Tugas Etprof
Tugas Etprof
TUGAS RANGKUMAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
MALANG
2017
TUGAS 1. MERANGKUM MATERI
Pengendalian kualitas/mutu.
Pengendalian waktu.
Pengendalian biaya.
1. Mulai.
2. Input metoda pelaksanaan pekerjaan.
3. Rapat koordinasi pelaksanaan persiapan.
4. Review tor.
1. Kuliah
2. Lulus.
3. Kerja.
4. Sukses.
1. Teknik arsitektur.
2. Sarjana arsitektur.
3. Arsitek.
4. Manusia ber-arsitektur.
Sehingga untuk menjadi arsitek yang sukses, hal-hal yang harus dimiliki oleh arsitek antara
lain adalah semangat, cerdas, komunikatif, energik, introspektif, berkepribadian,
berpengalaman, kekeluargaan, sikap-perilaku, dan focus. Sedangkan 7 inti proses menuju
arsitek sukses antara lain adalah:
ARSITEK PROPERTY
1. Factor permintaan dan penawaran: factor kependudukan, perubahan citra rasa, dan
perubahan teknologi pembangunan.
2. Factor fisik property: jenis dan kegunaan property, ukuran dan bentuk, desain dan
konstruksi bangunan.
3. Factor perletakkan dan lokasi property.
4. Factor politik, kenegaraan, dan egoism/prestise.
Arsitek berada pada lingkaran yang dikelilingi oleh kepentingan owner sebagai pemberi kerja,
government selaku pemegang regulasi dan end user sebagai pemakai dan pembeli produk.
Kata etik atau etika berasal dari kata ethos ( bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak
kesusilaan atau adat. Etika berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu ataupun
kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakan salah atau benar.
Etika ini kemudian dibuat dalam bentuk aturan (code) tertulis yang secara sistematik sengaja
dibuat berdasarkan prinsip-prinsip moral yang ada dan pada saat yang dibutuhkan akan bisa
difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala macam tindakan yang secara logika-
rasional umum dinilai menyimpang dari kode etik. Etika adalah refleksi dari apa yang disebut
dengan self control, karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk
kepentingan kelompok profesi itu sendiri.
Ruang lingkup etika sangat luas sehingga terbagi atau terpecah menjadi beberapa bagian atau
bidang seperti:
– seni-budaya,
– ilmu,
Secara umum, para arsitek memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk selalu
menjunjung tinggi dan meningkatkan nilai-nilai budaya dan arsitektur, serta menghargai
dan ikut berperan serta dalam mempertimbangkan segala aspek sosial dan lingkungan
untuk setiap kegiatan profesionalnya, dan menolak hal-hal yang tidak profesional.
Kode etik ini pertama kali dibuat dan disepakati pada tahun 1992 di Kaliurang, kemudian
diperbaharui melalui kongres di Jakarta pada tahun 2005.
PERSYARATAN Menjadi Asean Architect (AA) dan Asean Architect Register (AAR):
Pendidikan arsitek saat ini mengalami perubahan yang menuntut model pembelajaran
yang lebih dinamis, multidisiplin, dan focus dalam menghasilkan lulusan yang memenuhi
standar kompetensi yang diakui nasional, regional, dan internasional. Tantangan di tingkat
nasional ditandai salah satunya dengan diberlakukannya Pasar Bebas ASEAN tahun 2015.
Sebagai syarat untuk diakui secara internasional, maka lulusan perguruan tinggi di Indonesia
harus menempuh pendidikan arsitektur minimal 5 tahun di luar permagangan.
TUGAS 2. OPINI PROFESI ARSITEK
Dalam pengerjaan sebuah proyek, seorang arsitek dapat berperan sebagai arsitek
perancang yang bertugas membuat gambar kerja untuk pembuatan suatu proyek bangunan.
Masalah yang sering dialami oleh arsitek perancang adalah bagaimana tetap mempertahankan
idealism saat berhadapan dengan keinginan dari pemerintah sebagai pembuat peraturan dan
owner sebagai pemberi proyek. Pasti terdapat keinginan-keinginan yang berbeda yang harus
disatukan untuk diwujudkan ke dalam suatu proyek sehingga hasil perancangan tersebut tetap
dapat sesuai peraturan, sesuai keinginan owner, dan tetap berdasarkan kaedah-kaedah
perancangan.
Namun jika arsitek tetap melakukan perancangan secara rinci dan mempertimbangkan
banyak aspek tersebut, maka perancangan tersebut tetap dapat selesai sesuai target dan
memenuhi keinginan dari semua sisi.