Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH ETIKA KEPERAWATAN DAN HUKUM KESEHATAN

(Makalah Hubungan Perawat dengan Pasien, Profesi Lain dan Masyarakat)

Dosen Pengajar

Achmad Djojo, APP. MM

Disusun Oleh:

D-IV Keperawatan Singkawang (Kelompok 10)

Bondan Trihartanto

Rizky Wahyuni

Annis Fratiwi

Elisa Srimurti

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK

JURUSAN KEPERAWATAN SINGKAWANG

TAHUN AJARAN 2016/2017


Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Hubungan
Perawat dengan Pasien, Profesi Lain dan Masyarakat”
Makalah ini disusun untuk menjelaskan tentang “Hubungan Perawat
dengan Pasien, Profesi Lain dan Masyarakat” dalam Keperawatan agar dapat
diterapkan dalam praktek keperawatan, serta diajukan demi memenuhi tugas mata
kuliah Etika Keperawatan dan Hukum Kesehatan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada dosen yang telah
memberikan tugas ini dan semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha
kita. Amin.

2
Daftar Isi

Kata Pengantar .................................................................................... 2


Daftar isi .............................................................................................. 3
BAB I .................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 4
1.2 Tujuan Penulisan ........................................................................... 4
BAB II ................................................................................................. 6
2.1 Hubungan Perawat Dengan Pasien ............................................... 6
2.2 Hubungan Perawat dengan Profesi Lain ........................................ 7
2.3 Hubungan Perawat dengan Masyarakat ........................................ 7
2.4 Penerapan Hubungan Perawat dengan Pasien, Profesi Lain dan
Masyarakat .......................................................................................... 8
BAB III ............................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan ................................................................................... 9
3.2 Saran .............................................................................................. 9
Daftar Pustaka ..................................................................................... 10

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Etika adalah ilmu tentang kesusilaan yang bagaimana sepatutnya manusia
hidup di dalam masyarakat yang melibatkan aturan atau prinsip yang menentukan
tingkah laku yang benar. Moral adalah perilaku yang diharapkan oleh masyarakat
yang merupakan “standar perilaku” dan “nilai” yang harus diperhatikan bila
seseorang menjadi anggota masyarakat tempat ia tinggal. Etika berhubungan
dengan peraturan untuk perbuatan atau tidakan yang mempunyai prinsip benar
dan salah, serta prinsip moralitas karena etika mempunyai tanggung jawab moral,
menyimpang dari kode etik berarti tidak memiliki prilaku yang baik dan tidak
memiliki moral yang baik. Etika berbagai profesi digariskan dalam kode etik yang
bersumber dari martabat dan hak manusia.
Dasar hubungan perawat, dokter, dan pasien merupakan mutual humanity
dan pada hakekatnya hubungan yang saling ketergantungan dalam mewujudkan
harapan pasien terhadap keputusan tindakan asuhan keperawatan. Oleh sebab itu
sebagai perawat professional, harus dapat mengidentifikasi komponen - konponen
yang berpengaruh terhadap seseorang dalam membuat keputusan etik. Faktor-
faktor tersebut adalah : faktor agama, sosial, pendidikan, ekonomi, pekerjaan/
posisi pasien termasuk perawat, dokter dan hak-hak pasien, yang dapat
mengakibatkan pasien perlu mendapat bantuan perawat dan dokter dalan ruang
lingkup pelayanan kesehatan. Disamping harus menentukan bagaimana keadaan
tersebut dapat mengganggu humanitas pasien sehubungan dengan integritas
pasien sebagai manusia yang holistic.

1.2 Tujuan Penulisan


Tujuan umum
Setelah penulisan makalah ini penulis memahami hubungan perawat dan
pasien terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan.

4
Tujuan khusus
Setelah penulisan makalah ini penulis dapat :
1. Memahami hubungan perawat dengan pasien.
2. Memahami hubungan perawat dengan profesi lain.
3. Memahami hubungan perawat dengan masyarakat.
4. Penerapan hubungan perawat dengan pasien,profesi lain dan masyarakat.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hubungan Perawat dengan Pasien

Hubungan perawat dan pasien adalah hubungan yang saling


menguntungkan. Perawat mempunyai hak dan kewajiban untuk melaksanakan
asuhan keperawatan seoptimal mungkin dengan pendekatan bio, psiko, sosial
spiritual yang sesuai dengan kebutuhn pasien. Hubungan perawat dengan pasien
adalah suatu wahana untuk mengaplikasikan proses keperawatan pada saat
perawat dan pasien berinteraksi kesediaan untuk terlibat guna mencapai tujuan
asuhan keperawatan. Hubungan perawat dan pasien adalah hubungan yang
direncanakan secara sadar, bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk
pencapaian tujuan pasien. Dalam hubungan itu perawat menggunakan
pengetahuan komunikasi guna memfasilitasi hubungan yang efektif.

Pada dasarnya hubungan perawat dan pasien bersifat professional yang


diarahkan pada pencapaian tujuan. Hubungan perawat dengan pasien merupakan
hubungan interpersonal titik tolak saling memberi pengertian. Kewajiban perawat
memberikan asuhan keperawatan dikembangkan hubungan saling percaya
dibentuk dalam interaksi, hubungan yang dibentuk bersifat terapetik dan bukan
hubungan social, hubungan perawat dan pasien sengaja dijalin terfokus pada
pasien, dan bertujuan menyelesaikan masalah pasien. 2 tahap interaksi yang
dilalui dalam berhubungan banyak faktor yang perlu diperhatikan baik pasien
maupun perawat.
a) Perawat professional bila mampu menciptakan hubungan terapetik dengan
pasien.
b) Keikhlasan, empati dan kehangatan diciptakan dalam berhubungan dengan
pasien.

Hubungan yang baik antar perawat dengan pasien akan terjadi bila :

a) Terdapat rasa saling percaya antara perawat dengan pasien.


b) Perawat benar-benar memahami tentang hak-hak pasien dan harus
melindungi hak tersebut,salah satunya adalah hak untuk menjaga privasi
pasien.
c) Perawat harus sensitive terhadap perubahan-perubahan yang mungkin
terjadi pada pribadi pasien yang disebabkan oleh penyakit yang
dideritanya,antara lain kelemahan fisik dan ketidakberdayaan dalam
menentukan sikap atau pilihan sehingga tidak dapat menggunakan hak
dan kewajibannya dengan baik.
d) Perawat harus memahami keberadaan pasien sehingga dapat bersikap
sabar dan tetap memperhatikan pertimbangan etis dan moral.

6
e) Dapat bertanggung jawab dan bertanggung gugat atas segala risiko yang
mungkin timbul selama pasien dalam perawatannya.

Perawat sedapat mungkin berusaha untuk menghindari konflik antara nilai-


nilai pribadi pasien dengan cara membina hubungan baik antara
pasien,keluarga,dan teman sejawat serta dokter untuk kepentingan pasien.

2.2 Hubungan Perawat dengan Profesi Lain

Dalam melaksanakan tugasnya, perawat tidak dapat bekerja tanpa


berkolaborasi dengan profesi lain. Profesi lain tersebut diantaranya adalah dokter,
ahli gizi, tenaga laboratorium, tenaga rontgen dsb. Setiap tenaga profesi tersebut
mempunyai tanggung jawab terhadap kesehatan pasien, hanya pendekatannya saja
yang berbeda disesuaikan dengan profesinya masing-masing.
Di Indonesia Ada berbagai macam profesi dalam kesehatan. Profesi
tersebut juga mengakibatkan banyaknya institusi kesehatan, diantaranya dokter,
bidan, ahli gizi, kesehatan masyarakat, radiologi, teknobiomedik, farmasi, analis
kesehatan, dan perawat. Semua profesi tadi diwajibkan saling bekerjasama dalam
menjalankan profesionalitas profesinya masing-masing.

Elemen kunci kolaborasi dalam kerja sama team multidisipliner dapat


digunakan untuk mencapai tujuan kolaborasi team:

a) Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan


menggabungkan keahlian unik professional
b) Produktifitas maksimal serta efektifitas dan efesiensi sumber daya
c) Meningkatnya profesionalisme dan kepuasan kerja, dan loyalitas
d) Meningkatnya kohensifitas antar professional
e) Kejelasan peran dalam berinteraksi antar profesional
f) Menumbuhkan komunikasi, kolegalitas, dan menghargai dan memahami
orang lain.
Agar kerjasama dalam pelayanan kesehatan terwujud, semua jenis profesi
harus mempunyai keinginan untuk berkolaborasi. Perawat, bidan, dokter, dan
semua profesi lain merencanakan dan mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya di
bangku pelajar. Ketergantungan antarprofesi pun dapat tetap ada asalkan dalam
batas-batas lingkup praktek yang sesuai dengan aturan yang ada.

2.3 Hubungan Perawat dengan Masyarakat

Perawat mengemban tanggung jawab bersama masyarakat untuk


memprakarsai dan mendukung berbagai kegiatan dalam memenuhi kebutuhan dan

7
kesehatan masyarakat. Dalam pembahasan ini kita akan menjelaskan tentang hak
dan kewajiban perawat, serta hak dan kewajiban pasien.
Aturan yang berlaku untuk seorang perawat Indonesia dalam melaksanakan
tugas atau fungsi perawat adalah kode etik perawat nasional Indonesia, di mana
seorang perawat selalu berpegang teguh terhadap kode etik sehingga kejadian
pelanggaran etik dapat di hindarkan.

Fungsi kode etik keperawatan:


a) Kode etik perawat menunjukan kepada masyarakat bahwa perawat
diharuskan memahami dan menerima kepercayaan dan tanggung jawab
yang di berikan kepada perawat oleh masyarakat.
b) Kode etik menjadi pedoman bagi perawat untuk berperilaku dan menjalin
hubungan keprofesian sebagai landasan dalam penerapan praktik etika.
c) Kode etik perawat menetapkan hubungan professional yang harus di
patuhi, yaitu hubungan perawat dengan pasien atau klien sebagai
advocator, perawat dengan tenaga profesi lain sebagai teman sejawat dan
denagn masyarakat sebagai perwakilan dari asuhan keperawatan.
d) Kode etik perawat memberikan sarana pengaturan diri sebagai profesi.

2.4 Penerapan Hubungan Perawat dengan Pasien, Profesi Lain dan Masyarakat

Bentuk-bentuk penerapan, Dalam konteks hubungan perawat dan pasien,


perawat dapat berperan Sebagai konselor pada saat pasien mengungkapkan
kejadian dan perasaan tentang penyakitnya. Perawat juga dapat berperan sebagai
pengganti orang tua (terutama pada pasien anak), saudara kandung, atau teman
bagi pasien dalam ungkapan perasaan-perasaannya.
Perawat memiliki etika khusus mengatur tanggung jawab moral perawat yang
disusun oleh organisasi perawat itu sendiri. berdasarkan suatu sumber yang ada
dilingkungan baik lingkungan kesehatan, lingkungan konsumen dan lingkungan
Komunitas Keperawatan. Penerapan hubungan antara perawat dan profesi lain
yang memiliki bidang kesehatan yang saling berketergantungan satu sama lain
misalnya seorang dokter pasti membutuhkan, perawat, apoteker dan lain-lain ,
yang saling berkaitan satu sama lain.
Selain penerapan-penerapan dengan perawat dan profesi lain, perawat juga
harus menerapkan hubungan antara perawat dan masyarakat. Perawat mengemban
tugas tanggung jawab bersama masyarakat untuk memprakarsai dan medukung
berbagai kegiatan dalam memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat dan tetap
menghargai privasi yang ada dalam masyarakat berupa privasi pasien.
Menghargai harkat martabat pasien, sopan santun dalam pergaulan, saling
menghormati, saling membantu dan peduli terhadap lingkungan.

8
BAB III
PENUTUP

Berdasarkan uraian pada latar belakang dan analisa dari studi


perpustakaan diatas, maka penyusun dapat mengambil kesimpulan dan saran-
saran.
3.1 Kesimpulan
Pada dasaranya hubungan antara perawat dan pasien berdasarkan pada sifat
alamiah perawat dan pasien. Dalam interaksi perawat dan pasien, peran yang
dimiliki masing–masing membentuk suatu kesepakatan atau persetujuan dimana
pasien pempunyai peran dan hak sebagai pasien dan perawat dapat melaksanakan
asuhan keparawatan mempunyai peran dan hak sebagai perawat.
Dalam konteks hubungan perawat dan pasien, maka setiap hubungan harus
didahului dengan kontrak dan kesepakatan bersama, dimana pasien mempunyai
peran sebagai pasien dan perawat sebagai pelaksana asuhan keperawatan.
Perawat memiliki etika khusus mengatur tanggung jawab moral perawat yang
disusun oleh organisasi perawat itu sendiri. Berdasarkan suatu sumber yang ada
dilingkungan baik lingkungan kesehatan, lingkungan konsumen dan lingkungan
Komunitas Keperawatan.
Selain penerapan-penerapan dengan perawat dan profesi lain, perawat juga
harus menerapkan hubungan antara perawat dan masyarakat. Perawat mengemban
tugas tanggung jawab bersama masyarakat untuk medukung berbagai kegiatan
dalam memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat dan tetap menghargai privasi
yang ada dalam masyarakat yang berupa privasi pasien.

3.2 Saran- saran


Untuk memulai memahami hubungan manusiawi dalam kontek
profesional seseorang harus mengerti bahwa penyebab bertambahnya kebutuhan
manusiawi secara universal menimbulkan kebutuhan baru, dan membuat
seseorang yang rutin untuk menyalahgunakan.
Oleh karena itu sebagai perawat harus dapat mengidentifikasi kerusakan
fisiologis yang spesifik yang disebabkan oleh gejala-gejala penyakit atau kelainan
lain, tetapi juga harus menemukan bagaimana keadaan tersebut dapat
mengganggu humanitas pasien sehubungan dengan integritas pasien sebagai
manusia.
Dengan mengetahui bahwa pasien yang berbeda akan memperlihatkan
reaksi- reaksi yang berbeda terhadap ancaman penyakit yang telah dialami dan
dapat mengancam humanitas pasien, maka perawat harus melakukan
pengidentifikasian respon-respon manusia terhadap ancaman-ancaman tersebut.

9
DAFTAR PUSTAKA

 Hj. Nita Ismani, SKM. Etika Keperawatan. Jakarta: Widya Medika,


2001.
 http://makalahtugasku.blogspot.co.id/2012/10/makalah-hubungan-
antara-perawat-pasien.html
 https://safieraputriauliyah.wordpress.com/2015/08/08/makalah-etika-
kep-tentang-hubungan-perawat-dokter-dan-pasien/
 http://robipratamafaizal.blogspot.co.id/2013/10/makalah-etika-
keperawatan.html

10

Anda mungkin juga menyukai