Anda di halaman 1dari 3

1.

1 Cara penanganan Hipotermia dan Hipoksia

Hipotermia

Penaganan hipotermia adalah untuk megembalikan suhu tubuh ke normal.


Beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk membantu orang yang mengalami
hipotermia antara lain :

 Penolong harus tenang dan jangan panik

 Pasien yang hipotermia tidak boleh dipijat-pijat atau terlalu banyak digerakan karena
beresiko menimbulkan henti jantung mendadak

 Pindahkan pasien dari tempat yang dingin ke tempat yang kering dan hangat
 Lepaskan pakaian yang basah, apabila pasien tenggelam
 Selimuti dengan selimut hangat dan kering
 Pantau laju pernafasan dan denyut nadi, jika laju pernafasan dan denyut jantung
berhenti segera lakukan pertolongan pertama resusitasi jantung paru.
 Jika pasien masih sadar, berikan makanan dan minuman hangat yang manis,
tidak mengandung alkohol dan tidak mengandung kafein.
 Kompres hangat di daerah leher, dada, dan lipat paha.
 Jangan memberikan panas secara langsung ke pasien, seperti air panas atau lampu
penghangat karena dapat merusak kulit dan mengganggu irama jantung sehingga
beresiko terjadi henti jantung.

Hipoksia

Mengembalikan pasokan yang optimal ke dalam tubuh dan mengatasi penyebab


dari hipoksia merupakan penanganan yang paling penting.
Terdapat beberapa metode penanganan untuk mengembalikan pasokan oksigen yang
optimal ke dalam tubuh:

 Pemberian oksigen tambahan. Tubuh penderita hipoksia akan dipasok dengan


oksigen tambahan, menggunakan selang atau masker yang disambungkan ke tabung
oksigen. Semakin cepat kadar oksigen dalam tubuhnya kembali normal, semakin kecil
risiko kerusakan organ tubuh.
 Pemberian oksigen tambahan secepat mungkin (terutama jika ada dugaan
hipoksia otak), melalui:
o Kanula hidung
o Masker oksigen
o Terapi oksigen hiperbarik untuk kasus keracunan karbon monoksida
pemberian oksigen dengan tekanan lebih tinggi
o Ventilasi mekanik (intubasi dilakukan dan oksigen diberikan melalui
mesin ventilator)
 Alat bantu napas atau ventilator. Saluran pernapasan akan disambungkan dengan
mesin ventilator, menggunakan selang yang dimasukkan dari tenggorakan sampai
melewati pita suara.
 Terapi oksigen hiperbarik (TOHB). Penderita hipoksia yang disebabkan oleh
keracunan karbon monoksida akan dimasukkan ke dalam ruangan bertekanan tinggi
(hiperbarik) dengan oksigen murni.
 Pengobatan:
Ada sejumlah obat-obatan untuk mengobati hipoksia, yaitu:
o Bronkodilator, untuk pasien dengan penyakit paru-paru. Bronkodilator
dapat membuat otot-otot pernapasan rileks. Sehingga, jalan napas menjadi
terbuka.
o Glukokortikoid untuk reaksi peradangan. Glukokortikoid dapat
mengurangi reaksi peradangan, sehingga jalan napas yang awalnya sempit
menjadi terbuka.
o Mukolitik serta hidrasi yang cukup pada pasien dengan sekret atau dahak.
Mukolitik membuat dahak menjadi lebih encer sehingga lebih gampang
dikeluarkan

1.2 Pencegahan Hipotermia dan Hipoksia

Hipotermia
 Bawalah pakaian kering lebih banyak, jangan ngeluh bawaan berat yang penting safety
 Packing dengan benar pakaian-pakaian kering dengan masukan ke dalam plastik, ikat
dengan baik dan benar
 Bawa makanan yang mengandung banyak kalori dan karbohidrat dengan cukup
 Jangan lupa membawa sleeping bag, rain coat, cover bag, ponco
 Jangan gunakan jeans saat mendaki gunung
 Bawalah tenda yang memiliki 2 lapisan (lapisan tenda itu sendiri dan fysheet)
 Hindari lokasi mendirikan tenda pada lembahan pilih lokasi penggungan
 Letakkan tempat tidur di area yang hangat, di bagian bangsal yang bebas
angin dan pastikan tertutup pakaian/selimut
 Ganti pakaian dan seprai yang basah, jaga agar tempat tidur tetap kering
 Hindari suasana dingin (misalnya: sewaktu dan setelah mandi, atau selama
pemeriksaan medis)
 Biarkan tidur dengan dipeluk orang tuanya agar tetap hangat, terutama di
malam hari
 Beri makan F-75 atau modifikasinya setiap 2 jam, mulai sesegera mungkin
sepanjang hari, siang dan malam.
Hipoksia

 Menghindari keadaan yang dapat menurunkan konsentrasi oksigen di


lingkungan sekitar

 Menggunakan kanula hidung atau masker oksigen sebelum terjadinya


hipoksia
 Berhenti merokok
 Menjalani pola makan yang sehat dan minum banyak air
 Melakukan olahraga dengan intensitas sedang

Anda mungkin juga menyukai