Anda di halaman 1dari 3

An.

X 5 tahun

Batuk kering  berdahak + darah Tidur malam sering keluar Sakit tenggorokan 2hari yll telinga kanan & Bibir tampak kering 2mgg susah makan Hb 10 g/dL
4mgg tidak sembuh keringst kiri keluar cairan spt nanah dan pecah-pecah S 39,5C

BB menurun

TB
anak

Alur diagnosa patofisiologi Manifestasi klinis

Inhalasi M. Tuberculosis - demam


Tes cepat molekular TB
- Batuk kering 
berdahak + darah
Fagositosis oleh makrofag di alveolus
paru - sesak nafas
positif negatif Tdk dapat
- nyeri dada
- malaise
Basil tuberkel Kuman yg
Tes konfirmasi masih hidup
lab terus
Foto rontgen / Tidak ada
Sist. Limfa dan aliran darah berkembang
uji tuberkulin FR & UT
biak penatalaksanaan

Ke organ tubuh lainnya


Skoring
Obat anti inflamasi tujuan
Sist. Imun berespon OAT

6 6
- Menyembuhkan
Kategori anak : - Mempertahankan
Reaksi inflamasi Isoniazid kualitas hidup
UT (+) &/ UT (-) &≠ Rifampisin - Mencegah kematian
kontak kontak pirazinamid akibat TBC aktif
TB Paru TB Paru
Sel T dan jaringan fibrosa jumlah leukosit
membungkus makrofag dan
Membuat Nyeri
basil tuberculosis
banyak tenggorokan
Obser  fungsi sist. imun mikroorganisme Nyeri menelan
2mgg
Disebut tuberkel masuk Terasa banyak
TB dahakdi
Penumpukan sekret
tenggorokan
Mengalami klasifikasi yg faringitis Sulit menelan
Tidak Ada disebut fokus Ghon Ketidakefektifan
menetap
ada kontak jalan nafas Pemfis: Dilihat keadaan bibir,
kontak Proses inflamasi mukosa rongga mulut, lidah dan
Terapi Terjadi pada daerah nekrosis adl Pada Dinding gerakan lidah. Dengan menekan
OAT pencairan (pengkejuan) faring yang bagian tengah lidah memakai
Streptococus disebabkan oleh spatula lidah maka bagian-
pneumonia bakteri, virus, bagian rongga mulut lebih jelas
trauma, alergi, terlihat.
toksin
Keadaan dimana kandungan Hb
Bahan cair lepas ke dlm kavitas OMA (OTITIS dalam darah rendah sehingga
yg masuk ke trakeobronkhial MEDIA AKUT) membuat seseorang menjadi
kekurangan pasukan oksigen
anemia Anemia
hemolitik
Suatu peradangan Anemia
Sembuh total Sembuh dengan kompleks ghon Penyebaran limfogen & hematogen
sebagian/seluruh mukosa aplastik
telinga tengah, yang Anemia
terjadi secara cepat dan hipoplastik
anemia singkat dg disertai gejala Anemia
lokal dan sistemik Normal zat patofisiologi defisiensi zat
besi besi rata2 besi
ASKEP dewasa 10 mg Anemia
patofisiologi defisiensi asam
folat
anemia
Bersihan jalan napas tidak efektif B/D Obstruksi OMA terjadi karena terganggunya faktor
jalan napas. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pertahanan tubuh. Sumbatan pada tuba
B/D Faktor Biologis. eusthacius merupakan faktor utama
DS: DS: penyebab terjadinya OMA. Dengan
Ibu pasien mengatakan An.X sudah 4 minggu batuk, Ibu pasien mengatakan An.X Sudah 2 minggu susah terganggu tuba tersebut, terganggu pula
pencegahan infasif kuman, sehingga kuman
awalnya batuk kering kemudian keluar dahak & makan, tenggorokan An.X terasa sakit bila menelan. masuk dan terjadinya tekanan negatif di
terkadang bercampur darah. DO: telinga tengah. Salah satu pencetus OMA
adalah ISPA
BB awal: 16 Kg
NOC: Setelah dilakukan tindakan keperawatan
BB saat sakit: 14 Kg
selama …X 24 Jam diharapkan bersihan jalan nafas
Hb: 10 g/dl Stadium OMA ada 5:
efektif. a. Stadium oklusi
NOC: Setelah dilakukan tindakan keperawatan
b. Stadium hiperemis
selama …X 24 Jam diharapkan kebutuhan nutrisi c. Stadium supurasi
 Respiratory status:
terpenuhi. d. Stadium perforasi
Ventilation e. Stadium resolusi
 Nutritional status:
 Respiratory status:
Food and fluid intake
Airway patency
 Nutritional status:
 Aspiration control
Nutrient intake
Dengan KH:
 Weight control Hipertermi B/D Dehidrasi, Proses penyakit Resiko Infeksi
- Menunjukkan bersihan jalan napas yang efektif DS: DS:
Dengan KH:
yang dibuktikan oleh, pencegahan aspirasi. Ibu pasien mengatakan An.X kalau malam Ibu pasien mengatakan telinga kiri dan
- Adanya peningkatan BB sesuai dengan tujuan
- Menunjukkan status pernapasan: kepatenan tidurnya keluar keringat. kanan keluar cairan seperti nanah, An.X
- BB ideal sesuai dengan TB
jalan nafas, ventilasi tidak terganggu. DO: tenggorokannya sakit saat menelan.
- Tidak ada tanda-tanda malnutrisi
- Klien mampu mengeluarkan sputum secara S: 39,5’C DO:
- Menunjukkan peningkatan fungsi menelan
Minum 2 gelas/hari Hb: 10 dg/dl
efektif. Tidak terjadi penurunan BB yang berarti
Bibir tampak kering & pecah-pecah S: 39,5’C
Hb: 10 g/dl
NOC: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …X 24 Jam
 Respiratory monitoring diharapkan Hipertermi teratasi.
- Monitor suara napas tambahan.  Nutrition management  Thermoregulasi
- Monitor pola napas:
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukkan jumlah Dengan KH:’
Bradipnea. Takipnea, hyperventilasi, napas
- Suhu tubuh dalam rentang normal.
kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.
kussmaul, napas cheyne-strokes, apnea. - Nadi dan RR dalam rentang normal.
- Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe.
 Airway management - Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing.
- Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori.
- Auskultasi bunyi tambahan: ronchi, wheezing.
- Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi
- Bersihkan secret dari mulut dan trakea: lakukan NIC:
yang dibutuhkan.
penghisapan sesuai keperluan.
 Nutrition monitoring Monitor temperature suhu tubuh.
- Anjurkan asupan cairan adekuat.
- BB pasien dalam batas normal.
- Ajarkan batuk efektif. - Observasi tanda-tanda vital.
- Monitor adanya penurunan BB.
- Kolaborasi pemberian oksigen. - Anjurkan pasien untuk minum banyak 1,5-2 liter dalam 24 jam.
- Monitor interaksi anak atau orangtua selama makan.
- Monitor WBC, Hb, dan Ht.
Kolaborasi pemberian broncodilator sesuai indikasi. - Monitor lingkungan selama makan.
- Monitor intake & output.
- Monitor turgor kulit.
- Monitor mual & muntah. Kolaborasi dengan dokter pemberian antipiretik.
- Monitor kadar albumin, Hb, Ht.
- Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan
konjungtiva. NOC: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …X 24 Jam diharapkan tidak terjadi Infeksi.

Monitor kalori & intake nutrisi.  Immune status


 Knowledge: infection control
 Risk control
Dengan KH:
- Klien bebas dari tanda dan gejal infeksi.
- Mendeskripsikan proses penularan penyakit, faktor yang mempengaruhipenularan serta
penatalaksanaannya.

- Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi.


- Jumlah leukosit dalam batas normal.
- Menunjukkan perilaku hidup sehat.
 NIC: Infection control
- Gunakan sabun antimikroba untuk cuci tangan.
- Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawatan.
- Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung.
- Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat.
- Tingkatkan intake nutrisi.
- Berikan terapi antibiotic bila perlu.
 Infection protection
- Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal.

- Monitor hitung granulosit, WBC.

Anda mungkin juga menyukai