Anda di halaman 1dari 4

DAFTAR PERTANYAAN HPK UNTUK PERAWAT

1 Ada berapa Hak dan kewajiban pasien dan bagaimana cara menjelaskannya?

2 Bagaimana penginformasian dan Pengisian formulir Penetapan DPJP ?


Bagaimana Cara penginformasian dan Prosedur melindungi penitipan harta benda
3
milik pasien?
4 Bagaimana cara melindungi kebutuhan privasi pasien?
Bagaimana cara melindungi privasi untuk pasien yang tidak mau dikunjungi oleh
5
seseorang?
6 Apa yang anda lakukan bila ada pasien menolak Pengobatan / asuhan medis?
Apa yang anda lakukan apabila ada pasien keluarga pasien yang menginginkan
7
DNR?
8 Apa yang anda lakukan dalam Identifikasi Nilai2 kepercayaan pasien?

9 Sebutkan Daftar kelompok yang beresiko ? bagaimana cara perlindungannya?

10 Apa Yang Anda lakukan Apabila Ada Pasien Dalam Tahap Terminal?

11 Bagaiamana cara Manajemen Nyeri?


Bagaimana menjelaskan informasi pelayanan kerohanian? Bagaimana prosedur
12
apabila ada pasien meminta pelayanan kerohanian?
13 Bagaimana apabila ada pasien pulang APS ?

12 Bagaimana apabila ada pasien meminta second opinion?


Bagaimana cara menjelaskan kepada pasien dan mengisi form edukasi
13
terintegrasi?
14 Bagaimana cara anda dalam Menjaga Kerahasiaan Informasi Pasien ?

15 Siapa yang dianggap kompeten untuk menanda tangani Persetujuan Tindakan


Kedokteran informed consent ?
16 Silahkan jelaskan bagaimana anda Meminta informed consent ?

17 Bagaimana anda memastikan bahwa tindakan atau suatu pengobatan/prosedur


memerlukan informed consent ?
18 Bagaimana menjelaskan alur penanganan komplain di RSSH?

19 Bagaimana apabila ada pengunjung menanyakan ruangan pasien?

20

21

22

23
JAWABAN :
1. Hak pasien ada 18
Kewajiban Pasien ada 8
Cara menjelaskan : dijelaskan pada saat pasien mendaftar terdapat dalam formulir persetujuan umum (general concent)
dan diberikan leaflet

2. Kebijakan melindungi penitipan harta / benda milik pasien


1) Menginformasikan kepada pasien dan keluarga barang milik pasien dapat dititipkan dibagian Keamanan.
2) Adanya loker penitipan harta benda milik pasien di IGD dan rawat inap
3) Pasien yang dilindungi harta bendanya adalah :
a. Pasien tidak sadar
b. Pasien tanpa keluarga
c. Pasien yang meminta RS untuk melindungi harta benda miliknya
d. Pasien terkait kriminalitas
4) Jenis barang yang diberikan perlindungan bila kondisi pasien pada poin 3 (tiga)
a. Barang berharga : Uang, perhiasan dll
b. Barang elektronik : HP, Laptop dll
5) Pada pelayanan perawatan adanya jaga piket satpam
6) Buku penitipan barang milik pasien tiap ruangan
Prosedur melindungi penitipan harta / benda milik pasien
Pasien di IGD
1) Perawat mengidentifikasi kondisi pasien yang mendapatkan perlindungan harta / benda laporkan ke bagian
satpam
2) Perawat jaga IGD melakukan pencatatan harta / benda milik pasien saksikan oleh satpam sebagai saksi pada
formulir penitipan harta benda milik pasien sadar ataupun tidak sadar.
3) Dilarang melakukan penafsiran sendiri terhadap nilai harta/benda, pencatatan dilakukan dengan cara
menyebutkan jenis barang, warna, bentuk, spesifikasi dan memfoto harta benda menggunakan kamera
handpone yang berguna sebagai bukti
4) Lakukan pencatatan dalam formulir perlindungan harta / benda milik pasien sadar atau tidak sadar dan buku
penyimpanan barang milik pasien sesuai kolom dan menandatanganinya.
5) Amankan harta/benda milik pasien di loker penitipan harta/benda milik pasien, satpam merespon terhadap
penitipan harta/benda, beri identitas nama pasien sesuai nomor loker kemudian loker penyimpanan di kunci
dan kunci disimpan oleh satpam yang berjaga di pos depan.
6) Melakukan proses cross check saat pengambilan barang.
Ruang rawat inap / Ruang tindakan
1) Perawat menerima pasien baru informasikan tata tertib Rumah Sakit
2) Orientasi tempat penyimpanan harta / benda milik pasien (bila pasien sadar/ ada keluarga/ wali)
3) Kepindahan pasien dari IGD /Poliklinik keruang rawat inap harus diserah terimakan dan ada bukti serah
terima catat keterangan dalam buku perlindungan harta / benda milik pasien.
4) Lakukan identifikasi terhadap pasien yang tidak dapat mengamankan harta / benda miliknya
5) Perawat yang merawat pasien serta timbang terima setiap pergantian jam dinas
6) Dilarang melakukan penafsiran sendiri terhadap nilai harta/benda, pencatatan dilakukan dengan cara
menyebutkan jenis barang, warna, bentuk, spesifikasi dan memfoto harta benda menggunakan kamera
handpone yang berguna sebagai bukti
7) Lakukan pencatatan dalam formulir perlindungan harta / benda milik pasien sadar atau tidak sadar dan buku
penyimpanan barang milik pasien sesuai kolom dan menandatanganinya.
8) Amankan harta/benda milik pasien di loker penitipan harta/benda milik pasien, beri identitas nama pasien
sesuai nomor loker dkemudian loker penyimpanan di kunci dan kunci disimpan oleh perawat
9) Melakukan proses cross check saat pengambilan barang
10)
Pasien di Rawat Inap
1) Perawat pelaksanaan bertanggung jawab mengidentifikasi barang pasien yang dilindungi
2) Dilarang melakukan penafsiran sendiri terhadap nilai harta/benda, pencatatan dilakukan dengan cara
menyebutkan jenis barang, warna, bentuk, spesifikasi dan memfoto harta benda menggunakan kamera
handpone yang berguna sebagai bukti
3) Lakukan pencatatan dalam formulir perlindungan harta / benda milik pasien sadar atau tidak sadar dan buku
penyimpanan barang milik pasien sesuai kolom dan menandatanganinya.
4) Tandatangan pasien / keluarga bila meminta perlindungan barang milik pasien dalam formulir penyimpanan
harta / benda milik pasien
5) Tandatangan petugas yang terkait bila terkait kriminal
6) Amankan harta/benda milik pasien di loker penitipan harta/benda milik pasien, beri identitas nama pasien
sesuai nomor loker dkemudian loker penyimpanan di kunci dan kunci disimpan oleh perawat.
7) Informasikan teman sejawat untuk diketahui
8) Pastikan perlindungan harta / benda milik pasien aman dan timbang terimakan
9) Perlindungan harta / benda milik pasien yang bersifat sementara catat dalam buku dan tanda tangan pasien/
keluarga.
10) Pengembalian harta / benda milik pasien bersifat sementara, diberikan pasien sadar penuh, kemudian catat
dalam formulir sesuai kolom pengembalian barang dantandatangani.
11) Pengembalian disesuaikan barang pasien yang dilindungi adanya saksi
3. Privasi
Privasi diruang perawatan
1) Untuk kamar perwatan yang memuat lebih dari 1 orang agar menempatkan pasien dalam satu kamar, tidak
bercampur antara pasien laki-laki dan perempuan dan terpasang gorden / lampiran
2) Tidak berbicara keras pada saat Memberikan informasi / penjelasan agar tidak terdengar pasien atau
pengunjung yang lain
3) Memasang selimut pada saat melakukan pemeriksaan dan transfer
4) Apabila keadaan point 1 tidak memungkinkan pasien pastikan terpasang gorden/sampiran pada setiap tempat
tidur
5) Apabila pasien meminta privasi khusus maka perawat melakukan koordinasi dengan pihak terkait sesuai
dengan kebutuhan pasien guna menjaga privasinya selama dalam perawatan.
a. Bila pasien meminta privasi menutup akses / tidak mengijinkan seseorang / pengunjung masuk (baik
keluarga atau kerabat) untuk menengok / menemui pasien maka
b. perawat akan meminta pasien / keluarga mengisi formulir permintaan privasi pasien dengan
mencantumkan nama-nama yang tidak boleh menengok / menemui pasien dan meminta foto (bila
ada), perawat akan berkoordinasi dengan satpam.
c. Menempatkan tanda pada pintu masuk kamar
d. Memastikan prefensi pasien untuk gendre atau jenis kelamin petugas yang diberi izin masuk kamar
Privasi di Ruang Pemeriksaan / Poliklinik :
1) Menempatkan pasien dalam ruangan pemeriksaan satu kamar pemeriksaan satu pasien.
2) Menutup gorden pada saat melakukan pemeriksaan
3) Tidak berbicara keras pada saat Memberikan informasi / penjelasan agar tidak terdengar pasien atau
pengunjung yang lain
4) Memasang selimut pada saat melakukan pemeriksaan dan transfer
5) Memberitahukan pasien/keluarga pasien akan dilakukan pemeriksaan dan memberikan kesempatan ijin
keluarga pasien untuk melihat jalannya pemeriksaan seijin dari pasien dan sesuai indikasi
6) Menutup pintu kamar pada saat dilakukan pemeriksaan
Privasi di Ruang Pemeriksaan / IGD :
1) Menempatkan pasien dalam ruangan triase sesuai keadaan pasien
2) Menutup gorden pada saat melakukan pemeriksaan
3) Tidak berbicara keras pada saat Memberikan informasi / penjelasan agar tidak terdengar pasien atau
pengunjung yang lain
4) Memasang selimut pada saat melakukan pemeriksaan dan transfer pasien
5) Memberitahukan pasien/keluarga pasien akan dilakukan pemeriksaan dan memberikan kesempatan ijin
keluarga pasien
Privasi

4. Bila pasien menolak asuhan medis


1) Jika pasien belum dewasa atau tidak sehat akalnya maka yang berhak memberikan penolakan pengobatan
adalah orang tua, keluarga, atau wali;
2) Bila pasien sudah menikah suami atau istri tidak diikutsertakan dalam penolakan, pasien harus memberikan
penolakan sendiri;
3) Apabila pasien sesudah menerima informasi tetap menolak pengobatan yang akan dilakukan oleh tim
medis, maka penolakan tersebut harus dilakukan secara tertulis. Akibat dari penolakan pengobatan tersebut
menjadi tanggung jawab pasien;
4) Pasien dapat menarik kembali (dicabut) setiap saat persetujuan yang diberikan kecuali pengobatan yang
sudah dilaksanakan dan tidak mungkin lagi dibatalkan. Yang boleh menarik kembali persetujuan adalah
anggota keluarga pasien atau yang lainnya yang berkedudukan hukum sebagai wali;
5) Penarikan atau pencabutan persetujuan harus diberikan secara tertulis dengan menandatangani format
penolakan pengobatan;
6) Bila pasien tetap menolak diberikan pengobatan setelah dijelaskan kembali tentang tujuan pengobatan serta
risiko bila pengobatan tidak dilaksanakan maka perawat wajib mendokumentasikan pada catatan perawatan
dan melaporkan kepada dokter penanggung jawab pelayanan

5. Pasien DNR
1) Semua pasien memerlukan evaluasi medis segera
2) Pasien dengan indikasi prognosis buruk, harus diinformasikan mengenai resiko yang mungkin akan dialaminya.
Ada penjelasan dari dokter kepada keluarga pasien tentang resiko pasien yang dalam keadaan darurat dapat terjadi
henti jantung dan henti nafas
3) Meminta pertimbangan pasien / keluarga pasien untuk melakukan resusitasi ataupun menolak dilakukannya
resusitasi (DNR), jika dalam keadaan darurat pasien membutuhkan tindakan pertolongan CPR (cardiopulmonary
resuscitation). Jika pasien atau keluarga pasien meminta untuk menolak dilaksanakan tindakan resusitasi (DNR),
maka permintaan pasien atau keluarga harus dihormati.
4) Dokter mengisi lengkap rekam medis pasien dan juga memberikan form penolakan tindakan resusitasi kepada
pasien dan keluarganya yang harus ditandatangani oleh dokter, pasien dan saksi-saksi. Kemudian dokter mengisi
formulir instruksi / perintah kepada perawat atau tenaga medis lain untuk tidak dilakukan resusitasi
5) Identifikasi yang benar dari pasien sangat penting dalam proses ini. Jika tidak mengenakan gelang DNR, pasien
harus positif diindetifikasi sebagi orang yang disebutkan dalam Order DNR. Hal ini biasanya akan memerlukan
baik kehadiran saksi atau band identifiksi.
6) Sebuah Order DNR dianggap batal dan tidak berlaku di bawah salah satu kondisi berikut. Jika dari keadaan ini
terjadi, pengobatan yang tepat akan terus atau segera dimulai, termasuk resusitasi, jika perlu :
a. Pasien sadar dan menyatakan bahwa pasien ingin diresusitasi
b. Ada keberatan atau perselisihan dengan angota keluarga
c. Ada pernyataan/perselisihan mengenai keabsahan Order DNR.
7) Jika resusitasi tidak dilakukan, petugas medis harus menginformasikan konsekuensi dari permintaan
8) Order DNR harus di hormati selama transportasi rujukan. Dalam hal ini pasien berakhir selama transportasi,
berikut harus dipertimbangkan :
a. Kecuali secara khusus meminta, pasien tidak harus dikembalikan ke kediaman pribadi atau fasilitas
perawatan terampil
b. Lanjutkan ke rumah sakit tujuan atau kembali ke rumah sakit yang berasal jika waktu tidak berlebihan.
c. Jika waktu transportasi akan berlebihan, mengalihkan ke rumah sakit terdekat.
9) Untuk semua kasus ketika seorang pasien dengan Order DNR ditemui, peugas medis harus mendokumentasikan
berikut pada laporan perawatan pra rumah sakit mereka :
a. Nama dokter yang menandatangani Order DNR.
b. Tanggal perintah itu ditandatangani.
c. Jenis Order DNR (gelang DNR, pra-rumah sakit DNR Form, ditulis urutan bagan fasilitas perawatan
kesehatan berlisensi).
d. Nama orang yang mengidentifikasi pasien jika gelang DNR bukanlah dasar keputusan.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.

Anda mungkin juga menyukai