Anda di halaman 1dari 12

PENGERTIAN KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH

A. Definisi Dan Konsepsi Jasa Keuangan Syariah.


1. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang
atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
2. Koperasi Jasa Keuangan Syariah adalah badan usaha koperasi
yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip syariat
Islam (pola bagi hasil) sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
yang berdasar atas asas kekeluargaan.
3. Kegiatan Usaha Jasa Keuangan Syariah adalah kegiatan yang
dilakukan untuk menghimpun dana dan menyalurkannya melalui
usaha Jasa Keuangan Syariah dari dan untuk anggota Koperasi
yang bersangkutan, calon anggota Koperasi yang bersangkutan,
Koperasi lain dan atau anggotanya.
4. Koperasi Jasa Keuangan Syariah adalah koperasi yang kegiatan
usahanya bergerak di bidang pembiayaan, investasi, dan simpanan
sesuai pola bagi hasil (syariah).
5. Unit Jasa Keuangan Syariah adalah unit usaha pada Koperasi yang
kegiatan usahanya bergerak di bidang pembiayaan, investasi, dan
simpanan sesuai dengan pola bagi hasil (syariah), sebagai bagian
dari kegiatan usaha Koperasi yang bersangkutan.
6. Standar Operasional Manajemen bagi KJKS dan UJKS koperasi
adalah struktur tugas, prosedur kerja, sistem manajemen dan
standar kerja yang dapat dijadikan acuan/panduan bagi pihak
manajemen KJKS dan UJKS Koperasi dalam memberikan
pelayanan bermutu bagi para anggotanya dan pengguna jasa
lainnya.
7. Dewan Pengawas Syariah adalah dewan yang dipilih oleh koperasi
yang bersangkutan berdasarkan keputusan rapat anggota dan
beranggotakan alim ulama yang ahli dalam syariah yang
menjalankan fungsi dan tugas sebagai pengawas syariah pada
koperasi yang bersangkutan dan berwenang memberikan
tanggapan atau penafsiran terhadap fatwa yang dikeluarkan
Dewan Syariah Nasional.

12
8. Manajemen KJKS adalah pengurus yang menjalankan fungsi
eksekutif, dan atau pengelola usaha (direktur, manajer dan atau
kepala unit) yang merupakan tenaga profesional yang diangkat
oleh pengurus atas persetujuan rapat anggota.
9. Perangkat organisasi KJKS terdiri dari Rapat Anggota, Pengurus,
dan Pengawas.
10. Manajemen UJKS adalah pengelola unit usaha jasa keuangan
syariah pada koperasi (direktur, manajer, dan atau kepala unit)
yang merupakan tenaga profesional yang diangkat oleh pengurus
atas persetujuan rapat anggota.
11. Mitra usaha adalah anggota, koperasi lain dan atau anggotanya
yang memanfaatkan pelayanan KJKS dan UJKS Koperasi.

B. Produk- Produk Konsepsi Jasa Keuangan Syariah


1. Simpanan
Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh anggota,
calon anggota, koperasi lain dan atau anggotanya kepada koperasi
dalam bentuk simpanan/tabungan dan simpanan berjangka,
adapun produk simpanan tersebut dalam bentuk sbb :
a. Simpanan Wadiah Yad Adh-Dhamanah
b. Simpanan Wadiah Yad Al-amanah
c. Investasi mudharabah Al-Mutlaqah
d. Investasi mudharabah Berjangka
2. Pembiayaan
Pembiayaan adalah kegiatan penyediaan dana untuk
investasi atau kerjasama permodalan antara koperasi dengan
anggota, calon anggota, koperasi lain, dan atau anggotanya, yang
mewajibkan penerima pembiayaaan itu untuk melunasi pokok
pembiayaan yang diterima kepada pihak koperasi sesuai akad
disertai dengan pembayaran sejumlah bagi hasil dari pendapatan
atau laba dari kegiatan yang dibiayai atau penggunaan dana
pembiayaan tersebut. adapun produk pembiayaan tersebut dalam
bentuk sbb :
a. Pembiayaan Mudharabah
b. Pembiayaan Musyarakah
c. Piutang Murabahah
d. Piutang Salam
e. Piutang Istishna
f. Piutang Ijarah

12
g. Ijarah Muntahiya Bittamlik
h. Qordh
i. Rahn (Gadai)

C. Ruang Lingkup Konsepsi Jasa Keuangan Syariah


Ruang lingkup Pedoman SOM KJKS dan UJKS Koperasi
meliputi 3 (tiga) bagian yang terdiri dari:
1. Standar Operasional Manajemen Kelembagaan KJKS dan UJKS
Koperasi.
2. Standar Operasional Manajemen Usaha KJKS dan UJKS Koperasi.
3. Standar Operasional Manajemen Keuangan KJKS dan UJKS
Koperasi.

D. Landasan Kerja Konsepsi Jasa Keuangan Syariah


Landasan Kerja KJKS dan UJKS Koperasi adalah sebagai berikut :
1. KJKS dan UJKS Koperasi menyelenggarakan kegiatan usahanya
berdasarkan nilai-nilai, norma dan prinsip Koperasi sehingga
dapat dengan jelas menunjukkan perilaku koperasi. KJKS dan
UJKS Koperasi menyelenggarakan kegiatan usahanya berdasarkan
prinsip syariah dan fatwa Dewan Syariah Nasional.
2. KJKS dan UJKS Koperasi adalah alat dari rumah tangga anggota
untuk mandiri dalam mengatasi masalah kekurangan modal (bagi
anggota pengusaha) atau kekurangan likuiditas (bagi anggota
rumah tangga) sehingga berlaku asas self help.
3. Maju mundurnya KJKS dan UJKS Koperasi menjadi tanggung
jawab seluruh anggota sehingga berlaku asas self responsibility.
4. Anggota pada KJKS dan UJKS Koperasi berada dalam satu
kesatuan sistem kerja Koperasi, diatur menurut norma-norma yang
terdapat di dalam AD dan ART KJKS atau Koperasi yang
menyelenggarakan UJKS.
5. KJKS dan UJKS Koperasi wajib dapat memberikan manfaat yang
lebih besar kepada anggotanya jika dibandingkan dengan manfaat
yang diberikan oleh lembaga keuangan lainnya.
6. KJKS dan UJKS Koperasi berfungsi sebagai lembaga intermediasi
dalam hal ini KJKS dan UJKS Koperasi bertugas untuk
melaksanakan penghimpunan dana dari anggota, calon anggota,
koperasi lain dan atau anggotanya serta pembiayaan kepada
pihak-pihak tersebut.

12
E. Perbedaan Konsepsi Jasa Keuangan Syariah dengan Badan Usaha
Syariah Lainnya
Macam-macam Lembaga Keuangan:
1. Perbankan
Berdasarkan Sistem dan Prinsipnya perbankan di bagi menjadi 2
jenis, yaitu:
a. Perbankan Konfensional, Contoh:
1) Bank Umum
2) BPR
3) Bank Daerah
b. Perbankan Sistem Syariah, Contoh :
1) Bank Umum Syariah
2) BPRS
2. Koperasi
Berdasarkan jenis dan prinsipnya koperasi di bedakan menjadi 2
jenis, yaitu:
a. Koperasi Primer, di bagi 2 jenis kelompok :
1) KSP dan KJKS
2) KSU (terdiri dari Unit-unit usaha termasuk UJKS, UUS)
b. Koperasi Skunder (anggotanya terdiri dari berbagai Koperasi)
3. Finance (Lembaga Pembiayaan)
4. Pegadaian
5. Dll.

Catatan: Yang membedakan dari masing-masing lembaga tersebut diatas adalah


terletak pada Legalitas Badan Hukumnya.

PROFILE COMPANY KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH


“ARJUNA”

A. Gambaran Umum Perusahaan


1. Sejarah singkat Berdirinya Koperasi Jasa Keuangan Syariah Arjuna
Lahir tepat pada tanggal 28 september 2007 berdasarkan
keputusan rapat yang dihadiri oleh 30 orang telah menyepakati

12
bahwa nama koperasi yang akan diciptakan bersama adalah
Lembaga Keuangan Syariah yang disingkat menjadi “LKS”. Akan
tetapi setelah pihak manajemen yayasan mengajukan ijin
operasional kepada dinas terkait, ternyata mereka mengatakan
bahwa sebenarnya nama LKS itu tidak ada, yang ada hanyalah
Usaha Jasa Keuangan Syariah dan UJKS. Oleh karena itulah
akhirnya para anggota menyepakati nama yang dipakai adalah
KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (KJKS) “ARJUNA”.
Motivasi didirikannya Koperasi Jasa Keuangan Syariah
(KJKS) Arjuna di naungan Yayasan Darut Taqwa, karena pihak
yayasan mempunyai keinginan eksistensi di yayasan tersebut bisa
diterima oleh masyarakat sekitar dan juga dengan adanya Koperasi
Jasa Keuangan Syariah (KJKS) Arjuna ini bisa dikatakan bahwa
KJKS merupakan bagian dari dakwah Yayasan Darut Taqwa pada
penekanan pembelajaran para siswa-siswi ilmu fiqih tentang
muamalah, dan adanya dorongan berfikir yang lebih dalam tentang
pengetahuan perbankan. Meskipun KJKS masih tergolong kecil,
akan tetapi bisa memberikan kemanfaatan bagi Yayasan Darut
Taqwa yaitu diantarannya bisa melakukan pinjaman di KJKS dan
tidak melakukan pinjaman di lembaga keuangan lain yang
berbasis syariah. Sehingga dapat mempermudah dalam
mengkoordinir bantuan dalam bentuk pinjaman yang ada di
naungan Yayasan Darut Taqwa. Untuk melaksanakan amar ma’ruf
nahi munkar (berusaha untuk menghilangkan praktek riba).
dengan memberikan pelajaran pada masyarakat baik dengan cara
dakwah bil-lisan maupun dengan cara bil-hal.
Modal awal yang dimiliki KJKS adalah terdiri dari
simpanan pokok dan simpanan wajib serta penyertaan yaitu:
a. Simpanan pokok Rp 30.000.000,-
b. Simpanan wajib Rp 1.800.000,-
c. Penyertaannya Rp 200.000.000,-

2. Legalitas dan Identitas Koperasi Jasa Keuangan Syariah Arjuna


a. Koperasi mendapat legalitas dari Badan Hukum Koperasi
dengan nomor: 504/BH/XVI.20/242.055/2007 (28 september
2007).
b. Koperasi ini beridentitas:
Nama: Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) ARJUNA

12
Kantor pusat: Jl. Ponpes Ngalah No.16 Sengonagung Purwosari
Pasuruan.

3. Visi, Misi dan Tujuan


a. Visi
Sebagai wahana pengembangan dan penemuan ilmu
pengetahuan dengan menyelenggarakan usaha dan penelitian.
Pengembangan dan pengabdian masyarakat di bidang ilmu
ekonomi syariah islam dan perbankan syariah dengan spirit
pluralis untuk mencetak tenaga kerja professional yang
humalistik dan bermoral religius.
b. Misi
1) Menyelenggarakan usaha yang sistematis dan terprogram
dalam bidang perbankan syariah serta menjadikan tenaga
kerja yang memiliki kecakapan dan kemampuan menjadi
praktisi di lembaga keuangan syariah.
2) Menyelenggarakan kajian keilmuan dan kewirausahaan
dengan paradigma “demokratis education dan life education”.
3) Menyelenggarkan usaha yang situasi dan kondisinya
mencerminkan aplikasi tata nilai kehidupan masyarakat
yang pluralistik dan sesuai dengan syariaqt Islam.
4) Mengembangkan skill individu tenaga kerja dalam
pengabdian kepada masyarakat dalam bidang
pengembangan sumber daya manusia yang berkaitan
dengan ekonomi islam sehingga interaksi sosial dapat
terwujud dengan nilai optimal.
c. Tujuan
Selain melaksanakan dakwah bil lisan (ceramah) juga
melaksanakan dakwah Bil hal (dengan tindakan).
4. Jenis-Jenis Produk Koperasi Jasa Keuangan Syariah Arjuna
a. Simpanan Wadi’ah
1) Wadi’ah Yad amanah adalah wadiah dimana sipenerima
titipan tidak bertanggung jawab atas kehilangan dan
kerusakan yang terjadi pada barang titipan, selama hal ini
bukan akibat dari kelalaian atau kecerobohan penerima
titipan dalam memelihara titipan tersebut.
2) Wadi’ah Yad Dhammanah adalah wadi’ah dimana sipenerima
titipan dapat memenfaatkan barang titipan tersebut dengan
seizin pemiliknya dan menjamin untuk mengembalikan

12
titipan tersebut secara setiap saat kala si pemilik
menghendaki.
b. Pembiayaan
1) Murabahah Adalah akad jual beli barang menyatakan
tsaman (harga perolehan) dan nisbah (keuntungan/margin)
yang disepakati oleh penjual dan pembeli.
2) Mudharabah adalah penyerahan harta dari shohib al-mal
(pemilik modal dana) kepada mudharib (pengelola dana)
sebagai modal usaha, sedeangkan keuntungannya dibagi
sesuai dengan nisbah (perbandingan laba rugi) yang
disepakati.
3) Qordhul hasan Merupakan Pembiayaan kebajikan.

RAT
RAT

Pengurus
Pengurus
Dewan
DewanSyari’ah
Syari’ah Pengawas
Pengawas
Ketua
Ketua
Sekretaris
Sekretaris
Bendahara
Bendahara
5. Struktur Organisasi

Manager
Manager

Bag.
Bag.Pembiayaan
Pembiayaan Bag.
Bag.Kasir
Kasir Bag.
Bag.Administrasi
Administrasi

Anggota
12
Anggota
Keterangan :
Garis Instruksi
Garis Koordinasi

6. Prosedur Tabungan Koperasi Jasa Keuangan Syariah Arjuna


a. Nasabah
1) Mengajukan permohonan dengan mengisi formulir
pendaftaran dua lembar.
2) Menyerahkan fotokopi identitas diri kepada juru buku.

b. Custamer service
1) Menerima formulir pendaftaran dan fotokopi identitas diri
nasabah.
2) Memberikan informasi secara umum wadi’ah sesuai denga
ketentuan dan syarat yang ada.
3) Mengirimkan formulir pendaftaran dan fotokopi identitas
diri pada manajer.
c. Manajer
1) Menerima formulir pendaftaran dan fotokopi identitas diri
dari juru buku.
2) Memberikan tanda tangan dan persetujuan pada bagian
formulir pendaftaran.

12
d. Juru buku
1) Menerima formulir dan fotokopi identitas diri yang telah
disepakati oleh manajer.
2) Arsipkan formulir pendaftaran yang telah disetujui manajer
beserta fotokopi identitas diri untuk noner rekening.
e. Kasir
1) Menerima formulir pendaftaran yang telah disepakati.
2) Memberikan buku tabungan kepada penabung yang telah
disetujui.

7. Ketentuan Umum Tabungan Koperasi Jasa Keuangan Syariah


Arjuna
a. Persyaratan
1) Tabungan syariah diperuntukkan bagi penyimpan atau
penabung perorangan maupun lembaga.
2) Bukti penyimpan atau penabung adalah buku tabungan
yang diterbitkan oleh Koperasi Jasa Keuangan Syariah
(KJKS) Arjuna dan kartu rekening atas nama penabung
yang ditata usahakan dikantor Koperasi Jasa Keuangan
Syariah (KJKS) Arjuna.
3) Apabila buku tabungan ini hilang, penyimpan/penabung
wajib melaporkan secara tertulis kepada KJKS ARJUNA
dengan melampirkan surat keterangan kehilangan dari
kepolisian dengan dasar tersebut koperasi akan
menerbitkan buku tabungan pengganti, selam
penyimpan/penabung tidak melaporkan kehilangan
tersebut kepada koperasi, maka penyimpan/penabung
bertanggung jawab atas segala kerugian yang ditimbulkan
oleh pihak lain sebagai akibat dari penggunaan buku
tabungan yang hilang tersebut.
4) Penyimpan/penabung bertanggung jawab terhadap
penyalahgunaan buku tabungan.
5) Apabila terdapat perbedaan saldo pada buku tabungan
dengan saldo yang tercatat pada kartu rekening, maka
sebagai patokan bagi koperasi adalah saldo yang tercatat
pada rekening.
b. Penyetoran atau Pengambilan
1) Setoran awla minimal Rp 10.000,-

12
2) Penyetoran dan pengambilan dapat dilakukan setiap waktu
selama jam kerja masih buka.
3) Setiap pengambilan, penyimpanan/penabung harus
menunjukan buku tabungan kepada KJKS ARJUNA.
4) Pengambilan dapat diwakilkan kepada orang lain bila
disertakan surat kuasa bermaterai cukup.
5) Saldo minimal yang harus disisakan sekurang-kurangnya
Rp 10.000,-
c. Bagi Hasil
1) Bagi hasil diperhitungkan dan dibayarkan setiap akhir
bulan dengan cara ditambah bukukan pada saldo terakhir
yang tercatat dalam kartu tabungan atas nama
penyimpanan/penabung dan sesuai dengan rata-rata saldo
perbulan.
2) Tingkat bagi hasil ditetapkan dengan kesepakatan kedua
belah pihak.
d. Lain-Lain
1) Saldo minimal Rp 10.000,- yang tidak bermutasi selam 3
bulan berturut-turut dikenakan biaya administrasi.
2) Sewaktu-waktu dapat berubah sesuai dengan ketetapan
koperasi.
e. Jumlah Nasabah Koperasi Jasa Keuangan Syariah
1) Pada tahun 2007-2008 berjumlah 1.075 orang.
2) Pada tahun 2009 berjumlah 1.578 orang.
3) Pada tahun 2010 berjumlah 1.962 orang.
4) Pada tahun 2011 berjumlah 2.164 orang.
5) Pada desember tahun 2012 berjumlah 3.000 orang.
Jadi jumlah nasabah yang ada di Koperasi Jasa
Keuangan Syariah setiap tahunnya semakin meningkat.
Hadiah akan diberikan pada setiap nasabah bila panabung
dengan akad wadiah sebesar 25% dari keuntungan sesuai
dengan saldo rata-rata setiap bulan, sedangkan SHU-nya
diberikan khusus kepada anggota koperasi pada setiap tahun,
adapun anggotnya terdiri dari 30 orang.

B. Langkah-Langkah Mendirikan Koperasi Syari'ah/BMT/KJKS


Syarat-syaratnya kurang lebih sebagai berikut:
1. Menghadirkan minimal 20 orang (sudah termasuk anggota,
Pengurus dan Pengawas) untuk Rapat Pendirian Koperasi, dimana

12
dalam Rapat tersebut juga dihadiri perwakilan dari Dinas Koperasi
dan Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) setempat (kalau anggota
dari satu Kota/Kabupaten) atau perwakilan Dinas Koperasi
Propinsi kalau anggotanya dari berbagai lintas Kota atau
Kabupaten. (Ingat, KTP 20 orang tersebut harus masih berlaku).
Dalam Rapat tersebut sebaiknya dipilih juga Pengurus dan
Pengawas Koperasinya, membahas Anggaran dasar dan mengisi
daftar hadir serta daftar surat kuasa;
2. Setelah rapat pendirian tersebut, maka langkah selanjutnya adalah
Menyerahkan berkas-berkas berikut ke Kantor Dinas Koperasi
yang melakukan penyuluhan tadi, dengan membawa berkas
nomor 3 dst. dibawah ini;
3. Dua rangkap salinan Akta Pendirian KOPERASI yang dibuat oleh
Notaris (sebelumnya bisa berkonsultasi dengan petugas dinas
Koperasi setempat tentang pembuatan Anggaran Dasar Koperasi,
sebelum dibawa ke Notaris) bermaterai cukup.
4. Data Akta Pendirian Koperasi yang dibuat dan ditandatangani
oleh Notaris Pembuat Akta Koperasi;
5. Notulen Rapat Pendirian KOPERASI;
6. Surat Kuasa dari anggota kepada Pengurus Koperasi terplih untuk
mengajukan permohonan pengesahan Badan Hukum;
7. Daftar hadir Rapat Pendirian KOPERASI;
8. Surat bukti tersedianya modal sejumlah simpanan pokok dan
simpanan wajib yang wajib dilunasi para Pendiri (berupa kuitansi
sejumah anggota yang membayar simpanan pokok dan simpanan
wajib) dan bukti penyetoran modal berupa deposito di Bank atas
nama salah satu pengurus, khusus untuk Koperasi yang berencana
memiliki Unit Usaha Simpan Pinjam sebesar Rp.15.000.000,- dan
bila akan membentuk Koperasi Simpan Pinjam atau BMT sebesar
minimal Rp. 50.000.000,-. (namun kadang besaran minimal modal
disetor untuk KSP/USP ini berbeda tiap daerah);
9. Rencana kegiatan usaha dan rencana anggaran pendapatan dan
belanja (RAPB) KOPERASI 3 tahun ke depan;
10. Neraca awal kegiatan usaha KOPERASI;
11. Surat pemberitahuan kepada Kepala Dinas Koperasi setempat;
12. Surat keterangan domisili Kantor KOPERASI dari Kelurahan
setempat;
13. Daftar Riwayat Hidup Pengurus dan Pengawas;
14. Foto copy KTP yang masih berlaku dari Anggota KOPERASI;

12
15. Daftar Sarana Kerja yang telah dipersiapkan;
16. Surat Permohonan Pengesahan Badan Hukum Koperasi yang
ditujukan kepada Kepala Dinas Koperasi daerah setempat.

12

Anda mungkin juga menyukai