Anda di halaman 1dari 13

S / Lk / 37 th

Keluhan Utama : nyeri pada seluruh lapangan abdomen

Keluhan dirasakan 3 hari sebelum masuk rumah sakit.


Awalnya, pasien mengeluhkan nyeri pada daerah ulu
hati yang dirasakan hilang timbul. Keluhan disertai
dengan demam, mual, dan muntah sejak 1 minggu.
BAK dirasakan normal. BAB (-) sejak 3 hari yang lalu.
Riwayat trauma tidak dijumpai. Riwayat konsumsi
alkohol dan obat herbal dijumpai. Riwayat
mengkonsumsi obat nyeri tidak dijumpai.
Status Present
Kesadaran : compos mentis
TD : 100/70 mmHg
HR : 108x / menit
RR : 24x / menit
Suhu : 38.60C
VAS :6
BB : 60kg
Status Lokalis
Abdomen
I : simetris, distensi (+)
P : nyeri tekan (+) pada seluruh lapang
perut, defans muscular (+)
P : pekak hepar (-), hipertimpani
A : peristaltik (-)

Rectal Touche :
Perineum normal, tonus sfingter ani
longgar, mukosa licin, nyeri pada
seluruh arah jarum jam, ampulla
terisi feses
Sarung tangan : feses (+), darah (-)
mukus (-)
Pemeriksaan Laboratorium
Hb/Hct/Leu/Plt : 5.8/21.3/14.030/253.000
KGD : 122
Na/K/Cl : 139/4.20/114
Ur/Cr : 32/0.8
X-Ray Thorax
Diagnosis Kerja
Peritonitis Difus et causa Perforasi Hollow Organ
Tatalaksana di IGD
• Puasa
• Koreksi Hb  (8-5.8) x 60 kg x 4 = 528 cc (3 bag PRC)
• IVFD Kristaloid  Ringer Laktat 30 gtt/menit
• Pemasangan kateter urine  urine kuning jernih 100
cc, UOP 60 cc/jam
• Pemasangan NGT  cairan kekuningan 100 cc
• Injeksi Antibiotik  Ceftriaxone 1 gr
• Injeksi Analgetik  Ketorolac 30 mg
• Rencana Laparotomi Eksplorasi
Tatalaksana di Kamar Operasi

• Posisi supine dengan GA-ETT, prosedur


aseptik dan antiseptik dikerjakan

• Insisi midline, kulit, subkutis, linea alba,


peritoneum dibuka, keluar cairan dan
udara ± 400 cc.
• Rongga abdomen dicuci dengan
normal saline.

• Identifikasi gaster, gaster


dipertahankan, ditemukan
perforasi pada antrum dengan
ukuran 0,5 x 0,5 cm; tepi iregular,
kontaminasi moderate.
• Ligamen gastrokolika dibuka,
dinding posterior gaster tidak
ditemukan perforasi.

• Eksisi tepi luka dan dilakukan


pemeriksaan histopatologi.

• Dilakukan penjahitan pada


perforasi gaster dengan
menggunakan benang silk 3/0
rounded body kemudian
dilakukan omental patch.
• Identifikasi hollow organ dari
ligamentrum Treitz sampai ke rektum
tidak dijumpai tanda-tanda perforasi,
dijumpai fibrin.

• Identifikasi organ padat, kesan intak.

• Fibrin dibuang dan rongga abdomen


dicuci berulang kali sampai bersih
dengan menggunakan normal saline.
Post Operasi

• Luka operasi ditutup lapis demi


lapis dan meninggalkan 1 buah
drain pada cavum retzii

• Operasi selesai.

Anda mungkin juga menyukai