Anda di halaman 1dari 2

Euforia

Kata Euforia berasal dari Bahasa Yunani yang berarti “power of enduring easily, fertility.”

Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia maka akan berbunyi “kekuatan akan sebuah
kemudahan, kesuburan yang bertahan lama.”

Arti euforia dalam perspektif psikologi adalah sebuah rasa kebahagiaan yang meluap-luap secara
berlebih dan terjadi secara terus menerus pada suatu rentang waktu. Biasanya rentang waktu ini
terjadi secara singkat.

Euforia biasanya timbul karena sebuah situasi baru yang lain daripada yang pernah terjadi
sebelumnya dalam kehidupan seseorang. Situasi baru tersebut kemudian diterima oleh seorang
individu sebagai sebuah hal yang sangat menakjubkan.

Dalam proses terjadinya euphoria, otak individu tersebut menerjemahkan situasi baru tersebut
sebagai sebuah kepuasan dan kebahagiaan yang mesti diluapkan.

Biasanya euforia dirasakan oleh seseorang yang sebelumnya tengah mengalami situasi hidup yang
jenuh atau dalam sebuah konfik psikologis yang mendalam. Hal itu yang menyebabkan ketika ada
sedikit saja stimulus positif, misalnya berupa kabar gembira, seseorang tersebut merasakannya
secara berlebih karena kondisi tersebut sangat kontras dengan kondisi sebelumnya.

Euforia adalah suatu gejala psikologis yang berkaitan dengan affection, atau perasaan cinta dan
kasih sayang.

Euforia juga berkaitan erat dengan persepsi seseorang terhadap suatu hal atau orang yang lain.

Sebagai contohnya adalah orang yang sedang jatuh cinta.

Orang yang sedang jatuh cinta terhadap seseorang yang disukainya seringkali ditemui berada dalam
kondisi euforia. Orang yang sedang jatuh cinta seringkali ditemui dalam kondisi memuja orang yang
disukainya secara berlebihan, seperti memandang foto kekasihnya berlama-lama, membaca ulang
teks-teks pesan singkat dari kekasihnya, cemburu berlebihan, dan sebagainya. Padahal, seiring
dengan waktu, apabila hubungan itu bertahan maka perjalanannya pun akan berangsur menjadi
normal, wajar, dan biasa-biasa saja.
Euforia juga sering terjadi di dunia trend dan mode.

Di dunia mode dikenal istilah fanatik atau sikap memuja secara berlebih. Fenomena fanatisisme di
dunia mode biasanya sering terjadi pada para fans terhadap bintang idolanya. Apapun yang
dikenakan oleh seorang publik figur, dengan segala cara para fans akan mengikutinya meskipun itu
membutuhkan pengorbanan-pengorbanan seperti merogoh kocek yang sangat dalam untuk bergaya
ala bintang pujaan mereka.

Euforia di dalam dunia mode biasanya memiliki gejala yang identik dengan fanatisisme meskipun
rentang waktunya tidak seintens dan selama dalam kasus fanatisisme.

Menurut teori psikologi, tidak ada kebahagiaan yang datang dari luar dapat bertahan secara lama.

Euforia terbukti selalu berjalan dalam rentang waktu yang singkat dan tidak abadi. Biasanya, orang
yang pernah mengalami euforia dalam fase hidup tertentu berpotensi akan mudah merasakan
euforia dalam fase-fase berikutnya.

Menyikapi segala sesuatu secara wajar memang tidak mudah. Namun dengan berlatih untuk
senantiasa bersikap tenang dan logis dalam menghadapi sesuatu akan meminimalisir kemungkinan
seseorang terjebak dalam suatu kondisi euforia.

Anda mungkin juga menyukai