Anda di halaman 1dari 17

BAB 2

ASUHAN KEPERAWATAN
Nama : Mujib Kristanto
NIM : 2017.C.09a.0900
Ruang Praktek : Sakura
Tanggal Praktek : 13 Januari 2020
Jam Pengkajian : 22.00 WIB
2.1 Pengkajian
2.1.1 Identitas Klien
Klien bernama Tn.R umur 49 tahun tinggal di jl.bali no.11, agama Islam,
pekerjaan Swasta dengan pendidikan terakhir SMP. Masuk ruang sakura di rumah
sakit dr.Doris Sylvanus Palangkaraya pada tanggal 12 Januari 2020 dengan
diagnosa medis CHF (Congestive Heart Failure).
2.1.2 Riwayat Kesehatan Sekarang
2.1.2.1 Keluhan Utama
Klien mengeluhkan sesak yang berlangsung lama, sepanjang hari, tidak
hanya pada malam hari, dan tidak pernah hilang sama sekali.
2.1.2.2 Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengatakan merasakan sesak nafas pada tanggal 05 Januari 2020
dan dibawa ke RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya atas inisiatif keluarga
dan tiba di IGD jam 09.09 WIB dan langsung diberikan penanganan Inf.NaCl
0,9% 20tpm, Inj.Furosemid 20mg dan Inj.Ranitidin e 50mg. Kemudian pasien
dipindahkan ke ruang ICVCU dirawat ±8 hari kemudian pada tanggal 12 Januari
2020 jam 18.00wib pasien di pindahkan ke ruang Sakura untuk perawatan lebih
lanjut.
2.1.2.3 Riwayat Penyakit Sebelumnya
Klien mengatakan pernah masuk rumah sakit karena keluhan yang sama
dan pernah menjalani operasi kateterisasi jantung pada tahun 2012 dan operasi
pemasangan reng pada tahun 2018
2.1.2.4 Riwayat Penyakit Keluarga
Klien mengatakan alm.ayahnya menderita penyakit jantung
2.1.3 Pemeriksaan Fisik
2.1.3.1 Keadaan Umum
Klien tampak lemah dan sesak nafas, kesadaran compos mentis dan pasien
terbaring dengan posisi semi fowler terpasang stopper di tangan kanan, terpasang
nasal kanul 3 lpm
2.1.3.2 Status Mental
Tingkat kesadaran compos mentis, ekpresi wajah gelisah dan meringis saat
nyeri datang, bentuk badan simetris, cara berbaring semi fowler, respon berbicara
baik, orientasi waktu baik (pasien dapat membedakan waktu), orientasi orang baik
(pasien mengenali keluarga dan perawat), orientasi tempat baik (pasien
mengetahui kalau dirinya berada dirumah sakit) mekanisme pertahanan diri
adaptif.
2.1.3.3 Tanda-tanda vital
Pemeriksaan TTV pada Tn.R adalah : Tekanan darah: 128/90mmHg, Nadi:
77x/menit, Respirasi: 28x/menit, Suhu: 36,2ºC.
2.1.3.4 Pernafasan
Bentuk dada simetris, kebiasaan merokok 16 batang/hari, tipe pernafasan
dada, irama nafas tidak teratur, suara nafas rochi kering. Pasien mengatakan tidak
mampu mengeluarkan dahak.
MK : Bersihan jalan nafas tidak efektif
2.1.3.5 Cardiovasculer
Terdapat nyeri dada, capillary refill <2 detik, tidak ada asites, suara
jantung normal C1: LUP C2: DUP. Pasien mengatakan muncul nyeri saat sesak
nafas seperti tertusuk-tusuk pada bagian dada skala nyeri 5 hilang timbul saat
sesak nafas
MK : Nyeri Akut
2.1.3.6 Persayrafan
Nilai GCS Eye: 4 (klien membuka mata spontan), verbal: 5 (klien
berbicara dengan jelas), motorik: 6 (klien dapat mengikuti instruksi. Total nilai
GCS:15. Kesadaran compos mentis.
2.1.3.7 Uji Syaraf Kranial
Nervus I (Olfaktorius) : Pasien dapat membedakan bau-bauan
Nervus II (Optikus) : Pasien dapat melihat dengan jelas
Nervus III (Okulomotorus) : Pasien dapat membuka kelopak mata
Nervus IV (Troklearis) : Pasien dapat menggerakkan kedua matanya
Nervus V (Trigeminus) : Pasien dapat membuka mulutnya
Nervus VI (Abdusen) : Pasien dapat menggerakkan kedua matanya ke kiri
dan ke kanan
Nervus VII (Fasialis) : Pasien dapat tersenyum
Nervus VIII (Oktavus) : Pasien mempunyai respon saat dipanggil
Nervus IX (Glosofaringus) : Pasien tidak mengalami kesulitan menelan
Nervus X (Vagus) : Pasien dapat menunjukkan reflek
Nervus XI (Asesorius) : Pasien dapat menggerakkan bahu
Nervus XII (Hipoglosus) : Pasien dapat menjulurkan lidah
Pada uji kordinasi eksremitas atas (positif) dan eksremitas bawah (positif).
2.1.3.8 Eliminasi Urin
Pada eliminasi urin klien tidak ada masalah produksi urin 150ml 4x/hari,
warna urin kuning, bau khas amoniak, tidak ada masalah.
2.1.3.9 Eliminasi Alvi (Bowel)
Pada eliminasi alvi (bowel) tidak terdapat masalah keadaan bibir lembab,
gigi normal, gusi tidak ada pembengkakan dan peradangan, lidah tidak ada luka,
mukosa lembab, tonsil tidak ada pembengkakan dan peradangan, tidak ada
haemoroid, klien BAB 1x/hari dengan konsistensi lunak, bising usus 10x/menit.
2.1.3.10 Tulang-Otot-Integumen
Pada bagian tulang, otot, integument kemampuan pergerakan sendi klien
bergerak bebas, skala kekuatan otot tangan kanan dan kaki kanan 4, kaki kiri dan
tangan kiri 4
MK : Resiko intoleransi aktivitas
2.1.3.11 Kulit-kulit Rambut
Klien tidak memiliki riwayat alergi obat makanan dan kosmetik, suhu kulit
hangat, warna kulit normal, turgor kulit klien baik, tekstur kulit halus, distirbusi
rambut tidak merata, bentuk kuku simetris.
2.1.3.12 Sistem Penginderaan
Gerakan bola mata normal, sclers normal (putih), konjungtiva merah
muda, kornea bening, fungsi penginderaan berkurang, bentuk hidung simetris,
tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan.
2.1.3.13 Pola Nutrisi
Tidak ada perubahan pola nutrisi klien, frekuensi makan klien sebelum
dam saat sakit 3x/hari 1 porsi jenis makanan yang dimakan klien nasi, sayur, ikan,
dan minum air putih/mineral ±800cc/hari. BB=64 kg, TB=169cm, IMT=22,38
2.1.3.14 Pola Istirahat Tidur
Pasien mengalami perubahan pola tidur, sebelum sakit klien tidur 7-8
jam/malam, namun pada saat sakit klien hanya tidur 2-3 jam/malam. Klien
menerima keadaannya sekarang. Pasien mengatakan sudah tidur karena sesak
nafas dan nyeri.
MK : Gangguan Pola Tidur
2.1.3.15 Konsep diri
Gambaran diri pasien selalu menyukai semua yang ada pada dirinya, ideal diri
pasien berharap cepat sembuh, identitas diri pasien mengatakan saya seorang ayah
dan kepala keluarga, harga diri pasien tidak malu dengan keadaan sekarang, peran
diri pasien mengatakan saya seorang suami dan ayah
2.1.3.15 Aktivitas sehari-hari
Sebelum sakit pasien dapat beraktivitas secara mandiri, namun sesudah
sakit aktivitas pasien selalu dipantau oleh keluarga. Skala Aktivitas 2
(memerlukan bantuan dan pengawasan orang lain)
MK : Resiko intoleransi aktivitas
2.1.3.16 Koping-Toleransi terhadap stress
Pasien mengatakan bila sedang ada masalah, Ia selalu menceritakan
kepada keluarga.
2.1.3.18 Kemampuan berkomunikasi
Pasien dapat berkomunikasi dengan baik
2.1.3.17 Sosial
Sehari-hari Tn.R menggunakan Bahasa banjar, dan Bahasa Indonesia.
Hubungan dengan keluarga baik dan harmonis. Hubungan dengan teman/petugas
kesehatan/orang lain baik. Tn.R dapat bekerja sama dengan perawat dalam
pemberian tindakan keperawatan. Orang berarti isri, anak dan keluarga. Kebiasaan
menggunakan waktu luang sebelum sakit, pasien mengatakan berkumpul dengan
suami dan anak saat ada waktu luang sesudah sakit, pasien hanya berbaring
ditempat tidur.
2.1.4 DATA PENUNJANG
Tanggal 12 Januari 2020
NO PARAMETER HASIL SATUAN NILAI
NORMAL
1 WBC 10,9 10^3u/L 4,50-11.00
5 HGB 14,5 g/dl 10,5-18,0
6 HCT 43,6 % 37,0-48,0
7 PLT 202 10^3u/L 150-400
8 HbsAg (-)/negatif (-)/negative (-)/negative
9 Glukosa Sewaktu 75 mg/dl <200
10 Creatinin 0,72 mg/dl 0,7-1.5
Pemeriksaan Radiologi tanggal 07 Januari 2020
Hasil foto thorax :
- Jantung membesar CTR >50% kelateral kanan dan kiri, Trakea berada ditengah,
Hilus kabur, corakan bronkovaskular tampak normal, tampak perbercakan
dikedua-pertiga medial paru, Sinus costoprenikus tajam, diafragma normal,
Jaringan lunak dan tulang dinding dada tidak tampak kelainan
Kesan :- Kardiomegali dan edema paru, Susp.efusi pleura bilateral
Pemeriksaan EKG tanggal 13 Januari 2020
- Aberrant, ventricular complex found, Sinus tachycardia, Marked right axis
deviation, Left posterior hemiblock, Right ventricular hypertrophy, Acute
anterolateral infarction, Old lateral infarction, Abnormal EKG
2.1.5 PENATALAKSANAAN MEDIS
NO NAMA OBAT DOSIS RUTE INDIKASI
1 Stopper Mempermudah pemberian obat
melalui IV
2 Inj.Furosemide 2x20mg IV Membuang cairan atau garam
berlebih melalui urine
3 Inj.Ranitidine 2x50mg IV Mengurangi jumlah asam
lambung dalam perut
4 Inj.Hidrocoftiso 2x100mg IV Mengatasi gangguan pernafasan
n
5 Combivent+ /8jam Nebul Membuka saluran nafas ke paru
Flixotide izer dan mengatasi penyakit PPOK
atau asma
6 Salbutamol 3x5ml Oral Untuk mengobati bronkopasme
Sirup dan PPOK
5 Spironolactone 1x100mg Oral Mengatasi tekanan darah tinggi
dan gagal jantung
6 Clopidogrel 1x75mg Oral Untuk menurunkan
aterotrombosis
5 Beta One 1x2,5mg Oral Untuk mengatasi hipertensi,
angina pectoris dan gagal jantung
6 Condansertan 1x8mg Oral Mengatasi hipertensi
5 Nitrokaf 2x2,5 Oral Memperlebar pembuluh darah

Palangkaraya, 13 Januari 2020


Mahasiswa,

Mujib Kristanto
ANALISA DATA
DATA SUBYEKTIF DAN KEMUNGKINAN MASALAH
DATA OBYEKTIF PENYEBAB
DS: Pasien mengatakan sesak CHF Bersihan jalan
yang berlangsung lama, nafas tidak
sepanjang hari, tidak hanya pada Gagal jantung kiri
efektif
malam hari, dan tidak pernah
hilang sama sekali. Dan Ventrikel tidak mampu
mengeluhkan tidak mampu memompa darah
mengeluarkan dahak
DO: Iskemik pada arteri
1. pasien tampak sesak serebral medial
2. irama pernapasan irreguler
3. pasien tampak menggunakan Gangguan gustatory area
nasal kanul 3 lpm
4. pasien tampak diberikan Reflek batuk menurun
nebulizer
combivent+flixotide Penumpukan sekret
5. pasien tampak diberikan
salbutamol sirup Bersihan jalan nafas
6. RR : 28x/mnt tidak efektif

DS : Pasien mengatakan muncul CHF Nyeri akut


nyeri saat sesak nafas seperti
tertusuk-tusuk pada bagian dada Edema paru
skala nyeri 5 hilang timbul saat
sesak nafas Suplay O2 menurun
DO :
1. Pasien tampak meringis Metabolisme anaerob
2. Pasien tampak gelisah
3. Skala nyeri 5 Produksi asam laktat
4. Pasien tampak sulit tidur
Merangsang nosiseptor

Angina pectoris

Nyeri akut
DS : Pasien mengatakan susah CHF Gangguan pola
tidur karena sesak nafas dan tidur
nyeri Edema paru
DO :
1. Pola tidur pasien tampak
berubah Suplay O2 menurun
2. Pasien tampak gelisah
3. Pasien tampak sesak nafas Metabolisme anaerob
4. Pasien tampak lemah
Produksi asam laktat

Merangsang nosiseptor

Angina pectoris

Nyeri akut

Gangguan pola tidur


DS: CHF Resiko
DO: Intoleransi
-pasien tampak selalu dipantau Suplay O2 menurun Aktivitas
keluarga jika melakukan
aktivitas Gangguan metabolisme
-pasien tampak sesak tubuh
-pasien tampak lemah
-skala kekuatan otot pasien 4 4 Lemah
4 4
-skala aktivitas (memerlukan
Resiko Intoleransi
bantuan dan pengawasan orang
Aktivitas
lain
2.2 Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d penumpukan skret d/d pasien
mengeluhkan sesak nafas
2. Nyeri akut b.d Angina pectoris d/d pasien tampak meringis
3. Gangguan pola tidur b.d nyeri akut d/d pola tidur pasien berubah
4. Resiko intoleransi aktivitas b.d suplai O2 ke paru menurun d/d pasien tampak
lemah
2.3 Intervensi Keperawatan
Nama Pasien : Tn.R
Ruang Rawat : Sakura
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
1. Bersihan jalan nafas Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor frekuensi pola nafas 1. Mengetahui frekuensi nafas
tidak efektif b.d keperawatan selama 3x7 jam 2. Monitor bunyi nafas pasien
penumpukan skret d/d diharapkan bersihan jalan nafas tambahan 2. Mengetahui adanya suara nafas
3. Posisikan semi-fowler
pasien mengeluhkan sesak kembali efektif dan sesak nafas tambahan
4. Ajarkan batuk efektif
nafas berkurang 5. Jelaskan tujuan dan prosedur 3. Membuka ekspansi paru
Kriteria Hasil : batuk efektif 4. Mengeluarkan dahak
1. Pasien tidak sesak nafas lagi 6. Kolaborasi dengan tim 5. Agar pasien dapat mengetahui
2. Pasien merasa nyaman medis untuk pemberian terapi tujuan dan prosedur batuk efektif
3. Frekuensi dan irama yang tepat 6. Untuk mempercepat proses
pernapasan kembali normal penyembuhan pasien
2. Nyeri akut b.d Angina Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor nyeri 1. Mengetahui keadaan umum
pectoris d/d pasien tampak keperawatan selama 3x7 jam 2. Upayakan lingkungan yang pasien
meringis diharapkan skala nyeri nyaman 2. Mengetahui skala nyeri
berkurang 3. Ajarkan teknik relaksasi 3. Agar menciptakan rasa nyaman
Kriteria Hasil: (tarik nafas dalam) dan tenang saat pasien beristirrahat
1. Pasien merasa nyaman 4. Jelaskan tujuan relaksasi 4. Untuk mengurangi rasa nyeri
2. Skala nyeri 1-3 nafas dalam saat nyeri muncul 5. Untuk mempercepat proses
3. Pasien tidak meringis 5. Kolaborasi dengan tim penyembuhan pasien
medis untuk pemberian terapi
yang tepat pada pasien
3 . Gangguan pola tidur b.d Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi pola aktivitas 1. Mengetahui pola tidur pasien
nyeri akut d/d pola tidur keperawatan selama 3x7 jam dan tidur 2. Mengetahui faktor pengganggu
pasien berubah diharapkan pola tidur kembali 2. Indentifikasi faktor tidur
normal
pengganggu tidur 3. Agar pasien merasa nyaman
Kriteria Hasil:
1. Pola tidur pasien kembali 3. Modifikasi lingkungan 4. Agar pola tidur pasien kembali
normal 4. Tetapkan jadwal tidur normal
2. Pasien tidak gelisah 5. Jelaskan pentingnya tidur 5. Agar pasien dan keluarga
selama sakit mengetahui pentingnya tidur
3. Pasien tidur 6-7jam/malam
6. Kolaborasi dengan tim selama sakit
6. Untuk mempercepat proses
medis untuk pemberian terapi
penyembuhan pasien
yang tepat

4. Resiko intoleransi Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi gangguan fungsi 1. Mengetahui gangguan fungsi
aktivitas b.d suplai O2 ke keperawatan selama 3x7 jam tubuh yang mengakibatkan tubuh
paru menurun d/d pasien diharapkan tidak ada resiko kelelahan 2. Agar pasien merasa nyaman
tampak lemah intoleransi aktvitas
2. Sediakan lingkungan gerak 3. Melatih kekuatan otot pasien
Kriteria Hasil:
1. Pasien dapat bergerak mandiri yang nyaman 4. Mempercepat pemulihan
2. Pasien tidak tampak lemah 3. Lakukan latihan gerak kekuatan otot pasien
3. Skala kekuatan otot ekremitas aktif/pasif 5. Menambah energi pasien
atas dan bawah 5/5 4. Anjurkan melakukan
aktivitas secara bertahap
5. Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk pemberian asupan
makanan yang tepat
2.4 Implementasi Dan Evaluasi Keperawatan
Nama Pasien : Tn.R
Ruang Rawat : Sakura
Hari/Tanggal/Jam Implementasi Evaluasi (SOAP) TTD Perawat
Senin ,13/01/2020 Diagnosa 1: S: Pasien mengatakan sesak nafas
22.00 1. Memonitor frekuensi pola nafas berkurang namun masih belum mampu
2. Memonitor bunyi nafas tambahan mengeluarkan dahak
3. Memposisikan semi-fowler O: - Frekuensi pola nafas 28x/mnt
4. Mengajarkan batuk efektif - Tidak ada suara nafas tambahan
5. Menjelaskan tujuan dan prosedur - Posisi pasien tampak semi-fowler
batuk efektif - Masih terdapat sisa dahak
6. Memberikan terapi nebulizer - Pasien dapat mempraktekan batuk
(Mujib.K)
efektif
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan

Senin ,13/01/2020 Diagnosa 2: S: Tn.R mengatakan rasa nyeri


22.00 1. Memonitor nyeri berkurang
2. Mengupayakan lingkungan yang O:
nyaman -Pasien tampak gelisah
-Skala nyeri 3
3. Mengajarkan teknik relaksasi (tarik
A: Masalah belum teratasi
nafas dalam) saat nyeri muncul P: Intervensi dilanjutkan
4. Menjelaskan teknik relaksasi (tarik
nafas dalam) (Mujib.K)
Senin ,13/01/2020 Diagnosa 3 : S: Tn.S mengatakan tidak ada tidur
22.00 1. Mengidentifikasi pola aktivitas dan O:
tidur -Pasien tidak ada tidur
-Pasien tampak sesak nafas
2. Mengindentifikasi faktor pengganggu
-Pasien tampak lemah
tidur A: Masalah belum teratasi
3. Memodifikasi lingkungan P: Intervensi dilanjutkan (Mujib.K)
4. Menjelaskan pentingnya tidur selama
sakit
Senin ,13/01/2020 Diagnosa 4 S:
22.00 1. Mengidentifikasi gangguan fungsi O:
tubuh -pasien tampak selalu dipantau
2. Menyediakan lingkungan gerak yang keluarga jika melakukan aktivitas
nyaman -pasien tampak sesak
3. Melakukan latihan gerak aktif/pasif -pasien tampak lemah
A : Masalah belum teratasi (Mujib.K)
4. Menganjurkan melakukan aktivitas
P : Intervensi dilanjutkan
secara bertahap
Catatan Perkembangan
Selasa ,14/01/2020 Diagnosa 1: S: Pasien mengatakan sesak nafas
22.00 1. Memonitor frekuensi pola nafas berkurang dan dahak terasa berkurang
2. Memonitor bunyi nafas tambahan O: - Frekuensi pola nafas 26x/mnt
3. Memposisikan semi-fowler - Tidak ada suara nafas tambahan
4. Mengajarkan batuk efektif - Posisi pasien tampak semi-fowler
5. Menjelaskan tujuan dan prosedur - Masih terdapat sisa dahak
batuk efektif A : Masalah teratasi sebagian
6. Memberikan terapi nebulizer P : Intervensi dilanjutkan
(Mujib.K)

Selasa ,14/01/2020 Diagnosa 2: S: Tn.R mengatakan rasa nyeri


22.00 1. Memonitor nyeri berkurang dan jarang timbul
2. Mengupayakan lingkungan yang O:
nyaman -Pasien tampak gelisah
-Skala nyeri 2
3. Mengajarkan teknik relaksasi (tarik
A: Masalah teratasi sebagian
nafas dalam) saat nyeri muncul P: Intervensi dilanjutkan
4. Menjelaskan teknik relaksasi (tarik
nafas dalam) (Mujib.K)
Selasa ,14/01/2020 Diagnosa 3 : S: Tn.S mengatakan tidur mulai dari
22.00 1. Mengidentifikasi pola aktivitas dan jam 23.30-03.00
tidur O:
-Pasien tidur malam 3-4 jam
2. Mengindentifikasi faktor pengganggu
-Pasien tampak sesak nafas
tidur -Pasien tampak lemah
3. Memodifikasi lingkungan A: Masalah teratasi sebagian
4. Menjelaskan pentingnya tidur selama P: Intervensi dilanjutkan
(Mujib.K)
sakit
Selasa ,14/01/2020 Diagnosa 4 S:
22.00 1. Mengidentifikasi gangguan fungsi O:
tubuh -pasien tampak selalu dipantau
2. Menyediakan lingkungan gerak yang keluarga jika melakukan aktivitas
nyaman -pasien tampak sesak
3. Melakukan latihan gerak aktif/pasif -pasien tampak lemah
A : Masalah belum teratasi
4. Menganjurkan melakukan aktivitas
P : Intervensi dilanjutkan (Mujib.K)
secara bertahap
Rabu ,15/01/2020 Diagnosa 1: S: Pasien mengatakan sesak nafas
06.00 1. Memonitor frekuensi pola nafas berkurang dan tidak merasakan dahak
2. Memonitor bunyi nafas tambahan O: - Frekuensi pola nafas 22x/mnt
3. Memposisikan semi-fowler - Tidak ada suara nafas tambahan
4. Mengajarkan batuk efektif - Posisi pasien tampak semi-fowler
5. Menjelaskan tujuan dan prosedur A : Masalah teratasi sebagian
batuk efektif P : Intervensi dilanjutkan
6. Memberikan terapi nebulizer
(Mujib.K)

Rabu ,15/01/2020 Diagnosa 2: S: Tn.R mengatakan rasa nyeri sama


06.00 1. Memonitor nyeri seperti kemaren
2. Mengupayakan lingkungan yang O:
nyaman -Pasien tampak gelisah
-Skala nyeri 2
3. Mengajarkan teknik relaksasi (tarik
A: Masalah teratasi sebagian
nafas dalam) saat nyeri muncul P: Intervensi dilanjutkan
4. Menjelaskan teknik relaksasi (tarik
nafas dalam) (Mujib.K)
Rabu ,15/01/2020 Diagnosa 3 : S: Tn.S mengatakan tidur mulai dari
06.00 1. Mengidentifikasi pola aktivitas dan jam 22.30-04.30
tidur O:
-Pasien tidur 6-7 jam
2. Mengindentifikasi faktor pengganggu
-Pasien tampak sesak nafas
tidur -Pasien tampak lemah
3. Memodifikasi lingkungan A: Masalah teratasi sebagian
4. Menjelaskan pentingnya tidur selama P: Intervensi dilanjutkan
(Mujib.K)
sakit
Rabu ,15/01/2020 Diagnosa 4 S:
06.00 1. Mengidentifikasi gangguan fungsi O:
tubuh -pasien tampak selalu dipantau
2. Menyediakan lingkungan gerak yang keluarga jika melakukan aktivitas
nyaman -pasien tampak sesak
3. Melakukan latihan gerak aktif/pasif -pasien tampak lemah
A : Masalah belum teratasi
4. Menganjurkan melakukan aktivitas
P : Intervensi dilanjutkan (Mujib.K)
secara bertahap

Anda mungkin juga menyukai