Anda di halaman 1dari 1

ABSTRAK

VIONITA LADY POROGOI. Tinjauan Penggunaan dan Potensi Interaksi Anti Kejang
pada Pasien Stroke Perdaraahan Rawat Inap di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.
Dibawah bimbingan WENY INDAYANY WIYONO, sebagai ketua dan HEEDY
TJITROSANTOSO sebagai anggota.

Stroke Perdarahan merupakan stroke yang disebabkan oleh perdarahan intra


serebral atau perdarahan subarakhniod karena pecahnya pembuluh darah otak pada area
tertentu sehingga darah memenuhi jaringan otak. Kejang merupakan gejala neurologis
yang paling umum terjadi pada penderita stroke. Terjadinya kejang akibat stroke dipercaya
sebagai akibat adanya lesi di otak pada saat serangan stroke dan terbentuknya jaringan
parut dari proses penyembuhan jaringan otak yang akan mempengaruhi / mengganggu
hantaran aktivitas listrik di otak, oleh karena itu pada pasien stroke perdarahan yang
mengalami kejang memerlukan terapi anti kejang untuk mengembalikan kestabilan
rangsangan sel saraf yang disebabkan terhambatnya aliran darah ke otak karena
perdarahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan anti kejang dan potensi
interaksi anti kejang pada pasien Stroke Perdarahan rawat inap di RSUP Prof. Dr. R. D.
Kandou Manado. Penelitian ini merupakan penelitian deksriptif dengan pengambilan data
secara retrospektif terhadap 30 data rekam medik pasien Stroke Perdarahan rawat inap
yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian, penggunaan anti kejang Fenitoin
sebanyak 27 (81,82), Diazepam sebanyak 6 (18,18%). Interaksi obat, Fenitoin dikombinasi
dengan Nikardipin berpotensi terjadi interaksi sebanyak 2 (40%) kejadian, Fenitoin
dikombinasi dengan Diazepam berpotensi terjadi interaksi sebanyak 3 (60%) kejadian.
Berdasarkan mekanisme, interaksi farmakokinetik sebanyak 5 (100%) kejadian.

Kata kunci : Stroke Perdarahan, anti kejang, interaksi obat

Anda mungkin juga menyukai