Anda di halaman 1dari 21

MEKANISME PENUNJUKAN DPJP

UNTUK PASIEN BARU / KONSUL`


`
Nomor : Dokumen Nomor : Rev Halaman
101/YANMED/RSPM/SPO/VII/2010 0 1/3

Ditetapkan
Direktur RSUPM
STANDAR
PROSEDUR Tanggal terbit : 14 Juli 2010
OPERASIONAL
Dr.Endrawati,W.M,MMR
NIK 203001

Tata cara penunjukan DPJP untuk pasien baru masuk / konsul


PENGERTIAN .

1. Agar pengelolaan asuhan medis pasien dapat terlaksana


sesuai dengan standar pelayanan dan standar keselamatan
pasien rumah sakit.
2. Agar dapat dijadikan pedoman bagi dokter dan petugas
TUJUAN kesehatan lainya dalam menentukan dokter yang bertanggung
jawab dalam asuhan pasien aman.

Pelayanan medis di RSU Prima Medika menerapkan pola DPJP,


KEBIJAKAN 1 pasien dengan 1 patologi/penyakit dirawat oleh 1 dokter sesuai
kewenangan klinisnya, pada rawat inap dan rawat jalan
MEKANISME PENUNJUKAN DPJP
UNTUK PASIEN BARU / KONSUL

Nomor : Dokumen Nomor : Rev Halaman


STANDAR PROSEDUR
101/YANMED/RSPM/SPO/VII/2010 0 2/3
OPERASIONAL
1. Pasien baik di rawat inap maupun rawat jalan
dikonsulkan kepada satu DPJP / lebih sesuai dengan
kewenangan klinisnya berdasarkan :
a) Jadwal Jaga Dokter
Tersedia daftar jaga dokter apabila pasien tidak
memilih dokter tertentu maka dokter jaga pada hari
itu berhak menjadi DPJP pasien baru. Bila dokter jaga
yang berhalangan hadir tidak melimpahkan jadwal
jaganya kepada dokter lain maka DPJP dipilih dokter
yang jadwal jaganya setelah dokter yang berhalangan.
b) Rekomendasi Dokter DPJP Spesialis yang pertama
kali menangani pasien. Apabila DPJP spesialis yang
pertama kali menangani pasien memerlukan
konsultasi dokter lain,maka beliau dapat
merekomendasikan dokter tertentu sesuai dengan
kewenangan klinisnya yang telah mendapat
PROSEDUR persetujuan pasien dan atau keluarganya.
c) Surat Rujukan Langsung Kepada Salah Satu
Dokter
Dokter yang dituju otomatis menjadi DPJP pasien
kecuali bila dokter berhalangan karena sesuatu hal,
kembali pada ketentuan dalam point a) dan d) diatas.
d) Atas Permintaan Pasien/Keluarga.
Pada konsul pro rawat inap pasien yang baru masuk
baik di UGD maupun di Poliklinik, pasien dan atau
keluarga ditunjukkan daftar nama DPJP RSUPM
dimana pasien dan keluarga berhak memilih salah
seorang dokter sebagai DPJP apabila ada relevansinya
dengan bidang spesialisasi dokter yang bersangkutan.
Bila tidak ada relevansinya, hendaknya diberikan
penjelasan dan diberikan alternative dokter lain
disesuaikan dengan kasus.
e) Hasil Rapat Komite Medis Pada Kasus tertentu.
Pada kasus yang sangat kompleks atau jarang,
penentuan DPJP dapat ditentukan berdasarkan rapat
Komite Medis
2. Dokter jaga / perawat akan menghubungi dokter yang
akan dikonsulkan melalui telepon.
3. Permintaan konsul dilengkapi oleh dokter jaga dalam
formulir Surat Permintaan Konsul kecuali bila pasien
membawa surat rujukan dari dokter yang selanjutnya
menjadi DPJP tidak memerlukan surat konsul.
MEKANISME PENUNJUKAN DPJP
UNTUK PASIEN BARU / KONSUL

Nomor : Dokumen Nomor : Rev Halaman


STANDAR PROSEDUR
101/YANMED/RSPM/SPO/VII/2010 0 3/3
OPERASIONAL

- DPJP
- Unit rawat jalan dan rawat inap
UNIT TERKAIT - K.SMF
- Komite Medik
-Rekam Medik
MEKANISME PENUNJUKAN DPJP UTAMA
PADA PASIEN RAWAT BERSAMA

Nomor : Dokumen Nomor : Rev Halaman


102/YANMED/RSPM/SPO/VII/2010 0 1/2

Ditetapkan
STANDAR Direktur RSUPM
PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal terbit : 14 Juli 2010

Dr. Endrawati,W.M,MMR

PENGERTIAN DPJP utama adalah DPJP yang berfungsi sebagai koordinator ,


,yang berfungsi menjaga komunikasi antar DPJP terkait dalam
pengelolaan medis pasien yang memerlukan rawat bersama
(dirawat oleh lebih dari satu DPJP).

TUJUAN 1) Agar pengelolaan asuhan medis pasien dapat terlaksana aman,


optimal, bersinergi, mencegah duplikasi sesuai dengan standar
pelayanan dan standar keselamatan pasien rumah sakit.
2) Agar dapat dijadikan pedoman bagi dokter dan petugas
kesehatan lainya dalam menentukan dokter yang bertanggung
jawab dalam asuhan pasien aman.

KEBIJAKAN DPJP Utama pada pasien yang dirawat oleh lebih dari satu DPJP

PROSEDUR Pasien baik dari rawat jalan maupun rawat inap yang memerlukan
pengelolaan medis oleh lebih dari satu DPJP sesuai dengan
kewenangan klinisnya harus ditunjuk DPJP Utama yang dipilih
sebagai koordinator berdasarkan :
a) DPJP yang menangani penyakit yang dinilai
terberat dan mengancam nyawa serta pengelolaan
paling kompleks.
b) DPJP Atas Permintaan Pasien
c) DPJP yang pertama kali memeriksa/menerima
pasien
d) Pada kasus sulit atau kasus luar biasa, DPJP Utama
dapat ditentukan oleh Komite Medis setelah
melalui rapat Komite Medis.
e) Pada perawatan pasien di ruang ICU DPJP utama
adalah dokter intensifis/KIC, kecuali pada kasus
jantung DPJP utama adalah dokter spesialis
jantung.
f) DPJP di kamar operasi adalah dokter yang
bertindak sebagai operator .
Tugas seorang DPJP Utama adalah sebagai koordinator, menjaga
komunikasi antar DPJP terkait agar terlaksananya pelayanan
medis yang aman,optimal, bersinergi, mencegah duplikasi.
MEKANISME PENUNJUKAN DPJP UTAMA
PADA PASIEN RAWAT BERSAMA

Nomor : Dokumen Nomor : Rev Halaman


STANDAR PROSEDUR
102/YANMED/RSPM/SPO/VII/2010 0 2/2
OPERASIONAL
Setiap ada perubahan status DPJP ditulis di dalam formulir
penunjukan DPJP Utama dalam berkas rekam medis dilengkapi
PROSEDUR dengan tanggal, nama DPJP, nama DPJP utama, dan paraf DPJP
bersangkutan.

- DPJP
- Instalasi rawat inap
UNIT TERKAIT - SMF
- Komite Medik
- Rekam Medik
KEWAJIBAN DPJP
MEMBUAT RENCANA PELAYANAN

Nomor : Dokumen Nomor : Rev Halaman


103/YANMED/RSPM/SPO/VII/2010 0 1

Ditetapkan
STANDAR Direktur RSUPM
PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal terbit : 14 Juli 2010

Dr. Endrawati,W.M,MMR
NIK 203001

Rencana pelayanan yang lengkap meliputi segala aspek


PENGERTIAN pelayanan yang akan diberikan termasuk pemeriksaan, terapi,
konsultasi dan rehabilitasi medis

TUJUAN Agar pengelolaan asuhan medis pasien dapat terlaksana sesuai


dengan standar pelayanan dan standar keselamatan pasien rumah
sakit.

KEBIJAKAN Pelayanan medis di RSU Prima Medika menerapkan pola DPJP

1. Setiap DPJP yang mengelola pelayanan medis pasien


wajib membuat rencana pelayanan yang lengkap sesuai
standar pelayanan medis yang berlaku di RSU Prima
Medika , meliputi :
 Menyarankan pemeriksaan penunjang
 Melakukan pengobatan/tindakan
PROSEDUR  Melaksanakan tindak lanjut harian
 Melakukan merujuk konsultasi
 Melakukan rehabilitasi
2. Rencana pelayanan dimuat secara jelas dan lengkap
dalam berkas rekam medis Perjalanan Perkembangan
Penyakit, Program Dokter dan Pengobatan ,dibubuhi
nama dokter dan paraf dokter.

- DPJP
- Instalasi rawat jalan dan instalasi rawat inap
UNIT TERKAIT - SMF
- Komite Medik
- Rekam medik
KEWAJIBAN DPJP MEMBERI PENJELASAN
MENGENAI RENCANA & HASIL PELAYANAN,
DAN KEJADIAN YANG TIDAK DIHARAPKAN

Nomor : Dokumen Nomor : Rev Halaman


104/YANMED/RSPM/SPO/VII/2010 0 1

Ditetapkan
Direktur RSUPM
STANDAR
PROSEDUR Tanggal terbit : 14 Juli 2010
OPERASIONAL
Dr.Endrawati,W.M,MMR
NIK 203001

PENGERTIAN  Kewajiban DPJP adalah tugas yang harus dilaksanakan


oleh DPJP dalam memberikan asuhan medis yang aman.
 Rencana Pelayanan adalah segala hal yang terkait dalam
program pelayanan medis yang dilakukan terhadap pasien
 Kejadian yang tidak diharapkan adalah kejadian yang
timbul sebagai dampak dari hal yang dilakukan maupun hal
yang tidak dilakukan dalam pelayanan medis pasien

1. Agar pengelolaan asuhan medis pasien dapat terlaksana


sesuai dengan standar pelayanan dan standar keselamatan
pasien rumah sakit.
TUJUAN 2. Agar pasien/keluarga pasien dapat memperoleh informasi
tentang rencana pelayanan dan hasil pelayanan , pengobatan,
atau prosedur untuk pasien termasuk terjadinya kejadian
yang tidak diharapkan.

KEBIJAKAN Kebijakan DPJP wajib memberikan penjelasan kepada pasien


tentang rencana pelayanan dan hasil pelayanan, serta kejadian
yang tidak diharapkan yang dicatat dalam berkas rekam medis.

PROSEDUR Setiap DPJP yang mengelola pelayanan medis pasien wajib


memberikan penjelasan yang rinci kepada pasien dan keluarga
mengenai :
1. Rencana pelayanan medis yang akan dilakukan
2. Hasil pelayanan medis
3. Informed consent
4. Kejadian yang tidak diharapkan
Penjelasan diberikan secara lisan dan sebagai bukti pelaksanaan
ditulis dalam formulir Bukti Pelaksanaan Penjelasan DPJP
dan secara terperinci ditulis pada formulir KIE DPJP .

UNIT TERKAIT - DPJP


- Instalasi rawat jalan dan instalasi rawat inap
- K.SMF
- Komite Medik
SURAT PENUGASAN KLINIS (SPK)

Nomor : Dokumen Nomor : Rev Halaman


113/YANMED/RSPM/SPO/VII/2010 0 1/1
Ditetapkan
STANDAR Direktur RSUPM
PROSEDUR
Tanggal terbit : 14 Juli 2010
OPERASIONAL
Dr. Endrawati,W.M,MMR
NIK 203001

Surat Penugasan Klinis (SPK) adalah surat yang diterbitkan


oleh Direktur Rumah Sakit Umum Prima Medika kepada
seorang dokter untuk melakukan tindakan medis di rumah sakit
sesuai daftar kewenangan klinis yang ditetapkan baginya.
PENGERTIAN

 Salah satu upaya Pihak Rumah Sakit Prima Medika


dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya untuk
menjaga keselamatan pasiennya dengan mengatur agar
setiap tindakan medis yang dilakukan terhadap pasien
TUJUAN hanya dilakukan oleh tenaga medis yang benar-benar
kompeten.
 Agar dapat dijadikan pedoman bagi dokter dan petugas
kesehatan lainya dalam menentukan dokter yang
bertanggung jawab dalam asuhan pasien aman.

KEBIJAKAN DPJP harus memiliki Surat Penugasan Klinis ( SPK) yang


diperoleh melalui Proses Kredensial Stap Medis

 Dokter mengajukan lamaran kepada Direktur Rumah


Sakit disertai daftar Kewenangan Klinis yang telah
ditetapkan oleh Kolegium Keilmuan Masing-masing
Dokter
 Kemudian melalui proses kredensial oleh Sub Komite
PROSEDUR Kredensial,
 Bila lulus dokter akan memperoleh SPK yang diterbitkan
oleh Direktur Rumah Sakit.
 SPK berlaku 3 tahun sejak mulai berlaku dan dapat
diperpanjang kembali setelah lulus proses rekredensial
 Dalam periode berlaku SPK bisa direvisi apabila
diperlukan.
 DPJP
 Direktur Rumah Sakit
 K.SMF
UNIT TERKAIT  Komite Medik dan Sub Komite Kredensial
 Manajer Kepegawaian

TATA CARA KREDENSIAL


TENAGA MEDIS
Nomor : Dokumen Nomor : Rev Halaman
112/YANMED/RSPM/SPO/VII/2010 0 1/2

STANDAR Ditetapkan
PROSEDUR Direktur RSUPM
OPERASIONAL Tanggal terbit : 14 Juli 2010

Dr. Endrawati,W.M,MMR
NIK 203001
Proses Kredensial : proses evaluasi oleh rumah sakit terhadap seorang
dokter untuk menentukan apakah dokter bersangkutan layak diberi
kewenangan klinis menjalankan tindakan medis tertentu dalam
lingkungan RSU Prima Medikauntuk suatu periode waktu tertentu.
Proses Re-kredensial : proses re-evaluasi oleh rumah sakit terhadap
dokter yang telah bekerja dan memiliki kewenangan klinis di Rumah
Sakit Prima Medika
Kewenangan Klinis : kewenangan untuk melakukan tindakan medis
tertentu dalam lingkungan RSU Prima Medika berdasarkan penugasan
yang diberikan oleh Direktur Rumah Sakit Prima Medika.
Surat Penugasan Klinis (SPK) adalah surat yang diterbitkan oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Prima Medika kepada seorang dokter
PENGERTIAN untuk melakukan tindakan medis di rumah sakit berdasarkan daftar
kewenangan klinis yang ditetapkan baginya.
Mitra Bestari (Peer Group) : sekelompok orang dengan reputasi
tinggi yang memiliki kesamaan profesi, spesialisasi dengan seorang
dokter yang sedang menjalani proses kredensial, dan atau dianggap
dapat menilai kompetensi untuk melakukan tindakan medis tertentu.
Tenaga medis : dokter umum, dokter spesialis dan dokter gigi

TUJUAN UMUM :
Melindungi keselamatan pasien melalui mekanisme kredensial dokter
di rumah sakit
KHUSUS :
1. Memberikan panduan mekanisme kredensial dan rekredensial
bagi para dokter di rumah sakit
2. Memberikan panduan bagi komite medis untuk menyusun jenis
kewenangan klinis bagi setiap dokter yang melakukan tindakan
medis di rumah sakit sesuai dengan cabang ilmu kedokteran
yang ditetapkan oleh Kolegium Kedokteran Indonesia.
3. Memberikan panduan bagi direktur rumah sakit untuk
menerbitkan kewenangan klinis bagi setiap dokter untuk
melakukan tindakan medis di rumah sakit
4. Meningkatkan profesionalitas dan akuntabilitas tenaga medis
di rumah sakit
5. Meningkatkan reputasi dan kredibilitas para dokter dan
institusi rumah sakit dihadapan pasien, penyandang dana dan
stake holder rumah sakit lainnya.

TATA CARA KREDENSIAL TENAGA MEDIS

Nomor : Dokumen Nomor : Rev Halaman


STANDAR PROSEDUR
112/YANMED/RSPM/SPO/VII/2010 0 2/2
OPERASIONAL
KEBIJAKAN DPJP harus memiliki Surat Penugasan Klinis ( SPK) yang
diperoleh melalui Proses Kredensial Stap Medis

PROSEDUR Tahap pertama :


Permohonan kepada direktur RSU Prima Medika untuk
memperoleh kewenangan klinis dengan melampirkan :
1. Surat lamaran
2. Persyaratan administrasi (fotocopy ijazah, daftar riwayat
hidup, ktp, foto diri)
3. Daftar kewenangan klinis yang ingin dilakukan sesuai
dengan bidang keahliannya
4. Surat keterangan sehat fisik dan mental

Tahap kedua :
Kajian mitra bestari, komite medis menugaskan subkomite
kredensial untuk memproses permohonan kredensial dan
kemudian merekomendasikan daftar tindakan medis tertentu
yang boleh dilakukan oleh pemohon kepada direktur rumah sakit.

Tahap ketiga :
Direktur RSU Prima Medika menerbitkan Surat Penugasan
Klinis (SPK) berdasarkan rekomendasi komite medis.
Bila dianggap perlu direktur rumah sakit dapat meminta komite
medis untuk mengkaji ulang rekomendasi. SPK berlaku 3 tahun
sejak diberlakukan, selanjutnya bila masih diperlukan dapat
dilakukan proses rekredensial dan penerbitan ulang SPK. SPK
dapat berakhir setiap saat bila dokter dinyatakan tidak kompeten
lagi untuk melakukan tindakan medis dan dapat dipulihkan
kembali setelah melalui proses pembinaan.

 DPJP
 Direktur Rumah Sakit
UNIT TERKAIT  K.SMF
 Komite Medik dan Sub Komite Kredensial
 Bagian Kepegawaian
KEWAJIBAN DPJP MENDIDIK PASIEN

Nomor : Dokumen Nomor : Rev Halaman


105/YANMED/RSPM/SPO/VII/2010 0 1

Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR Direktur RSUPM
OPERASIONAL Tanggal terbit : 14 Juli 2010

Dr. Endrawati,W.M,MMR
NIK 203001

Kewajiban DPJP adalah tugas yang harus dilaksanakan oleh


PENGERTIAN DPJP untuk memberikan pendidikan kepada pasien dan
keluarganya tentang kewajiban pasien terhadap rumah sakit
dibantu oleh pihak rumah sakit (front office)

Agar dapat dijadikan pedoman bagi dokter dan front office dalam
TUJUAN memberikan pendidikan kepada pasien dan keluarganya tentang
kewajiban pasien terhadap rumah sakit

DPJP wajib mendidik pasien dan keluarganya tentang


KEBIJAKAN kewajibannya terhadap rumah sakit.

DPJP wajib memberikan pendidikan kepada pasien tentang


kewajibannya terhadap rumah sakit antara lain :
1 Memberi informasi yang benar, jelas dan jujur
2 Mengetahui kewajibannya dan tanggung jawab pasien
dan keluarga
3 Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti
4 Memahami konsekuensi pelayanan
PROSEDUR 5 Mematuhi instruksi dan menghormati peraturan rumah
sakit
6 Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa
7 Memenuhi kewajiban financial yang disepakati
Pendidikan tersebut disampaikan secara lisan dan dicatat dalam
Lembar Penunjukan DPJP Utama dan Bukti Pelaksanaan
Penjelasan DPJP yang dilengkapi tanda tangan pasien, dan
DPJP.

Pihak rumah sakit (front office) juga menyediakan pendidikan


kepada pasien tentang kewajibannya terhadap rumah sakit dan
dicatat dalam berkas rekam medis tentang Hak dan Kewajiban
Pasien (L.02) dilengkapi tanda tangan pasien/keluarga dan
petugas FO.
- DPJP
- Ruang rawat inap
- Front office
UNIT TERKAIT - SMF
- Komite Medik
- Rekam Medik
JADWAL VISITE DOKTER

Nomor : Dokumen Nomor : Rev Halaman


106/YANMED/RSPM/SPO/VII/2010 1
Tanggal terbit : 14 Agustus 2010 Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR Direktur RSUPM
OPERASIONAL

Dr. Endrawati W.M, MMR

PENGERTIAN Waktu dokter mengunjungi pasien untuk melaksanakan asuhan medis


kepada pasien di RSU Prima Medika
TUJUAN Sebagai pedoman bagi tenaga medis untuk melaksanakan asuhan
medis yang aman.

KEBIJAKAN Pengaturan jadwal visite dokter di RSU Prima Medika


1. Setiap dokter wajib mengunjungi (visite) pasien setiap hari
sebelum pk. 12.00 WITA
2. Apabila dokter belum visite pada waktu yang telah ditetapkan,
perawat di ruangan wajib mengingatkan dokter untuk visite
PROSEDUR melalui alat komunikasi yang tersedia secara maksimal.
3. Bila dalam keadaan emergensi dokter belum bisa dihubungi,
penanganan pasien bisa dilimpahkan kepada dokter jaga UGD
RSU Prima Medika.
4. Bila dokter berhalangan untuk visite maka wajib mendelegasikan
kewajibannya pada dokter pengganti yang diatur pada SPO
Pendelegasian Dokter
5. Dokter wajib menulis tanggal dan jam visite pada lembar berkas
rekam medis Perjalanan Perkembangan Penyakit,
Program Dokter dan Pengobatan

1. DPJP
UNIT TERKAIT 2. UNIT RAWAT INAP
3. Ketua Komite Medik.
4. Kelompok SMF

PENERIMAAN DOKTER BARU


No. Dokumentasi No. Revisi Halaman

RSU PRIMA MEDIKA 111/YANMED/RSPM/SPO/VII/2010 0 1


Ditetapkan di : Denpasar
STANDAR Tanggal Berlaku
PROSEDUR
OPERASIONAL 14 Juli 2010
Dr. Endrawati W. M, MMR
NIK. 203001
PENGERTIAN Penerimaan dokter baru adalah proses penerimaan dokter yang
akan bekerja atau berpraktek di RS.

TUJUAN
Sebagai acuan dalam perekrutan tenaga dokter di RSU Prima
Medika1.
PROSEDUR  Dokter yang akan bekerja / praktek di RS. harus membuat
lamaran yang ditujukan kepada Direktur RS. .
 Direktur memberikan disposisi kepada Komite Medis, lalu ke
Sub Komite Kredential dan Mitra Bestari untuk melakukan
wawancara bersama dengan Ketua SMF menurut keahlian
dokter yang bersangkutan.
 Ketua Sub Komite Kredential membuat rekomendasi untuk
kelayakan penugasan medis dari dokter yang bersangkutan
kepada Direktur berdasarkan hasil wawancara.
 Berdasarkan rekomendasi tersebut, maka Direktur
mengeluarkan Surat Keputusan Penugasan Klinis untuk
menjawab lamaran dari dokter yang bersangkutan.
UNIT TERKAIT  Direktur RS. .
 Ketua Komite Medik.
 Ketua Sub Komite Kredensial.
 Ketua SMF
1. Formulir hasil interview HRD
DOKUMEN TERKAIT
2. Formulir kelengkapan data calon dokter
3. File lengkap lamaran calon dokter

DPJP UTAMA DI RUANG OPERASI

STANDAR PROSEDUR Nomor : Dokumen Nomor : Rev Halaman


OPERASIONAL 109/RSPM/SOP/VII/2010 1
Ditetapkan
Direktur RSUPM
Tanggal terbit : 14 Juli 2010

Dr. Endrawati,W.M,MMR
NIK 203001

PENGERTIAN DPJP Utama di ruang operasi adalah dokter operator yang


melakukan operasi dan bertanggung jawab terhadap seluruh
kegiatan operasi serta permasalahan yang berkaitan dengan
tindakan operasi

TUJUAN 1) Agar pengelolaan asuhan medis pasien dapat terlaksana sesuai


dengan standar pelayanan dan standar keselamatan pasien
rumah sakit.
2) Agar dapat dijadikan pedoman bagi dokter dan petugas
kesehatan lainya dalam menentukan dokter yang bertanggung
jawab dalam asuhan pasien aman.

KEBIJAKAN Kebijakan DPJP Utama di ruang operasi

PROSEDUR DPJP Utama di ruang operasi sesuai dengan standar pelayanan


medis yang berlaku di RSU Prima Medika , yaitu :
a) Dokter anestesi yang melakukan tindakan pembiusan
merupakan DPJP Anestesi pasien tersebut dan
bertanggung jawab terhadap permasalahan yang berkaitan
dengan tindakan anestesi bahkan sampai pasien kembali
ke ruangan.
b) Sebelum operasi dilaksanakan, dokter operator dan dokter
anestesi harus ikut melakukan prosedur time out dan
menandatangani formulir panduan time out

UNIT TERKAIT - DPJP


- Instalasi rawat jalan dan instalasi rawat inap
- SMF
- Komite Medik

KOORDINASI DAN TRANSFER INFORMASI ANTAR


DPJP

STANDAR PROSEDUR Nomor : Dokumen Nomor : Rev Halaman


OPERASIONAL 107/YANMED/RSPM/SPO/VII/2010 0 1/2
Ditetapkan
Direktur RSUPM
Tanggal terbit : 14 Juli 2010

Dr. Endrawati,W.M,MMR
NIK 203001

PENGERTIAN Koordinasi antar DPJP tentang rencana dan pengelolaan pasien


yang dilaksanakan secara komprehensif, terpadu dan efektif
dengan berpedoman pada standar pelayanan medis dan standar
keselamatan pasien.
TUJUAN 1) Agar pengelolaan asuhan medis pasien dapat terlaksana sesuai
dengan standar pelayanan dan standar keselamatan pasien
rumah sakit.
2) Agar dapat dijadikan pedoman bagi dokter dan petugas
kesehatan lainya dalam menentukan dokter yang bertanggung
jawab dalam asuhan pasien yang aman.
KEBIJAKAN Kebijakan koordinasi dan transfer informasi antar DPJP
Koordinasi dan transfer informasi antar DPJP sesuai dengan
PROSEDUR standar pelayanan medis yang berlaku di RSU Prima Medika ,
yaitu :
a) Koordinasi dan transfer informasi (komunikasi dan
konsultasi) antar DPJP harus dilaksanakan secara tertulis
dengan menyampaikan beberapa aspek antara lain
diagnosis, hasil pemeriksaan, permasalahan , saran terapi
dan keperluan konsultasi yang diperlukan
b) Bila secara tertulis baik dengan formulir maupun dalam
berkas rekam medik belum optimal, harus dilakukan
koordinasi langsung baik dalam komunikasi pribadi
(langsung atau telepon) maupun pertemuan formal dalam
penatalaksanaan kasus tersebut
c) Setiap saran terapi dari dokter yang dikonsulkan wajib
diinformasikan/dipermaklumkan kepada dokter yang
mengkonsulkan.

KOORDINASI DAN TRANSFER INFORMASI


ANTAR DPJP
Nomor : Dokumen Nomor : Rev Halaman
107/YANMED/RSPM/SPO/VII/2010 0 2/2

PROSEDUR d) Konsultasi bisa bersifat biasa, segera(urgent) atau


emergency (cito), hanya konsul minta pendapat,alih
rawat, rawat bersama
e) Penyampaian adanya konsultasi bisa secara langsung
atau per telepon untuk kasus emergency seperti UGD atau
kasus diatas meja operasi
f) Proses konsultasi di UGD dan kamar operasi sesuai SOP
yang berlaku di UGD dan kamar operasi
g) Dalam hal konsultan pribadi yang dituju
berhalangan/tidak ditempat dapat dialihkan kepada
konsultan jaga harian disiplin yang sama dengan
melaporkan terlebih dahulu kepada DPJP yang
mengkonsulkan
h) Proses konsultasi direkam dalam formulir konsultasi
dan jawaban konsultasi
UNIT TERKAIT - DPJP
- Instalasi rawat jalan dan instalasi rawat inap
- SMF
- Komite Medik

PINDAH DOKTER

STANDAR PROSEDUR Nomor : Dokumen Nomor : Rev Halaman


OPERASIONAL 108/YANMED/RSPM/SPO/VII/2010 0 1
Ditetapkan
Direktur RSUPM
Tanggal terbit : 14 Juli 2010

Dr.Endrawati,W.M,MMR
NIK 203001

PENGERTIAN Pasien dengan suatu alasan khusus dapat meminta pindah rawat oleh
DPJP lain dari DPJP awal dengan kewenangan klinis yng sama.
TUJUAN  Agar pengelolaan asuhan medis pasien dapat terlaksana sesuai
dengan standar pelayanan dan standar keselamatan pasien rumah
sakit.
 Agar dapat dijadikan pedoman bagi dokter dan petugas kesehatan
lainya dalam menentukan dokter yang bertanggung jawab dalam
asuhan pasien aman.

KEBIJAKAN Kebijakan dalam Pelayanan Medis di RSU Prima Medika bahwa


pasien berhak pindah DPJP dengan kewenangan klinis yang sama.

1. Pasien baik dari rawat jalan maupun rawat inap berhak


PROSEDUR meminta pindah perawatan ke DPJP lain dengan kewenangan
klinis yang sama bila pasien dan atau keluarga pasien merasa
kurang nyaman dengan DPJP awal dan pihak rumah sakit gagal
menjembatani komunikasi antar pasien dan atau keluarganya
dengan DPJP bersangkutan.
2. Pasien dan atau keluarga menyampaikan keinginan pindah
dokter kepada pihak rumah sakit dengan mengisi formulir
PINDAH DOKTER. Pihak rumah sakit akan menghubungi
DPJP awal untuk permakluman bahwa pasien dan atau
keluarganya menghendaki pindah dokter.
3. Pihak rumah sakit akan menghubungi DPJP yang dikehendaki
oleh pasien dan atau keluarganya serta menunjukkan bukti
formulir pindah dokter yang menyatakan bahwa memang
benar pasien yang menghendaki pindah dokter.

UNIT TERKAIT - DPJP


- Unit rawat jalan dan Unit rawat inap
- K.SMF
- Komite Medik
KONSULTASI DURANTE OPERASI

Nomor : Dokumen Nomor : Rev Halaman


110/YANMED/RSPM/SPO/VII/2010 0 1/2
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR Direktur RSUPM
OPERASIONAL Tanggal terbit : 14 Juli 2010

Dr. Endrawati,W.M,MMR
NIK 203001

PENGERTIAN Konsultasi durante operasi artinya konsultasi antar DPJP yang


dilaksanakan saat operasi sedang berlangsung

TUJUAN  Agar pengelolaan asuhan medis pasien dapat terlaksana sesuai


dengan standar pelayanan dan standar keselamatan pasien
rumah sakit.
 Agar dapat dijadikan pedoman bagi dokter dan petugas
kesehatan lainya dalam menentukan dokter yang bertanggung
jawab dalam asuhan pasien yang aman.
KEBIJAKAN Kebijakan koordinasi dan transfer informasi antar DPJP
Koordinasi dan transfer informasi antar DPJP di meja operasi
PROSEDUR sesuai dengan standar pelayanan medis yang berlaku di RSU
Prima Medika , yaitu :

1. DPJP operator wajib menginformasikan kepada pasien


dan atau keluarga mengenai rencana konsultasi kepada
DPJP lain saat operasi sedang berlangsung.
2. Koordinasi dan transfer informasi (komunikasi dan
konsultasi) antar DPJP harus dilaksanakan secara
langsung atau pertelepon dengan menyampaikan beberapa
aspek antara lain diagnosis, hasil pemeriksaan,
permasalahan , saran terapi dan keperluan konsultasi yang
diperlukan.
3. Bila dokter yang dimaksud berhalangan hadir harus
segera ditentukan dokter lain sebagai pengganti dengan
kewenangan klinis yang sama.
4. Surat permintaan konsul dan jawaban konsul dibuat
menyusul segera setelah operasi selesai dilaksanakan.

UNIT TERKAIT - DPJP


- Kamar Operasi
- SMF
- Komite Medik
PERSIAPAN PASIEN PREOPERASI
OLEH DOKTER SPESIALIS ANESTESI

Nomor : Dokumen Nomor : Rev Halaman


115/YANMED/RSPM/SPO/IX/2011 0 1
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR Direktur RSUPM
OPERASIONAL Tanggal terbit : 25 September 2011

Dr. Endrawati,W.M,MMR
NIK 203001

PENGERTIAN Persiapan pasien preoperasi artinya persiapan pasien sebelum


operasi
TUJUAN  Sebagai acuan bagi dokter spesialis anestesi untuk membuat
rencana pelayanan sebelum pasien dioperasi.
 Agar pengelolaan asuhan medis pasien dapat terlaksana sesuai
dengan standar pelayanan dan standar keselamatan pasien
rumah sakit.
KEBIJAKAN Kebijakan koordinasi dan transfer informasi antar DPJP
 Setiap kasus pembedahan (elektif/emergensi) yang
memerlukan tindakan anestesi (kecuali anestesi local) harus
dikonsulkan oleh DPJP operator terlebih dahulu kepada dokter
spesialis anestesi sebelum pasien dikirim ke ruang operasi.
 Dokter spesialis anestesi akan dihubungi secara
langsung/pertelepon oleh DPJP operator/perawat terkait
 Dokter spesialis anestesi melaksanakan pemeriksaan pasien di
ruangan sebelum operasi sesuai dengan standar pelayanan
medis di bidang anestesi dan merekamnya dalam berkas
PROSEDUR rekam medis (Formulir Permintaan Konsul dan Jawaban
Konsul)
 Setelah melakukan pemeriksaan, memberikan konsultasi,
informasi dan edukasi tentang rencana pembiusan, dokter
spesialis anestesi wajib meminta persetujuan pembiusan
kepada pasien dan atau keluarga serta direkam dalam berkas
rekam medis (Formulir Persetujuan pembiusan).
 Formulir persetujuan pembiusan harus dilengkapi tanda
tangan, nama lengkap pasien dan atau keluarga, dokter
spesialis anestesi dan saksi-saksi.

UNIT TERKAIT - DPJP


- Kamar Operasi
- Ruang Rawat Inap /Rawat Jalan
- SMF
- Komite Medik
PENDELEGASIAN DPJP
BILA BERHALANGAN VISITE

Nomor : Dokumen Nomor : Rev Halaman


114/YANMED/RSPM/SPO/VI/2011 0 ½
Ditetapkan
Direktur RSUPM
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit : 25 Juni 2011
OPERASIONAL
Dr.Endrawati,W.M,MMR
NIK 203001

PENGERTIAN Pendelegasian adalah pelimpahan wewenang penanganan pasien oleh


DPJP kepada dokter lain dengan kewenangan klinis yang sama.
TUJUAN  Agar pengelolaan asuhan medis pasien dapat terlaksana sesuai
dengan standar pelayanan dan standar keselamatan pasien rumah
sakit.
 Agar dapat dijadikan pedoman bagi dokter dan petugas kesehatan
lainya dalam menentukan dokter yang bertanggung jawab dalam
asuhan pasien aman.

KEBIJAKAN DPJP yang berhalangan hadir wajib mendelegasikan wewenang


penanangan pasien kepada dokter lain dengan kewenangan klinis yang
sama.

1. Pada kasus rawat tunggal/bersama, apabila salah satu atau lebih


PROSEDUR DPJP berhalangan hadir dalam perawatan kasus dimana kasus
yang ditanganinya belum terselesaikan wajib mendelegasikan
tugasnya kepada DPJP dengan kewenangan klinis yang sama.
2. Pendelegasian wajib dijelaskan kepada pasien dan atau
keluarga. Setelah mendapat persetujuan pasien dan atau
keluarga, dokter dibantu pihak rumah sakit akan menghubungi
DPJP Pengganti.
3. Pendelegasian berlaku selama DPJP berhalangan dan dapat
diambil alih kembali dan wajib bagi DPJP Pengganti untuk
menyerahkan perawatan kecuali bila pasien dan atau keluarga
tetap ingin melanjutkan perawatan oleh DPJP Pengganti.
4. Pendelegasian wajib disertai dengan formulir Pendelegasian
DPJP Bila BerhalanganVisite seperti yang terlampir dalam
Buku Pedoman SPO ini.

UNIT TERKAIT - DPJP


- Unit rawat jalan dan Unit rawat inap
- K.SMF
- Komite Medik

Anda mungkin juga menyukai