ANALISIS
SINTAKSIS
J. D PARERA
Kelompok 3
ANGGOTA KELOMPOK:
KAIDAH TRANSFORMASI
Kaidah transformasi diberikan dengan tanda T, dan ia akan melalui satu
proses yang harus disusun secara tepat dan teliti. Pertama harus diberikan
satu definisi mengenai transformasi- transformasi ini. Kedua ialah adanya
transformasi wajib dan transformasi optional. Pembedaan sebuab
transformasi wajib dan transformasi optional mewajibkan kita untuk
mengadakan perbedaan yang fundamental dalam pengumpulan kalimat-
kalinat sebuah bahasa.
TIPE-TIPE TRANSFORMASI
1. TRANSFORMASI TUNGGAL (SINGULARY TRANSFORMATIONS)
mempunyai proses:
Proses penambahan (addition) Proses Permutasi
Proses ini menggambarkan bahwa ada unsur yang Proses perubahan dalam urutan struktur. Secara
ditambahkan pada unsur yang sudah ada. Secara sistematis a + b > b + a. Adanya pertukaran atau
sistematis digambarkan pada a> a+ b. pergerakan tempat dari adverbium atau
Penambahan ini biasanya berupa unsur yang keterangan waktu dan sebagainya. Contoh: Adik
belum terdapat dalam struktur. makan nasi kemarin di dapur → kemarin adik
makan nasi di dapur.
Proses Penghilangan (deletion)
Proses penghilangan sesuatu dalam struktur- Proses Penggantian
struktur dalam. Secara sistematis a + b > b, dan a Proses pergantian satu unsur dalam struktur
> 0. Contoh: Saya makan nasi, adik juga makan dengan unsur lain. Secara sistematis a > b. Contoh:
nasi→ Saya makan nasi dan adik juga. Makan Anwar membunuh Anwar, menjadi Anwar
nasi dihilangkan sebab bersifat pengulangan. membunuh diri.
TRANSFORMASI UMUM (GENERALIZED TRANSFORMATIONS)
Chomsky memberi beberapa kemungkinan, seperti transformasi
gabungan, transformasi nominalisasi/pembendaharaan.
Deskripsi struktural: (S1 : Z - X - W), (S2 : Z - X - W). X adalah unsur
minimal (misalnya NP, VP, dsb.) dan Z, W adalah segmen dari urutan
terminal
Transformasi umum dapat dibedakan lagi atas: (1) transformasi gabungan situasi
(Tgabsi), transformasi relative (Trel), transformasi focus (Tfok), transformasi
bandingan (Tban), transformasi adjectivis (Tadj), transformasi resiprok (Tres),
transformasi ekstraposisi (Teks), transformasi pencakup (Tcak), transformasi
pelengkapan (Tpel), transformasi nominalisasi (Tnom), transformasi rapatan (Trap)
dan transformasi sematan (Tsem).
Dalam transformasi umum ini perlu pula diperhatikan bahwa setiap kalimat masukan
itu (dua atau lebih) mempunyai kemungkinan untuk mengalami transformasi sendiri
terlebih dahulu, baru setelahnya mengalami transfrormasi umum
TRANSFORMASI GABUNGAN SITUASI, TGABSI
Umumnya dilakukan dengan proses Tgab. Tgabsi dibedakan menjadi : Tgabsi kausal,
Tgabsi Kondisional, Tgabsi konsepsif, Tgabsi final, Tgabsif konsekutif, Tgabsi
restriktif, Tgabsi temporal, Tgabsi lokal, Tgabsi banding, dan Tgabsi modalitas.
Tgabsi local :
SD : local : 1. Saya tinggal ditempat itu., 2. Anda dulu tinggal ditemapt itu.
Tproses: Tgab., tempat
SL: saya tinggal ditempat anda dulu tinggal
Tgabsi Bandingan:
SD: Band: 1. Anda tinggal di rumah, 2. Itu baik, 3. Anda pergi berjalan-jalan, 4. Itu (bandingan: lebih
) baik.
Tproses: Tgab, daripada K1 lebih K4 + K3>
SL: Daripada anda tinggal di rumah lebih baik anda pergi berjalan-jalan.
Tgabsi Modalitas :
SD: Mod, 1. Mereka melewati panggung kehormatan, 2. Mereka mengangkat topi masing-masing.
SL: Mereka melewati panggung kehormatan seraya mengangkat topi masing-masing.
TRANSFORMASI RELATIF, TREL.
Transformasi relative termasuk dalam transformasi umum karena transformasi relative
berasal dari dua kalimat masukan GD. Ciri-ciri kalimat transformasi relative adalah
harus ada anteseden yakni sebuah GN (Getra nomen) di sebelah kiri klausa relative
yang sama dengan GN di sebelah kiri klausa relative. Dan yang kedua, harus ada
relator atau unsure perangkai klausa di sebelah kanan dengan disebelah kiri , yang
ketiga relator itu harus menduduki salah satu fungsi dalam klausa relative. Berikut
contoh kaidah Trel :
Kami membedakan ada transformasi relative orang, relative benda, dan transformasi
relative waktu. Kami turunkan lebih dahulu barulah kami berikan kaidahnya:
Petani menjual padi
Padi itu sudah kering
Misalnya rumah itu murah (GN+GA) dan rumah ini di atas murah (GN + di
atas + GA) ditransformasikan menjadi GN2 + lebih + GA + daripada +
GNI atau rumah ini lebih murah daripada rumah itu.
TRANSFORMASI ADJEKTIVIS, TADJ
Transformasi adjektivis merupakan dasar frase nomen dengan atribut adjektif di struktur-luar.
Dengan kata lain, semua atribut dalam frase Nx + Adj.at (nomen sebagai pusat dan adjektif
sebagai atribut) berasal dari sebuah klausa SD yang berpola GN + GA (adjektif berfungsi
sebagai berikut). Misalnya: (i) ibu membeli buku baru diturunkan dari (ii) ibu membeli buku dan (iii)
buku itu baru. Kami dapat mengkidahkan Tadj. sebagai berikut:
Menurut Diane Bornstein sebuah kalimat yang akan lebih dapat dipahami jika
kerumitan gramatikal di depan predikat. Walaupun dua kalimat di atas ini gramatikal,
namun terasa agak kaku.
Transformasi ekstraposisi yakni pemindahan kalimat. Akan tetapi, kalimat itu dalam
bahasa Inggris belum gramatikal karena dalam bahasa Inggris setiap kalimat harus
mempunyai subjek. Untuk itu diberikan satu subjek sementara. Subjek sementara itu
ialah it. Jadi, kalimat transformasi ekstraposisi akan berbentuk:
It is certain that she went.
It surprised Mary that John was angry.
It surprised Mary that John was angry. It is argued by Carlos that Columbus discovered Amerika.
Dalam bahasa Indonesia ada transformasi ekstraposisi. Seperti kalimat di bawah ini:
Petrus yang datang semalam.
Subjek kalimat di atas adalah yang datang semalam. Kita dapat menguji fungsi
subjek itu dengan bantuan adalah. Kita tidak mengatakan Petrus adalah yang
datang semalam, tetapi yang datang semalam adalah Petrus. Kita dapat
mengatakan bahwa terjadi ekstraposisi karena subjek biasanya terdapat di sebelah
kiri.
Jika kalimat itu hendak diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, maka
padanannya ialah kalimat transformasi ekstraposisi it.
Transformasi fokus yang diturunkan dari dua kalimat masukan pada umumnya mengalami
satu jenjang transformasi tertentu. Salah satu kalimat masukan mengalami transformasi
negatif dalam SD. Kenegatifan itu biasanya tidak muncul di SD. Kenegatifan itu
digantikan salah satu ciri penting yang bersifat positif. Misalnya pada kalimat:
ibu membeli buku yang baru
dapat ditafsirkan sebagai Tfok, Kalimat itu diturunkan dari SD seperti di bawah ini:
SD: ibu membeli buku baru. ibu membeli buku lama. - Theg.imp. ibu jangan membeli buku
lama.
Tproses: Tdel. (delesi) kalimat Tneg.imp.
Tfok² yang SL: ibu membeli buku yang baru.
Ciri Tfok juga dinyatakan dengan permutasi klausa dalam Tgabsi
TRANSFORMASI PENCAKUP, TCAK
Sebuah transformasi pencangkup merupakan sebuah klausa yang mengisi satu
→
gatra pada kalimat yang lebih tinggi; sebuah GN Kcak. Perhatikan contoh di
bawah ini:
Klausa bahwa telah menemukan gen pemicu kelamin dan yang dikatakannya
adalah sebuah klausa pencangkup. Klausa itu mengisi GN. Kita dapat
menggantikannya dengan sebuah N/pro.N, misalnya, itu.
SD: GNI+GVII + GN2 (Erna membeli baju) GNI + GN1 + GN3 (Erna membeli sepatu)
Tproses. Trap. GN2 dan GN3 Erna membeli baju dan sepatu. SD: GNI+GVI1+ GN2 dan GN3
GN3+GVII + GN2 (Erna membeli baju)
Tproses: Trap. GN1 dan GN3
SI: GN1 dan GN3+ GVtl + GN2 Erna dan Erni membeli baju.
SD GNI+GVII+ GN2 (Erna membeli baju) GNI+ GV2+ GN2 (Erna menjual baju).
Tproses: Trap. GVt1 dan GVt2 SL: GNI+GVtIl dan GV12+ GN2
Erna membeli dan menjual baju.
RUNTUTAN TRANSFROMASI BERANTING
Jadi, dalam tutur dan tulisan sehari-hari secara faktual akan muncul
runtunan transformasi yang beranting. Makin banyak runtunan transfor
masi makin sulit kalimat itu dipahami. Runtunan dan prioritas runtunan
transformasi banyak diteliti oleh para psikolinguis.
TERIMA KASIH!
FREE RESOURCE PAGE
FREE RESOURCE PAGE
FREE RESOURCE PAGE