Bugemm Seluruh Semester 2 Yaumil Agus Akhir
Bugemm Seluruh Semester 2 Yaumil Agus Akhir
BUGEMM EVALUASI II
Oleh :
X.A
3593
i
HALAMAN PENGESAHAN
Nama Peserta Didik : Yaumil Agus Akhir
NIS : 3593
Judul Penelitian : Pemanfaatan Limbah Biji Buah Nangka Sebagai Bahan Pembuatan
Abon
Penguji, Pembimbing,
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan YME karena atas berkah dan
rahmat-Nya peneliti dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul "PEMANFAATAN
LIMBAH BIJI BUAH NANGKA SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN ABON" dengan
baik dan lancar.
1. Kedua orang tua dan keluarga saya yang selalu mendukung saya.
2. Bapak Drs. H. Syaiful Bahri, selaku Kepala SMA Plus Negeri 17 Palembang.
3. Sensei Mara Gusti Ramadhani, S.S selaku pembimbing BUGEMM yang telah
membimbing dengan sangat baik dalam penyelesaian karya tulis ini.
4. Seluruh dewan guru SMA Plus Negeri 17 Palembang yang telah memberikan
dukungan moril kepada peneliti.
5. Teman-teman yang selalu memberikan dukungan.
Dalam pembuatan karya tulis ini peneliti menyadari sepenuhnya bahwa masih
banyak kekurangan dan kesalahan baik dalam segi materi maupun dalam penyusunan kata-
kata, hal ini disebabkan oleh terbatasnya kemampuan dan pengetahuan yang peneliti miliki.
Maka dari itu peneliti memohon maaf, saran dan kritik bagi seluruh pembaca dalam upaya
perbaikan laporan ini.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
JUDUL ............................................................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR ............................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
iv
3.9 Teknik analisis data ..................................................................................................... 14
LAMPIRAN ..................................................................................................................... 26
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB I
PENDAHULUAN
vii
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, bahwa biji buah nangka mempunyai kandungan
protein yang sangat tinggi. Berawal dari latar belakang diatas maka penulis mengambil
judul ”Pemanfaatan limbah biji buah nangka sebagai bahan pembuatan abon”.
viii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ix
2.2 Kandungan Nutrisi Gizi dan Vitamin Dalam Nangka
Buah Nangka mempunyai kandungan gizi yang tinggi, 100 gram buah nangka
memiliki 106 kalori, 27,6 gram karbohidrat dan 1,2 gram protein. Namun sebaiknya jangan
berlebihan makan buah yang manis enak ini karena akan menimbulkan banyak gas dalam
perut.
(sumber: quitehealthy.com/nutrition-facts/)
x
2.3 Morfologi nangka
1. Batang
Pohon nangka umumnya sedang sampai sekitar 20 meter tingginya, walaupun ada
yang mencapai 30 meter. Batang bulat silindris, sampai berdiameter 1 meter, tajuknya
padat dan lebat, melebar dan membulat. Apabila ditempat terbuka, seluruh bagian tubuhnya
mengeluarkan getah putih pekat apabila dilukai, arah tumbuh batang tegak lurus keatas,
permukaan batang memperlihatkan berkas-berkas daun penumpu (daun yang mempunyai
pembuluh xylem dan floem) dan warna permukaan batang putih keputihan.
2. Daun
Daun tunggal, tersebar, bertngkai 1-4 cm, helai daun agak seperti kulit, kaku, bertepi rata,
bulat telur terbalik sampai jorong memanjang, 3,5-12 x 5-25 cm, dengan pangkal
menyempit sedikit, daun penumpu bulat telur lancip, panjang sampai 8 cm, mudah rontok
dan meninggalkan berkas serupa cincin, pertulangan daun menyirip, bagian atas daun
mengkilap lilin, dan bagian bawah kasap, warna daun bagian atas hijau tua mengkilap dan
warna daun bagian bawah hijau pucat.
3. Akar (Radix)
Akar adalah bagian pokok yang nomor 3 (Disamping batang dan daun) bagi
tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan karmus akar (akar yang telah dapat dilihat
dengan jelas dan dapat di identfikasikan dengan jelas) biasanya mempunyai sifat-sifat
sebagai berikut:
1. Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah
tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop) meninggalkan udara
dan cahaya.
2. Tidak berbuku-buku dan juga tidak beruas-ruas dan tidak mendukung daun-daun
atau sisik-sisik maupun bagian-bagian lainnya.
3. Warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan. Tumbuh terus
pada ujungnya tetapi umumnya pertumbuhannya kalah dibanding dengan batang.
4. Bentuknya sering kali meruncing, sehingga lebih mudah menembus tanah
xi
1. Leher akar atau pangkal akar (Collum), yaitu bagian akar yang bersambungan dengan
pangkal batang.
2. Ujung akar (apex tadici) bagian akar yang paling mudah, terdiri dari jaringan-
jaringan yang masih dapat mengadakan pertumbuhan.
Akar buah pohon nangka termasuk ke dalam akar tunggang karena akar lembaganya
tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar yang lebih kecil
lagi.
4. Bunga
Bunga tumbuhan nangka berumah satu ( monoecious ) perbungaan muncul pada
ketiak daun pada pucuk yang pendek dan khusus, yang tumbuh pada sisi batang atau
cabang batang tua, bunga jantan dalam bongkol berbentuk gadang atau gelondong 1-3 x 5-8
cm, dengan cincin berdaging yang jelas di pangkal bongkol, hijau tua, dengan serbuk sari
kekuningan,dan berbau harum samar apabila masak, bunga nangka disebut babal, setelah
melewati umur masaknya, babal akan membusuk ( ditumbuhi kapang ) dan menghitam
semasa masih di pohon, sebelum akhirnya terjatuh, bunga betina dalam bongkol tunggal
atau berpasangan, silindris atau lonjong, hijau tua.
5. Buah (Fructus)
a) Buah nangka berbentuk lonjong dan bulat, berukuran besar, dan berduri lunak,buah
terbentuk dari rangkaian bunga majemuk yang dari luar tampak seolah-olah seperti
satu sehingga disebut buah semu.
b) Buah nangka sebenarnya adalah tangkai bunga yang tumbuh menebal,berdaging,
dan bersatu dengan daun-daun bunga membentuk kulit buah.
c) Buah nangka yang berukuran kecil, sebesar ukuran ibu jari orang dewasa disebut
babal, babal tersebut membesar menjadi buah nangka muda yang disebut gori. Buah
muda lambat laun mencapai ukuran maksimal dengan berat antara 20 kg – 25 kg
dan akhirnya matang dan disebut buah nangka.
xii
d) Daging buah nangka umumnya tebal berwarna kuning, kuning pucat, kuning kemerah-
merahan atau jingga. Buah nangka beraroma harum yang berasal dari kandungan
senyawa etil butiran, berair, rasanya manis.
6. Biji (semen)
Biji berbentuk bulat lonjong sampai jorong agak gepeng, panjang 2 – 4 cm,
berturut-turut tertutup oleh kulit biji yang tipis coklat yang seperti kulit, endocarp yaitu
bagian dalam biji yang liat keras keputihan dan eksokarp yaitu bagian luar biji yang lunak.
Keping bijinya tidak setangkup dan keping biji berkeping dua (Dicothyledone).
(http://www.scribd.com/doc/34804729/MORFOLOGI-NANGKA)
Biji nangka ternyata tidak selalu harus dianggap limbah dan dibuang begitu saja.
Selama ini biji nangka dimanfaatkan hanya dengan merebus dan memakannya. Namun biji
itu ternyata bisa dibuat menjadi tepung yang kemudian diolah lagi menjadi aneka panganan
bergizi tinggi.
Jika dibandingkan dengan berbagai jenis tanaman yang umum dipakai sebagai
penghasil karbohidrat maka biji nangka tersebut termasuk memiliki kadar bahan kimia
yang relative potensial. Kandungan kimia biji nangka jika dibandingkan dengan beberapa
tanaman sumber karbohidrat seperti beras gili, jagung rebus, dan singkong.
Tabel 1. komposisi kimia biji nangka dan sumber karbohidrat lain per 100 gram bahan
makan yang dapat di makan
xiii
Komposisi Biji nangka Beras giling Jagung segar Singkong
Dari tabel di atas kandungan karbohidrat biji nangka tertinggi kedua di banding
beras giling namun kandungan zat besi dan vitamin B1 pada biji nangka merupakan yang
tertinggi dibanding makanan sumber karbohidrat lainnya.
Tabel 2. Komposisi Gizi per 100 gram nangka muda, nangka masak, dan biji nangka
Kalsium (mg) 45 20 33
xiv
Besi (mg) 0,5 0,9 1,0
Vitamin C (mg) 9 7 10
xv
5. Penambah energi
Buah nangka mengandung gula alami seperti fruktosa dan sukrosa. Daging buah nangka
yang empuk, manis, legit dan renyah membuat tubuh segar kembali.
6. Mengoptimalkan fungsi tubuh
Buah nangka mengandung mineral seperti mangan, zat besi, vitamin B6, niasin, asam
folat yang berfungsi untuk mengoptimalkan fungsi tubuh. Tidak hanya buahnya yang
enak dimakan, ternyata biji buah nangka juga memiliki cukup gizi dan sumber protein
yang baik untuk memelihara kesehatan tubuh.
(http://makanansehat123.blogspot.com/2012/10/6-manfaat-buah-nangka-bagi-
kesehatan.html)
8. Abon
Abon adalah makanan berbahan daging rebus yg diserat-seratkan, dibumbui, kemudian
digoreng (http://www.artikata.com/arti-317623-abon.html)
xvi
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
xvii
3.3 Bahan-bahan
Bahan-bahan yang diperlukan sebagai berikut:
1. Biji nangka 500 gram
2. Ebikering 500 gram
3. Minyak goreng 200 ml
4. Air 1 liter
3.4 Alat-alat
Alat-alat yang diperlukan sebagai berikut:
1. Pisau
2. Baskom
3. Piring
4. Panci
5. Garpu
6. Sendok
7. Pengaduk kayu
8. Kompor
xviii
3.5 Langkah kerja
Langkah-langkah membuat abon dari biji nangka sebagai berikut:
1. Cuci dan bersihkan biji nangka, cuci hingga benar-benar bersih
2. Kemudian rebus biji nangka menggunakan panic dan air secukupnya
3. Jika sudah lembut,angkat biji nangka. Letakkan pada piring
4. Potong biji nangka kecil-kecil tapi jangan terlalu halus atau di suwir-suwir
5. Rebus udang hingga matang, angkat dan haluskan. Kemudian setalah di rebus
jangan dibuang airnya
6. Campur biji nangka dan udang, aduk rata dan sisihkan
7. Panaskan 2 sendok makan minyak, tumis bumbu halus hingga harum
8. Masukkan campuran biji nangka dengan udang dan air rebusan udang. Masak
dengan api kecil sambil diaduk hingga kering
9. Panaskan minyak, goreng adonan biji nangka hingga kering. Angkat dan tiriskan
10. Pres atau peras hingga minyaknya tiris. Pisahkan adonan abon dengan garpu agar
tidak menggumpal
11. Abon dari biji nangka siap disajikan
xix
Eksperimen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui cara memanfaatkan yang
dapat diperoleh dari limbah biji nangka agar mempunya i nilai guna bagi masyarakat
dan lingkungan dan untuk mengetahui cara pembuatan limbah biji nangka menjadi
abon sebagai alternative pengganti abon dari daging sapi maupun bahan yang lainnya.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah eksperimen dan studi pustaka.
Studi pustaka didapat dari buku-buku dan internet untuk mendukung aktivitas
penelitian ini.
xx
BAB IV
Gambar 4.3 Rebus biji nangka Gambar 4.4 Biji nangka yang telah
sampai lembut direbus
xxi
Gambar 4.5 Pisahkan biji nangka Gambar 4.6 Biji nangka yang dihaluskan
dari kulit
Gambar 4.7 Rebus udang Gambar 4.8 Udang yang telah direbus
dan dihaluskan
xxii
Gambar4.9 Biji nangka dan udang Gambar 4.10 Campur adonan dengan air
Gambar 4.11 Masak campuran adonan Gambar 4.12 Tiriskan adonan tersebut
xxiii
Gambar 4.13 Abon dari biji nangka siap disajikan
Kelebihannya:
xxiv
Kelemahannya:
Perbandingan abon yang disimpan di lemari es dan yang disimpan di tempat terbuka
Gambar 4.14 abon yang disimpan Gambar 4.15 abon yang disimpan
Kelebihannya:
Kelemahannya:
xxv
Tabel 4.2 Perbandingan Biaya
No Tahapan Biaya
Abon biji Abon daging
nagka ikan
1. Harga Rp15.000,00 Rp25.000,00
Jumlah biaya Rp15.000,00 Rp25.000,00
Tabel 4.3 Hasil kuisioner perbandingan dari sampel percobaan rasa, tekstur, dan
bentuk dalam produk abon biji nangka dan abon daging ikan kepada teman
xxvi
3 Nabila Rasa biji Kasar butiran Menyatu Sedikit butiran
khuria nangka kasar
X.C tidak
terasa
4.2 Pembahasan
Berdasarkan tabel 4.1 menyampaikan bahwa perbandingan kriteria abon biji nangka
dalam berbagai aspek. Dalam eksperimen kali ini aspek-aspek yang diamati adalah warna,
tekstur, dan bentuk. Dapat dilihat bahwa abon biji nangka dengan abon daging ikan yang
sering kita gunakan berbeda. Abon biji nangka yang telah jadi jauh lebih berwarna
kecokelatan dan dengan tekstur sedikit lebih kasar daripada abon daging ikan biasanya serta
dalam bentuk butiran. Sedangkan abon daging ikan yang sering kita gunakan berwarna
cokelat muda dengan tekstur lebih halus daripada abon biji nangka serta dalam bentuk
butiran halus.
Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa abon yang dihasilkan
oleh biji nangka berwarna kecoklatan serta sedikit lebih kasar dibandingkan abon biasanya.
Serta dalam hal ini juga dapat disimpulkan bahwa abon yang berasal dari biji nangka sangat
bermanfaat dalam mengurangi limbah biji nangka yang dihasilkan. Tak hanya itu, biaya
yang dikeluarkan pun relatif lebih murah dibandingkan apabila kita membeli abon yang
sering kita konsumsi.
Adapun sampel percobaan rasa, tekstur, dan bentuk yang diambil dengan
memberikan bentuk produk abon biji nangka dan abon daging ikan kepada para teman telah
menuaikan hasil.
1) Menurut sampel 1 bahwa abon yang berbahan dasar biji nangka rasa udang sangat
terasa sehingga menutupi rasa biji nangka, teksturnya lebih kasar dan bentuknya
butiran. Sedangkan abon yang berbahan dasar ikan rasa ikannya sangat terasa,
teksturnya kasar dan bentuknya butiran.
xxvii
2) Berdasarkan pernyataan sampel 2 bahwa abon biji nangka, rasa biji nangka sangat
terasa sehingga bisa dijadikan alternatif, teksturnya kasar dan juga bentuknya
butiran sedangkan abon daging ikan rasa ikan sedikit hilang, teksturnya sedikit
kasar dan bentuknya butiran.
3) Berbeda dengan pendapat sampel 3 yang mengatakan bahwa rasa abon dari biji
nangka tidak terasa lagi, teksturnya kasar dan bentuknya seperti butiran sedangkan
abon dari bahan ikan rasanya sangat menyatu, sedikit kasar dan juga bentuknya
butiran.
xxviii
BAB V
5.1 Simpulan
1. Limbah biji buah nangka mempunyai kandungan gizi antara lain karbohidrat
sebanyak 36,7 per 100 gram biji nangka, kalori sebanyak 165,0 per 100 gram biji
nangka, protein sebanyak 4,2 per 100 gram biji nangka, kalsium sebanyak 33,0 per
100 gram biji nangka, vitamin c sebanyak 10,0 per 100 gram biji nangka, zat besi
sebanyak 200 per 100 gram biji nangka dan air sebanyak 56,7 per 100 gram biji
nangka.
2. Adapun kualitas yang dihasilkan abon biji nangka berdasarkan sampel percobaan
yang telah dilakukan bahwa abon yang dihasilkan oleh biji nangka berwarna
kecoklatan serta sedikit lebih kasar dibandingkan abon biasanya. Dalam segi rasa,
disimpulkan bahwa abon biji nangka memiliki rasa yang tidak sama seperti abon
dari bahan daging ikan maupun yang lainnya. Abon dari bahan biji nangka memiliki
rasa yang khas dengan perpaduan ebi kering yang di rebus dan campuran biji
nangka yang telah dihaluskan serta bumbu-bumbu penyedap sehingga membuat
rasa abon biji nangka berbeda dengan abon lainnya.
3. Dalam pembuatan limbah biji nangka menjadi abon sebagai alternatif pengganti
abon yang kita biasa konsumsi diperlukan bahan berupa biji nangka, ebi kering,
minyak goreng, air, bumbu-bumbu penyedap seperti bawang merah, bawang putih,
ketumbar, kunyit dan sebagainya. Serta alat berupa pisau, baskom, piring, garpu,
kompor, panci dan pengaduk kayu. Melalui sebelas tahap dimulai dari Mencuci dan
membersihkan biji nangka, Kemudian rebus biji nangka menggunakan panci dan air
secukupnya, Jika sudah lembut, angkat biji nangka. Letakkan pada piring, Potong
biji nangka kecil-kecil tapi jangan terlalu halus atau di suwir-suwir, Rebus udang
xxix
hingga matang, angkat dan haluskan. Kemudian setalah di rebus jangan dibuang
airnya, Campur biji nangka dan udang, aduk rata dan sisihkan, Panaskan 2 sendok
makan minyak, tumis bumbu halus hingga harum, Masukkan campuran biji nangka
dengan udang dan air rebusan udang. Masak dengan api kecil sambil diaduk hingga
kering, Panaskan minyak, goreng adonan biji nangka hingga kering. Angkat dan
tiriskan, Pres atau peras hingga minyaknya tiris. Pisahkan adonan abon dengan
garpu agar tidak menggumpal, Abon dari biji nangka siap disajikan.
5.2 Saran
1. Abon biji nangka dapat menjadi alternatif pengganti abon berbahan lain karena
dalam segi waktu yang diperlukan dalam pembuatan abon biji nangka
membutuhkan waktu yang relatif singkat sehingga masyarakat akan tertarik dalam
membuatnya. Oleh sebab itu, untuk mengurangi kenaikan permintaan abon pada
masyarakat dapat dilakukan melalui sosialisasi cara pembuatan abon biji nangka
guna mengenali kepada masyarakat bahwa abon biji nangka dapat menjadi
substitusi bagi abon yang biasa kita konsumsi sehari-hari.
2. Disarankan agar masyarakat peduli terhadap lingkungan dan menyadarinya bahwa
apa yang telah tersedia disekitar kita dapat kita jadikan sesuatu yang mempunyai
nilai guna bagi setiap kalangan masyarakat.
3. Masyarakat dapat membuat dan menggunakan abon biji nangka sebagai substitusi
abon yang biasa kita konsumsi apabila di masa mendatang abon mengalami
kelangkaan.
4. Disarankan agar masyarakat untuk tidak meletakkan abon biji nangka di tempat
terbuka apalagi disimpan dalam kurun waktu yang lama karena itu merupakan
kelemahan yang dimiliki abon biji nangka (lihat Gambar 4.14)
xxx
DAFTAR PUSTAKA
http://agus-kumpulanilmu.blogspot.com/2012/03/kandungan-biji-nangka.html.
xxxi
LAMPIRAN
4.3 Rebus biji nangka sampai lembut 4.4 Biji nangka yang telah direbus
4.5 Pisahkan biji nangka dari kulit 4.6 Biji nangka yang dihaluskan
xxxii
4.7 Rebus udang 4.8 Udang yang telah direbus dan
dihaluskan
4.9 Biji nangka dan udang yang telah 4.10 Campur adonan dengan air udang
xxxiii
4.13Abon dari biji nangka siap disajikan 4.14 Abon yang disimpan di tempat
terbuka
xxxiv
KARTU KONSULTASI
Nama : Yaumil Agus Akhir
Kelas : X.A
Judul Bugemm : Pemanfaatan limbah biji buah nangka sebagai bahan pembuatan abon
Palembang,
Pembimbing
xxxv
xxxvi