TINJAUAN PUSTAKA
8
9
hal uang. Laporan keuangan yang sering diberikan adalah (1) pernyataan laporan
posisi keuangan, (2) laporan laba rugi atau laporan laba rugi komprehensif, (3)
laporan arus kas, dan (4) laporan perubahan ekuitas. Catatan pengungkapan
merupakan bagian integral dari setiap laporan keuangan).
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut di atas maka laporan arus kas harus
memberikan informasi historis mengenai ikhtisar arus masuk dan arus keluar kas
selama suatu periode usaha perusahaan, transaksi investasi dan transaksi
pendanaannya sehingga dapat membantu investor, kreditur dan pihak lainnya untuk:
1. Menetapkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas bersih yang
positif di masa depan.
2. Menentukan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya, seperti
membayar dividen dan kebutuhan pembelanjaan ekstern.
3. Menetapkan alasan perbedaan antara laba bersih dan penerimaan/pembayaran
kas.
4. Menentukan pengaruh terhadap posisi keuangan perusahaan, baik transaksi kas
maupun transaksi investasi non kas dan transaksi pendaaan selama periode
tertentu.
5. Kebutuhan perusahaan akan pendanaan ekstern (external financing)
6. Untuk mengevaluasi keputusan manajemen.
2.2.2. Komponen Dan Aktivitas Arus Kas
Terdapat berbagai komponen dalam laporan keuangan yang disajikan oleh
perusahaan, salah satunya adalah laporan arus kas. Menurut (Martani, 2012) “laporan
arus kas merupakan laporan yang menyajikan informasi tentang arus kas masuk dan
arus kas keluar dan setara kas suatu entitas untuk suatu periode tertentu.”
Melalui laporan arus kas, pengguna laporan keuangan ingin mengetahui
bagaimana entitas menghasilkan dan menggunakan kas dan setara kas. Arus kas
memegang peranan penting untuk kelangsungan hidup suatu perusahaan. Mengingat
pentingnya peranan dari kas ini, maka perusahaan perlu menyusun laporan yang
dapat menyediakan informasi tentang arus kas, baik untuk arus kas masuk ataupun
arus kas keluar dalam periode waktu tertentu.
Sedangkan menurut (Indonesia, 2015) arus kas adalah arus kas masuk dan
arus kas keluar atau setara kas. Kas terdiri atas saldo kas dan rekening koran. Setara
kas adalah investasi yang sifatnya likuid, berjangka pendek dan yang dengan cepat
dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai
yang signifikan. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa laporan arus kas yaitu laporan yang menyajikan informasi mengenai arus kas
masuk dan arus kas keluar atau setara kas dalam suatu periode tertentu.
Laporan arus kas dibagi dalam tiga jenis yaitu laporan arus kas operasi,
laporan arus kas investasi, dan laporan arus kas pendanaan. Menurut (Indonesia,
2015) perusahaan menyajikan arus kas dari aktivitas operasi, aktivitas investasi dan
aktivitas pendanaan dengan cara yang paling sesuai dengan bisnis perusahaan.
Klasifikasi menurut aktivitas memberikan informasi yang memungkinkan para
pengguna laporan untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut terhadap posisi
keuangan perusahaan serta terhadap jumlah kas dan setara kas. Informasi tersebut
dapat juga digunakan untuk mengevaluasi hubungan diantara ketiga jenis aktivitas
tersebut.
11
AKo t − (AKo t − 1)
× 100%
AKo t − 1
Keterangan:
AKot = Arus Kas Operasi Tahun Ini
AKot-1 = Arus Kas Operasi Tahun Tahun Lalu
Dalam penelitian ini, peneliti memilih arus kas operasi sebagai variabel
penelitian. Alasan mengambil variabel arus kas operasi, karena menurut Hery
(2009:204) arus kas operasi merupakan informasi penting yang dibutukan investor
untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas bagi investor,
memenuhi kewajiban keuangan, membayar dividen maupun mempertahankan dan
memperluas kapasitas operasional perusahaan sehari-hari. Aktivitas operasi meliputi
transaksi-transaksi yang tergolong sebagai penentu besarnya laba atau rugi bersih.
Penerimaan kas dari penjualan barang atau pemberian jasa merupakan sumber arus
kas masuk yang utama. Penerimaan kas lainnya berasal dari pendapatan bunga,
dividen, dan sebagainya. Sedangkan arus kas keluar meliputi pembayaran untuk
membeli barang dagangan, membayar gaji atau upah, beban pajak, bunga, beban
utilitas, sewa, dan sebagainya.
secara rutin sehingga akan memengaruhi kegiatan operasi perusahaaan. Arus kas
investasi masuk dapat berupa penjualan aktiva tetap dan penjualan surat berharga.
Arus kas keluar dapat berupa pembelian investasi jangka panjang dan pemberian
pinjaman pada pihak lain. Berikut adalah beberapa contoh arus kas dari aktivitas
investasi menurut (Pramuka, 2012) adalah:
1. Pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tak berwujud, dan aktiva
jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan
aktiva tetap yang dibangun sendiri.
2. Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan, aktiva tak
berwujud, dan aktiva jangka panjang lain:
a) Perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain.
b) Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta
pelunasannya (kecuali yang dilakukan oleh lembaga keuangan).
c) Pembayaran kas sehubungan dengan futures contracts, forward contracts,
option contracts, dan swap contracts kecuali apabila kontrak tersebut
dilakukan untuk tujuan perdagangan (dealing or trading), atau apabila
pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.
Adapun indikator yang peneliti gunakan untuk mengukur variabel ini adalah
total arus kas dari aktivitas investasi yang terdapat dalam laporan arus kas
perusahaan yang merupakan laporan yang tidak terpisahkan dari laporan neraca dan
laba rugi. Rumus yang digunakan untuk mencari arus kas investasi adalah:
Adapun indikator yang peneliti gunakan untuk mengukur variabel ini adalah
total arus kas dari aktivitas pendanaan yang terdapat dalam laporan arus kas
13
perusahaan yang merupakan laporan yang tidak terpisahkan dari laporan neraca dan
laba rugi. Rumus yang digunakan untuk mencari arus kas pendanaan adalah:
Yit - Yit-1
Yit
Yit-1
Keterangan :
Yit = Pertumbuhan laba pada periode tertentu
Yit = Laba bersih perusahaan pada periode t (tahun ini)
Yit-1 = Laba bersih perusahaan pada periode t (tahun lalu)
yang akan datang untuk suatu investasi yang diakukannya saat ini. Imbal hasil yang
direalisasikannya belum tentu sesuai dengan yang diharapkannya, ketidakpastian ini
disebut risiko. Risiko dan return mempunyai hubungan positif, semakin tinggi risiko
semakin tinggi return yang dihasilkan, begitu pula sebaliknya (Hartono, 2014).
Dengan demikian, berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan
bahwa return saham merupakan tingkat pengembalian berupa imbalan yang
diperoleh dari kepemilikan saham.
2.4.2. Pengukuran Return Saham
Return ini penting karena disamping merupakan salah satu alat untuk
mengukur kinerja keuangan perusahaan, juga digunakan sebagai dasar dalam
penentuan return ekspektasi dan risiko dimasa mendatang. Komponen suatu return
terdiri dari dua jenis yaitu pendapatan lancar (current income) dan keuntungan selisih
harga (capital gain). Pendapatan lancar (current income) adalah keuntungan yang
diperoleh melalui pembayaran yang bersifat periodik seperti pembayaran bunga
deposito, obligasi, dividen dan sebagainya. Capital gain adalah keuntungan yang
diterima karena selisih antara harga jual dengan harga beli saham dari suatu
investasi. Capital gain sangat bergantung dari harga pasar instrumen investasi yang
bersangkutan, yang berarti bahwa instrumen investasi tersebut harus diperdagangkan
di pasar, karena dengan adanya perdagangan akan timbul perubahan nilai suatu
instrumen investasi. Instrumen yang dapat memberikan capital gain seperti obligasi
dan saham (Ang, 1997).
Penjumlahan dari dividen yield dan capital gain merupakan total return.
Capital gain (loss) adalah aktual return atau return realisasi, merupakan selisih
antara harga saham periode sekarang (Pt) dengan harga saham sebelumnya (Pt-1).
Return menggambarkan hasil yang diperoleh investor dari aktivitas investasi yang
telah dilakukan selama periode waktu tertentu, yang terdiri dari Capital Gain (loss)
dan Yield. Capital gain (loss) merupakan selisih untung (rugi) dari harga investasi
sekarang relatif dengan harga periode yang lalu. Yield merupakan persentase
penerimaan kas periodik terhadap harga investasi periode tertentu dari suatu
investasi.
Return yang digunakan dalam penelitian ini adalah merupakan return yang
telah terjadi yang dihitung berdasarkan data historis dan digunakan sebagai salah satu
pengukur kinerja perusahaan. Return realisasi ini juga berguna sebagai dasar
penentuan return ekspektasi (expected return) yang merupakan return yang
diharapkan oleh investor dimasa mendatang. Return realisasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah capital gain atau loss yang juga sering disebut actual return.
Perhitungan return saham individual dengan menggunakan harga bulanan yaitu
perubahan harga selam periode pengamatan atau secara matematis.
Perhitungan return saham menurut Hartono (2014) adalah sebagai berikut:
16
Pit - Pit-1
Rit =
Pit-1
Keterangan :
Rit = Return Saham
Pit = Harga penutupan saham i pada periode t
Pit-1 = Harga saham i pada periode t sebelumnya
arus kas pendanaan, Return on Equity, Net Profit Margin tidak berpengaruh terhadap
return saham. Hal ini menunjukkan bahwa, variabel arus kas investasi, arus kas
pendanaan kurang menjadi perhatian para investor. Dari hasil penelitian
menunjukkan bahwa pada periode pengamatan, variabel Return on Asset yang
merupakan informasi yang menghubungkan antara laporan laba - rugi dan neraca
berpengaruh tergadap return saham.
Kelima, Nelvianti (2013) dengan judul Pengaruh Informasi Laporan Arus Kas,
Laba, dan Ukuran Perusahaan terhadap Abnormal Return Saham pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh informasi arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas
investasi, arus kas dari aktivitas pendanaan, laba kotor, ukuran perusahaan terhadap
abnormal return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI). Penelitian ini tergolong penelitian kausatif. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun
2008-2011.Sedangkan sampel penelitian ini ditentukan dengan metode purposive
sampling sehingga diperoleh 75 perusahaan sampel. Jenis data yang digunakan
adalah data sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id. Metode analisis yang
digunakan adalah analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis regresi
berganda dengan tingkat signifikansi 5%, maka hasil penelitian ini menyimpulkan,
arus kas pendanaan berpengaruh positif signifikan terhadap abnormal return saham,
sedangkan arus kas operasi, arus kas investasi, laba kotor dan ukuran perusahaan
tidak berpengaruh signifikan terhadap abnormal return saham.
Berikut adalah ringkasan penelitian terdahulu yang ditunjukkan dalam tabel
dibawah ini:
Tabel 2.1
Penelitian Sebelumnya
Nama dan Variabel
No Judul Penelitian Hasil Penelitian
Tahun Peneliti Penelitian
1 Pradhono Pengaruh EVA, Variabel Penelitian ini
Yulius (2014) Residual Independen: menyimpulkan bahwa arus
Income, EVA, Residual kas operasi dan earning
Earning, dan Income, berpengaruh positif
Arus Kas Earning, terhadap return saham.
Operasi Arus Kas Sedangkan economic valeu
Terhadap Operasi added (EVA) dan residual
Return Variabel income tidak berpengaruh
Saham Pada Dependen : signifikan terhadap return
Perusahaan Return Saham saham dikarenakan
yang Terdaftar kerumitan dalam
di BEI Pada menghitung EVA dan hasil
Tahun yang kontradiktif antara
2010-2012 residual income yang
negatif dengan kondisi
perusahaan yang dapat
membagikan deviden
2 Arisdiyanto Pengaruh Variabel Hasil penelitian
(2014) Perubahan Arus Independen: menunjukkan bahwa arus
Kas Terhadap Arus Kas kas operasi, arus kas
Tingkat investasi, dan arus kas
Profitabilitas Variabel pendanaan tidak
PT. Fajar Surya Dependen : mempunyai pengaruh yang
19
Laporan Keuangan
Gambar 1
Kerangka Pemikiran
2.6.2.1. Pengaruh Arus Kas Operasi terhadap Return Saham
Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasilan utama pendapatan perusahaan
(principal revenue activitien) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas
investasi dan pendanaan, umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang
mempengaruhi penerapan laba atau rugi bersih, dan merupakan indikator yang
menentukan apakah dari operasi perusahaan dapat menghasilkan kas yang cukup
untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar
deviden dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan
dari luar. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan
peristiwa lain yang memengaruhi penetapan laba perusahaan. Beberapa transaksi
seperti penjualan barang dan jasa, penerimaan royalti, dan pembayaran kas kepada
karyawan, dapat menimbulkan keuntungan yang dimasukkan dalam perhitungan laba
bersih. Arus kas yang menyangkut transaksi semacam itu merupakan arus kas dari
aktivitas operasi. Sehingga adanya perubahan arus kas dari kegiatan operasi akan
memberikan sinyal positif kepada investor, akibatnya investor akan membeli saham
perusahaan tersebut yang pada akhirnya meningkatkan return saham.
21