12
8. Manajemen KJKS adalah pengurus yang menjalankan fungsi
eksekutif, dan atau pengelola usaha (direktur, manajer dan atau
kepala unit) yang merupakan tenaga profesional yang diangkat
oleh pengurus atas persetujuan rapat anggota.
9. Perangkat organisasi KJKS terdiri dari Rapat Anggota, Pengurus,
dan Pengawas.
10. Manajemen UJKS adalah pengelola unit usaha jasa keuangan
syariah pada koperasi (direktur, manajer, dan atau kepala unit)
yang merupakan tenaga profesional yang diangkat oleh pengurus
atas persetujuan rapat anggota.
11. Mitra usaha adalah anggota, koperasi lain dan atau anggotanya
yang memanfaatkan pelayanan KJKS dan UJKS Koperasi.
12
g. Ijarah Muntahiya Bittamlik
h. Qordh
i. Rahn (Gadai)
12
E. Perbedaan Konsepsi Jasa Keuangan Syariah dengan Badan Usaha
Syariah Lainnya
Macam-macam Lembaga Keuangan:
1. Perbankan
Berdasarkan Sistem dan Prinsipnya perbankan di bagi menjadi 2
jenis, yaitu:
a. Perbankan Konfensional, Contoh:
1) Bank Umum
2) BPR
3) Bank Daerah
b. Perbankan Sistem Syariah, Contoh :
1) Bank Umum Syariah
2) BPRS
2. Koperasi
Berdasarkan jenis dan prinsipnya koperasi di bedakan menjadi 2
jenis, yaitu:
a. Koperasi Primer, di bagi 2 jenis kelompok :
1) KSP dan KJKS
2) KSU (terdiri dari Unit-unit usaha termasuk UJKS, UUS)
b. Koperasi Skunder (anggotanya terdiri dari berbagai Koperasi)
3. Finance (Lembaga Pembiayaan)
4. Pegadaian
5. Dll.
12
bahwa nama koperasi yang akan diciptakan bersama adalah
Lembaga Keuangan Syariah yang disingkat menjadi “LKS”. Akan
tetapi setelah pihak manajemen yayasan mengajukan ijin
operasional kepada dinas terkait, ternyata mereka mengatakan
bahwa sebenarnya nama LKS itu tidak ada, yang ada hanyalah
Usaha Jasa Keuangan Syariah dan UJKS. Oleh karena itulah
akhirnya para anggota menyepakati nama yang dipakai adalah
KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (KJKS) “ARJUNA”.
Motivasi didirikannya Koperasi Jasa Keuangan Syariah
(KJKS) Arjuna di naungan Yayasan Darut Taqwa, karena pihak
yayasan mempunyai keinginan eksistensi di yayasan tersebut bisa
diterima oleh masyarakat sekitar dan juga dengan adanya Koperasi
Jasa Keuangan Syariah (KJKS) Arjuna ini bisa dikatakan bahwa
KJKS merupakan bagian dari dakwah Yayasan Darut Taqwa pada
penekanan pembelajaran para siswa-siswi ilmu fiqih tentang
muamalah, dan adanya dorongan berfikir yang lebih dalam tentang
pengetahuan perbankan. Meskipun KJKS masih tergolong kecil,
akan tetapi bisa memberikan kemanfaatan bagi Yayasan Darut
Taqwa yaitu diantarannya bisa melakukan pinjaman di KJKS dan
tidak melakukan pinjaman di lembaga keuangan lain yang
berbasis syariah. Sehingga dapat mempermudah dalam
mengkoordinir bantuan dalam bentuk pinjaman yang ada di
naungan Yayasan Darut Taqwa. Untuk melaksanakan amar ma’ruf
nahi munkar (berusaha untuk menghilangkan praktek riba).
dengan memberikan pelajaran pada masyarakat baik dengan cara
dakwah bil-lisan maupun dengan cara bil-hal.
Modal awal yang dimiliki KJKS adalah terdiri dari
simpanan pokok dan simpanan wajib serta penyertaan yaitu:
a. Simpanan pokok Rp 30.000.000,-
b. Simpanan wajib Rp 1.800.000,-
c. Penyertaannya Rp 200.000.000,-
12
Kantor pusat: Jl. Ponpes Ngalah No.16 Sengonagung Purwosari
Pasuruan.
12
titipan tersebut secara setiap saat kala si pemilik
menghendaki.
b. Pembiayaan
1) Murabahah Adalah akad jual beli barang menyatakan
tsaman (harga perolehan) dan nisbah (keuntungan/margin)
yang disepakati oleh penjual dan pembeli.
2) Mudharabah adalah penyerahan harta dari shohib al-mal
(pemilik modal dana) kepada mudharib (pengelola dana)
sebagai modal usaha, sedeangkan keuntungannya dibagi
sesuai dengan nisbah (perbandingan laba rugi) yang
disepakati.
3) Qordhul hasan Merupakan Pembiayaan kebajikan.
RAT
RAT
Pengurus
Pengurus
Dewan
DewanSyari’ah
Syari’ah Pengawas
Pengawas
Ketua
Ketua
Sekretaris
Sekretaris
Bendahara
Bendahara
5. Struktur Organisasi
Manager
Manager
Bag.
Bag.Pembiayaan
Pembiayaan Bag.
Bag.Kasir
Kasir Bag.
Bag.Administrasi
Administrasi
Anggota
12
Anggota
Keterangan :
Garis Instruksi
Garis Koordinasi
b. Custamer service
1) Menerima formulir pendaftaran dan fotokopi identitas diri
nasabah.
2) Memberikan informasi secara umum wadi’ah sesuai denga
ketentuan dan syarat yang ada.
3) Mengirimkan formulir pendaftaran dan fotokopi identitas
diri pada manajer.
c. Manajer
1) Menerima formulir pendaftaran dan fotokopi identitas diri
dari juru buku.
2) Memberikan tanda tangan dan persetujuan pada bagian
formulir pendaftaran.
12
d. Juru buku
1) Menerima formulir dan fotokopi identitas diri yang telah
disepakati oleh manajer.
2) Arsipkan formulir pendaftaran yang telah disetujui manajer
beserta fotokopi identitas diri untuk noner rekening.
e. Kasir
1) Menerima formulir pendaftaran yang telah disepakati.
2) Memberikan buku tabungan kepada penabung yang telah
disetujui.
12
2) Penyetoran dan pengambilan dapat dilakukan setiap waktu
selama jam kerja masih buka.
3) Setiap pengambilan, penyimpanan/penabung harus
menunjukan buku tabungan kepada KJKS ARJUNA.
4) Pengambilan dapat diwakilkan kepada orang lain bila
disertakan surat kuasa bermaterai cukup.
5) Saldo minimal yang harus disisakan sekurang-kurangnya
Rp 10.000,-
c. Bagi Hasil
1) Bagi hasil diperhitungkan dan dibayarkan setiap akhir
bulan dengan cara ditambah bukukan pada saldo terakhir
yang tercatat dalam kartu tabungan atas nama
penyimpanan/penabung dan sesuai dengan rata-rata saldo
perbulan.
2) Tingkat bagi hasil ditetapkan dengan kesepakatan kedua
belah pihak.
d. Lain-Lain
1) Saldo minimal Rp 10.000,- yang tidak bermutasi selam 3
bulan berturut-turut dikenakan biaya administrasi.
2) Sewaktu-waktu dapat berubah sesuai dengan ketetapan
koperasi.
e. Jumlah Nasabah Koperasi Jasa Keuangan Syariah
1) Pada tahun 2007-2008 berjumlah 1.075 orang.
2) Pada tahun 2009 berjumlah 1.578 orang.
3) Pada tahun 2010 berjumlah 1.962 orang.
4) Pada tahun 2011 berjumlah 2.164 orang.
5) Pada desember tahun 2012 berjumlah 3.000 orang.
Jadi jumlah nasabah yang ada di Koperasi Jasa
Keuangan Syariah setiap tahunnya semakin meningkat.
Hadiah akan diberikan pada setiap nasabah bila panabung
dengan akad wadiah sebesar 25% dari keuntungan sesuai
dengan saldo rata-rata setiap bulan, sedangkan SHU-nya
diberikan khusus kepada anggota koperasi pada setiap tahun,
adapun anggotnya terdiri dari 30 orang.
12
dalam Rapat tersebut juga dihadiri perwakilan dari Dinas Koperasi
dan Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) setempat (kalau anggota
dari satu Kota/Kabupaten) atau perwakilan Dinas Koperasi
Propinsi kalau anggotanya dari berbagai lintas Kota atau
Kabupaten. (Ingat, KTP 20 orang tersebut harus masih berlaku).
Dalam Rapat tersebut sebaiknya dipilih juga Pengurus dan
Pengawas Koperasinya, membahas Anggaran dasar dan mengisi
daftar hadir serta daftar surat kuasa;
2. Setelah rapat pendirian tersebut, maka langkah selanjutnya adalah
Menyerahkan berkas-berkas berikut ke Kantor Dinas Koperasi
yang melakukan penyuluhan tadi, dengan membawa berkas
nomor 3 dst. dibawah ini;
3. Dua rangkap salinan Akta Pendirian KOPERASI yang dibuat oleh
Notaris (sebelumnya bisa berkonsultasi dengan petugas dinas
Koperasi setempat tentang pembuatan Anggaran Dasar Koperasi,
sebelum dibawa ke Notaris) bermaterai cukup.
4. Data Akta Pendirian Koperasi yang dibuat dan ditandatangani
oleh Notaris Pembuat Akta Koperasi;
5. Notulen Rapat Pendirian KOPERASI;
6. Surat Kuasa dari anggota kepada Pengurus Koperasi terplih untuk
mengajukan permohonan pengesahan Badan Hukum;
7. Daftar hadir Rapat Pendirian KOPERASI;
8. Surat bukti tersedianya modal sejumlah simpanan pokok dan
simpanan wajib yang wajib dilunasi para Pendiri (berupa kuitansi
sejumah anggota yang membayar simpanan pokok dan simpanan
wajib) dan bukti penyetoran modal berupa deposito di Bank atas
nama salah satu pengurus, khusus untuk Koperasi yang berencana
memiliki Unit Usaha Simpan Pinjam sebesar Rp.15.000.000,- dan
bila akan membentuk Koperasi Simpan Pinjam atau BMT sebesar
minimal Rp. 50.000.000,-. (namun kadang besaran minimal modal
disetor untuk KSP/USP ini berbeda tiap daerah);
9. Rencana kegiatan usaha dan rencana anggaran pendapatan dan
belanja (RAPB) KOPERASI 3 tahun ke depan;
10. Neraca awal kegiatan usaha KOPERASI;
11. Surat pemberitahuan kepada Kepala Dinas Koperasi setempat;
12. Surat keterangan domisili Kantor KOPERASI dari Kelurahan
setempat;
13. Daftar Riwayat Hidup Pengurus dan Pengawas;
14. Foto copy KTP yang masih berlaku dari Anggota KOPERASI;
12
15. Daftar Sarana Kerja yang telah dipersiapkan;
16. Surat Permohonan Pengesahan Badan Hukum Koperasi yang
ditujukan kepada Kepala Dinas Koperasi daerah setempat.
12