Anda di halaman 1dari 3

SISTEM MANAJEMEN KANTIN

diajukan untuk memenuhi tugas dari dosen Mata Kuliah Manajemen Catering

dosen pengampu Arlina Mawar, S.Pd, MM

oleh
Azka An’umilah (P17331117416)
Shilka Amelia (P17331117419)
Septi Prihatiningsih (P17331117425)
Risa Rahmawati (P17331117428)
Renisa Ayu F (P17331117431)
Firda Aulia N (P17331117439)
Arnida Kenia R (P17331117440)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG


JURUSAN GIZI
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV
2020
A. Definisi Kantin
Kantin berasal dari bahasa Belanda “kantine” yang berarti sebuah ruangan dalam
sebuah gedung umum yang digunakan sebagai tempat untuk menjual makanan dan
minuman. Kantin dapat digunakan pengunjungnya untuk makan, baik makanan yang
dibawa sendiri maupun yang dibeli di kantin tersebut. Kantin walaupun tempat dan
makanan yang dijualnya relatif sederhana minimal harus memenuhi standar kebersihan
dan kesehatan. Untuk membeli makanan dan minuman yang dikehendaki, para pembeli
harus mengantri dalam sebuah jalur yang disediakan untuk membeli makanan. Kantin
merupakan tempat makan yang tidak formal karena itu kantin selain tempat untuk
pemenuhan makan dan minum, juga merupakan tempat bersosialisasi diantara para
pembeli. Kantin bisa kita temui di gedung perkantoran maupun sekolah-sekolah.
Makanan yang dijual di kantin bisa berupa makanan sepinggan, aneka minuman dan kue-
kue.

B. Prinsip Kantin
Prinsip kantin menurut Imron (dalam Zulkarnain, 2015:72-73) sebagai berikut:
1. Prinsip Keterjangkauan
Makanan dan minuman terjangkau oleh uang saku siswa dengan ane ka ragam latar
belakang ekonomi.
2. Prinsip Pendidikan
Tidak banyak diorientasikan ke profit atau sekedar mencari keuntungan saja.
Roe (dalam Kusmintardjo,1993:48) menyebutkan adanya sejumlah kemungkinan
pendidikan kepada siswa :
a. Memilih makanan yang baik atau sehat
b. Mengajarkan ilmu gizi secara nyata
c. Menganjurkan kebersihan dan kesehatan
d. Menekankan kesopanan, penggunaan tata krama yang berlaku di masyarakat
e. Memberikan gambaran tentang manajemen yang praktis dan baik
f. Menunjukkan adanya koordinasi antara bidang pertanian dengan bidang industry
g. Menghindari makanan yang tidak dipertanggungjawabkan kebersihan dan
kesehatannya.
3. Prinsip Kooperatif
Kantin tidak menentukan harga sepihak, sebaliknya siswa juga tidak boleh
mengadakan penawaran sepih ak yang menyebabkan kantin rugi.
4. Prinsip Membantu Siswa
Siswa dapat memesan makanan dan minuman justru di saat - saat mereka
membutuhkan.
5. Prinsip Kesehatan
Makanan dan minuman yang tersedia harus terjamin kebersihan dan kesehatannya
sehingga dapat mendukung kegiatan belajar siswa

C. Bentuk Pelayanan Kantin Sekolah


Terdapat 3 (tiga) alternatif bentuk layanan, yaitu:

1. Self service system. Sistem pelayanan dimana pembeli melayani dirinya sendiri
makanan yang diingini;
2. Wait service system. Sistem pelayanan dimana pembeli menunggu dilayani oleh
petugas kantin sesuai dengan pesanan;
3. Tray service system. Sistem pelayanan dimana pembeli dilayani petugas kantin,
dan penyajian makanannya dengan menggunakan baki atau nampan.

Anda mungkin juga menyukai