Anda di halaman 1dari 2

Berpikiran negatif dapat mempengaruhi kita memberikan penilaian atau kesimpulan

secara bertolak belakang dari kenyataan. Saat kita berpikiran negatif biasanya
diikuti dengan kecurigaan dan dugaan-dugaan atau asumsi-asumsi yg belum tentu
benar.

Kita akan terus memaksakan penilaian kita itu dengan segala argumentasi kita dan
ingin sekali agar orang lain membenarkan penilaian kita itu.

Tetapi rupanya kita harus belajar, betapa orang-orang yang memiliki pikiran negatif
cenderung mempersulit keadaan, sulit untuk menerima kebenaran dan akhirnya kita
tidak akan pernah menjadi berkat bagi orang lain.

Persoalan negative thinking atau berpikiran negatif ini memang sudah ada sejak
manusia jatuh dalam dosa.

Semasa Tuhan Yesus masih tinggal bersama-sama manusia, Tuhan Yesus pernah mendapati
murid-murid-Nya pernah berpikiran negatif terhadap seorang perempuan yang
mengurapi-Nya dengan minyak wangi yang mahal, dan Tuhan Yesus memberikan teguran
kepada mereka (Mat 26:6-10)

Jika kita berpikiran negatif, juga sangat sulit menerima nasehat, apalagi kritik.
Nasehat seringkali dianggap sebagai merendahkan diri kita, sedangkan kritik
seringkali dianggap sebagai tuduhan yang mempersalahkan kita. Kita sulit menerima
bahwa nasehat itu sesungguhnya adalah sesuatu yang menguntungkan bagi diri kita dan
kritik adalah sesuatu yang dapat menjadikan diri kita semakin maju dan berkualitas.
Akibatnya kita tidak bisa produktif dan membangun orang lain, bahkan tidak jarang
kita menjadi pendengki dan iri hati.

Dalam mengikut Kristus justru harus didasari dengan positive thinking atau
berpikiran positif. Kita harus belajar untuk mendahulukan penilaian baik terhadap
sesuatu dan berusaha untuk beranggapan baik terhadap seseorang.

Karena akan sia-sialah hidup kekristenan kita kalau pikiran kita masih selalu
negatif dalam menilai segala sesuatunya, karena pikiran yang selalu negatif tidak
akan pernah dapat menerima dengan sungguh-sungguh kebenaran yang diajarkan Tuhan
Yesus Kristus, apalagi untuk melakukannya.

Pengajaran Kristus adalah pengajaran yang melihat segala sesuatunya dari sisi
positif;
# menguatkan orang yang lemah
# mengampuni orang yang memusuhi diri kita
# mengasihi orang lain atau mengasihi orang yang bersalah "diampuni"
# tidak menghakimi orang lain
# dan mau mempercaya orang lain
# dan seterusnya.

Anda bisa bayangkan apabila Tuhan Yesus memiliki pikiran negatif, maka sudah pasti
Yesus tidak akan pernah memberkati hidup kita karena Dia akan curiga jangan2
pemberian-Nya akan disalahgunakan.

Tuhan Yesus tidak akan pernah mau menderita dan mati di kayu salib untuk menebus
dosa manusia, karena curiga jangan-jangan anugerah pengampunan-Nya hanya akan sia-
sia.

Dan sesungguhnya berpikiran negatif itu sangat merugikan diri kita sendiri dan
orang lain.

“Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-
pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!”
Maz 139:23-24

Anda mungkin juga menyukai