pronator
caput humerale: septum intermusculare mediale dari epicondylus medialis humeri
caput ulnare: tepi medial tuberositas ulnae
sisi palmar dari mediales falang dari jari ke-2 sampai ke-5
A. ulnaris
A. radialis
N. medianus
fleksi pergelangan tangan
fleksi siku
fleksi sendi interphalangeal proksimal
fleksi sendi metacarpophalangeal
adduksi jari
penyimpangan radial tangan
ekstensi sendi interphalangeal distal
A. ulnaris
N. ulnaris
fleksi pergelangan tangan
fleksi siku
deviasi ulnaris pada pergelangan tangan
fiksasi os pisiforme
stabilisasi pergelangan tangan selama gerakan jari
stabilisasi pergelangan tangan terhadap penyimpangan radial
Latihan fisik untuk melatih otot-otot lengan bawah dan pergelangan tangan
• Terapi okupasi, adalah terapi yang bertujuan untuk menemukan cara sehingga
penderita dapat melakukan aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan atau hobbi
tanpa rasa nyeri dan mencegah kejadian berulang. Pada atlet tennis ataupun atlet yang
memiliki risiko tinggi untuk menderita kelainan Epikondilitis Medial, akan dianjurkan
untuk memiliki peralatan olahraga atau kerja yang tepat dan sesuai untuk mencegah
kejadian berulang. Dan akan diajarkan tehnik-tehnik khusus untuk memperkecil
beban yang harus dikeluarkan oleh lengan bawah dan siku agar otot-otot lengan
bawah tidak bekerja terlalu berat.
Untuk kasus yang berat, mungkin diperlukan pembedahan, misalnya jika gejala tidak
membaik setelah 6-12 bulan dengan pemberian terapi konservatif. Pada tindakan
operasi, tendon yang mengalami kerusakan akan diangkat dan dibuang dan tendon
yang tersisa diperbaiki posisi dan kondisinya.
Test Pemeriksaan
A.Test Dasar
1. Test Aktif
Pasien di suruh melakukan gerakan flexi elbow / menekuk siku nya, dalam hal tersebut jika
pasien mengalami gangguan maka akan terasa nyeri dan tidak full ROM.
2. Test Passif
Terapis meflexi kan / menekuk siku Pasien dengan perlahan dan mengetahui rasa nyeri
dan besar ROM pasien.
3. Test Isometric
Yaitu Pasien di minta untuk memflexi kan siku (20 – 30) lalu pasien diminta untuk
menahan gerakan yang di lakukan terapis, nilai positif jika terdapat nyeri pada bagian elbow
joint.
B. Test Spesifik
1. Tes instabilitas Ligaments
Stabilitasi lengan pasien didaerah elbow oleh tangan pemeriksa, sedang tangan lainnya
diletakkan diatas wrist pasien. Selanjutnya pasien memfleksikan elbownya sekitar 20 – 3o
derajat. Untuk memeriksa ligament collateral lateral, berikan penekanan kea rah
adduksi/varus dan penekanan kea rah abduksi/valgus untuk memeliksa ligament collateral
medial. Penekanan ditingkatkan dan perhatikan ada tidaknya perubahan nyeri atau ROM
2. Test Tinel / Tanda Tinel pada Elbow
Dengan cara mengetuk pada bagian elbow joint
3. Medial Epycondilitis Test ( Golfer’s Elbow)
Pameriksa mempalpasi epicondylus medial pasien selanjutnya pameriksa menggerakkan
lengan pasien kea rah supinasi lengan bawah disertai ekstensi elbow dan wrist joint. Tanda
positif indikasi timbul nyeri diatas epicondylus medial humeri.
4. Test Flexi Elbow
Minta pasien untuk fleksi elbow maksimal dan pertahankan posisi tersebut sampai 5
menit. Tanda positif indikasi adanya rasa kram atau paresthesia sepanjang distribusi saraf
ulnar di lengan bawah dan tangan. Tes ini membantu untuk mengetahui adanya cubital tunnel
syndrome.
fraktur okultisme
osteoarthrosis medial
Pengobatan dimulai dari aplikasi mengompres dengan air dingin ke siku dan terapi NSAID
oral. Pendekatan klinis lainnya termasuk penggunaan belat, satu atau lebih injeksi kortikosteroid lokal,
aplikasi gelombang ultrasonik dan program rehabilitasi terpandu. Pembedahan sering dilakukan jika tidak
ada respon klinis setelah 3 sampai 6 bulan perawatan konservatif.
Daniel M.Walz