III. PROSEDUR KERJA
Saringan Pasir Lambat (SPL) alias Slow Sand Filter (SSF) sudah
lama dikenal di Eropa sejak awal tahun 1800an. Untuk memenuhi
kebutuhan akan air bersih, Saringan Pasir Lambat dapat digunakan untuk
menyaring air keruh ataupun air kotor. Saringan Pasir Lambat sangat
cocok untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih pada komunitas skala
kecil atau skala rumah tangga. Hal ini tidak lain karena debit air bersih
yang dihasilkan oleh SPL relatif kecil (Iqbal, 2014)
B. Bahan
1. Pasir
2. Koral
3. Air
Adapun prosedur kerja dalam pembutan saringan pasir lambat yaitu sebagai
berikut:
X. HasilPraktikum
60 cm
53 cm
B. POTONGAN A – A
60 cm
25,5 cm
C. TAMPAK ATAS
21 cm 51 cm
5 cm
60 cm
30 cm
20 cm 7,2 cm
D. POTONGAN B – B
99,2 cm
22,5 cm
E. TAMPAK DEPAN
60 cm
F.
55cm
53 cm
F. TAMPAK SAMPING
27,2 cm 51 cm 21 cm
46,5 cm
55 cm
53 cm
V. Kesimpulan
https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jtsl/article/view/1878/pdf
https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jtsl/article/view/1878/pdf
http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Pasir/pasir.html
https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jtsl/article/view/1878/pdf
I. TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN FILTRASI
B. MANFAAT FILTRASI
Air keruh yang digunakan bisa berasal dari mana saja, misalnya
sungai, rawa, telaga, sawah, sawah, air kotor lainnya. Filtrasi dapat
menghilangkan bau yang tidak sedap pada air yang keruh, dapat mengubah
warna air yang keruh menjadi lebih bening, menghilangkan pencemar
yang ada dalam air atau mengurangi kadarnya agar air dapat layak untuk
di minum cara ini berguna untuk desa yang masih jauh dari kota dan
tempat terpencil (Intan, 2013).
C. PRINSIP FILTRASI
Prinsip dasar dari filtrasi ini sangat sederhana yaitu menyaring
molekul-molekul padatan yang tercampur dalam larutan, maka tingkat
kemurnian filtrat yang diperoleh dari filtrasi ini bergantung pada kualitas
serta ukuran pori dari filter (penyaring) yang digunakan. Untuk metode
filtrasi, dimana yang diinginkan ialah residu-nya (ampas) biasanya
diperlukan langkah pengeringan agar seluruh cairan yang masih tersisa
dalam padatan menguap.
b. Penyaringan
1. Saringan berasal dari pasir atau saringan lain yang efektif dengan
fungsi yang sama. Fungsi saringan pasir adalah menyaring
partikel-partikel yang kasar. Bahan yang dipakai adalah butir-butir
silica (SiO2) minimal 80%.
2. Saringan karbon aktif yang berasal dari batu bara atau batok kelapa
berfungsi sebagai penyerap bau, rasa, warna, sisa khlor dan bahan
organik. Daya serap terhadap Iodine (I2) minimal 75%.
3. Saringan/Filter lainnya yang berfungsi sebagai saringan halus
berukuran maksimal 10 (sepuluh) micron.
c. Desinfeksi
Wadah yang dapat digunakan adalah wadah yang terbuat dari bahan
tara pangan (food grade) dan bersih. Depot air minum wajib memeriksa
wadah yang dibawa konsumen dan menolak wadah yang dianggap tidak
layak untuk digunakan sebagai tempat air minum. Wadah yang akan diisi
harus disanitasi dengan menggunakan ozon (O3) atau air ozon (air yang
mengandung ozon). Bilamana dilakukan pencucian maka harus dilakukan
dengan menggunakan berbagai jenis deterjen tara pangan (food grade) dan
air bersih dengan suhu berkisar 60-850C, kemudian dibilas dengan air
minum/air produk secukupnya untuk menghilangkan sisa-sisa deterjen
yang dipergunakan untuk mencuci.
e. Pengisian
Pengisian wadah dilakukan dengan menggunakan alat dan mesin serta
dilakukan dalam tempat pengisian yang hygienis.
B. BAHAN
1. Air baku
2. Pasir kuarsa
3. Arang aktif
4. Karbon
5. Koral
III. PROSEDUR KERJA
A. Siapkan alat dan bahan
B. Rangkai pipa pvc dengan fitting yang ada
C. Setelah alat dan bahan sudah siap alirkan air
1. Air ditampung di bak air baku yang terbuat dari fiber glass, stailess
steel, atau plastik
2. Air dari bak air baku dialirkan ke tabung filtrasi yang berisi pasir
kuarsa, arang aktif, dan carbon yang berfungsi untuk memisahkan
partikel debu dan menyerap zat kimia.
3. Lalu air menuju ke housing filter, yang didalamnya terdapat
cartridge mikrofilter berupa saringan berpori berukuran micron
untuk menyaring partikel kecil dalam air
4. Kemudian air mengalir ke tabung ultraviolet yang berfungsi untuk
membunuh mikroorganisme pada air.
5. Selanjutnya alirkan air masukan ke galon yang akan di isi
IV. HASIL PENGAMATAN
V. KESIMPULAN
Daftar pustaka
Tempat :Workshop
Judul : Perpipaan
Tujuan :Untuk mengetahui cara berapa panjang dan cara
perhitungan perpipaan
I. Tinjauan Pustaka
Pipa adalah aistilah untuk benda silinder yang berlubang dan digunakan
untuk memindahkan zat hasil pemrosesan seperti cairan, gas, uap, zat padat yang
dicairkan maupun serbuk halus. Sedangkan instalasi pipa adalah pemasangan atau
penyambungan pipa-pipa untuk pemasukkan dan pipa pengeluaran khusus yang
terdapat pada bangunan untuk segala keperluan alat plambing, seperti : kamar
mandi, wc, tempat cuci piring (sink), tempat cuci tangan, tempat buang air kecil
(urinoir), jaringan pipa gas, jaringan pipa untuk keperluan rumah, dan lain-lain.
(Sri.2001)
Jenis pipa yang umum digunakan pada pekerjaan pipa, baik didalam
bangunan maupun diluar bangunan adalah:
a. Pipa galvanis merupakan pipa yang sering digunakan Untuk mengalirkan
air bersih
b. Pipa besi tuang dalam pekerjaan systemsalurandan pembuangaan
digunakan untukinstalasi air bersih dan air kotor, pipa ini diproduksi
dengan ∅2” – 15” denganpanjang 3-6 m.
c. Pipa tembagadalam pekerjaan system saluranDan pembuangan dipakai
untuk instalasi air bersih,terutama untuk instalasi air panas karena tembaga
merupakan bahan pengantarpanas yang baik, ringan, mudah disambung,
tahan terhadap karat
d. Pipa PVC (Polyvinyl Clorida)dalam pekerjaan ini dipergunakan untuk
instalasi air bersih maupun air kotor, pipa PVC dibagi dalam 4 kelas yaitu:
1. Kelas AW (VP) dengan tekanan kerja 10 kg/cm2.
2. Kelas A2 dengan tekanan kerja 8 kg/cm2
3. Kelas D (VU) dengan tekanan kerja 5 kg/cm2.
4. Kelas C untuk saluran kabel listrik
5. Panjang standar pipa PVC adalah 4 m dan 6 m per batangg. Pipa PVC
kelas AW (VP) and AZ digunakan untuk instalasi air bersih, saluran
pembuangan, irigasi, pembuangan dan ventilasi pada gedung, saluran
bahan kimia dan sprinkler. Pipa PVC kelas A2 dan D (VU) digunakan
untuk pembuangan irigasi pembuangan pada jalan raya, pembuangan
pada bangunan, pipa PVC kelas C digunakan untuk instalasi listrik dan
penerangan.
Sistem perpipaan terus berkembang kearah yang lebih baik. Pada mulanya
manusia memindahkan air dari sungai/sumur kerumah dengan menggunakan
ember. Lalu berkembang dari satu orang menjadi banyak orang yang berurutan
sehingga proses pengambilan air menjadi lebih mudah. Melalui analogi sederhana
ini manusia berfikir untuk mengefisiensikan waktu dan tenaga maka dibuatlah
distribusi melalui sistem perpipaan.(Whidarto.2000)
Sistem pemipaan digunakan untuk penyediaan dan pendistribusian air
besih, pembuangan limbah dari kawasan industri ataupun dari fasilitas publik
lainnya. Selain itu, sistem pemipaan digunakan untuk mentransportasikan minyak
mentah dari sumur minyak menuju tangki yang kemudian akan diproses
selanjutnya, mentransportasikan dan mendistribusikan gas alam dari sumber gas
menuju tangki penyimpanan. Sistem pemipaan juga di aplikasikan dalam
pendistribusian minyak ataupun gas untuk menyuplai kebutuhan industri, mesin
pembangkit tenaga dan keperluan komersial. Sistem pemipaan juga digunakan
untuk mengangkut cairan, bahan kimia, campuran kimia dan uap pada industri
Sistempemipaanjugadigunakanuntukinstalasipemadamkebakaran,
untukkeperluanmesin-mesindan lain – lain.(Ikhsan,2014)
Saat ini sistem perpipaan sudah amat maju, sebagai contoh sistem
perpipaan yang dibuat untuk mengantarkan minyak dari satu negara ke negara lain
melalui sistem perpipaan bawah laut (offshore). sehingga dengan sistem ini akan
dihemat waktu lebih banyak, walaupun kendala yang akan dihadapi lebih banyak.
V. Kesimpulan
Dari perhitungan yang kami peroleh dapat di simpulkan jumlah RAB total adalah
:Total biaya untuk perpipaan dengan ukuran:
37,8m x 6m x 116,3m x 15,8mx 5m= Rp.675.000
VI. Daftar Pustaka
Ikhsan.2014.Laporan praktek kerja pipa.
http://chece0404.blogspot.com/2011/10/laporan-praktek-kerja-pipa.html
Sri.2001.Laporan praktek kerja pipa.
http://chece0404.blogspot.com/2011/10/laporan-praktek-kerja-pipa.html
Whidarto.2000.Laporan praktek kerja pipa.
http://chece0404.blogspot.com/2011/10/laporan-praktek-kerja-pipa.html
LAMPIRAN
PRAKTIKUM V
PENYEDIAAN AIR
I. TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN PDAM
1. Intake Building
Sesuai dengan namanya, bangunan ini berfungsi sebagai tempat
pertama masuknya air dari sumber air. Bangunan ini dilengkapi
dengan screen bar yang berfungsi untuk menyaring benda-benda asing
yang terdapat dalam air. Selanjutnya air akan masuk ke dalam bak
besar sebelum dipompakan ke water treatment plant.
a) Koagulasi
Bagian pertama kita kenal dengan bak koagulasi. Di bak ini
air akandestabilisasi dari partikel koloid/kotoran. Proses
destabilisasi dapat dilakukan secara kimiawi dengan
penambahan zat tawas (aluminium sulfat) maupun dengan cara
fisika yaitu dengan rapid mixing (pengadukan cepat), hidrolis
(terjunan atau hydrolic jump) dan secara mekanis (batang
pengaduk) agar tawas bercampur merata dengan air.
b) Flokulasi
Proses selanjutnya adalah flokulasi untuk membentuk dan
memperbesar flok (kumpulan kotoran). Prosesnya air akan
diaduk perlahan agar tawas yang tercampur di air dapat
mengikat partikel kotoran dan membentuk flok yang lebih
besar agar lebih mudah mengendap.
c) Sedimentasi
Setelah flok terbentuk (biasanya berbentuk lumpur), air
akan masuk ke bak sedimentasi dimana berat jenis flok yang
lebih berat akan otomatis mengendap di dasar bak dan air
bersih dapat terpisah dari lumpur.
d) Filtrasi
Setelah air terpisah dari lumpur, air akan disaring lagi agar
benar-benar bersih dengan dimasukkan ke bak filtrasi. Bak
filtrasi dapat menggunakan teknologi membran, namun dapat
pula disubtitusi dengan media lainnya seperti pasir dan kerikil
silica. Proses ini dilakukan dengan bantuan gaya grafitasi.
e) Desinfeksi
Setelah proses pengolahan selesai, biasanya juga dilakukan
proses tambahan (disinfeksi) berupa penambahan chlor,
ozonisasi, UV, pemabasan, dll untuk menghindari adanya
potensi kuman dan bakteri yang terkandung di dalam air.
3. Reservoir
2. Dengan menggunakan zat-zat kimia seperti gas chloor, kaporit, dan lain-
lain. Cara inidapat dilakukan secara besar-besaran, cepat dan murah.Agar
air minum tidak menyebabkan penyakit, maka air tersebut
hendaknyadiusahakan memenuhi persyaratan-persyaratan kesehatan,
setidaknya diusahakan mendekati persyaratan tersebut.Air yang sehat
harus mempunyai persyaratan sebagai berikut:
a) Syarat fisik,,Persyaratan fisik untuk air minum yang sehat
adalah bening (tak berwarna), tidak berasa,suhu dibawah suhu
udaradiluarnya sehingga dalam kehidupan sehari-hari. Cara
mengenal airyang memenuhi persyaratan fisik ini tidak sukar.
1. Kuantitas
2. Kualitas
3. Kontinuitas
A. ALAT
1. Intake Building
2. Bak koagulasi
3. Bak flokulasi
4. Bak sedimentasi
5. Bak filtrasi
6. Bak desinfeksi
7. Reservoir
B. BAHAN
1. Air Baku
2. PAC (Poli Alumunium Chloride)
3. Gas Chlor
III. PROSEDUR KERJA
A. PENGALIRAN AIR
1. Sumber air baku yang berasal dari way kuripan, way betung , dan
way jernih masuk melalui intake building atau bangunan untuk
mengambil air baku.
2. Air masuk ke bak koagulasi dan di tambahkan dengan
menggunakan bahan poly alumunium chloride
3. Air mengalir ke bak flokulator dan terjadi pembentukan
flok(kumpulan kotoran)karena terjadi proses flokulasi
4. Air mengalir ke bak sedimentasi untuk memisahkan antara lumpur
dan air bersih dari hasil flokulasi
5. Air mengalir ke bak filtrasi untuk dilakukan penyaringan
6. Air mengalir ke penampungan desinfeksi untuk di beri gas chlor
guna menghindari adanya kuman
7. Air yang sudah bersih ditampung ke reservoir
8. Air bersih siap di distribusikan
B. PROSES BACKWASH
1. Posisikan semua valve agar air masuk melalui bagian bawah filter
(Inlet Pembilasan Media) menuju ke atas filter.
2. Buka valve pembuangan air atas
3. Ubah posisi valve agar air mengalir dari atas filter
4. Buka kran pembuangan air bawah, nyalakan pompa selama 25
menit untuk melakukan pembilasan
5. Ulangi proses backwashing dan pembilasan sampai air benar
benar bersih
6. Posisikan valve seperti semula untuk proses penyaringan air
normal
IV. HASIL PENGAMATAN
V. PEMBAHASAN
VI. KESIMPULAN
http://www.rucika.co.id/bagaimana-proses-perjalanan-air-
bersih-pdam-hingga-sampai-ke-rumah-kita/
Diakses tanggal 21 oktober 2018 , pukul 10.00 WIB
http://www.rucika.co.id/bagaimana-proses-perjalanan-air-
bersih-pdam-hingga-sampai-ke-rumah-kita/
Diakses tanggal 21 oktober 2018 , pukul 10.00 WIB
http://www.academia.edu/9259855/227593478-Laporan-
PDAM.
http://www.academia.edu/9259855/227593478-Laporan-
PDAM.
http://blogs.brpamdki.org/3k-kuantitas-kualitas-
kontinuitas/#sthash.SZLL1doQ.dpbs
PENYEDIAAN AIR
I. TINJAUAN PUSTAKA
Air Minum Isi Ulang adalah air yang sudah diolah yang berasal dari mata
air, yang telah melewati tahapan dalam membersihkan kandungan air nya dari
segala kuman dan bakteri yang terkandung didalamnya tanpa harus dimasak
(cara tradisional), sehingga air tersebut dapat langsung diminum, dan hal ini
dapat dilakukan secara terus menerus, mengapa dinamakan air minum isi
ulang (AMIU) karena konsumen yang mengkonsumsi air yang telah melalui
proses ini biasanya menggunakan Galon air dari beberapa merk, sehingga
dinamakan air isi ulang. (Susantiani, 2016)
Urutan proses produksi air minum di Depot air minum adalah sebagai
berikut(Hidayat, 2011 ) :
2. Penyaringan bertahap
Tahapan penyaringan antara lain terdiri dari :
a) Saringan berasal dari pasir atau sandfilter
b) Saringan karbon aktif atau carbon filter
c) Saringan halus atau micro filter
3. Desinfeksi
Desinfeksi dimaksudkan untuk membunuh kuman patogen. Proses
desinfeksi dengan menggunakan ozon (O3) berlangsung dalam tangki
pencampur ozon minimal 0,1 ppm dan residu ozon sesaatsetelah pengisian
berkisar antara 0,06 – 0,1 ppm. Tindakan desinfeksiselain menggunakan
ozon, dapat dilakukan dengan cara penyinaranUltra Violet (UV) dengan
panjang gelombang 254 mm atau kekuatan 2.537 derajat Angstrom. Proses
desinfeksi sinar ultra violet yaitu dengan melewatkan air kedalam tabung
atau pipa yang disinari dengan lampu ultra violet.
4. Pengisian
Pengisian ketempat air (wadah) dilakukan dengan menggunakan
alat serta dilakukan dalam tempat pengisian yang hygienis.
5. Penutupan
Penutupan tempat air (wadah) dapat dilakukan dengan tutup yang
dibawa konsumen dan atau yang disediakan oleh Depot air minum.
1.Fisika : parameter yang diperiksa seperti bau, jumlah zat padat terlarut
(TDS), kekeruhan, rasa, suhu, warna.
2. Kimia: kimia organic parameter yang diperiksa air raksa, aluminium,
arsen, barium, besi, florida,cadmium, kesadahan, khlorida, kromium,
mangan, natrium, nitrat, Nitrit, Perak, PH, Selenium, Seng, Sianida, Sulfat,
Sulfida, Tembaga, Timbal Kimia Organik Parameter yang diperiksa zat
organik sebagai KMnO4.
a) Praktis
Dahulu orang pedesaan menjernihkan air dengan saringan yang
terbuat dari sabut kelapa, ijuk, atau pasir, serta cara-cara fisik lainnya.
Seiring perkembangan zaman dan tuntutan kebutuhan, proses penjernihan
air telah disediakan oleh depot-depot pengisian ulang dengan
menggunakan senyawa kimia dan teknologi sehingga untuk mendapatkan
air minum yang memenuhi persyaratan kesehatan tidaklah cukup hanya
dengan penyaringan atau penjernihan tapi dengan membunuh
mikroorganisme. Hal inilah yang dimanfaatkan oleh beberapa kalangan
masyarakaty untuk menggunakan air minum isi ulang karena alasan
praktis.
b) Higienis
Pada saat ini kebutuhan akan air minum yang seh at sangat
dibutuhkan oleh semua orang mengingat buruknya kualitas air minum di
dunia yang menurun. Oleh karena itu, air minum isi ulang yang
merupakan dambaan kebutuhan hidup yang tidak dapat ditawar lagi.
Keistimewaannya antara lain karena rasa, bau, dan warna tidak berubah
dari rasa, bau, dan warna air alami. Hal ini karena selama proses terhadap
bahan baku air ditambahkan zat-zat kimia untuk membunuh
mikroorganisme.
a) Terhadap kesehatan
Penggunaan zat-zat kimia dalam proses pengolahan air minum isi
ulang dari sumber air baku mungkin saja zat kimianya tidak
terkontaminasi seluruhnya, sehingga zat-zat kimia yang terdapat dalam air
tersebut dapat saja membahayakan kesehatan manusia. Zat-zat kimia
tersebut dapat saja menimbulkan bakteri jika mengendap dalam jangka
waktu yang lama.
b) Terhadap lingkungan
Telah dibahas sebelumnya bahwa usaha depot air minum isi ulang
tengah berkembang pesat di masyarakat. Jadi, penggunaan sumber air
baku yang berasal dari air tanah juga tergerus dengan semakin banyaknya
depot air minum isi ulang. Hal ini dikarenakan sumber air baku dari air
minum isi ulang tidaklah sembarangan, sehingga jika dilihat dari
lingkungan akan berdampak makin berkurangnya air bersih yang berasal
dari tanah.
d)Gaya hidup
Masyarakat masa kini cenderung memilih air minum isi ulang dari
depot dibandingkan harus memasak, menyaring, atau menjernihkan air. Ini
disebabkan aktivitas dari manusia itu sendiri yang meningkat, sehingga
terbentuk gaya hidup yang konsumtif dan serba praktis.
E. DESINFEKSI
Ketika anda mendatangi lokasi depot air minum dan menemukan
sebuah ruangan kaca besar yang diatasnya dipasang lampu ultraviolet
maka dapat dikatakan bahwa depot air minum tersebut memenuhi
persyaratan akan ketersediaan media disinfektan atau pembunuh kuman
dengan menggunakan sinar dari lampu ultraviolet yang akan dipancarkan
selama 30-60 detik dengan panjang gelombang sekitar 250-260nm.Cara
lain yang dapat ditempuh adalah memasukkan ke tangki ozon dan mengisi
galon dengan cairan ozon berkonsentrasi tertentu selama 1 menit. Metode
tersebut akan meminimalisir adanya kuman penyakit atau pertumbuhan
jamur yang membuat galon dapat dipakai dalam jangka waktu yang lama.
(Hendra, 2014)
A. ALAT
B. BAHAN
1. Air Baku
V. KESIMPULAN
http://lhidyasusantiani.blogspot.com/2016/06/makalah-
pembuatan-usaha-air-galon.html
Diakses tanggal 22 oktober 2018 , pukul 19.00 WIB
http://lhidyasusantiani.blogspot.com/2016/06/makalah-
pembuatan-usaha-air-galon.html
Diakses tanggal 22 oktober 2018 , pukul 19.00 WIB
http://lhidyasusantiani.blogspot.com/2016/06/makalah-
pembuatan-usaha-air-galon.html
Diakses tanggal 22 oktober 2018 , pukul 19.00 WIB
http://lhidyasusantiani.blogspot.com/2016/06/makalah-
pembuatan-usaha-air-galon.html
Diakses tanggal 22 oktober 2018 , pukul 19.00 WIB