I. PENGKAJIAN
A. Identitas pasien
Nama pasien : An. N
Tempat tanggal lahir : Pekalongan, 07 Maret 2014
Usia : 5 Tahun 8 Bulan
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Wiradesa, Pekalongan
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
No. Rekam Medis : 490635
Tanggal masuk : 03 Desember 2019 Pukul 08.25WIB
Diagnosa medis : Bronchopneumonia
Ruang/kelas : Ruang Mawar RSUD Kraton/kelas III
Tanggal pengkajian : 04 Desember 2019 Pukul 14.00 WIB
Nama Ayah : Tn. A
Nama Ibu : Ny. K
Umur Ayah : 30 Tahun
Umur Ibu : 28 Tahun
Pendidikan Ayah : SMP
Pendidikan Ibu : SMA
Pekerjaan Ayah : Penjahit
Pekerjaan Ibu : Ibu rumah tangga
Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Status perkawinan : Menikah
Alamat : Wiradesa, Pekalongan
X X
Keterangan :
: Garis
: Perempuan
: Laki-laki
: Garis keturunan
: Pasien ( An. N)
X : Laki-laki meninggal
X : Perempuan meninggal
D. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : Sedang
Kesadaran : Composmentis
2. Tanda-tanda vital
Suhu : 37,1oC
Nadi : 105 kali/menit
Respirasi : 37 kali/menit
3. Tinggi badan : 107 cm
4. Berat badan : 16 kg
5. Pemeriksaan fisik head to toe
a. Kepala
Inspeksi : Mesocephal, rambut hitam dan panjang, bersih,
tidak ada lesi
b. Mata
Inspeksi : Simetris, reaksi pupil trhadap cahaya positif,
konjungtiva tidak anemis dan lingkaran mata
Nampak hitam.
c. Telinga
Inspeksi : Simetris kanan kiri, tidak ada lesi, tidak ada
penumpukan serumen
d. Hidung
Inspeksi : Simetris, terlihat pernafasan cuping hidung,
tidak ada polip, terdapat lendir, terpasang terapi
O2 2 liter permenit.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
e. Mulut
Inspeksi : bibir lembab, tidak ada stomatitis
f. Leher
Inspeksi : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
g. Dada
1) Paru-paru
Inspeksi : simetris antara dada kanan dan kiri, pernafasan
cepat dan dangkal disertai adanya tarikan pada
dinding dada
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
Auskultasi : terdapat bunyi suara nafas tambahan ronchi
Perkusi : suara paru sonor
2) Jantung
Inspeksi : tidak ada pembesaran pada jantung
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Auskultasi : terdengar suara jantung lup-dup
Perkusi : bunyi jatung pekak
h. Abdomen
Inspeksi : tidak menunjukan adanya asites
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Auskultasi : bising usus 8 kali/menit
Perkusi : terdengar bunyi tympani
i. Genetalia
Inspeksi : jenis kelamin perempuan
j. Ekstermitas
1) Atas
Inspeksi : tidak ada lesi, tidak ada oedema, tidak ada
kelainan
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
2) Bawah
Inspeksi : tidak ada lesi, tidak ada oedema, tidak ada
kelainan, terpasang infus RL 15 tetes permenit di
kaki kiri
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
E. Pemeriksaan Perkembangan
Penilaian berdasarkan format kuisioner pra skrining (KPSP) untuk
anak usia 5 tahun 8 bulan dengan hasil jawaban “ya” 10 dari 10
pertanyaan artinya bahwa perkembangan An. N sesuai dengan tahapan
perkembangan. dari cara bicara dan bahasa pasien mampu menjawab
semua pertanyaan yang diberikan. Pasien mampu menyebutkan nama
lengkapnya. Dari sosialisasi kemandirian ibu pasien mengatakan sebelum
sakit An. N mampu memakai pakaian sendiri tanpa bantuan. Dari
motorik halus pasien mampu menunjukkan warna yang di ditunjukkan,
pasien mampu menggambarkan sesuatu yang di perintahkan, pasien
mampu menuruskan kalimat yang belum selesai, pasien mampu
menggambarkan dengan contoh yang sama. Dan pada motorik kasar ibu
pasien mengatakan sebelum sakit An. N mampu melompat dengan satu
kaki beberapa kali tanpa berpegangan.
Berdasarkan perkembangan pada An. N didapatkan pada sector
social, motorik halus, motorik kasar, bicara dan bahasa tidak mengalami
gangguan, perkembangan normal sesuai dengan usia. Sehingga dapat
disimpulkan pada An. N tidak mengalami gangguan perkembangan.
F. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
Nama : An. N
Alamat : Wiradesa, Pekalongan
No. Lab : 19045473
No RM : 490635
Tanggal Periksa : 03 Desember 2019 Pukul 08:35 WIB
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
HEMATOLOGI
LED 30 mm/jam 2.0 – 30.0
Darah Rutin
Lekosit 8.63 10^/ul 5.50 – 15.50
Eritrosit 4.17 Juta/mm3 3.90 – 5.30
Hemoglobin 10.6 g/dl L 11.5 – 13.5
Hematokrit 31.7 % L 34.0 – 40.0
MCV 76.0 um3 75.00 – 87.00
MCH 25.40 Pg 24.00 – 30.00
MCHC 33.40 g/dl 31.00 – 37.00
Trombosit 299.000 /mm3 150.000 – 450.000
Diff Count
Neutrofil 59.3 % H 0.0 – 42.0
Limfosit 30.9 % 0.0 – 42.0
Monosit 9.5 % H 0.0 – 5.0
Eosinofil 0.2 % 0.0 – 3.0
Basofil 0.1 % 0.0 – 2.0
SERO IMUNOLOGI
Paket DB
Dangue Ig G Negatif Negatif
Dangue Ig M Negatif Negatif
WIDAL
S.typhi O 1/160 Negatif
S. typhi H 1/80 Negatif
S. typhi AH Negatif Negatif
2. Pemeriksaan Rontgen
No. Rekam Medis : 490635
Nama : An. N
Umur : 5 Tahun 8 bulan
Alamat : Wiradesa, Pekalongan
Jenis pemeriksaan : THORAX AP
Waktu pemeriksaan : 04 Desember 2019 Pukul 10:31 WIB
Dokter pengiriman : dr. Murtazam, Sp.A
Hasil pemeriksaan
TS YTH:
COR CTR < 50 %, Aorta normal, Conus pulmonalis normal
Pulmo vaskuler kasar dan meningkat
Tampak infiltrat di suprahiler kiri kanan, perihiler
Sinus Kostofrenikus kanan kiri lancip
Diafragma normal, trakhea ditengah
Costa/klavikula, scapula tampak normal, soft tissue normal
Kesan
Bronchopneumonia
G. Therapy Obat
1. Infus
Ringer Laktat 15 tetes permenit
2. Oral
Fludon 2 x 1 bungkus
(waktu pemberian pukul 08.00 WIB, 19.00 WIB)
3. Injeksi
Cefotaxim 3 x 600 mg (waktu pemberian Pukul 09.00 WIB,
17.00 WIB, 24.00 WIB)
Clanexi 3 x 245 mg/ (waktu pemberian Pukul 09.00 WIB,
17.00 WIB, 24.00 WIB)
4. Terapi inhalasi (nebulizer)
Dilakukan 2 kali sehari
1/
Ventolin 2 ampul dan Nacl 1 cc
H. Pengelompokan Data
Data Subjektif
1. Ibu pasien mengatakan pasien sesak nafas, batuk berdahak, demam
naik turun, lemas tidak mampu untuk beraktivitas karena sesak nafas
yang dialami, aktivitas pasien harus di bantu oleh keluarganya, tidur
pasien tidak nyenyak karena sesak nafas, gelisah, dan sering
terbangun di malam hari.
Data Objektif
1. Respiration rate 37x/menit dengan adanya tarikan dinding dada
2. Suhu 37,1oC
3. Nadi 105x/menit
4. Pasien tampak lemah
5. Pernafasan cepat dan dangkal disertai adanya tarikan pada dinding
dada
6. Pernafasan cuping hidung
7. Saat di auskultasi terdengar bunyi suara nafas tambahan ronchi pada
paru-paru
8. Pasien tampak sesak dan batuk berdahak
9. Sputum tidak keluar
10. Pemeriksaan rontgen menunjukan kesan bronchopneumonia
11. Lingkaran mata nampak hitam
I. Analisa Data
DATA ETIOLOGI PROBLEM
Data Subjektif Inflamasi dan Bersihan jalan
- Ibu pasien mengatakan obstruksi jalan nafas tidak
pasien sesak nafas dan batuk nafas efektif
berdahak
Data Objektif
- Pasien tampak lemah
- Adanya tarikan dinding dada
ketika bernafas
- Pernafasan cepat dan dangkal
- Menggunakan pernafasan
cuping hidung
- Respiratory rate 37
kali/permenit
- Suhu 38oC
- Nadi 105x/permenit
- Saat diauskultasi terdengar
bunyi suara tambahan ronchi
pada paru-paru
- Hasil pemeriksaan rontgen
menunjukan kesan
bronchopneumonia
Data Subjektif Ketidakseimbangan Intoleransi
- Pasien mengatakan sesak antara suplai dan Aktivitas
nafas,lesu, dan lemas tidak kebutuhan oksigen
mampu beraktivitas
Data Objektif
- Pasien terlihat sesak nafas
- Pasien tampak lemah
- Pasien hanya berbaring di
tempat tidur saja
- Respiratory rate 37
kali/menit
Data Subjektif Sesak nafas Gangguan pola
- Ibu pasien mengatakan tidur
anaknya mengalami kesulitan
tidur karena sesak nafas yang
dialami.
- Ibu pasien mengatakan
anaknya sering terbangun
dimalam hari.
Data Objektif
- Pasien tampak gelisah
- Lingkaran mata nampak
hitam
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Setelah dilakukan analisa data langkah selanjutnya adalah
menentukan diagnosa keperawatan. Diagnose keperawatan yang muncul pada
An. N diantaranya :
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan inflamasi dan
obstruksi jalan nafas
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Ketidakseimbangan antara suplai
dan kebutuhan oksigen
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan sesak nafas
V. EVALUASI KEPERAWATAN
Evaluasi hari pertama
No Hari/tanggal No. Catatan perkembangan Paraf
DX
1 Rabu, 04 1 S : pasien mengatakan masih sesak nafas Dzikri
Desember dan batuk berdahak
2019 pukul O : Pasien tampak sesak dan batuk, Nadi
21.30 WIB 105 x/menit, RR 35 x/menit, suhu
37,1oC, nafas cepat dan dangkal,
adanya tarikan dinding dada, terdapat
pernafasan cuping hidung, terdapat
bunyi suara nafas tambahan ronchi.
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- Kolaborasi pemberian terapi inhalasi
(nebulizer)
- Ukur tanda-tanda vital
- Lakukan fisio terapi dada
- Auskultasi bunyi nafas, catat adanya
bunyi nafas tambaha
2 S : Pasien mengatakan badanya lemas, sesak Dzikri
nafas jika melakukan aktivitas, dan
pasien mengatakan masih lemas untuk
duduk
O : Pasien tampak lemas dan sesak nafas.
Suhu 36oC, RR 35x/menit . nadi
105x/menit.
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- Monitor frekuensi nadi dan nafas
sebelum dan sesudah beraktivitas.
- Bantu tingkatkan aktivitas secara
bertahap untuk meningkatkan
toleransi
- Kaji tingkat toleransi anak dalam
aktivitas, catat laporan dyspnea,
peningkatan kelemahan dan
perubahan tanda vital sebelum dan
sesudah beraktivitas.
- Ajarkan penggunaan teknik nafas
terkontrol selam aktivitas,
pertahankan terapi oksigen 2
liter/menit
3 S : ibu pasien mengatakan selama sakit Dzikri
pasien tidur kurang lebih 8 jam perhari,
pasien tidak bisa tidur dengan nyenyak,
kualitas tidur pasien terganggu karena
sesak nafas yang dialami.
O : pasien tampak gelisah, lingkaran mata
Nampak hitam, nadi 105x/menit, suhu
36oC, RR 35x/menit.
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- Monitor atau catat kebutuhan tidur
setiap hari
- Monitor atau catat kebutuhan tidur
setiap hari
- Jelaskan pentingnya tidur yang
adekuat pada anak dan orang tua
- Berikan motivasi kepada orang tua
dalam pemenuhan kebutuhan
istirahat tidur pasien
- Ciptakan lingkungan yang nyaman