Anda di halaman 1dari 21

24

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian


Universitas Pendidikan Nasional, adalah sebuah perguruan tinggi
swasta di Denpasar, Bali. Perguruan tinggi ini didirikan oleh Prof. Dr. IGN
Gorda ,M.S dan Drs. Ketut Sambereg, M.M. Sebelum berubah nama
menjadi Universitas Pendidikan Nasional, dulu bernama AKABA (Akademi
Keuangan dan Perbankan) yang berdiri pada tahun 17 Februari 1969 oleh
Yayasan Pendidikan Kejuruan Nasional (YPKN). Universitas Pendidikan
Nasional yang berlokasi di jalan Bedugul no. 39 Sidakarya adalah salah satu
kampus swasta terfavorite dikalangan masyarakat Bali saat ini. tidak hanya
masyarakat Bali namun diluar Balipun hingga mancanegara mulai mengenal
dan tertarik untuk berkuliah di Universitas Pendidikan Nasional ini. Kampus
Universitas Pendidikan Nasional ini melangsungkan jadwal perkuliahan dan
hari kerja dari hari senin sampai hari jumat pada pukul 08.00 pagi hingga
16.00 sore. Kampus Universitas Pendidikan Nasional ini biasa disingkat
dengan UNDIKNAS. Kampus ini memiliki banyak Fakultas yaitu: Fakultas
Magister Manajemen, Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Magister
Administrasi Publik, Teknik dan Informatika , yang terakhir salah satu
Fakultas yang banyak diminati yaitu Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Selain itu
kampus ini sudah Ter-Akreditasi A, sehingga semakin diminati oleh calon
mahasiswa yang ingin melanjutkan pendidikannya ke program S1 maupun
S2 di Pascasarjana Undiknas. Untuk lebih meningkatkan Akreditasi A di
kampus Universitas Pendidikan Nasional ini, diharapkan agar mahasiswa
yang mengikuti pembelajaran didalam organisasi kampus, maupun didalam
kelas dapat memahami setiap proses belajar yang diajarkan oleh Dosen-
dosennya.
25

4.2 Karakteristik Responden

Data dalam penelitian ini diperoleh dari 114 orang responden melalui
penyebaran kuesioner selama tiga hari di Undiknas. Pemaparan berikut ini
meliputi tiga kriteria responden yaitu berdasarkan jurusan, jenis kelamin dan
umur.

Tabel 4.1
Karakteristik Responden
Jumlah Persentase
Karakteristik Responden
(Orang) (%)
1. Jurusan
Manajemen 46 40,35%
Akuntansi 68 59,65%
Total 114 100%
2. Jenis Kelamin
Laki-laki 61 53,5%
Perempuan 53 46,5%
Total 114 100%
3. Umur
20-23 tahun 114
100%
Total 114 100%
Sumber: Universitas Pendidikan Nasional Denpasar (data diolah)

Berdasarkan pada tabel diatas, identitas responden dapat diketahui bahwa


responden berdasarkan jurusan menunjukan bahwa pada jurusan manajemen 46
orang dengan presentase 40, 35%, dan sisanya pada jurusan akuntansi sebanyak 68
orang dengan presentase 59,65%. Berdasarkan jenis kelamin responden didominasi
oleh laki-laki sebanyak 61 orang dengan presentase 53,5% dan sisanya yang berjenis
kelamin perempuan sebanyak 53 orang dengan presentase 46,5%. Selanjutnya jika
dilihat dari usia, menunjukan bahwa responden semuanya berusia 20-23 tahun yaitu
sebanyak 114 orang dengan presentase 100%.

4.3 Hasil Jawaban Responden


Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 114 orang
responden, maka dapat disusun tabel mengenai tabulasi data seperti pada tebel-
tabel berikut ini:
26

Tabel 4.2

Hasil Tabulasi Data tentang

Pendidikan Kewirausahaan (X1)

No Tanggapan Jumlah Persentase


Responden (%)

1 Sangat Tidak Setuju 0 0%

2 Tidak Setuju 9 1,57%

3 Ragu – Ragu 130 22,8%

4 Setuju 242 42,47%

5 Sangat Setuju 189 33,16%

Jumlah 570 100%

Sumber: Data diolah dari lampiran 10

Tabel 4.3

Hasil Tabulasi Data tentang

Efikasi Diri (X2)

No Tanggapan Jumlah Persentase


Responden (%)

1 Sangat Tidak Setuju 0 0%

2 Tidak Setuju 30 5,26%

3 Ragu – Ragu 128 22,45%

4 Setuju 235 41,22%

5 Sangat Setuju 177 31,07%

Jumlah 570 100%

Sumber: Data diolah dari lampiran 11

Tabel 4.4

Hasil Tabulasi Data tentang

Lingkungan Keluarga (X3)


27

No Tanggapan Jumlah Persentase


Responden (%)

1 Sangat Tidak Setuju 0 0%

2 Tidak Setuju 9 1,57%

3 Ragu – Ragu 147 25,8%

4 Setuju 232 40,7%

5 Sangat Setuju 182 31,93%

Jumlah 570 100%

Sumber: Data diolah dari lampiran 12

Tabel 4.5

Hasil Tabulasi Data tentang

Minat Berwirausaha (Y)

No Tanggapan Jumlah Persentase


Responden (%)

1 Sangat Tidak Setuju 0 0%

2 Tidak Setuju 0 0%

3 Ragu – Ragu 110 19,30%

4 Setuju 269 47,2%

5 Sangat Setuju 191 33,50%

Jumlah 570 100%

Sumber: Data diolah dari lampiran 13

4.4. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian


Uji instrumen ini di maksudkan juga agar hasil penelitian ini
dapat di pertanggungjawabkan secara ilmiah sehingga sebelum di gunakan
harus di lakukan pengujian dengan penyebaran terhadap 30 orang
responden adalah sebagai berikut :
4.4.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian di katakan valid apabila mampu
mengukur apa yang seharusnya di ukur, dapat mengungkapkan data dari
variabel yang di teliti, secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen
28

penelitian menunjukkan sejauhmana data terkumpul tidak menyimpang


dari gambaran tentang variabel yang di teliti, untuk itu uji validitas
terhadap instrumen penelitian mengenai data dan hasil penelitian menjadi
valid. Uji validitas dalam penelitian ini semua perhitungannya di bantu
dengan program SPSS for Windows 20.0.
Pengujian validitas ini di lakukan dengan menganalisis nilai
korelasi tiap faktor. Selanjutnya bila korelasi tiap faktor positif dan
besarnya 0,3 ke atas maka faktor tersebut merupakan construct yang
kuat (Sugiyono:2008). Berikut ini akan di tampilkan hasil uji validitas
seperti tabel 4.6 berikut ini.
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas Variabel
Pendidikan Kewirausahaan, Efikasi Diri Dan Lingkungan Keluarga
Terhadap Minat Berwirausaha
Item Koefesien
No Variabel Keterangan
Pertanyaan Korelasi
X1.1 0.681 Valid
X1.2 0.761 Valid
Pendidikan X1.3 Valid
1 0.782
Kewirausahaan
X1.4 0.797 Valid
X1.5 0.722 Valid
X2.1 0.873 Valid
X2.2 0.916 Valid
2 Efikasi Diri X2.3 0.916 Valid
X2.4 0.806 Valid
X2.5 0.725 Valid
X3.1 0.721 Valid
X3.2 0.783 Valid
Dan Lingkungan X3.3 Valid
3 0.835
Keluarga
X3.4 0.782 Valid
X3.5 0.767 Valid
Y1 0.564 Valid
Y2 0.607 Valid
4 Minat Berwirausaha Y3 0.720 Valid
Y4 0.755 Valid
Y5 0.739 Valid
Sumber : Lampiran 5-7 (data di olah)
29

Dari Tabel 4.6 di atas dapat di ketahui bahwa instrumen-instrumen


pada setiap variabel dalam penelitian ini adalah valid dan dapat di pakai
untuk menguji hipotesis penelitian, karena nilai pada setiap instrumen
memiliki nilai korelasi di atas 0,3.
4.4.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Dalam Uji reliabilitas menggunakan koefesien alpha (α) dari
cronbach’s alpha, dengan nilai lebih besar dari 0,60 (Ghozali:2002).
Apabila koefesien alpha lebih besar dari 0,60 maka batir atau variabel
tersebut reliabel, sedangkan jika nilai koefesien alpha lebih kecil dari 0,60
maka butir variabel tersebut tidak reliabel. Pada Tabel 4.7 akan di uraikan
hasil analisis reliabilitas variabel seperti berikut ini.

Tabel 4.7
Hasil Uji Reliabilitas Variabel
Pendidikan Kewirausahaan, Efikasi Diri Dan Lingkungan Keluarga
Terhadap Minat Berwirausaha

Cronbach’s
No. Variabel Keterangan
Alpha
1 Pendidikan Kewirausahaan Reliabel
0.895
2 Efikasi Diri Reliabel
0.943
3 Lingkungan Keluarga 0.911 Reliabel
4 Minat Berwirausaha 0.860 Reliabel
Sumber : Lampiran 6-9 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.7 di atas dapat di ketahui bahwa seluruh


instrumen di atas adalah reliabel karena nilai Cronbach’s Alpha masing-
masing instrumen tersebut lebih besar dari 0,60 sehingga dapat di pakai
untuk melakukan penelitian atau menguji hipotesis penelitian.

4.5. Hasil Analisis Data Penelitian


4.5.1 Hasil Uji Asumsi Klasik
Dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik parametrik
dengan model regresi berganda, maka sebelumnya perlu di lakukan uji
asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinieritas, uji
heterokedatisitas dan uji autokorelasi. Untuk menganalisis uji asumsi
klasik tersebut di lakukan dengan menggunakan program Statistical
30

Package for Social Science (SPSS) for Windows versi 20.0 Uji asumsi
klasik tersebut dapat di jelaskan sebagai berikut:
1) Uji Normalitas
Uji normalitas data merupakan suatu uji statistik untuk
menentukan apakah suatu data berdistribusi normal atau tidak. Bila
data setiap variabel tidak normal, maka uji hipotesis tidak dapat
menggunakan statistik parametrik. Uji normalitas data dapat di
lakukan dengan menggunakan grafik histogram seperti gambar
berikut ini.

Gambar 4.1

Sumber : Lampiran 15

Berdasarkan Gambar 4.1 di atas dapat di jelaskan bahwa


data menyebar di sekitar diagonal dan mengikuti arah garis di
agonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola di striubusi
normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2) Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas di gunakan untuk menguji apakah model
regresi di temukan adanya korelasi antar variabel-variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi antara variabel independen, Jika n variabel independen
31

saling berkorelasi maka variabel-variabel ini tidak ortoginal yaitu


variabel independen yang nilai korelasinya sesama variabel
independen sama dengan nol. Untuk medeteksi ada atau tidaknya
multikolonieritas di dalam model regresi dalam penelitian ini, maka
di gunakan program SPSS for windows versi 20.0 dengan analisis
coefficient correlations seperti Tabel 4.8 berikut ini.

Tabel 4.8
Coefficient Correlationsa

Model X3 X2 X1

1 Correlations X3 1.000 .102 -.935

X2 .102 1.000 -.402

X1 -.935 -.402 1.000

Covariances X3 .029 .001 -.029

X2 .001 .007 -.006

X1 -.029 -.006 .032


Sumber : Lampiran 15

Dari Tabel 4.8 di atas dapat di jelaskan bahwa besarnya korelasi


antar variabel independen tidak ada memiliki nilai korelasi di atas
0,5 sehingga jauh di bawah 95% artinya tidak terjadi
multikolonieritas yang serius.

3) Uji Heterokedastisitas
Pengujian heterokedastisitas pada prinsipnya adalah akan
menguji apakah memang antar prediktor mempunyai pengaruh
yang signifikan dengan nilai residualnya. Jika nilai korelasi ini
signifikan maka nilai residualnya tidak dapat di abaikan. Dalam
penelitian ini di gunakan Scatter Plot nilai residual variabel
dependen. Pengambilan kesimpulan di ketahui dari memperhatikan
sebaran plot data. jika sebaran data tidak mengumpul di satu
sudut/bagian maka di simpulkan tidak terjadi heterokedastisitas,
sehingga dapat di katakan data adalah homogen, adapun Gambar
Scatter Plot dapat di tampilkan pada Gambar 4.2 berikut ini
32

Gambar 4.2

Sumber : Lampiran 12

Berdasarkan gambar scatter plot di atas dapat di ketahui


sebaran plot data untuk regresi ini terlihat menyebar secara acak,
sebaran data tidak mengumpul di satu sudut atau bagian maka
disimpulkan tidak terjadi heterokedastisitas, sehingga dapat di
katakan data adalah homogen.

4.5.2 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda


Analisis regresi linier berganda ini di gunakan untuk mengetahui
besarnya Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan (X1), Efikasi Diri (X2)
Dan Lingkungan Keluarga (X3) Terhadap Minat Berwirausaha (Y).
Sebagai dasar perhitungan model regresi linier berganda yaitu:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3
33

Keterangan :
Y = Minat Berwirausaha
a = Nilai konstan
X1 = Pendidikan Kewirausahaan
X2 = Efikasi Diri
X3 = Lingkungan Keluarga
b1 = Koefisien regresi dari X1
b2 = Koefisien regresi dari X2
b3 = Koefisien regresi dari X3
Berdasarkan hasil pengolahan data pada Lampiran 15 dengan
program SPSS versi 20.0 for windows maka di peroleh nilai seperti berikut
ini.
a = 4.967
b1 = 0,474
b2 = 0,328
b3 = 0,191
Dari hasil tersebut dapat di susun persamaan regresi linier
berganda sebagai berikut.
Y = 4.967 + 0,474 X1 + 0,328 X2 + 0,191 X3
Persamaan regresi tersebut dapat di jelaskan sebagai berikut.
1) Nilai konstanta sebesar 4.967 menggambarkan Pendidikan
Kewirausahaan (X1), Efikasi Diri (X2) Dan Lingkungan Keluarga (X3)
sama dengan 0, maka Minat Berwirausaha (Y) adalah sebesar 4.967
satuan.
2) Koefisien regresi variabel Pendidikan Kewirausahaan (X1), sebesar
0,474 mempunyai makna bahwa setiap perubahan atau peningkatan
1 (satu) satuan Pendidikan Kewirausahaan (X1), maka Minat
Berwirausaha (Y) akan meningkat sebesar 0,474 demikian pula
sebaliknya, apabila Pendidikan Kewirausahaan (X1), di kurangi
(satu) satuan, maka Minat Berwirausaha (Y) juga akan menurun.
3) Koefisien regresi variabel Efikasi Diri (X2) sebesar 0,328 mempunyai
makna bahwa setiap perubahan atau peningkatan 1 (satu) satuan
Efikasi Diri (X2), maka Minat Berwirausaha (Y) akan meningkat
sebesar 0,328 demikian pula sebaliknya, Efikasi Diri (X2), di kurangi
(satu) satuan, maka Minat Berwirausaha (Y) juga akan menurun.
34

4) Koefisien regresi variabel Lingkungan Keluarga (X3) sebesar 0,191


mempunyai makna bahwa setiap perubahan atau peningkatan 1
(satu) satuan Lingkungan Keluarga (X3) maka minat Berwirausaha
(Y) akan meningkat sebesar 0,191 demikian pula sebaliknya,
apabila Lingkungan Keluarga (X3) di kurangi (satu) satuan, maka
Minat Berwirausaha (Y) juga akan menurun.

4.5.3 Hasil Analisis Determinasi (R2)


Untuk mengetahui besarnya presentase Pendidikan
Kewirausahaan (X1), Efikasi Diri (X2) Dan Lingkungan Keluarga (X3)
Terhadap Minat Berwirausaha (Y) yang diteliti menggunkan rumus untuk
menentukan koefesien determinasi (D) adalah D = R2 x 100%. Besarnya
R2 dapat di peroleh dari besarnya nilai koefesien R square.
Berdasarkan hasil analisis regresi berganda pada Lampiran 15
di peroleh informasi tentang nilai koefesien determinasi (D) sebesar
0.878x100% = 87,80 %. Dengan demikian dapat di nyatakan bahwa
Pendidikan Kewirausahaan (X1), Efikasi Diri (X2) Dan Lingkungan
Keluarga (X3) Terhadap Minat Berwirausaha (Y) sebesar 87,80%.
Sedangkan sisanya sebesar 12,20 % di pengaruhi oleh faktor lain yang
tidak di bahas pada penelitian ini.

4.5.4 Uji Signifikansi Koefesien Regresi Secara Simultan (Uji-F)


Pengujian terhadap parameter secara simultan / serempak
Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan (X1), Efikasi Diri (X2) Dan
Lingkungan Keluarga (X3) Terhadap Minat Berwirausaha (Y) dilakukan
dengan uji F (F-test).
Adapun langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut.
1) Merumuskan hipotesis
Ho : β1 dan atau β2, artinya tidak ada Pendidikan Kewirausahaan
(X1), Efikasi Diri (X2) Dan Lingkungan Keluarga (X3)
Terhadap Minat Berwirausaha (Y)
Hi : β1 dan atau β2 dan atau β3, artinya ada Pengaruh Pendidikan
Kewirausahaan (X1), Efikasi Diri (X2) Dan Lingkungan
Keluarga (X3) Terhadap Minat Berwirausaha (Y)
35

2). Menentukan pengaruh secara simultan Pengaruh Pendidikan


Kewirausahaan (X1), Efikasi Diri (X2) Dan Lingkungan Keluarga (X3)
Terhadap Minat Berwirausaha (Y) dengan taraf (α) 5% (0,05) dan df
= (k-1); (n-k) atau 114-3-1 = 100 maka di peroleh Ftabel sebesar 2.68
(Lampiran 18).
3). Kriteria pengujian
a. Jika F-hitung > F-tabel, maka Ho ditolak dan Hi di terima
secara simultan
b. Jika F-hitung ≤ F-tabel, maka Ho di terima dan Hi di tolak
secara simultan.
4) Kesimpulan

Dari hasil perhitungan diperoleh Fhitung 262.959 > Ftabel = 2.68 maka
Ho di tolak dan Hi di terima, ini berarti secara simultan ada
berpengaruh positif dan signifikan antara variabel Pendidikan
Kewirausahaan (X1), Efikasi Diri (X2) Dan Lingkungan Keluarga
(X3) Terhadap Minat Berwirausaha (Y).
Daerah penerimaan dan penolakan Ho dapat di lihat pada Gambar
4.3.

Gambar 4.3
Kurva Daerah Penolakan dan Penerimaan
Ho dengan Uji F

Daerah Daerah
Penerimaan H0 Penolakan H0

0 F-tabel = F-hitung =
2.68 262.959
36

4.5.5 Uji Signifikansi Koefesien Regresi Secara Parsial (Uji-t)


Pengujian koefesien uji parsial ini di gunakan untuk melakukan
pengujian secara parsial Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan (X1),
Efikasi Diri (X2) Dan Lingkungan Keluarga (X3) Terhadap Minat
Berwirausaha (Y) secara sendiri-sendiri dengan menggunakan uji t.
1. Menguji Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan (X1), Terhadap Minat
Berwirausaha (Y)
a) Merumuskan hipotesis
1. Ho : β1 = 0, artinya tidak ada Pengaruh
Pendidikan Kewirausahaan (X1) Terhadap
Minat Berwirausaha (Y)
2. Hi : β1 > 0, artinya ada Pengaruh
Pendidikan Kewirausahaan (X1) Terhadap
Minat Berwirausaha (Y).
b) Menentukan taraf (α) 5% (0,05) dan df = (n-k-1) =114-3-1= 100
dengan uji sisi kanan maka di peroleh ttabel sebesar 1.658
(Lampiran 17).
c) Kriteria pengujian
Kriteria pengujian hipotesis di lakukan dengan uji satu sisi yaitu
uji sisi kanan.
a. Apabila thitung > ttabel , maka Ho di tolak
b. Apabila thitung ≤ ttabel, maka Ho di terima
d) Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS for windows versi 20.0
untuk variabel Pendidikan Kewirausahaan (X1) diperoleh t-
hitung (Lampiran 15) sebesar 2.628 > ttabel 1.658 dengan tingkat
signifikansi 0.010 ini berarti secara parsial memiliki Pengaruh
positif dan singdifikan Pendidikan Kewirausahaan (X1)
Terhadap Minat Berwirausaha (Y).
Daerah penerimaan dan penolakan Ho dapat di lihat pada
Gambar 4.4 sebagai berikut :
37

Gambar 4.4
Kurva Daerah Penolakan dan Penerimaan
Ho dengan Uji t

Daerah Daerah
Penerimaan Ho Penolakan Ho

0
t-hitung = t-tabel =
2.628 1.658

2. Menguji Pengaruh Efikasi Diri (X2) Terhadap Minat Berwirausaha


(Y).
a. Merumuskan hipotesis
1. Ho : β1 = 0, artinya tidak ada Pengaruh
Efikasi Diri (X2) Terhadap Minat Berwirausaha
(Y).
2. Hi : β1 > 0, artinya ada Pengaruh E-
Satisfaction (X2) Terhadap Minat Berwirausaha
(Y).
b. Menentukan taraf (α) 5% (0,05) dan df = (n-k-1) = 114-3-1 = 100
dengan uji sisi kanan maka di peroleh t-tabel sebesar 1.658
(Lampiran 17).
c. Kriteria pengujian
Kriteria pengujian hipotesis di lakukan dengan uji satu sisi yaitu uji
sisi kanan.
Apabila thitung > ttabel , maka Ho di tolak
Apabila thitung ≤ ttabel, maka Ho di terima
d Kesimpulan
38

Berdasarkan hasil perhitungan SPSS for windows versi 20.0 untuk


Pengaruh variabel Efikasi Diri (X2) diperoleh t-hitung (Lampiran
15) sebesar 3.968 > ttabel 1.658 dengan tingkat signifikansi 0.000
Ini berarti secara parsial memiliki Pengaruh positif dan signifikan
antara variabel Efikasi Diri (X2) Terhadap Minat Berwirausaha (Y).
Daerah penerimaan dan penolakan Ho dapat di lihat pada
Gambar 4.5 sebagai berikut :
Gambar 4.5
Kurva Daerah Penolakan dan Penerimaan
Ho dengan Uji t

Daerah Daerah
Penerimaan Ho Penolakan Ho

0
t-tabel = t-hitung =
1.658 3.968

3. Menguji Pengaruh Lingkungan Keluarga (X3) Terhadap Minat


Berwirausaha (Y).
a. Merumuskan hipotesis
1. Ho : β1 = 0, artinya tidak ada Pengaruh Lingkungan
Keluarga (X3) Terhadap Minat Berwirausaha
(Y).
2. Hi : β1 > 0, artinya ada Pengaruh Harga (X3) Terhadap
Minat Berwirausaha (Y).
b. Menentukan taraf (α) 5% (0,05) dan df = (n-k-1) = 114-3-1= 100
dengan uji sisi kanan maka di peroleh ttabel sebesar 1.658
(Lampiran 17).
c. Kriteria pengujian
Kriteria pengujian hipotesis di lakukan dengan uji satu sisi yaitu
uji sisi kanan.
Apabila thitung > ttabel , maka Ho di tolak
39

Apabila thitung ≤ ttabel, maka Ho di terima


d. Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS for windows versi 20.0
untuk Pengaruh variabel Lingkungan Keluarga (X3) diperoleh
diperoleh t-hitung sebesar 1.125 < ttabel 1.658 dengan tingkat
signifikansi 0,263. Ini berarti secara parsial memiliki Pengaruh
positif dan tidak signifikan antara variabel Lingkungan Keluarga
(X3) Terhadap Minat Berwirausaha (Y).
Daerah penerimaan dan penolakan Ho dapat di lihat pada
Gambar 4.5 sebagai berikut :

Gambar 4.6
Kurva Daerah Penolakan dan Penerimaan
Ho dengan Uji t

Daerah Daerah
Penerimaan Ho Penolakan Ho

0
t-hitung = t-tabel =
1.125 1.658

4.6 Pembahasan
4.6.1 Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan (X1), Efikasi Diri (X2) Dan
Lingkungan Keluarga (X3) Terhadap Minat Berwirausaha (Y) dalah
sebagai berikut :
Pengujian signifikan pengaruh pendidikan kewirausahaan (X1), efikasi diri
(X2) dan lingkungan keluarga (X3) terhadap minat berwirausaha (Y). Dari
hasil perhitungan pengaruh pendidikan kewirausahaan, efikasi diri dan
lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha diperoleh Fhitung 262.959
> Ftabel = 2.68 maka Ho di tolak dan Hi di terima, ini berarti secara simultan
ada berpengaruh positif dan signifikan antara variabel pendidikan
kewirausahaan, efikasi diri dan lingkungan keluarga terhadap minat
berwirausaha sehingga hipotesis H1: pendidikan kewirausahaan, efikasi
40

diri, dan lingkungan keluarga berpengaruh positif terhadap minat


berwirausaha dapat diterima. Hasil penelitian ini didukung oleh
(Widiyaning Yuanita,2014) pendidikan kewirausahaan berpengaruh positif
terhadap minat berwirausaha yang didukung (Moiz,2011) menjelaskan
bahwa efikasi diri atau kepercayaan diri dalam diri individu berpengaruh
terhadap minat dan keterampilan. (Desyanti, Eka, 2014) menyatakan
lingkungan keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
berwirausaha, maka menumbuhkan minat berwirausaha pada mahasiswa
perguruan tinggi dipercaya merupakan langkah alternatif mengurangi
pengangguran, karena mahasiswa diharapkan dapat menjadi
wirausahawan muda terdidik yang mampu merintis usahanya sendiri,
serta mampu membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain (Zimmerer,
1996). Menurut (Buchari Alma, 1997) menyatakan bahwa keahlian dan
keterampilan wirausaha banyak di dapatkan dari pendidikan
kewirausahaan. Pendidikan kewirausahaan bertujuan untuk mampu
membekali peserta didik dengan berbagai kompetensi kewirausahaan,
karakter, pemahaman, keterampilan dan nilai-nilai sebagai wirausaha,
dan juga dapat mengenali peluang bisnis yang nantinya akan membawa
pengaruh yang besar dalam kehidupannya.

4.6.2 Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan (X1), Terhadap Minat


Berwirausaha (Y)
Berdasarkan hasil perhitungan pengaruh pendidikan
kewirausahaan terhadap minat berwirausaha untuk variabel pendidikan
kewirausahaan diperoleh t-hitung sebesar 2.628 > ttabel 1.658 dengan
tingkat signifikansi 0.010 ini berarti secara parsial memiliki pengaruh
positif dan signifikan pendidikan kewirausahaan terhadap minat
berwirausaha sehingga hipotesis H2: Pendidikan kewirausahaan
berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha dapat diterima.
Penelitian ini didukung oleh (Buchari Alma, 1997) menyatakan bahwa
keahlian dan keterampilan wirausaha banyak di dapatkan dari pendidikan
kewirausahaan. Pendidikan kewirausahaan bertujuan untuk mampu
membekali peserta didik dengan berbagai kompetensi kewirausahaan,
41

karakter, pemahaman, keterampilan dan nilai-nilai sebagai wirausaha,


dan juga dapat mengenali peluang bisnis yang nantinya akan membawa
pengaruh yang besar dalam kehidupannya. Dalam penyedia sarana
pendidikan kewirausahaan telah dipertimbangkan sebagai salah satu
faktor yang mempengaruhi terbentuknya niat untuk berwirausaha dan
(Widiyaning Yunita, 2014) pendidikan kewirausahaan berpengaruh positif
terhadap minat berwirausaha. Didukung oleh (Permatasari Agustina,
2016) menyatakan pendidikan kewirausahaan berpengaruh positif
terhadap minat berwirausaha.

4.6.3 Pengaruh Efikasi Diri (X2) Terhadap Minat Berwirausaha (Y)


Berdasarkan hasil perhitungan pengaruh efikasi diri terhadap
minat berwirausaha untuk pengaruh variabel efikasi diri diperoleh t-hitung
sebesar 3.968 > ttabel 1.658 dengan tingkat signifikansi 0.000 Ini berarti
secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan antara variabel
efikasi diri terhadap minat berwirausaha sehingga hipotesis H3: efikasi Diri
berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha berwirausaha dapat
diterima, sehingga menurut (Bandura, 1994:71) dalam Self Efficancy
Theory (SET) menjelaskan efikasi diri adalah keyakinan bahwa
seseorang dapat berhasil menjalankan perilaku yang diinginkan dengan
mengarahkan kemampuan motivasional, kognetif dan tindakan yang
diperlukan untuk mendapatkan suatu hasil. Self Efficancy Theory (SET)
menjelaskan pengaruh efikasi diri terhadap minat. (Bandura,1997)
didalam penelitianya menunjukan diagram tentang hubungan antara
individu terhadap perilakunya akan dipengaruhi oleh ekspetasi efikasi,
lalu dari perilaku tersebut akan mengarahkan individu untuk mendaptkan
hasil yang dipengaruhi juga dengan ekspetasi atas hasil. Sedangkan hasil
penelitian dari (Ganerafi, 2012) menyatakan bahwa efikasi dri adalah
penilaian seseorang atas kemampuan untuk melaksanakan suatu
tindakan. Didukung penelitian oleh (Moiz, 2011) menjelaskan bahwa
efikasi diri atau kepercayaan diri dalam diri individu berpengaruh terhadap
minat dan keterampilan.

4.6.4 Pengaruh Lingkungan Keluarga (X3) Terhadap Minat Berwirausaha


(Y)
42

Berdasarkan hasil perhitungan Pengaruh Lingkungan Keluarga


terhadap minat berwirausaha untuk pengaruh variabel lingkungan
keluarga diperoleh diperoleh t-hitung sebesar 1.125 < ttabel 1.658 dengan
tingkat signifikansi 0,263. Ini berarti secara parsial memiliki Pengaruh
lpositif dan tidak signifikan antara variabel lingkungan keluarga terhadap
minat berwirausaha sehingga hipoteis H4: lingkungan keluarga
berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha dapat diterima. Dari
hasil penelitian tersebut di ungkapkan oleh (Gunarsa,2009) bahwa
lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama yang mula-mula
memberikan pengaruh yang mendalam bagi anak, dari anggota-anggota
keluarganya memperoleh segala kemampuan dasar, baik intelektual
maupun sosial. Lingkungan keluarga terutama orang tua berperan
penting dalam perkembangan dan pertumbuhan anak. Orang tua juga
berperan sebagai pengarah bagi masa depannya, artinya secara tidak
langsung orang tua juga dapat mempengaruhi minat anaknya dalam
memilih pekerjaan dalam hal menjadi wirausaha (Conny Semiawan,
2010). Lingkungan keluarga adalah keseluruhan fenomena, peristiwa
atau kondisi yang mempengaruhi perkembangan individu (Yusuf, 2012).
Didukung oleh Putu Eka Desy Yanti (2014) menyatakan lingkungan
keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan
Dari pembahasan yang telah di uraikan pada bab sebelumnya, maka
Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan (X1), Efikasi Diri (X2) Dan Lingkungan
Keluarga (X3) Terhadap Minat Berwirausaha (Y) memperoleh kesimpulan
bahwa :
1. Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan, Efikasi Diri Dan Lingkungan
Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha diperoleh Fhitung 262.959 > Ftabel =
2.68 maka Ho di tolak dan Hi di terima, ini berarti secara simultan ada
berpengaruh positif dan signifikan antara variabel Pendidikan
Kewirausahaan, Efikasi Diri Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat
Berwirausaha. Hal ini berarti pendidikan kewirausahaan, efikasi diri dan
lingkungan keluarga berkaitan dengan minatnya mahasiswa dalam
berwirausaha.
2. Pengaruh pendidikan kewirausahaan, terhadap minat berwirausaha untuk
variabel pendidikan kewirausahaan diperoleh t-hitung sebesar 2.628 > ttabel
1.658 dengan tingkat signifikansi 0.010 ini berarti secara parsial memiliki
pengaruh positif dan singnifikan pendidikan kewirausahaan terhadap minat
berwirausaha.
3. Pengaruh efikasi diri terhadap minat berwirausaha untuk variabel efikasi
diri diperoleh t-hitung sebesar 3.968 > ttabel 1.658 dengan tingkat signifikansi
0.000 Ini berarti secara parsial memiliki pengaruh pasitif dan signifikan
antara variabel efikasi diri terhadap minat berwirausaha.
4. Pengaruh lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha untuk variabel
lingkungan keluarga diperoleh diperoleh t-hitung sebesar 1.125 < ttabel
1.658 dengan tingkat signifikansi 0,263. Ini berarti secara parsial memiliki
pengaruh positif dan tidak signifikan antara variabel lingkungan keluarga
terhadap minat berwirausaha.

43
44

5.2 . Saran
Berdasarkan pembahasan dan simpulan Pengaruh Pendidikan
Kewirausahaan (X1), Efikasi Diri (X2) Dan Lingkungan Keluarga (X3)
Terhadap Minat Berwirausaha (Y) diatas, maka saran-saran yang dapat
diajukan adalah :
1. Berdasarkan hasil analisis bahwa pengaruh positif dan tidak signifikan
antara variabel lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha,
sehingga disarankan untuk penelitian selanjutnya dapat mengkaji lebih
dalam peran lingkungan keluarga untuk meningkatkan minat mahasiswa
untuk berwirausaha.
2. Dari hasil analisis bahwa Pendidikan Kewirausahaan, Efikasi Diri Dan
Lingkungan Kelurga Terhadap Minat Berwirausaha sebesar 87,80%.
Sedangkan sisanya sebesar 12,20 % di pengaruhi oleh faktor lain
sehingga disarankan untuk penelitian selanjutnya agar dapat meneliti dan
mengkaji lebih dalam faktor-faktor lain seperti faktor internal yaitu,
kepribadian, motivasi, perasanaan senang, ekspetasi pendapatan, dan
modal usaha, sedangkan faktor eksternal yaitu, lingkungan keluarga,
lingkungan masyarakat, dan peluang.

Anda mungkin juga menyukai