Anda di halaman 1dari 3

Ferreira dan Vilela (2004) juga meneliti faktor yang berpengaruh terhadap cash holding dengan

mengambil sampel dari perusahaan perdagangan publik di negara EMU, di antara Germany, France,
Netherlands, Italy, Spain, Finland, Belgium, Austria, Ireland, Luxemburg, Greece, dan Portugal. Dengan
menggunakan 3 metodologi regresi yang berbeda, yaitu the Fama and MacBeth methodology
(menggunakan cross-sectional regression dan the time series of regression coefficients), a pooled time-
series cross-sectional regression, dan a cross-sectional regression. Dari hasil penelitian ini didapatkan
bukti bahwa cash holding perusahaan dipengaruhi secara positif oleh investment opportunity set, cash
flow dan dipengaruhi secara negatif oleh liquid asset substitutes, leverage, size, dan bank debt

Kim et al. (2011) meneliti faktor yang mempengaruhi cash holding pada industri restoran. Menggunkan
variabel independen firm size, leverage, investment opportunitis, liquid asset substitutes, capital
expenditures, cash flow, dan dividend payment. Menggunakan analisis regresi the weighted least-
squares (WLS), ditemukan bahwa cash holding perusahaan dipengaruhi secara positif oleh investment
opportunities dan dipengaruhi secara negatif oleh firm size, liquid asset substitutes, capital
expenditures, dan dividend payout. Selain itu juga ditemukan adanya hubungan negatif yang tidak
signifikan antara leverage dengan cash holding dan hubungan positif yang tidak signifikan antara cash
flow dengan cash holding.

Bigelli dan Vidal (2009) melakukan penelitian tentang cash holding dengan obyek penelitian perusahaan
pribadi di Italia pada periode 1996-2005. Dalam menguji hipotesisnya, digunakan a panel data
regression analysis, dan diitemukan adanya hubungan positif signifikan antara cash holding dengan cash
flow, growth opportunity, cash conversion cycle, financing deficit, dan dividend payment. Sedangkan
effective tax rate dan firm size berhubungan negatif dengan cash holding.

Jinkar (2013) melakukan penelitian faktor penentu kebijakan cash holding di Indonesia menggunakan
sampel perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode
2007-2011. Dengan menggunakan metode fixed effect model (FEM), hasil dari penelitian ini
menunjukkan adanya hubungan positif signifikan antara growth opportunity, net working capital,
dividend payment dengan cash holding. Terdapat juga hubungan positif yang tidak signifikan terjadi
antara size, cash flow dengan cash holding. Hubungan negatif signifikan terlihat antara leverage dengan
cash holding. Sedangkan untuk variabel capital expenditure mempunyai hubungan negatif yang tidak
signifikan dengan cash holding.
6. Penelitian Marfuah dan Zulhilmi (2014) yang berjudul “Pengaruh Growth Opportunity, Net Working
Capital, Cash Conversion Cycle dan Leverage. Terhadap Cash Holding Perusahaan.” Metode penelitian
yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan menyatakan bahwa
variabel growth opportunity dan net working capital berpengaruh positif terhadap cash holding,
sedangkan variabel cash conversion cycle dan leverage berpengaruh negatif terhadap cash holding

Penelitian Prasetianto (2014) yang berjudul “Analisis Faktor – Faktor yang Memengaruhi Tingkat Cash
Holding (Studi Empiris pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Tedaftar di Bursa Efek Indonesia
tahun 2009- 2013)”. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah ukuran
perusahaan, leverage, modal kerja bersih, cash flow, cash conversion cycle, dan pertumbuhan
penjualan. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa melalui uji F ukuran perusahaan, leverage, net working capital, cash flow, cash
conversion cycle, dan pertumbuhan penjualan secara stimultan berpengaruh terhadap cash holding.
Kemudian melalui uji t didapatkan hasil bahwa variabel ukuran perusahaan dan cash flow berpengaruh
positif dan signifikan terhadap cash holding. Variabel cash conversion cycle berpengaruh negatif namun
tidak signifikan terhadap cash holding, sedangkan variabel leverage tidak memiliki pengaruh signifikan
terhadap cash holding.

Tim Opler, Lee , Rene Stultz, Rohan Williamson (1999) meneliti faktor-faktor penentu dan implikasi dari
cash holdings dan marketable securities pada perusahaan publik Amerika Serikat pada periode 1971 –
1994. Dalam time- series dan criossection test, menemukan bukti yang mendukung trade-off theory
pada cash holdings. Perusahaan dengan growth opportunities yang kuat dan cash flows yang beresiko
relatif memegang total aset non-tunai. Perusahaan yang memiliki access to capital market, seperti
perusahaan besar dan credit rating yang tinggi, cenderung lebih rendah memegang rasio kas terhadap
aset non-tunai. Pada saat yang sama menemukan bukti bahwa kelebihan kas memiliki dampak jangka
pendek yang besar pada capital expenditure, acquisition spending, dan payouts to shareholders. Alasan
utama bahwa perusahaan mengalami perubahan dalam besarnya kas adalah terjadinya kerugian
operasi.

Tim Opler, Lee , Rene Stultz, Rohan Williamson (1999) meneliti faktor-faktor penentu dan implikasi dari
cash holdings dan marketable securities pada perusahaan publik Amerika Serikat pada periode 1971 –
1994. Dalam time- series dan criossection test, menemukan bukti yang mendukung trade-off theory
pada cash holdings. Perusahaan dengan growth opportunities yang kuat dan cash flows yang beresiko
relatif memegang total aset non-tunai. Perusahaan yang memiliki access to capital market, seperti
perusahaan besar dan credit rating yang tinggi, cenderung lebih rendah memegang rasio kas terhadap
aset non-tunai. Pada saat yang sama menemukan bukti bahwa kelebihan kas memiliki dampak jangka
pendek yang besar pada capital expenditure, acquisition spending, dan payouts to shareholders. Alasan
utama bahwa perusahaan mengalami perubahan dalam besarnya kas adalah terjadinya kerugian
operasi.

Anda mungkin juga menyukai