Anda di halaman 1dari 24

3.

3 ANALISA SWOT

Bobot
Analisis SWOT Bobot Rating x Hasil
Rating
M1 (Man) Sumber Daya Manusia
Faktor Internal
STRENGHT
1. Adanya supervisi dalam sehari (1x) ke ruangan
0,15 3 0,45
untuk melakukan pengawasan secara langsung
2. Perawat di ruang Lantai II memiliki setifikat
0,15 4 0,45
BTCLS sebanyak 17 orang dan PPGD 3 orang
3. Berdasarkan hasil observasi seluruh perawat di
ruang Lantai II mendapatkan pelatihan secara 0,2 3 0,6
continue
4. Seluruh perawat di ruang Lantai II RS Kamar
0,3 3 0,9
Medika sudah memiliki STR yang masih aktif
S-W
5. BOR dalam 3 bulan terakhir di ruang Lantai II
0,1 2 0,2 = 2,8
selalu memenuhi standart
– 2,5
6. Seluruh pegawai di ruang Lantai II memiliki
= 0,3
sikap yang ramah dan sopan dalam pelayanan 0,1 2 0,2
kepada pasien
TOTAL 1 2,8
WEAKNESS
1. Ketenagakerjaan perawat masih lebih banyak
yang berlatar belakang pendidikan D3 daripada 0,5 2 1
S1.
2. Berdasarkan hasil perhitungan ketenagakerjaan,
ruang Lantai II RS Kamar Medika memiliki 20 0,5 3 1,5
perawat
TOTAL 1 2,5
Faktor Eksternal

181
OPPORTUNITY
1. Performa baik yang dimiliki pegawai mampu
meningkatan nilai kepuasan klien dan kesan 0,25 3 0,75
melayani dengan sepenuh hati dapat terlihat.
2. Peningkatan program kerjasama dalam
0,2 3 0,6
pelatihan bagi perawat ruangan
3. Adanya kesempatan untuk melanjutkan
0,25 3 0,75
pendidikan kejenjang yang lebih tinggi.
4. Meningkatnya kepuasaan pasien terhadap hasil
pelayanan akan berdampak pada jumlah 0,2 2 0,4
kunjungan pasien ke RS Kamar Medika O-T
5. Diadakannya penilaian kepuasan dari pasien = 3,4
saat pulang sebagai evaluasi untuk pemberian –2,2
0,3 3 0,9
reward bagi pegawai yang memberikan = 1,2
pelayanan terbaik selama pasien dirawat
TOTAL 1 3,4
TREATHENED
1. Adanya tuntutan yang tinggi dari pasien untuk
0.3 3 0.9
mendapatkan pelayanan yang professional.
2. Makin tingginya pengetahuan masyarakat akan
0.2 2 0.4
pelayanan kesehatan dan hukum
3. Adanya persaingan antar RS yang semakin kuat
yang juga menerapkan budaya 5S dan bahkan 0.2 3 0.9
menerapkan nilai plus lainnya.
TOTAL 1 2,2

182
Analisa SWOT Bobot Hasil
Rati x
Bobot
ng Ratin
g
M2 (Material) Sarana dan Prasarana
Faktor Internal
STRENGHT
1. Lantai 2 RS Kamar Medika memiliki beberapa S – W
alat penting seperti : 3 troli instrument , 1 =
ECG, 2 Syring pump, 2 tensi monitor, 5
0,18 4 0,72 3,43 –
Stetoskop, 2 termometer, 20 Pispot, 1 1,8 =
nebulizer, 1 Oxymeter, dan beberapa alat lain 1,63
yang membantu dalam keperawatan.
2. Nurse station lantai 2 aula dan lantai 2
0,15 4 0,6
belakang terletak di tempat yang strategis
3. Terdapat administrasi buku penunjang (buku
0,12 3 0,36
injeksi, buku ttv)
4. Tersedianya televisi, nurse call, O2central dan
AC di setiap ruangan yang bisa digunakan 0,1 3 0,3
kecuali ruang Isolasi
5. Ruang aula merupakan ruang perawatan kelas
1, satu ruang perawatan berisi 1 tempat tidur,
sedangkan ruang belakang merupakan ruang
0,15 3 0,45
VVIP,VIP, kelas 1 yang tiap ruang berisi
1tempat tidur, dan kelas 2 yang berisi 2 tempat
tidur.
6. Mempunyai peralatan medis yang cukup
memadai seperti ECG, syringe pump, 0,1 4 0,4
Oxymeter.
7. Letakrumahsakit yang stategis, berada di
0,05 3 0,15
tengahkotadanmudahdijangkau
8. Lokasiruangan yang segarterutamalantai 2
belakangkarenaadanyatanamanhias, pagarlantai
0,05 3 0,15
2 yang di bentukgelombangdanmushola yang
digunakanuntukibadah.
9. Adanya SOP
0,05 3 0,15
dalampengadaansaranadanprasarana
10. Banyakterdapatpetunjukarahdisetiapsudutjalan
gunamempermudahpengunjunguntukmencarilo 0,05 3 0,15
kasi yang dituju
TOTAL 1 3,43
WEAKNESS
1. Ruang HCU tidak memiliki ruang tunggu dan 0,3 2 0,6
pasien bebas gelar tikar di depan pintu masuk
HCU.
2. Spuit untuk mengoplos obat setelah melakukan 0,2 1 0,2
injeksi tidak di buang dan tetap digunakan lagi
untuk tindakan mengoplos selanjutnya.
3. Pembungan sampah ampul dan sebagainya 0,1 2 0,2

183
masih tidak sesuai dengan aturan ppi seperti
sampah botol infus di buang bercampur dengan
sampah medis lain dan tidak di pisah.
4. Tiap pagi tidak pernah untuk mengganti ferbet 0,2 2 0,4
secara rutin di setiap kamar.
5. Di ruang isolasi kipas angin penutupnya sempat 0,1 2 0,2
jatuh dan membuat kotor ruangan dan beresiko
membahayakan pasien.
6. Ruangan yang terbatas karna ruang nurse 0,1 2 0,2
station dan ruang alat masih jadi satu.
TOTAL 1 1,8
Faktor Eksternal
OPPORTUNITY
1. Kelengkapan fasilitas di RS Kamar Medika 0,18 4 0,72 O – T
dapat menarik banyak kunjungan pasien untuk = 3,58
datang berobat – 1,7 =
2. Peningkatan minat kunjungan pasien 0,2 4 0,8 1,88
dikarenakan tiap ruang di lantai 2 sebagian
besar terdapat fasilitas seperti AC, TV, kamar
mandi dalam, dan tempat tunggu yang terbilang
memanjakan pasien.
3. Adanya akreditasi RS mengenai sarana 0,15 3 0,45
prasarana
4. Diadakannya kerjasama dengan provider untuk 0,2 4 0,8
pemasangan layanan wifi di RS
5. Tetap terjaganya kebersihan tiap ruangan dan 0,12 3 0,36
selalu distrerilkan.
6. Pembuatan mushola di lantai 2 belakang akan 0,15 3 0,45
menarik kunjungan pasien.
TOTAL 1 3,58

TREATHENED
1. Resiko terjadi infeksi nosokomial dari pasien 0,3 1 0,3
dewasa mengenai spuit yang tidak sekali pakai.
2. Makin tingginya kesadaran masyarakat akan 0,2 2 0,4
sarana dan prasarana RS serta keinginan
terhadap mutu pelayanan yang memadai.
3. Makin tingginya tuntutan masyarakat akan 0,2 2 0,4
pentingnya kesehatan yang prima/ excellent
4. Persaingan fasilitas yang ditawarkan RS Swasta 0,3 2 0,6
di Kota Mojokerto yang semakin ketat
TOTAL 1 1,7

184
Bobot
Analisis SWOT Bobot Rating x Hasil
Rating
M3 (Methode)
MAKP
Faktor Internal
STRENGHT
1. RS sudah memiliki, visi, misi dan motto
sebagai acuan melaksanakan kegiatan 0,5 4 2
pelayanan.
2. Sudah ada model MAKP yang digunakan dan
berjalan optimal sesuai modelnya yaitu 0,5 4 2
S-W =
fungsional.
4–1=
3
TOTAL 1 4
WEAKNESS
1. Di ruangan tidak memiliki SOP model
keperawatan fungsional. 1 1 1

TOTAL 1 1
Faktor Eksternal
OPPORTUNITY
6. Model keperawatan fungsional di lakukan
dalam semua kasus asuhan keperawatan dan
tidak berfokus atau dibebankan pada satu kasus
1 3 3
saja, sehingga perawat mampu menguasai
banyak kasus.
O-T =
TOTAL 1 3 3–3= 0
TREATHENED
1. Adanya tuntutan mutu pelayanan dari rumah
sakit sehingga diharapkan perawat ruangan
melaksanakan MAKP sesuai prosedur yang 1 3 3
ditentukan.

TOTAL 1 3

185
Bobot x
Analisis SWOT Bobot Rating Hasil
Rating
M3 (Methode)
TIMBANG TERIMA
Faktor Internal
STRENGHT
1. proses timbang terima selalu dilakukan 0,25 5 1,25
oleh perawat jaga pada tiap pergantian Bobot
shift Analisis SWOT Bobot Rating x Hasil
2. Setiap timbang terima dihadiri oleh Rating
0,50 4 2
perawat penanggung jawab ruangan, dan
perawat pelaksana(kecuali untuk shiftsore
ke malam tanpa penanggung jawab
ruangan).
3. Pengoperan timbang terima berupa
identitas pasien, data subjektif (keluhan
utama pasien), data objektif (hasil lab, 0,25 4 1 S-W =
hasil foto, ECG, dll), intervensi baik 4,25 – 2,65
mandiri maupun kolaborasi yang sudah = 1,6
dilakukan.

TOTAL 1 4,25
WEAKNESS
1. Ruangan rawat inap lantai 2 tidak memiliki 0,35 2 0,7
SOP untuk timbang terima
2. Melakukan validasi ke pasien hanya 0,25 3 0,75
dilakukan pada shift pagi saja
3. Perawat tidak menyebutkan nama perawat
jaga selanjutnya pada waktu validasi ke 0,4 3 1,2
pasien
TOTAL 1 2,65
Faktor Eksternal
OPPORTUNITY
1. Pelaksaan timbang terima yang benar terutama
saat validasi ke pasien akan membuat pasien
menilai bahwa perawat memiliki sikap care 1 5 5
terhadap pasien dibuktikan dengan komunikasi
O-T = 5–
terpeutik yang baik
3= 2
TOTAL 1 5
TREATHENED
1. Penyampaian hasil timbang terima yang tidak
lengkap dapat berdampak pada penurunan 1 3 3
kepercayaan pasien terhadap rumah sakit
TOTAL 1 3

186
Ronde Keperawatan
Faktor Internal
STRENGHT
- 0 0 0
TOTAL 0 0
WEAKNESS
1. Ronde keperawatan tidak pernah dilakukan
0,30 2 0,6
dengan alasan kurangnya tenaga perawat,
ahli gizi, dokter dan lain-lain.
2. RS Kamar Medika merupakan RS tipe D jadi
0,20 3 0,6
bila ada kasus-kasus kompleks akan segera
dirujuk.
3. Di ruangan tidak memiliki SOP untuk 0,15 1 0,15 S-W =
0 – 2,4
melakukan ronde keperawatan. = - 2,4
4. Belum adanya sosialisasi mengenai ronde 0,35 3 1,05

keperawatan.
TOTAL 1 2,4
Faktor Eksternal
OPPORTUNITY
- 0 0 0
TOTAL 1 0
TREATHENED
1. Dengan ketidakadanya ronde keparawatan O-T = 0
dirumah sakit akan berbahaya jika terdapat –3=-3
pasien dengan penyakit baru dan langka
1 3 3
sehingga memperburuk keadaan pasien
jika tidak dilakukan tindakan ronde
keperawatan secara cepat.
TOTAL 1 3

187
Bobot
Analisis SWOT Bobot Rating x Hasil
Rating
SENTRALISAS OBAT
Faktor Internal
STRENGHT
1. Pengelolaan dan pengawasan obat
dilakukan oleh perawat dan disimpan di
loker obat pasien yang ada di ruang 2
0,50 4
perawat
2. Obat injeksi maupun oral yang akan
0,75
diberikan kepada pasien oleh perawat 0,25 3
ditempatkan di bak instrument dan diberi
nama pasien serta ditempeli etiket obat.
3. 26% informasi tentang pemberian obat 1
0,25 4
diberikan kepada keluarga setelah S-W =
pemberian obat oleh perawat. 3,75 –
TOTAL 1 3,75 3,2 =
WEAKNESS 0,55
1. Resep dari dokter diserahkan perawat ke
apotek dan diambil oleh perawat sendiri 0,35 4 1,4

sehingga dapat menambah beban kerja


perawat
0,50 3 1,5
2. Pengoplosan obat dilakukan di ruang
perawat karena tidak adanya tempat atau
ruang untuk mengoplos obat
0,15 2 0,3
3. Tidak adanya SOP untuk sentralisasi obat.
TOTAL 1 3,2
Faktor Eksternal
OPPORTUNITY
1. Keluarga pasien dapat mengetahui fungsi obat
1 4 4
yang diberikan pasien.
O-T =4
TOTAL 1 4
–2= 2
TREATHENED
1. Tidak adanya tempat pengoplosan obat
1 2 2
mengakibatkan obat terkontaminasi.
TOTAL 1 2

188
Bobot
Analisis SWOT Bobot Rating x Hasil
Rating
SUPERVISI
Faktor Internal
STRENGHT
- 0 0 0
TOTAL 0 0
WEAKNESS
1. Tidak di lakukan Supervisi keperawatan
oleh bagian visitor. 0,50 2 1
2. Tidak adanya SOP untuk Supervisi.
3. Supervisi di ruang rawat inap lantai 2 0,15 2 0,3
S-W =
hanya dilakukan oleh penanggung jawab 0,20 3 0,6
0 – 2,5
ruangan tidak ada petugas lain atau visitor = - 2,5
yang melakukan supervisi ke ruang rawat
inap lantai 2
4. Tidak ada penyampaian hasil supervisi ke 0,10 3 0,3
perawat, hanya penyampaian oleh pihak
internal saja.
5. Tidak pernah mendapatkan pelatihan 0,15 2 0,3
supervisi.
TOTAL 1 2,5
Faktor Eksternal
OPPORTUNITY
- 0 0 0
TOTAL 0 0 O-T = 0
TREATHENED –3=-3
1. Resiko terjadinya kesalahan dalam
1 3 3
pendokumentasian keperawatan.
TOTAL 1 3

189
Bobot
Analisis SWOT Bobot Rating x Hasil
Rating
DISCHARGE PLANNING
Faktor Internal
STRENGHT
1. Perawat di ruang rawat inap lantai 2 selalu
melakukan discharge planning setiap 0,75 4 3
pasien akan pulang.
2. Pada saat pasien pulang diberikan HE
(Health Education) oleh perawat agar 0,25 3 0,75
keluarga pasien bisa melakukan perawatan
sendiri, seperti jadwal kontrol dan rutin S-W =
minum obat sesuai jadwal. 3,75 – 3
TOTAL 1 3,75 = 0,75
WEAKNESS
1. Tidak tersedianya leaflet yang berguna
bagi pasien sebelum pasien pulang. 0,50 3 1,5
2. Tidak adanya SOP untuk discharge
planning. 0,50 3 1,5

TOTAL 1 3
Faktor Eksternal
OPPORTUNITY
- 0 0 0
TOTAL 0 0
O-T = 0
TREATHENED
–2 = - 2
1. Adanya tuntunan mayarakat yang semakin
tinggi terhadap peningkatan pelayanan 1 2 2
keperawatan yang lebih professional.
TOTAL 1 2

190
Bobot
Analisis SWOT Bobot Rating x Hasil
Rating
DOKUMENTASI KEPERAWATAN
Faktor Internal
STRENGHT
1. Sistem pendokumentasian di ruang rawat
inap lantai 2 berdasarkan SOAP yang di
0,75 4 3
dokumnetasikan dalam CPPT.
2. Pendokumentasian dilakukan satu kali
pada setiap shift dan pendokumentasian
0,25 3 0,75
mencakup asuhan keperawatan mulai dari
keluhan utama, data objektif, data subjektif
S-W =
dan tindakan keperawatan.
3,75 –
TOTAL 1 3,75
2,15 =
WEAKNESS
1,6
1. Tidak dialkukan pendokumentasian
dilembar asuhan keperawatan
0,50 2 1
melainkan hanya dilembar CPPT.
2. Tidak adanya SOP untuk dokumentasi
0,35 2 0,7
keperawatan.
3. Banyak dokumentasi yang belum 0,15 3 0,45
dilengkapi seperti lembar resiko jatuh
diruangan.
TOTAL 1 2,15
Faktor Eksternal
OPPORTUNITY
1. Kerjasama dengan pihak IT dalam pembuatan
program/aplikasi pengisian rekam medik 1 5 5
berbasis online.
TOTAL 1 5
TREATHENED
1. Kurangnya pengisian lembar dokumentasi
O-T = 5
dapat meningkatkan resiko kesalahan dalam
1 3 3 –3=2
memberikan asuhan keperawatan secara
profesional.
TOTAL 1 3

191
NO. Analisa SWOT Bobot Rating Bobot x Total

Rating Skoring

M4 (Money)

a. Internal Faktor (IFAS)


STRENGTH = S-W
1. Sumber pendapatan rumah 0,3 4 1,2 = 3,8 – 3
sakit berasal dari pasien = 0,8
umum, BPJS dan asuransi
lain.
2. Pembayaran pasien rawat 0,25 4 1
inap dapat dilakukan dengan
mudah, pembayaran dapat
dilakukan dengan tunai untuk
pasien umum, transfer untuk
pasien BPJS yang akan cair
selama 3 bulan sekali setelah
diklaimkan.
3. Pendapatan gaji pegawai 0,2 3 0,6
sesuai dengan standart UMR
Kota Mojokerto
4. Terdapat reward bagi 0,25 4 1
pegawai bila keuntungan atau
laba mencapai target
Total 1 3,8

WEAKNESS 0,25 4 1
1. Sumber gaji perawat didapat
dari pasien
2. Untuk pasien BPJS biaya 0,3 3 0,9
akan diklemkan 3 bulan
sekali, dimana harus dengan
ketentuan dan syarat yang
ada
3. Pembayaran untuk RS 0,25 2 0,5
Kamar Medika bagi pasien

192
umum pembayarannya
dengan uang tunai (tidak bisa
menggunakan debit)
4. Sistem rincian pembayaran 0,2 3 0,6
masih dilakukan secara
manual di ruangan
Total 1 3

b. Eksternal Faktor (EFAS) 0,6 4 2,4 =O–T


OPPORTUNITY = 3,6 – 3,55
1. Tidak menutup kemungkinan = 0,05
untuk memperluas kerja
sama dengan perusahaan lain
untuk menambah pemasukan
dana bagi Rumah Sakit.
2. Adanya pelatihan dan 0,4 3 1,2
workshop bagi pegawai
Total 1 3,6

THREATENED 0,2 3 0,6


1. Berdasarkan hasil survey
dengan rumah sakit swasta di
Mojokerto, kerja sama
dengan perusahaan atau
asuransi lebih sedikit ( 1,38
%)
2. Dengan tarif pelayanan yang 0,25 3 0,75
lebih tinggi pasien akan
menuntut fasilitas kesehatan
yang lebih memadai
3. Banyaknya pelayanan di 0,3 4 1,2
rumah sakit lain yang
menawarkan fasilitas dan
pelayanan yang lebih nyaman
dan biaya yang terjangkau.
4. Sebanyak 84,02% adalah 0,25 4 1
pasien dengan BPJS dan
14,6% adalah pasien umum
Total 1 3,55

193
M5 (Market) Pemasaran Total
Skoring
Faktor Internal

STRENGTH

1. RS Kamar Medika sudah memiliki structural 0,1 2 0.2


marketing dengan SDM Sarjana Ekonomi
2. Promosi melalui media social (instagram dan 0,2 3 0.45
facebook)
3. Program kerja berupa penjualan produk,
0.1 2 0.2
penyuluhan, medical check up, seminar dan
bhakti social, HomeCare 0.2 3 0.45
4. Sebagai lahan praktek mahasiswa
keperawatan baik Ners, S1 maupun D3.
5. Lama perawatan di Lantai 2 (3-4 hari) 0,2 3 0.45
menunjukkan kualitas dari profesionalitas
pelayanan yang sudah diberikan
6. Hasil kuesioner tentang kepuasan pasien
didapatkan 80%pasien puas dengan pelayanan 0,2 3 0,45
yang diberikan ruang lantai 2

TOTAL 1 3 = S-W

WEAKNESS
= 3 – 2,4
= 0,6
1. Rumah sakit tipe D yang sudah ter-akreditasi 0,3 3 0,9
SNARS dengan tingkat dasar bintang 2
tahun2019
2. Kurangnya ketenagakerjaan staff marketing 0,3 3 0,9
sehingga adanya double jobs.
2 0,4
3. Pelaksaan tugas bagian pemasaran secara 0,2
SOP sudah ada namun secara teknis atau
pelaksanaannya dilakukan secara bersama
sama.
4. Belum tersedianya layanan berbasis online 0,1 2 0,2
(cek kamar kosong, fasilitas kamar yang
ditawarkan, billing system(transfer biaya
perawatan dari rumah), system antrian ke
poli)
TOTAL 1 2,4

Faktor Eksternal

OPPORTUNITY

1. Peningkatan hubungan kerjasama dengan


banyak perusahaan, Perbankan, Asuransi dan 0.4

194
Institusi Kesehatan serta Non Kesehatan. 4 1.6 =O–T
2. Menjadi tempat rujukan bagi rumah sakit
maupun puskesmas sekitar.
0.3 = 3,3 – 3
3. Bila informasi ke rumah sakit dapat diakses 3 0.9
= 0,3
dengan mudah dimanapun akan meningkatkan 0,2
jumlah kunjungan pasien dan meminimalkan
antrian pasien dalam berobat ke poli serta 3 0,6
berdampak pada peningkatan gaji pegawai
4. Pengembangan produk rumah sakit di
berbagai aspek 0,1
2 0,2

TOTAL 1 3,3

TREATHENED

1. Adanya beberapa Rumah Sakit baik negeri


maupun swasta di wilayah Mojokerto yang 0.5
3 1.5
dapat menimbulkan persaingan antar Rumah
Sakit.
2. Tuntutan Masyarakat yang semakin tinggi dan
masyarakat yang semakin kritis terhadap 3 1,5
0.5
pelayanan kesehatan.

TOTAL 1 3

195
Diagram Layang M1
S-W = 2,8 – 2,5 = 0,3 O
O-T = 3,4 –2,2 = 1,2

Kuadran I Agresif

W S

Diagram Layang M2
S – W = 3,43 – 1,8 = 1,63 O
O – T = 3,58 – 1,7 = 1,88

Kuadran I Agresif

W S

196
Diagram Layang M3
MAKP
S–W=4–1=3
O
O–T=3–3=0
Kuadran I Agresif

W S

Timbang Terima
S – W = 4,25 – 2,65 = 1,6
O–T=5–3=2

Kuadran I Agresif

W S

197
Ronde Keperawatan

S – W = 0 – 0,24 = - 0,24
O – T = 0 – 3 = -3

W S

Kuadran IV Devensive

Sentralisasi Obat
S – W = 3,75 – 3,2 = 0,55
O–T=4–2=2

Kuadran I Agresif

W S

198
Supervisi
O
S – W = 0 – 2,5 = - 2,5
O–T=0–3=-3

W S

Kuadran IV Devensive
T

Discharge Planning O
S – W = 3,75 – 3 = 0,75
O–T=0-2=-2
W S

Kuadran II
Competitive
T

199
Dokumentasi
O
S – W = 3,75 – 2,15 = 1,6
O–T=5–3=2 Kuadran I Agresif

W S

Diagram Layang M4 (Moneys)


O
S-W = 3,8 – 3 = 0,8

O-T = 3,6 – 3,55 = 0,05 Kuadran I Agresif

W S

i Agresif

200

i Agresif
Diagram Layang M5 (Markets)
S – W = 3– 2,4 = 0,6
O – T = 3,3 – 3 = 0,3

Kuadran I Agresif

W S

i Agresif

201
Y/EFAS

DIAGRAM LAYA 9

5 SO
M5
4
M4
MAKP
3 M2
TT
2 M1
Doc
1
X/IFAS
-14 -13 -12 11 -10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 03 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

-1
2

-2
1 DP
-3
S
RK -4

-5

202
Kesimpulan Analisis Swot
Pada kuadran 1 terdapat M1, M2, M3 (MAKP, Timbang Terima, Sentralisasi Obat,
Dokumentasi Keperawatan), M4, M5 yang artinya rumah sakit kamar medika ruang rawat
inap lantai 2 termasuk organisasi yang agresif. Ini merupakan situasi yang sangat
menguntungkan bagi ruangan karena memiliki peluang dan kekuatan, sehingga dapat
memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Dengan pelayanan tenaga kesehatan yang
berkualitas, berpengalaman serta ditunjang oleh fasilitas yang memumpuni, sehingga
membuat pasien merasa puas dengan kinerja perawat diruang rawat inap lantai 2 serta
mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal. Dimana jumlah perawat yang memenuhi
standart akreditasi rumah sakit dan sudah mengikuti banyak pelatihan-pelatihan, serta
memiliki

tenaga medis yang berkualitas, sehingga baik dari segi marketing mampu memberi kesan
RS Kamar Medika mampu memeberi pelayanan kesehatan yang baik.

Pada kuadran 2 terdapat M3 (Discharge Planning) yang artinya rumah sakit kamar medika
ruang rawat inap lantai 2 termasuk organisasi yang competitive artinya perawat harus
memberikan inovasi dan perubahan management strategis (perencanaan dan pengarahan)
dalam pemberian discharge planning seperti memberikan leflet dan health education dalam
proses asuhan keperawatan sampai pasien pulang sebagai bentuk peduli terhadap pasien
sehingga terjalin kepercayaan dan rasa nyaman pasien kepada rumah sakit.

Pada kuadran 4 terdapat M3 (Ronde Keperawatan dan Supervisi). Posisi ini menandakan
sebuah organisasi yang lemah artinya kuadran 4 merupakan situasi yang tidak
menguntungkan dalam mengahadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. Organisasi
disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab, strategi yang lama dikhawatirkan
sulit untuk dapat menangkap peluang yang ada sekaligus memperbaiki kinerja organisasi.

181
Prioritas Masalah
Tabel 3.37 Prioritas Masalah
No. Masalah Ifas Efas Total
1 M1 0,3 1,2 1,5
2 M2 1,63 1,88 3,51
M3
MAKP 3 0 3
Timbang Terima 1,6 2 2,6
Ronde Keperawatan -0,24 -3 -3,24
3
Sentralisasi Obat 0,55 2 2,55
Supervisi -2,5 -3 -5,5
Discharge Planning 0,75 -2 -1,25
Dokumentasi 0,6 0,3 0,9
4 M4 0,8 0,05 0,85
5 M5 0,6 0,3 0,9
Dari hasil prioritas masalah diatas dapat dismpulkan bahwa masalah yang prioritas di
Flamboyan adalah masalah MAKP, Dokumentasi, Ronde Kep., dan M4 dalam hal ini MAKP
bernilai 0,2; ronde keperawatan bernilai 0,4; Dokumentasi bernilai 0,5 dan M4 bernilai 0,7.

182

Anda mungkin juga menyukai