Anda di halaman 1dari 37

Laporan Pendahuluan

DED Pengeboran Air Tanah Dalam/Dangkal eks Pasar Kragilan (RSU Tipe D), Puskesmas Kibin,
Puskesmas Koper, Puskesmas Lebakwangi dan Puskesmas Mancak TA. 2019

BAB I
PENDAHULUAN

1. DATA ADMINISTRASI PEKERJAAN


Nama Pekerjaan : DED Pengeboran Air Tanah Dalam/Dangkal eks Pasar
Kragilan (RSU Tipe D), Puskesmas Kibin, Puskesmas Koper, Puskesmas
Lebakwangi dan Puskesmas Mancak TA. 2019
Lokasi Pekerjaan :
1) Kecamatan Kragilan,
2) Kecamatan Kibin,
3) Kecamatan Cikande,
4) Kecamatan Lebakwangi
5) Kecamatan Mancak
Konsultan Perencana: CV. VERTICAL HORIZON
Waktu Pelaksanaan: 90 (Sembilan Puluh) Hari Kalender
Instansi Pelaksana: DPKPTB Kabupaten Serang
Tahun Anggaran : 2019

2. LATAR BELAKANG
Air bersih merupakan kebutuhan pokok manusia yang meliputi air yang
dikonsumsi untuk minum, mandi, mencuci dan berbagai bentuk kegiatan
kebersihan lingkungan lainnya. Kesehatan lingkungan dapat terwujud jika
didukung oleh kesehatan air di lingkungan tersebut. Oleh karena itu, air
bersih benar-benar menjadi faktor yang penting dalam kehidupan
masyarakat yang sehat.
Secara umum kebutuhan air untuk aktivitas sehari-hari dapat dipenuhi dari
air permukaan tanah. Namun dalam kenyataannya pada waktu-waktu

Hal- |1- 1
Laporan Pendahuluan
DED Pengeboran Air Tanah Dalam/Dangkal eks Pasar Kragilan (RSU Tipe D), Puskesmas Kibin,
Puskesmas Koper, Puskesmas Lebakwangi dan Puskesmas Mancak TA. 2019

tertentu di beberapa tempat jumlah air permukaan tidak mencukupi,


sedangkan sarana prasarana penyediaan air bersih masih merupakan
permasalahan mendasardalam penanggulangan daerah rawan ketersediaan
air. Kondisi tersebut sangat berpengaruh terhadap perilaku hidup bersih
dan sehat (PHBS) maupun kesehatan masyarakat secara umum.
Pemenuhan air bersih di daerah rawan ketersediaan air dapat disubstitusi
melalui supply air bawah tanah. Sebagai salah satu sumberdaya air, air
tanah semakin lama semakin penting dan strategis, karena selain jumlahnya
relatif banyak juga kualitasnya relatif baik. Ketersediaan air tanah sangat
dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain adalah morfologi, geologi,
struktur geologi, curah hujan dan tataguna lahan. Potensi air tanah yang
tersedia untuk memenuhi kebutuhan air bersih (air baku) masyarakat relatif
meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk. Berkaitan dengan
penyediaan air yang berasal dari air tanah, maka diperlukan anggaran biaya
dan perencanaan teknis yang matang serta melibatkan tenaga ahli yang
kompeten dibidang eksploitasi air bawah tanah pada saat pelaksanaan
pembangunan sumur bor
Melalui kegiatan Perencanaan Teknis Pembangunan dan Rehabilitasi
Fasilitas Kesehatan, DTRBP Kabupaten Serang, akan menyelnggarakan
pekerjaan jasa konsultansi Perencanaan DED Pengeboran Air Tanah
Dalam/Dangkal eks Pasar Kragilan (RSU Tipe D), Puskesmas Kibin,
Puskesmas Koper, Puskesmas Lebakwangi dan Puskesmas Mancak, sebagai
wujud kepedulian dan perhataian terhadap masyarakat di kabupaten
Serang.

3. MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN


Kegiatan Perencanaan teknis ini dimaksudkan agar dalam pelaksanaan
pekerjaan penyediaan prasarana dan sarana air bersih melalui
Pembangunan Sumur Bor di lokasi fasilitas kesehatan dapat optimal dan
tepat sasaran.

Hal- |1- 2
Laporan Pendahuluan
DED Pengeboran Air Tanah Dalam/Dangkal eks Pasar Kragilan (RSU Tipe D), Puskesmas Kibin,
Puskesmas Koper, Puskesmas Lebakwangi dan Puskesmas Mancak TA. 2019

Adapun tujuan kegiatan perencanaan teknis adalah untuk memberikan


pedoman dan arahan teknis terhadap pelaksanaan pekerjaan Pembangunan
Sumur Bor sesuai karakteristik lokasi dan spesifikasi teknis minimal yang
disyaratkan
Sasaran perencanaan teknis ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui potensi air tanah di lokasi perencanaan melalui berbagai
metode investigasi dalam eksplorasi air tanah, yaitu meliputi investigasi
permukaan dan investigasi bawah permukaan;
2. Tersedianya dokumen perencanaan teknis yang meliputi skema dan
gambar teknis, rencana anggaran biaya, rencana kerja dan syarat-syarat
pelaksanaan, spesifikasi teknis bahan serta penggunaan alat beserta
dokumen lainnya yang akan digunakan sebagai acuan dalam
pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Sumur Bor sesuai karakteristik
lokasi.

4. LOKASI KEGIATAN
Lokasi pekerjaan ini tersebar di wilayah Kabupaten Serang yaitu:
1) Kecamatan Kragilan,
2) Kecamatan Kibin,
3) Kecamatan Cikande,
4) Kecamatan Lebakwangi
5) Kecamatan Mancak

5. SUMBER DANA
Pekerjaan Jasa Konsultan Perencanaan DED Pengeboran Air Tanah
Dalam/Dangkal eks Pasar Kragilan (RSU Tipe D), Puskesmas Kibin,
Puskesmas Koper, Puskesmas Lebakwangi dan Puskesmas Mancak ini
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) P
Kabupaten Serang Tahun Angggaran 2019.

Hal- |1- 3
Laporan Pendahuluan
DED Pengeboran Air Tanah Dalam/Dangkal eks Pasar Kragilan (RSU Tipe D), Puskesmas Kibin,
Puskesmas Koper, Puskesmas Lebakwangi dan Puskesmas Mancak TA. 2019

6. RUANG LINGKUP PEKERJAAN


A. Lingkup Kegiatan
1. Melakukan Survey Pendahuluan meliputi:
- Mengumpulkan dan mereview data sketsa situasi daerah rencana
konstruksi dan sekitarnya, berupa foto situasi yang ada dengan
gambaran kondisi existing.
- Mengumpulkan dan mereview data mengenai bahan-
bahan/material maupun peralatan yang tersedia yang dapat
menentukan jenis konstruksi.
- Mengumpulkan dan mereview data harga satuan bahan-
bahan/material di lokasi.
- Mengumpulkan data-data skunder lainnya yang diperlukan dan
dianggap penting.
2. Survey dan Analisa Data Lapangan
a. Pengukuran dilakukan di daerah rencana konstruksi yang
diperlukan dalam pembuatan rencana detail, sesuai dengan
kebutuhan perencanaan teknis.
b. Pekerjaan pengukuran ini meliputi pekerjaan-pekerjaan:
- Pengukuran awal dengan penandaan
- Perhitungan dan penggambaran situasi existing
c. Gambar ukur yang berupa gambar situasi harus di gambar pada
kertas milimeter skala 1 : 1.000. ketinggian titik detail harus
tercantum dalam gambar ukur, begitu pula semua keterangan
yang penting.
3. Desain
Pra Desain meliputi : Pemilihan type dan material konstruksi harus
didasarkan pada pertimbangan dari segi ekonomi, kondisi setempat,
tingkat kebutuhan, kemampuan pelaksanaan dan syarat teknis

Hal- |1- 4
Laporan Pendahuluan
DED Pengeboran Air Tanah Dalam/Dangkal eks Pasar Kragilan (RSU Tipe D), Puskesmas Kibin,
Puskesmas Koper, Puskesmas Lebakwangi dan Puskesmas Mancak TA. 2019

lainnya, serta design mengacu pada typology arsitektur wilayah


Banten.
a. Penggambaran
Gambar pra rencana harus dibuat dengan jelas dan lengkap dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
- Rencana diplot diatas situasi/lay out dengan letak bangunan
konstruksi lama dan baru. Yang perlu digambar jelas adalah pra
rencana yang akan ditangani/dikerjakan, dan untuk membedakan
dengan yang ada (existing) perlu ditunjukan dengan garis
terputus, skala gambar 1 : 100 dan 1: 25 untuk detail.
- Gambar situasi dibuat dengan perbandingan yang proporsional.
Dengan menampilkan informasi umum disekitar konstruksi
tersebut.
- Potongan memanjang dan melintang skala 1 : 100
- Ukuran huruf dengan tinggi minimum 4 mm dan harus jelas.
b. Susunan Gambar Rencana meliputi:
1. Sampul luar (cover) dan sampul dalam
2. Lembar judul yang memuat site plan konstruksi skala 1 : 1000
3. Daftar Gambar
4. Peta Situasi Kawasan/ lokasi pembangunan
5. Site Plan dari bangunan-bangunan/sarana yang akan dibangun
6. Gambar potongan melintang dan memanjang
7. Gambar rencana konstruksi
8. Gambar-gambar detail konstruksi
4. Perhitungan Volume dan Perkiraan Biaya
1. Setiap pekerjaan konstruksi yang direncanakan harus dihitung
volume pekerjaan dan RABnya serta dikelompokkan dalam
beberapa pekerjaan utama.

Hal- |1- 5
Laporan Pendahuluan
DED Pengeboran Air Tanah Dalam/Dangkal eks Pasar Kragilan (RSU Tipe D), Puskesmas Kibin,
Puskesmas Koper, Puskesmas Lebakwangi dan Puskesmas Mancak TA. 2019

2. Analisa harga satuan berdasarkan faktor-faktor: material, perlatan,


sosial, pajak, over head dan keuntungan yang berlaku di daerah
setempat.
3. Kemudian selain hal tersebut diatas konsultan diwajibkan untuk:
Berkonsultasi dengan instansi terkait untuk memperoleh informasi
data sekunder dan masukan lain yang perlu.
4. Membuat jadwal kegiatan/rencana kerja secara detail dalam
jangka waktu yang ditetapkan.
5. Melakukan analisa data lapangan untuk masukan didalam
penyusunan desain.
6. Konsultasi berkala kepada pemberi tugas
7. Presentasi pekerjaan dilakukan/disesuaikan dengan tahapan
laporan
5. Menyusun RKS (Rencana Kerja dan Syarat-syarat)
Menyusun RKS dengan mengikuti ketentuan-ketentuan yang
berlaku dan melakukan pendampingan pada tahap pelelangan
pekerjaan fisik, selaku nara sumber pada saat rapat penjelasan
(aanwijzing).

7. HASIL YANG DIHARAPKAN


Hasil yang diharapakan atau keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan
pekerjaan ini adalah sebagai berikut:
1. Laporan Pendahuluan;
2. Laporan Akhir;
3. Dokumen Gambar Rencana Teknis ukuran A3
4. Dokumen Rencana Anggaran Biaya (RAB)/Engineer
5. Estimate (EE) dan/atau Bill of Quantity (BoQ);
6. Dokumen Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS);
7. Digital File sebanyak 1 (Satu) Buah.

Hal- |1- 6
Laporan Pendahuluan
DED Pengeboran Air Tanah Dalam/Dangkal eks Pasar Kragilan (RSU Tipe D), Puskesmas Kibin,
Puskesmas Koper, Puskesmas Lebakwangi dan Puskesmas Mancak TA. 2019

8. SISTEMATIKA PELAPORAN
 Bab I Pendahuluan
Pada bab ini akan diuraikan latar belakang, maksud,
tujuan dan sasaran, ruang lingkup, dan keluaran serta
sistematika penyusunan laporan pendahuluan.
 Bab II Gambaran Umum Wilayah
Bab ini akan menguraikan mengenai gambaran umum
wilayah, yang terkait dengan kondisi fisik dasar,
kependudukan dan ketersediaan sarana prasana.
 Bab III Pendekatan dan Metodologi
Bab ini menguraikan mengenai pendekatan dan
metodologi yang akan digunakan oleh konsultan dalam
menyelesaikan pekerjaan ini.
 Bab IV Struktur Organisasi dan Rencana Kerja
Bab ini akan memaparkan rencana dan organisasi
pelaksanaan pekerjaan, pelibatan tenaga ahli, sistem
pelaporan serta pembahasan.

Hal- |1- 7
Laporan Pendahuluan
DED Pengeboran Air Tanah Dalam/Dangkal eks Pasar Kragilan (RSU Tipe D), Puskesmas Kibin,
Puskesmas Koper, Puskesmas Lebakwangi dan Puskesmas Mancak TA. 2019

BAB II
KONDISI UMUM WILAYAH PERENCANAAN

2.1. Kondisi Geografis


Kabupaten Serang merupakan salah satu kabupaten di
Provinsi Banten. Ibukotanya adalah Ciruas namun saat
ini pusat pemerintahanya masih berada di Kota
Serang. Kabupaten ini berada di ujung barat laut Pulau
Jawa, berbatasan dengan Laut Jawa, dan Kota
Serang di utara, Kabupaten Tangerang di timur, Kabupaten Lebak di
selatan, serta Kota Cilegon di barat.
Luas wilayah Kabupaten Serang adalah 1.467,35 km². Secara geografis
terletak posisi koordinat antara 105º7' - 105º22' Bujur Timur dan 5º50' -
6º21' Lintang Selatan. Sebelah utara : berbatasan dengan Laut Jawa
Sebelah selatan : berbatasan dengan Kabupaten Lebak dan Pandeglang
Sebelah barat : berbatasan dengan Kota Cilegon dan Selat Sunda
Sebelah : berbatasan dengan Kabupaten Tangerang

2.2. Topografi
Secara topografi, Kabupaten Serang merupakan wilayah dataran rendah
dan pegunungan dengan ketinggian antara 0 sampai 1.778 m di atas
permukaan laut. Fisiografi Kabupaten Serang dari arah utara ke selatan
terdiri dari wilayah rawa pasang surut, rawa musiman, dataran,
perbukitan dan pegunungan. Bagian utara merupakan wilayah yang datar
dan tersebar luas sampai ke pantai, kecuali sekitar Gunung Sawi, Gunung
Terbang dan Gunung Batusipat. Dibagian selatan sampai ke barat,
Kabupaten Serang berbukit dan bergunung antara lain sekitar Gunung
Kencana, Gurung Karang dan Gunung Gede. Daerah yang bergelombang

Hal- |1- 8
Laporan Pendahuluan
DED Pengeboran Air Tanah Dalam/Dangkal eks Pasar Kragilan (RSU Tipe D), Puskesmas Kibin,
Puskesmas Koper, Puskesmas Lebakwangi dan Puskesmas Mancak TA. 2019

tersebar di antara kedua bentuk wilayah tersebut. Hampir seluruh


daratan Kabupaten Serang merupakan daerah subur karena tanahnya
sebagian besar tertutup oleh tanah endapan Alluvial dan batu vulkanis
kuarter. Potensi tersebut ditambah banyak terdapat pula sungai-sungai
yang besar dan penting yaitu Sungai Ciujung, Cidurian, Cibanten,
Cipaseuran, Cipasang dan Anyar yang mendukung kesuburan daerah-
daerah pertanian di Kabupaten Serang.

2.3. Iklim
Iklim di wilayah Kabupaten Serang termasuk tropis dengan musim hujan
antara November – April dan musim kemarau antara Mei – Oktober.
Curah hujan rata-rata 3,92 mm/hari. Temperatur udara rata-rata berkisar
antara 25,8º Celsius – 27,6º Celsius. Temperatur udara minimum 20,90º
Celsius dan maksimum 33,8º Celsius. Tekanan udara dan kelembaban
nisbi rata-rata 81,00 mb/bulan. Kecepatan arah angina rata-rata 2,80
knot, dengan arah terbanyak adalah dari barat.

2.4. Luas dan Pembagian Wilayah Administrasi


Luas wilayah kabupaten serang adalah: 1,467.35 Km, secara administarsi
Kabupaten Serang terdiri atas 29 kecamatan, yaitu Anyar, Kecamatan
bandung, Baros, Binuang, Bojonegara, Carenang, Kecamatan Cikande,
Cikeusal, Cinangka, Ciomas, Ciruas, Gunungsari, Jawilan, Kibin, Kopo,
Kragilan, Kramatwatu, Lebakwangi, Mancak, Pabuaran, Padarincang,
Pamarayan, Petir, Pontang, Pulo Ampel, Tanara, Tirtayasa, Tunjung Teja,
Lebak Wangi dan Waringin Kurung, yang dibagi lagi atas 329 desa. dengan
pusat pemerintahan berada di Kecamatan Ciruas.

Hal- |1- 9
Laporan Pendahuluan
DED Pengeboran Air Tanah Dalam/Dangkal eks Pasar Kragilan (RSU Tipe D), Puskesmas Kibin,
Puskesmas Koper, Puskesmas Lebakwangi dan Puskesmas Mancak TA. 2019

Tabel 2.1
Luas Wilayah Kabupaten Serang
Luas
Kecamatan
Km2 %
1. Cinangka 111,47 7,60
2. Padarincang 99,12 6,76
3. Ciomas 48,53 3,31
4. Pabuaran 79,14 5,39
5. Gunungsari 48,60 3,31
6. Baros 44,07 3,00
7. Petir 46,94 3,20
8. Tunjung Teja 39,52 2,69
9. Cikeusal 88,25 6,01
10. Pamarayan 41,92 2,86
11. Bandung 25,18 1,72
12. Jawilan 38,95 2,65
13. Kopo 44,69 3,05
14. Cikande 50,53 3,44
15. Kibin 33,51 2,28
16. Kragilan 36,33 2,97
17. Waringinkurung 51,29 3,50
18. Mancak 74,03 5,05
19. Anyar 56,81 3,87
20. Bojonegara 30,30 2,06
21. Pulo Ampel 32,56 2,22
22. Kramatwatu 48,59 3,31
23. Ciruas 34,49 2,34
24. Pontang 58,09 3,74
25. Lebak Wangi 31,71 2,16
26. Carenang 32,80 2,10
27. Binuang 26,17 1,78
28. Tirtayasa 64,46 4,39
29. Tanara 49,30 3,36

Kabupaten Serang 1467,35 100,00

Hal- |1- 10
Laporan Pendahuluan
DED Pengeboran Air Tanah Dalam/Dangkal eks Pasar Kragilan (RSU Tipe D), Puskesmas Kibin,
Puskesmas Koper, Puskesmas Lebakwangi dan Puskesmas Mancak TA. 2019

Tabel 2.2
Jarak dari Ibukota Kabupaten ke Ibukota Kecamatan
di Kabupaten Serang, 2018
Jarak dari Ibukota
Kecamatan Ibukota Kecamatan kabupaten ke Ibukota
Kecamatan (km)
1. Cinangka Cinangka 58
2. Padarincang Padarincang 33
3. Ciomas Sukadana 22
4. Pabuaran Pasanggrahan 18
5. Gunungsari Gunungsari 15
6. Baros Baros 13
7. Petir Mekarbaru 17
8. Tunjung Teja Tunjung Jaya 22
9. Cikeusal Cikeusal 20
10. Pamarayan Pamarayan 34
11. Bandung Bandung 39
12. Jawilan Jawilan 42
13. Kopo Kopo 45
14. Cikande Cikande 28
15. Kibin Ciagel 24
16. Kragilan Kragilan 15
17. Waringinkurung Waringin Kurung 19
18. Mancak Labuan 33
19. Anyar Anyar 35
20. Bojonegara Bojonegara 23
21. Pulo Ampel Sumuranja 25
22. Kramatwatu Kramatwatu 9
23. Ciruas Citerep 9
24. Pontang Pontang 22
25. Lebak Wangi Teras Bendung 13
26. Carenang Panenjoan 24
27. Binuang Binuang 27
28. Tirtayasa Tirtayasa 30
29. Tanara Cerukcuk 33
Sumber : BPS Kabupaten Serang

2.5. Kependudukan
Penduduk kabupaten serang berdasarkan jenis kelamin adalah 1.463.094
jiwa dengan pembagian laki-laki 742.298 Jiwa dan perempuan 720.796
jiwa.

Hal- |1- 11
Laporan Pendahuluan
DED Pengeboran Air Tanah Dalam/Dangkal eks Pasar Kragilan (RSU Tipe D), Puskesmas Kibin,
Puskesmas Koper, Puskesmas Lebakwangi dan Puskesmas Mancak TA. 2019

Kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak adalah: kecamatan


cikande 48.822. jiwa, pada urutan kedua kecamatan dengan jumlah
penduduk terbanyak adalah kecamatan kramatwatu 46.707 jiwa, dan
dirutan ketiga adalah kecamatan kragilan dengan jumlah penduduk
38.948 jiwa, kemudian kecamatan dengan jumlah penduduk terendah
adalah kecamatan tirtayasa 14.323 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel 2.3. Tabel 2.3.

Hal- |1- 12
Laporan Pendahuluan
DED Pengeboran Air Tanah Dalam/Dangkal eks Pasar Kragilan (RSU Tipe D), Puskesmas Kibin,
Puskesmas Koper, Puskesmas Lebakwangi dan Puskesmas Mancak TA. 2019

Jumlah Penduduk Kab. Serang berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2018


Jumlah Penduduk Kabupaten Serang Menurut Jenis Kelamin
(Jiwa)
Kecamatan
Laki-laki Perempuan
2018 2018
Cinangka 28.895 26.710
Padarincang 32.867 31.121
Ciomas 19.940 18.752
Pabuaran 20.507 19.125
Gunungsari 10.475 9.713
Baros 27.962 25.526
Petir 26.300 25.987
Tunjung Teja 20.577 20.027
Cikeusal 33.914 33.744
Pamarayan 25.797 25.117
Bandung 16.225 15.625
Jawilan 28.103 26.593
Kopo 25.761 24.487
Cikande 48.822 46.951
Kibin 28.744 41.371
Kragilan 38.948 37.342
Waringinkurung 22.074 20.987
Mancak 23.391 21.738
Anyar 27.272 26.043
Bojonegara 22.144 21.160
Pulo Ampel 18.252 17.307
Kramatwatu 46.707 44.362
Ciruas 37.735 36.517
Pontang 21.013 19.230
Lebak Wangi 19.781 18.698
Carenang 17.753 16.375
Binuang 17.546 17.015
Tirtayasa 14.323 14.210
Tanara 20.470 18.963
Kabupaten Serang 742.298 720.796

Hal- |1- 13
Laporan Pendahuluan
DED Pengeboran Air Tanah Dalam/Dangkal eks Pasar Kragilan (RSU Tipe D), Puskesmas Kibin,
Puskesmas Koper, Puskesmas Lebakwangi dan Puskesmas Mancak TA. 2019

Gambar 2.1.
Peta Administrasi Kabupaten Serang

Hal- |1- 14
Laporan Pendahuluan
DED Pengeboran Air Tanah Dalam/Dangkal eks Pasar Kragilan (RSU Tipe D), Puskesmas Kibin,
Puskesmas Koper, Puskesmas Lebakwangi dan Puskesmas Mancak TA. 2019

BAB III
METODE DAN STANDAR PERENCANAAN
PENGEBORAN

3.1. PENDEKATAN DAN METODE


Metode perencanaan merupakan cara menganalisa dan mengolah data
perencanaan yang disertai berbagai acuan sebagai referensi dalam
pengolahan data untuk perencanaan pengeboran fasilitas kesehatan.

3.2. SYARAT DAN STANDAR TEKNIS


A. PEKERJAAN PEMBORAN
1) Jenis Sumur Bor
Pemboran yang akan dilaksanakan adalah jenis sumur eksplorasi /
produksi yang akan dilaksanakan dengan ketentuan Sumur Dalam (Deep
Weel) dengan standar konstruksi pipa sumur PVC S-10 diameter 8” dan
6”.
2) Pemasangan Mesin Bor
Sebelum memulai dengan kegiatan pemboran, mesin bor harus
ditempatkan di atas landasan yang kuat dengan memperhatikan
sepenuhnya, menjamin memperoleh hasil pemboran yang terbaik dan
menghindari semua akibat dari kerusakan mesin bor sendiri, personil
Penyedia Jasa, dan Direksi Pekerjaan.
3) Pekerjaan Pemboran
Penyedia Jasa harus melakukan pemboran sumur pada semua lapisan
batuan sampai kedalaman 120 meter. Bila aquifer yang potensial
dipertimbangkan terus menerus di bawah dasar lubang yang dibor,
lubang bor harus dibor lebih dalam daripada kedalaman yang telah
ditentukan sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan.
Keputusan terakhir tentang kedalaman setiap lubang bor menjadi
tanggung jawab Direksi Pekerjaan. Pelaksanaan pokok dari pekerjaan

Hal- |1- 15
Laporan Pendahuluan
DED Pengeboran Air Tanah Dalam/Dangkal eks Pasar Kragilan (RSU Tipe D), Puskesmas Kibin,
Puskesmas Koper, Puskesmas Lebakwangi dan Puskesmas Mancak TA. 2019

pemboran yang harus dilaksanakan oleh Penyedia Jasa secara singkat


adalah sebagai berikut :
a. Kegiatan pendahuluan termasuk persiapan lokasi pemboran.
b. Pengangkutan mesin bor dan peralatan ke lokasi pemboran dan
persiapan pemasangan peralatan bor.
c. Pengeboran lubang diameter 12” dari permukaan sampai kedalaman
yang ditentukan 6 meter, di semua formasi batuan, disertai
pengambilan sampel cutting setiap meter.
d. Memasang pipa pengantar sementara 14” (conductor pipe) sampai
yang ditentukan (6 meter) untuk melindungi lubang bor dari
reruntuhan tanah / batuan.
e. Membor dengan lubang diameter 8 ¾” dari ujung pipa penghantar
sampai kedalaman 100 meter atau yang ditentukan Direksi
Pekerjaan dan mengambil contoh batuan dari hasil pemboran
setiap meter.
f. Melakukan pendugaan logging geofisika, yaitu Resistivity Logging dan
Self Potensial Logging.
g. Penyerahan laporan hasil pengeboran sumur (log bor sumur) dan
cutting sample (contoh batuan) untuk menentukan perencanaan
desain konstruksi sumur.
h. Cabut pipa pengantar sementara 14”.
i. Jika hasil pemboran lubang penuntun dan hasil pengukuran logging
geofisika menunjukan adanya lapisan produktif, maka diadakan
pelebaran lubang sumur (Reaming Hole), yaitu :
1. Lubang sumur dari diameter 8¾” diperlebar menjadi diameter
14” sampai kedalaman 6 meter atau sesuai dengan yang
ditentukan Direksi Pekerjaan / Hidrogeologist.
2. Memasang pipa penghantar sementara diameter 14” sampai
kedalaman 6 meter.
3. Melanjutkan reaming hole dari diameter 8 ¾” ke 17” dari ujung
pipa sementara 19” sampai dengan kedalaman ± 45 meter untuk
jambang sumur atau seperti yang ditentukan oleh Direksi
Pekerjaan.

Hal- |1- 16
Laporan Pendahuluan
DED Pengeboran Air Tanah Dalam/Dangkal eks Pasar Kragilan (RSU Tipe D), Puskesmas Kibin,
Puskesmas Koper, Puskesmas Lebakwangi dan Puskesmas Mancak TA. 2019

4. Melanjutkan pengeboran (reaming) dari diameter 8 ¾” ke 12”


dari kedalaman ± 45 meter tersebut sampai pada kedalaman ±
100 meter atau yang ditentukan oleh Direksi Pekerjaan.
j. Penimbunan pada lubang bor yang tidak dikonstruksi dengan adukan
semen atau sesuai yang ditentukan oleh Direksi Pekerjaan.
k. Memasang pipa jambang 8”, pipa casing dan pipa screen 6” beserta
sentralisernya, sampai kedalaman yang ditentukan oleh Direksi
Pekerjaan.
l. Pengujian ketegaklurusan (verticality test) pipa sumur.
m. Pemasangan pipa bor hingga dasar sumur untuk mencairkan atau
membilas cairan bor sebelum pengisian gravel pack.
n. Pengisian gravel pack pada rongga-rongga dari lubang terbawah
sampai ujung pipa naik, bersamaan penyempurnaan sumur dengan
cara water jetting.
o. Pengembangan sumur (well development) dengan cara air lifting,
surging block dan high velocity jetting pada tiap-tiap pipa screen.
p. Pembongkaran pipa penghantar 14”.
q. Pemasangan pipa penghantar pengisian gravel pack (pipa galvanis
medium A diameter 3” dengan panjang 6 meter).
r. Penyemenan jambang sumur dari atas gravel packing sampai
permukaan atau sesuai ketentuan oleh Direksi Pekerjaan.
s. Pembongkaran mesin bor.
t. Uji kemampuan sumur untuk mengetahui sifat sumur (well
performance test) dengan trial pumping minimal 4 jam dan step
drawdown test 4 tingkat selama 8 jam.
u. Penambahan well development jika hasil test sumur menunjukkan
efisiensi kurang dari 80%.
v. Uji pemompaan terus menerus (constant rate pumping test) dalam
tiga hari (72 jam) dan pencatatan uji waktu kambuh (recovery test).
w. Pembuatan lantai beton sumur (1 x 1 x 0,40 meter), tutup sumur
(well cap) dan patok beton.

Hal- |1- 17
Laporan Pendahuluan
DED Pengeboran Air Tanah Dalam/Dangkal eks Pasar Kragilan (RSU Tipe D), Puskesmas Kibin,
Puskesmas Koper, Puskesmas Lebakwangi dan Puskesmas Mancak TA. 2019

4) Diameter Pemboran Dan Pemasangan Pipa


Lubang bor harus tegak lurus dan cukup untuk pemasangan pipa-pipa
sementara dan permanen. Diameter pemboran maupun kedalaman
pemboran pipa penghantar, dan diameter maupun kedalaman
penghantar dapat berubah sesuai instruksi Hidrogeologist bila
menentukan kedalaman yang tidak diduga semula, seperti batuan
kompak, mudah runtuh, dan karena hal lain. Tetapi bila tidak ada
ketentuan lain, semua hal harus dilaksanakan secara tepat dan tidak ada
penyimpangan.
5) Pemasangan Pipa
Bila pemboran menembus lapisan yang dapat diduga runtuh, Penyedia
Jasa harus melindungi lubang sementara atau menyelamatkan lubang
bor dari runtuhan dengan salah satu cara lain.
6) Pengawasan Cairan Bor
Dalam hal menggunakan metode bor putar dengan sirkulasi lumpur
langsung (direct mud cirsulation) yang ditetapkan untuk pemboran,
suatu pengawasan ketat harus dilaksanakan, dan sifat-sifat fisik lumpur
bor diperiksa setiap jam dan dicatat dalam bentuk Laporan Harian Kerja.
Pemeriksaan sifat-sifat lumpur meliputi : berat jenis (density), ketentuan
kekentalan lumpur (viscosity vannely), pH, filtrate loss, mud cake, sand
content dan resistivity. Mud viscosity dan density harus dipertahankan
serendah mungkin dengan mempertimbangkan kepada formasi yang
ditembus dan/atau tekanan artesis yang diharapkan akan timbul.
Viscositas harus dijaga sekitar 45 detik Marsh Fannel dan Density dijaga
pada sekitar 1,07 kg/lt.
Bentonite dan mud additive yang sesuai dengan pembakuan API No. 13A,
serta additive kimia yang dapat digunakan harus memperoleh
persetujuan Direksi Pekerjaan. Lumpur bor harus disiapkan / dicampur
dengan menggunakan alatn pencampur bertekanan tinggi (pressure
mixer).
7) Lost Circulation
Kemungkinan adanya lost circulation dapat terjadi, bila terjadi lost
circulation, untuk mendapat persetujuan bila akan menggunakan lost

Hal- |1- 18
Laporan Pendahuluan
DED Pengeboran Air Tanah Dalam/Dangkal eks Pasar Kragilan (RSU Tipe D), Puskesmas Kibin,
Puskesmas Koper, Puskesmas Lebakwangi dan Puskesmas Mancak TA. 2019

circulation material (LCM), atau untuk penyemenan harus terlebih


dahulu mendapat persetujuan Direksi Pekerjaan Bila lost circulation
terjadi dan bila keadaan lubang bor mengijinkan, Penyedia Jasa diijinkan
membor dengan udara. Penyedia Jasa diharuskan mencatat kemajuan
pengeboran bila melakukan pemboran di zona tersebut untuk dapat
mengamati setiap ada perubahan formasi batuan.
8) Pengambilan Sample Cutting
Penyedia Jasa harus mengambil 1 (satu) set contoh hasil pemboran
selama pemboran pada tiap 1 meter lubang bor, dari permukaan sampai
total kedalaman.
Satu set contoh hasil pemboran (berat minimal 1 kg) harus dicuci dan
dikeringkan lalu ditempatkan dalam plastik yang tembus pandang
tersendiri. Setiap contoh harus bertanda yang tidak terhapus,
mencantumkan nomor sumur bor, nama sumur, kedalaman contoh
diambil (kedalaman pahat), nomor seri contoh dan tanggal pengambilan.
Set kedua dari contoh hasil pemboran ini (berat minimal 1 kg) dicuci dan
ditempatkan dalam kotak (kayu atau baja) dengan disekat untuk
memudahkan Direksi Pekerjaan memeriksanya di lokasi. Deskripsi
sampel batuan harus dilakukan oleh seorang geologist dan dilaporkan
dalam formulir log bor.
9) Analisis Ayak (Sieve Analysis)
Bila tidak diperintahkan lain, Penyedia Jasa harus mengambil 1 kg contoh
hasil pemboran untuk tiap meter yang dibor, bila tembus zone produksi
yang diharapkan. Contoh hasil pemboran ini akan dipergunakan untuk
analisis besar butir. Bila diperintah Direksi Pekerjaan, Penyedia Jasa harus
melaksanakan analisis besar butir dan menyerahkan grain size
distribution curves, state uniformity coefficient dan efective size dalam
kertas semi logaritma. Hal ini dilakukan untuk penegasan ayak, dan untuk
mengetahui besar slot screen perlu atau tidak gravel packing dilakukan.
Pengawas akan memberi petunjuk analisis besar butir yang harus
dilakukan dalam selang beberapa meter dalam zone yang ditembus.
Penyedia Jasa harus mempunyai 1 (satu) unit pengayakan lengkap
dengan semua peralatannya seperti ayakan 1 set, shaker unit precesion

Hal- |1- 19
Laporan Pendahuluan
DED Pengeboran Air Tanah Dalam/Dangkal eks Pasar Kragilan (RSU Tipe D), Puskesmas Kibin,
Puskesmas Koper, Puskesmas Lebakwangi dan Puskesmas Mancak TA. 2019

balance, pengering untuk contoh, kertas graph dan seterusnya berada di


lokasi.
10) Pengawasan Berat Dan Tekanan Lumpur
Penyedia Jasa diharuskan memasang dan mengoperasikan bed dalam
bornya, pencatat berat (Marten Decjer atau sejenis) untuk pemeriksaan
berat total dari rangkaian bor dan berat pada ujung mata bor.
Suatu pengukuran tekanan lumpur harus dipasang pada lumpur dan di
stand pipe. Berat pada pahat dan tekanan lumpur harus dicatat selama
pemboran dan dilaporkan dalam lembar kemajuan pemboran.
11) Membesarkan Dan Pencucian Lubang Bor
Penyedia Jasa harus memperbesar lubang bor dan melaksanakan wiper
trips dengan pahat dan hole opener untuk mengambil sisa-sisa lumpur
diangkut dengan sirkulasi dan dengan memperbaharui lumpur.
12) Geofisika Logging
Seperti ditunjukkan dalam rencana pemboran, logging geofisik akan
dilakukan pada setiap lubang bor dengan mengukur 2 jenis parameter,
yaitu resistivitas dan self potensial logging. Setelah pemboran lubang bor
dan kondisi baik, lubang pemboran akan dibersihkan dengan sirkulasi air
lumpur untuk beberapa jam untuk membersihkan dari endapan slim
untuk mencegah kemungkinan ambruknya dari dinding bor dan
memungkinkan pengoperasian logging dapat sampai pipa pengantar.
Peralatan logging yang digunakan dapat sejenis “Self Recording” atau
mencatat electric spacing yang digunakan adalah untuk short normal 50
cm dan 100 cm untuk long normal caliper logging probe harus dapat
berukuran diameter lubang 25 cm (10”) maksimum, hasil logging harus
dilaporkan secepatnya dengan menyerahkan semua lembar data yang
asli.
13) Penutup Lubang Bor
Penyedia Jasa harus menutup lubang bor yang tidak dikonstruksi dari
atas sampai kedalaman yang ditentukan dengan semen aduk dengan
menggunakan pompa lumpur (mud pump) dan menggunakan pipa
penghantar (drill pipes)

Hal- |1- 20
Laporan Pendahuluan
DED Pengeboran Air Tanah Dalam/Dangkal eks Pasar Kragilan (RSU Tipe D), Puskesmas Kibin,
Puskesmas Koper, Puskesmas Lebakwangi dan Puskesmas Mancak TA. 2019

14) Kecepatan Pemboran


Penyedia Jasa harus mencatat kecepatan pemboran setiap 1 meter
dalam lembar log bor. Penyedia Jasa harus mencatat diameter pahat,
tekanan pada pahat, kecepatan putar tiap menit, berat dan kekentalan
lumpur, debit pompa lumpur dan tekanan kerjanya.
15) Laporan Tentang Rangkaian Bor “Drilling String”
Penyedia Jasa harus menyiapkan lokasi pemboran, satu laporan yang
bersih dari pencatatan rangkaian bor dan melaporkan diameter dan
panjang semua bagian bor yang dipasang pada rangkaian bor, yaitu
panjang pahat, stabiliser, sub-sub, drill collar, pipa bor dan seterusnya.
16) Penghentian Operasi Pemboran
Bila lubang bor mencapai kedalaman yang ditentukan atau pada
kedalaman yang ditentukan oleh Geologist, pemboran dihentikan dengan
disetujui Direksi Pekerjaan. Total pemboran harus dicatat, diperiksa dan
disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
17) Ketegaklurusan dan Kelurusan (Plumbness dan Alignment)
Pemasangan pipa buta dan saringan harus lurus dan tegak lurus, serta
memungkinkan untuk pengisian gravel pack secara homogen pada
rongga antara pipa naik dan dinding lubang bor (annulus). Tidak ada
bagian dari pipa jambang yang boleh menyimpang lebih 75 mm
(verticality) dan 25 mm (straightness) dari 10 meter kedalaman dari garis
tegak lurus. Ketegaklurusan dan kelurusan harus diuji dengan
memasukkan alat dummy ke dalam setiap penyambungan pipa atau
dengan mengikuti sistem lain yang disetujui Direksi Pekerjaan. Bila
lubang berubah dari ketegaklurusan lebih dari duapertiganya diameter
dalam yang terkecil dari lubang bor yang diuji setiap 30 meter kedalam,
ketegaklurusan dan kelurusan dari lubang bor dan casing harus diperbaiki
oleh Penyedia Jasa.

Hal- |1- 21
Laporan Pendahuluan
DED Pengeboran Air Tanah Dalam/Dangkal eks Pasar Kragilan (RSU Tipe D), Puskesmas Kibin,
Puskesmas Koper, Puskesmas Lebakwangi dan Puskesmas Mancak TA. 2019

B. PENGADAAN DAN PEMASANGAN PIPA BUTA, PIPA SARINGAN, KERUCUT


PENUTUP DASAR
1) Pengadaan Pipa Buta, Pipa Saringan Dan Kerucut Penutup Dasar
Direksi Pekerjaan harus mengadakan dan memasang pipa buta, pipa
saringan dan kerucut penutup dasar, sesuai seperti yang ditetapkan
dalam Spesifikasi Teknik, sebagai berikut :
1. Pipa Buta (Casing Pipe) Pipa buta harus mempunyai standar sebagai
berikut :
a. Pipa jambang PVC S-10 diameter 10” dengan ketebalan 15,0 mm.
b. Ujung pipa harus MOE (Bell Mount End Pipe) dan Standard SII
0344-82 atau Standard ISO 4065-1978 (E) atau yang lain yang
diakui Standar Internasional.
c. Pipa casing PVC S-10 diameter 8” dengan ketebalan 10,8 mm.
Ujung pipa harus MOE (Bell Mount End Pipe) dan Standard SII
0344-82 ataum Standard ISO 4065-1978 (E) atau yang lain yang
diakui Standar Internasional.
2. Pipa Saringan (Screen Pipe) Screen harus continous slot dari PVC S-10
diameter 8” dengan ketebalan 10,8 mm dengan lebar celah 2 mm
dan slotted opening minimal 30% juga harus disediakan.
3. Kerucut Penutup Dasar (Bottom Plug) Ujung dasar pipa konstruksi
sumur harus ditutup dengan memasang kerucut (pipa casing S-10
diameter 8” dengan ketebalan 10,8 mm), berlubang-lubang khusus
untuk memudahkan pengeluaran lumpur bor yang terdapat dalam
ruangan antara pipa buta dan pipa saringan dengan dinding lubang
bor sebelum dan selama kegiatan pemasangan pipa instalasi
berlangsung.
2) Pemasangan Pipa Buta Dan Pipa Saringan
Setelah pemboran mencapai kedalaman yang direncanakan, berdasar
data pendugaan logging geofisika dan analisis data cutting, Geologist
akan menyerahkan kepada Penyedia Jasa gambar desain konstruksi
sumur untuk segera memasang pipa casing dan pipa saringan ke dalam
lubang bor. Sebelumnya Operator harus membersihkan mud cake pada
dinding lubang sumur dengan melakukan sirkulasi lumpur bor selama

Hal- |1- 22
Laporan Pendahuluan
DED Pengeboran Air Tanah Dalam/Dangkal eks Pasar Kragilan (RSU Tipe D), Puskesmas Kibin,
Puskesmas Koper, Puskesmas Lebakwangi dan Puskesmas Mancak TA. 2019

paling sedikit 6 jam untuk mengurangi kandungan butiran lanaunya.


Pipa buta dan pipa saringan disambung serapat mungkin dengan cara
pengelasan. Pada rangkain pipa instalasi sumur harus dipasang
sentraliser pada setiap jarak sekitar 18 meter.

a. Gravel Packing
1) Bahan-Bahan Kerikil
Kerikil yang mengisi ruang kosong antara pipa buta saringan dan pipa
saringan dengan lubang bor untuk sumur uji dan sumur pisometer,
disediakan oleh Penyedia Jasa. Kerikil harus dicuci, kerikil keras
terbentuk dari batuan silika yang bulat-bulat dan tahan lama.
Kerikil harus bergradasi dari diameter 2 mm-10 mm dengan 60%
diantaranya berdiamater 4 dan 6 mm, dan harus mempunyai koofisien
yang uniform dari 2,0 sampai 3,0. Kerikil untuk setiap sumur sudah diuji
oleh Penyedia Jasa dan kurva gradasi disampaikan untuk diuji oleh
Geologist Pekerjaan sebelum dipasang. Kerikil harus disediakan untuk
pengisian lubang dan untuk setiap penambahan apabila sumur
memerlukan gravel selama pekerjaan pengembangan.
2) Pengisian Kerikil Pembalut
Setelah pipa buta dan pipa saringan dipasang pada kedudukan yang
tepat kemudian kerikil dimasukkan hingga mengisi seluruh annulus
sesuai dengan metode yang disetujui Direksi Pekerjaan, Penyedia Jasa
harus mencatat dengan tepat beberapa volume kerikil pembalut dari
setiap lubang.
3) Penutup Rongga
Penyedia Jasa harus mengisi rongga antara pipa buta dan lubang bor di
atas kerikil pembalut sampai permukaan dengan semen dan/atau
lempung, sesuai yang ditentukan Geologist.
4) Pemasangan Pipa Penghantar Untuk Pengisian Gravel Pack
Pipa penghantar terbuat dari pipa galvanis medium A diameter 3”
panjang 6 meter, dipasang setelah pekerjaan development sumur dan
pengisian gravel pack selesai dilaksanakan, bersamaan dengan
pengecoran lantai sumur. Pemasangan pipa ini berfungsi untuk media

Hal- |1- 23
Laporan Pendahuluan
DED Pengeboran Air Tanah Dalam/Dangkal eks Pasar Kragilan (RSU Tipe D), Puskesmas Kibin,
Puskesmas Koper, Puskesmas Lebakwangi dan Puskesmas Mancak TA. 2019

menambah volume gravel pack akibat terjadi penurunan pasca


konstruksi karena gravel tidak terisi sempurna, sehingga material halus
(pumping sand) dapat dihindari. Hal ini juga untuk mencegah terjadinya
kerusakan sumur (pipa patah) karena tidak adanya gravel setelah
terjadi penurunan pasca konstruksi.

b. Pengembangan Sumur (Well Development)


1) Umum
Penyedia Jasa harus melakukan pengembangan sumur dengan metode
sedemikian rupa, sehingga secara efektif, semaksimal mungkin butiran
dari pasir, lumpur, mud cake dan butiran-butiran halus lainnya tertarik
dari lapisan pembawa air / akifer, sehingga sumur bebas pasir apabila
dipompa dalam keadaan penurunan air (drawdown) yang maksimal.
Metode yang digunakan adalah high velocity jetting, air lift, dan surge
plungers. Pengembangan sumur harus dilanjutkan sampai air yang
keluar pada pemompaan maksimum, jernih dan bebas dari pasir dan
efisiensi sumur diperkirakan mencapai 80%.
Air dinyatakan bebas pasir, bila contoh air yang diambil selama
pemompaan mengandung pasir ± 20 ppm. Setelah pengujian dengan
step drawdown, Direksi Pekerjaan dapat dan bila perlu meminta
pengembangan tambahan, dengan tujuan untuk lebih meningkatkan
specific capasity sumur. Pekerjaan harus mengikuti langkah demi
langkah metode dan prosedur yang disampaikan dibawah ini.
2) Air Lift Pendahuluan Setelah pemasangan production liner dan
gravel pack Penyedia Jasa harus :
a. Pada setiap screen disemprotkan obat cuci lumpur jenis calgon /
sodium tripoly phospat (STPP) dan tunggu reaksinya selama 24 jam.
b. Membersihkan lubang dengan air jernih (water jetting) dari semua
lumpur bor.
c. Mencuci sumur dengan air bersih pada bagian saringan, dengan
jetting dan mempergunakan pompa lumpur untuk mendapatkan
tekanan yang diperlukan.

Hal- |1- 24
Laporan Pendahuluan
DED Pengeboran Air Tanah Dalam/Dangkal eks Pasar Kragilan (RSU Tipe D), Puskesmas Kibin,
Puskesmas Koper, Puskesmas Lebakwangi dan Puskesmas Mancak TA. 2019

d. Kerjakan dengan perlahan-lahan untuk waktu yang pendek untuk


meyakinkan air yang mengalir dalam sumur dari akifer dan
mengetahui permukaan air statis.
e. Memasang air lift dalam, dan dijalankan perlahan-lahan sampai air
yang dihasilkan bersih dari pasir.
f. Bila tidak ada pasir masuk melalui saringan dan hampir jernih, dapat
untuk melaksanakan pengembangan sepenuhnya.
3) High Velocity Jetting
Mempergunakan alat jetting head, harus melakukan pancaran (jetting)
ke semua pipa saringan dengan metode berikut :
1) Putar pangkal jet dengan 2 sampai 5 putaran tiap menit. Tidak
diperbolehkan menggunakan meja putar (rotary table).
2) Biarkan kepala jetting tidak lebih dari 2 menit pada satu kedudukan.
3) Sesudah setiap putaran, angkat jet head dengan jarak sama dengan
separuh dari diameter saringan.
4) Sesudah semua permukaan saringan disemprot, kemudian
mengeluarkan pasirnya dari dasar, selanjutnya pada sumur dilakukan
surging.
4) Surging dan Vented, Spring Loaded Block
Setelah dilakukan penyemprotan jetting sepenuhnya terhadap sumur,
harusmembersihkan sumur lalu memasang peralatan khusus dan
menyentaknya (surge) dengan vented (spring loaded) block seberat 1
ton. Waktu yang diperlukan untuk melakukan surging sumur tergantung
dari sifat bahan akifer dan hasil dari pengembangan. Sebagai pedoman,
apabila ketebalan bahan-bahan yang berkumpul pada dasar sumur
kurang dari sepertiga saringan selama satu setengah jam surging pada
setiap bagian 6 m saringan pengembangan dengan surge block mungkin
memadai.
5) Pekerjaan Air Lift Akhir
Setelah pengembangan dengan surging block, harus membersihkan
sumur kemudian pipa air lift pada kedalaman yang ditentukan dan
pengoperasiannya sampai air bebas dari pasir dan kadar pasir tidak
kurang 20 ppm.

Hal- |1- 25
Laporan Pendahuluan
DED Pengeboran Air Tanah Dalam/Dangkal eks Pasar Kragilan (RSU Tipe D), Puskesmas Kibin,
Puskesmas Koper, Puskesmas Lebakwangi dan Puskesmas Mancak TA. 2019

6) Pencatatan Dan Laporan


Pengembangan dari sumur harus dicatat dengan teliti, debit dan kualitas
air harus dimuat, peralatan dan metode apa yang diterapkan, alat
kompresor apa yang dipakai (volume udara dan tekanan), waktu yang
diperlukan untuk pengembangan, dengan salah satu dari berbagai
metode, dan seterusnya. SWL tekanan pisometer harus dicatat setelah
pengembangan sumur selesai.

c. Well Performance Test


1) Umum
Setelah pengembangan sumur selesai dikerjakan dan hasilnya bisa
diterima oleh Direksi Pekerjaan, atas dasar data kadar pasir terakhir dari
air lift sumur yang telah dikonstruksi, Penyedia Jasa dapat mulai
memasang instalasi pompa pada sumur yang akan diuji. Penyedia Jasa
harus menyiapkan alat-alat lapangan untuk pumping test seperti yang
tercantum pada Pasal 3.b
2) Trial Pumping Test (Uji Pemompaan Pendahuluan)
Sesudah pompa dipasang, sumur harus dilakukan pemompaan dengan
kapasitas pompa maksimum dan dilangsungkan paling sedikit 4 (empat)
jam, diukur debit dan permukaan air sesuai waktu yang ditentukan.
Debit akhir setelah 4 jam akan ditetapkan sebagai kapasitas sementara
sumur, untuk penentuan uji pemompaan surut bertingkat selanjutnya.
3) Step Drawdown Pumping Test (Uji Pemompaan Surut Bertingkat)
Sebelum dimulai step drawdown test, sesudah pumping test
pendahuluan sumur uji didiamkan minimal selama 12 jam tanpa
pemompaan. Tujuan dari step drawdown test adalah untuk mengetahui
keadaan konstruksi sumur dengan menentukan well loss coeficients dan
untuk menentukan debit pemompaan test akifer.
Selanjutnya Test step drawdown harus dilakukan terus menerus sesuai
dengan prosedur yang terdiri dari 3-5 tingkat pengukuran penurunan
dengan perbedaan besaran debit air pada setiap tingkat. Waktu
pumping adalah 120 menit untuk setiap tingkat sesuai yang ditentukan

Hal- |1- 26
Laporan Pendahuluan
DED Pengeboran Air Tanah Dalam/Dangkal eks Pasar Kragilan (RSU Tipe D), Puskesmas Kibin,
Puskesmas Koper, Puskesmas Lebakwangi dan Puskesmas Mancak TA. 2019

oleh Direksi Pekerjaan dengan debit maksimum sesuai dengan debit


pada uji pemompaan pendahuluan.
Contoh : - Step I : 10 lt/det
- Step II : 15 lt/det
- Step III : 20 lt/det
- Step IV : 25 lt/det.
Penyedia Jasa mengukur penurunan muka air, sumur uji dan juga sumur
pizometer, untuk setiap interval 5 menit pada 30 menit pertama setelah
pengujian dimulai dan pada interval 10 menit sesudahnya. Debit
pemompaan setiap tahap harus konstan. Perubahan debit dalam setiap
tahap lebih dari 5% akan mengakibatkan kegagalan dalam test tersebut.
Penyedia Jasa harus mengulang step drawdown pumping test dengan
biaya sendiri.
4) Pengembangan Sumur Tambahan
Hasil uji pemompaan sumur bertahap harus secepatnya diserahkan pada
Direksi Pekerjaan untuk dianalisis. Dalam hal ini hasil analisis efisiensi
sumur kurang dari 80% Direksi Pekerjaan dapat meminta Penyedia Jasa
untuk melakukan pengembangan sumur yang ditentukan untuk
meningkatkan kondisi dari sumur.

d. Uji Akuifer
1) Continous Constant Rate Pumping Test (Uji Pemompaan Debit
Tetap)
Penyedia Jasa harus melakukan uji pemompaan debit tetap secara terus
menerus selama 3 hari (72 jam). Debit pemompaan akan ditentukan
oleh Direksi Pekerjaan berdasarkan hasil uji pemompaan bertingkat
sebelumnya.
Uji pemompaan menerus tidak boleh dilakukan dalam 24 jam setelah uji
pemompaan bertingkat selesai. Macam pengukuran selama pemompaan
debit tetap sebagai berikut :
 Pengukuran muka air tanah pada sumur uji, sumur piezometer dan
sumursumur yang ada pada radius 300 meter termasuk sumur gali di
desa pada interval waktu yang ditentukan.

Hal- |1- 27
Laporan Pendahuluan
DED Pengeboran Air Tanah Dalam/Dangkal eks Pasar Kragilan (RSU Tipe D), Puskesmas Kibin,
Puskesmas Koper, Puskesmas Lebakwangi dan Puskesmas Mancak TA. 2019

 Debit, temperatur air, electric conductifity, pH, disolved oksigen pada


pemompaan pada setiap interval waktu pada tiap jam.
 Curah hujan, tempratur udara, tekanan udara pada daerah
pemompaan.
 Kandungan pasir pada air pemompaan tiap 2 jam.
 Penyedia Jasa harus mengukur drawdown permukaan air pada sumur
yang diuji dan lubang pizometer selama 72 jam menerus secara
menerus dengan interval waktu sebagai berikut :
Waktu dimulai : Interval waktu pengukuran :
0 sampai 10 menit 1 menit
10 sampai 20 menit 2 menit
20 sampai 60 menit 5 menit
1 sampai 2 jam 10 menit
2 sampai 3 jam 15 menit
3 sampai 4 jam 20 menit
4 sampai 5 jam 30 menit
5 sampai 24 jam 1 jam
24 sampai 48 jam 2 jam
48 sampai 72 jam 3 jam

Air selama pemompaan uji, terus menerus harus disalurkan dan dibuang
ke sungai, atau saluran air dalam hal ini jarak lebih dari 100 M dari
sumur uji sesuai persetujuan Direksi Pekerjaan. Pembuangan air pompa
tersebut terbuat dari PVC atau dibuat saluran sementara dari plastik
atas persetujuan Direksi Pekerjaan. Pemompaan menerus diulang
apabila pemompaan berhenti selama 72 jam, karena kerusakan mesin
atau alasan lainnya.
2) Recovery Test (Uji Kambuh)
Setelah pemompaan uji dihentikan pada akhir uji debit tetap, maka air
mulai pulih menuju kedudukannya semula (SWL). Uji pemulihan segera
dimulai setelah pemompaan berhenti sampai muka air pulih seperti
kedudukannya sebelum dipompa.

Hal- |1- 28
Laporan Pendahuluan
DED Pengeboran Air Tanah Dalam/Dangkal eks Pasar Kragilan (RSU Tipe D), Puskesmas Kibin,
Puskesmas Koper, Puskesmas Lebakwangi dan Puskesmas Mancak TA. 2019

Penyedia Jasa harus melakukan pengukuran muka air sejak pemompaan


berhenti sampai muka air kembali pulih pada kedudukannya semula atau
minimum selama 24 jam.
3) Analisis Mutu Air
Pada akhir pelaksanaan uji pemompaan debit tetap, Penyedia Jasa harus
mengambil contoh air diisi dalam botol plastik sebanyak 3 sampel
masingmasing 2 liter. Data 2 sampel segera dikirim ke laboratorium
paling lambat 1 minggu dan yang 1 sample sebagai cadangan / arsip
proyek. Botol sample tersebut harus diberi label yang bertulis nomor
sumur, lokasi dan tanggal pengambilannya. Suhu air, pH, dan electric
conductivity harus diukur di lokasi sumur yang diuji pumping
(pemompaan sumur) secepatnya.
Analisis mutu air dilaksanakan di laboratorium untuk parameter sebagai
berikut :
1. Electric conductivity. 16. Clorida (CE).
2. PH. 17. Nitra (NO3).
3. Hardness. 18. Florida (F).
4. Disolvedsolid. 19. Carbodioksida (CO2).
5. Suspended Solid. 20. Disolved Oksigen.
6. Silicad (SIO2). 21. Sulvit (SO2).
7. Besi (Fe). 22. Plumbun (Pb).
8. Boron (B). 23. Mangaan (Ma).
9. Calcium (Ca). 24. SAR.
10. Magnesium (Mg). 25. Kekeruhan.
11. Natrium (Na). 26. H2S.
12. Kalsium (K). 27. PO4.
13. 1 - 20
14. Karbonat (CO3). 28. Cu.
15. Bacarbonat (HCO3). 29. Warna.
16. Sulfat (SO4). 30. Bau.

Satuan parameter unsur kimia dinyatakan dalam miligram per liter,


danketelitiannya harus diperiksa dengan menggunakan metode ionic

Hal- |1- 29
Laporan Pendahuluan
DED Pengeboran Air Tanah Dalam/Dangkal eks Pasar Kragilan (RSU Tipe D), Puskesmas Kibin,
Puskesmas Koper, Puskesmas Lebakwangi dan Puskesmas Mancak TA. 2019

balance error (IBE). Penyedia Jasa harus meminta adanya rekomendasi


beserta alas an /saran laboratorium untuk diserahkan kepada Direksi
Pekerjaan tentang kualitas air tersebut apakah dapat memenuhi atau
tidaknya untuk air minum.

e. Penyelesaian Sumur
Setelah menyelesaikan pekerjaan pemboran, Penyedia Jasa harus memasang
tutup sumur lengkap dengan kunci untuk mencegah sumur kemasukan benda
benda asing dari luar.
1) Artetis Dan Flowing Well
Pada kondisi akuifer yang mengalir sendiri harus dibuatkan suatu tutup
sumur yang sesuai. Ujung dari casing diameter 10” diberi flange dan
ditutup dengan plat seukuran dengan flange dan dibaut.
2) Patok Sumur
Patok sumur dari beton dipasang sedekat mungkin dengan kepala sumur
dengan dicantumkan nama pemilik, nomor sumur dan tanggal pembuatan.
3) Pembongkaran Mesin Bor
Setelah pekerjaan pemboran selesai dilaksanakan di 1 lokasi, mesin bor
dibongkar dan diangkut ke lokasi berikutnya oleh Penyedia Jasa. Semua
peralatan dan bahan yang dipakai harus dipindahkan juga ke lokasi
berikutnya oleh Penyedia Jasa. Pemindahan mesin bor ke lokasi berikutnya
dilakukan setelah mendapat ijin dari Direksi Pekerjaan.
4) Perapihan Lokasi Kerja
Sebelum pindah ke lokasi berikutnya, Penyedia Jasa harus merapihkan
kembali lokasi kerja seperti keadaan semula. Lubang bekas mud pit dan
saluran lumpur harus ditimbun agar tidak membahayakan warga
masyarakat ataupun ternak.

Hal- |1- 30
Laporan Pendahuluan
DED Pengeboran Air Tanah Dalam/Dangkal eks Pasar Kragilan (RSU Tipe D), Puskesmas Kibin,
Puskesmas Koper, Puskesmas Lebakwangi dan Puskesmas Mancak TA. 2019

BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI DAN RENCANA KERJA

4.1. STRUKTUR ORGANISASI


Untuk mempermudah dalam hal efisiensi dan efektivitas pekerjaan dari
keseluruhan rangkaian pengelolaan manajemen proyek, maka perlu
disusun suatu struktur organisasi pelaksanaan pekerjaan, sehingga
pelaksanaan kegiatan Pengadaan sarana prasarana kantor pada balai
Tahura ini sesuai dengan tujuan dan jadwal waktu yang telah ditetapkan.
Penyusunan struktur organisasi pelaksanaan tersebut, menyangkut
hubungan kerja antara pemberi tugas (dalam hal ini adalah DTRBP
Kabupaten Serang) dan penerima/pelaksana pekerjaan. Disamping itu
terdapat hubungan kerja yang bersifat pertanggung jawaban
administratif.
Untuk menangani pekerjaan jasa konsultan perencanaan jaringan air
minum ini, konsultan mengajukan organisasi kerja yang terdiri dari
unsur-unsur sebagai berikut.
1) Team Leader/Ketua Tim
2) Tenaga Ahli
3) Tenaga Pendukung
Penyusunan struktur organisasi yang bersifat khusus ini bertujuan agar
dapat menjamin mutu /hasil pekerjaan, disamping pekerjaan berjalan
lancar seperti yang diharapkan yang dibarengi dengan kualitas hasil kerja
yang memadai.

Hal- |1- 31
Laporan Pendahuluan
DED Pengeboran Air Tanah Dalam/Dangkal eks Pasar Kragilan (RSU Tipe D), Puskesmas Kibin,
Puskesmas Koper, Puskesmas Lebakwangi dan Puskesmas Mancak TA. 2019

Gambar 1: Struktur Organisasi

Direktur

Ahli Teknik Sipil (TL)

Ahli Teknik Lingkungan

Operator
CADcaKomputer

1. Direktur
a. Bertanggung jawab atas penyelesaian seluruh pekerjaan proyek
b. Dalam melakukan fungsi dan tugasnya dibantu oleh bidang-bidang
lain yang berkaitan dalam perusahaan baik yang berhubungan
vertikal maupun horizontal.
2. Komposisi dan Tugas Tenaga Ahli
Team Leader dan tenaga ahli yang akan menangani pekerjaan Jasa
Konsultansi Perencanaan Paket 1 Pembangunan sarana dan prasana air
bersih perdesaan di Kabupaten Serang ini adalah sebagai berikut:
1. Team Leader dengan latar belakang pendidikan Sarjana S-1 atau S-
2 bidang teknik Sipil, dalam kegiatan jasa konsultan perencanaan
pembangunan sarana air bersih ini dengan memiliki pengalaman
minimal 5 tahun untuk S-1 atau 3 tahun untuk S-2, dengan tugas
dan tanggung jawab :

Hal- |1- 32
Laporan Pendahuluan
DED Pengeboran Air Tanah Dalam/Dangkal eks Pasar Kragilan (RSU Tipe D), Puskesmas Kibin,
Puskesmas Koper, Puskesmas Lebakwangi dan Puskesmas Mancak TA. 2019

a. Mengkoordinasikan seluruh tanaga ahli dan tanaga


pembantu, menyangkut tugas, hasil yang dicapai (output),
jadwal penugasan dan jadwal output pekerjaan;
b. Memipin pembahasan yang dilakukan bersama Tim Teknis
dan pihak lain yang terkait;
c. Merumuskan kerangka pikir secara menyeluruh terhadap
pekerjaan yang akan dihasilkan;
d. Berkonsentrasi kepada pekerjaan yang terkait dengan metode
dan rencana jadwal survei dan penggambaran serta
penyusunan RAB.
e. Mengidentifikasi dan menganalisis data lapangan/kondisi
exsisting perencanaan dalam kerangka pembangunan sarana
air bersih
2. Ahli Lingkungan, dengan latar belakang pendidikan Sarjana S-1
teknik sipil yang berpengalaman sekurang-kurangnya 4 tahun
dalam kegiatan perencanaan teknis pembangunan sarana air
bersih dengan tugas dan tanggung jawab :
a. Mengidentifikasi dan mengevaluasi kondisi eksisting lokasi
kegiatan;
b. Merencanakan pembangunan yang berkaitan dengan
Perencanaan Pembangunan sarana air bersih Memberikan
masukan kepada team leader tentang arahan perencanaan
bangunan gedung

3. Tenaga Pendukung
Selain Tenaga Ahli, dalam menunjang penyelesaian pekerjaan
perencanaan ini diperlukan juga staf pendukung yaitu :
1. Drfater, Pendidikan Pendidikan SMK/STM, Dapat menggambar dengan
AutoCAD, Minimal 2 Tahun
2. Estimator, Pendidikan SMK/STM, Dapat melakukan perhitungan biaya,
minimal pengalaman 2 tahun

Hal- |1- 33
Laporan Pendahuluan
DED Pengeboran Air Tanah Dalam/Dangkal eks Pasar Kragilan (RSU Tipe D), Puskesmas Kibin,
Puskesmas Koper, Puskesmas Lebakwangi dan Puskesmas Mancak TA. 2019

3. Operator, Pendidikan SMK/STM, Dapat melakukan mengoperasikan


komputer, pengalaman minimal 3 Tahun

4.2. RENCANA KERJA


Proses Perencanaan jaringan air minum ini dimulai dari persiapan survei
lapangan, karena persiapan yang baik akan menghasilkan data, informasi
dan fakta yang sesuai dengan kebutuhan, sehingga hasilnya akan lebih
akurat dari proses input sampai dengan output sehingga tercapai
kesesuaian.
Untuk itu upaya persiapan harus dilakukan dengan baik termasuk
kelengkapan peralatan survei sehingga data yang diperoleh akurat
terutama data primer merupakan yang merupakan data terukur. Dalam
persiapan survei ini akan dilakukan dengan mencari data, informasi
dan fakta yang sesuai dengan kebutuhan dalam pekerjan Perencanaan
jaringan air minum. Langkah selanjutnya yaitu melakukan: survey dan
pengukuran pada lokasi –lokasi sasaran Perencanaan pembangunan
sarana dan prasarana air bersih perdesaan

4.3. PELAPORAN
Adapun laporan kegiatan ini meliputi:
1) Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan ini menyajikan tentang kemajuan pekerjaan
dalam rangka persiapan awal dan sekurangkurangnya menguraikan
tentang :
a. Latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup pekerjaan,
lokasi, jangka waktu pelaksanaan, pendekatan teknis dan
metodologi, struktur organisasi dan rencana kerja penyedia jasa
secara menyeluruh yang mengorganisasikan anggota planning
unit

Hal- |1- 34
Laporan Pendahuluan
DED Pengeboran Air Tanah Dalam/Dangkal eks Pasar Kragilan (RSU Tipe D), Puskesmas Kibin,
Puskesmas Koper, Puskesmas Lebakwangi dan Puskesmas Mancak TA. 2019

b. Studi awal literatur dan kebijakan serta kelengkapan


administrasi sebelum pelaksanaan pekerjaan perencanaan
dalam rangka untuk pengumpulan data dan informasi;
c. Gambaran secara garis besar kondisi eksisting, Data hasil
pengukuran lapangan (delineasi, kontur, sondir, dll) dan
identifikasi permasalahan yang dihadapi;
d. Konsep perencanaan secara menyeluruh yang dapat
memberikan gambaran yang cukup jelas tentang tujuandesain.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 30 (Tiga Puluh)


hari kalender sejak Surat Perjanjian/Kontrak ditandatangani.
Dokumen Laporan Pendahuluan disusun sebanyak 3 (tiga) buku
laporan dalam format A4.

2) Laporan Akhir
Laporan Akhir berisi rangkuman semua proses dan produk akhir
kegiatan perencanaan, yang terdiri dari:
a. Ruang lingkup pekerjaan, deskripsi lokasi rencana, kriteria
disain, dan hasil akhir perencanaan.
b. Dokumen keluaran akhir perencanaan :- Album Gambar DED
(Detailed Engineering Design) ukuran A3;
c. Spesifikasi Teknis/Rencana Kerja dan Syarat- Syarat, Metode
Pelaksanaan dan Rencana Keselamatan Dan Kesehatan` Kerja
Kontrak(RK3K).
d. Dokumen RAB/Engineering Estimate (EE),dan Bill Of Quantity
(BoQ).
e. Dokumen pendukung lainnya yang diperlukan.

Laporan Akhir dan/atau Keluaran Akhir harus diserahkan selambat-


lambatnya : 90 (Sembilan puluh) hari kalender sejak Surat

Hal- |1- 35
Laporan Pendahuluan
DED Pengeboran Air Tanah Dalam/Dangkal eks Pasar Kragilan (RSU Tipe D), Puskesmas Kibin,
Puskesmas Koper, Puskesmas Lebakwangi dan Puskesmas Mancak TA. 2019

Perjanjian/Kontrak ditandatangani. Dokumen Laporan Akhir


dan/atau produk keluaran akhir disusun sebanyak 3 (Tiga) buku
laporan dan dalam bentuk digital file pada flash disk (Dual USB
Drive) sejumlah 1(satu)Buah.

3) Jadwal
Jadwal pelaksanaan pekerjaan, pelaporan dan penugasan personil
dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Table 4.1.
Rencana Kerja dan Pelaporan

WAKTU PELAKSANAAN
NO URAIAN KEGIATAN
Bulan I S.d III
1 2 3 4 5
1 Persiapan M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12
Mobilisasi, Rencana kerja,
koordinasi
2 Pelaksanaan
Pengumpulan data
secunder
Survey Lapangan dan
Pengukuran
penggambaran dan
Penyusunan RAB
Diskusi dan koordinasi
3 Laporan
Laporan Pendahuluan
Laporan akhir

Hal- |1- 36
Laporan Pendahuluan
DED Pengeboran Air Tanah Dalam/Dangkal eks Pasar Kragilan (RSU Tipe D), Puskesmas Kibin,
Puskesmas Koper, Puskesmas Lebakwangi dan Puskesmas Mancak TA. 2019

Table 4. 2.
Jadwal Penugasan Personil
WAKTU PELAKSANAAN
NO NAMA Bulan 1 s.d 2
PERSONIL
I TENAGA AHLI M1 M M M M M M M M M M M1
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 2
1 Ahli Teknik
Sipil (TL)
2 Ahli Teknik
Lingkungan
II TENAGA
PENDUKUNG
1. Operator CAD
2 Estimator
3 Administrasi

Hal- |1- 37

Anda mungkin juga menyukai