Anda di halaman 1dari 16

Oleh :

Sulur Joyo Sukendro, S.SiT, M.Kes


Proses Terapi Gigi dan Mulut
Pengkajian Diagnosa
Pengumpulan berdasarkan
data pengumnpulan
data
Perencanaan
Memilih,
memprioritaskan
dan
mengurutkan
tindakan

Implementasi
Evaluasi
Pelaksanaan
Umpan
rencana
balik yg
efektif
Pengkajian
1. Persiapan (Operator, Alat, bahan, Pasien)
2. Identitas pasien
3. Pemeriksaan subyektif
a. Keluhan pasien
b. Riwayat kesehatan umum
c. Riwayat kesehatan gigi
4. Pemeriksaan obyektif
a. Pemeriksaan ekstra oral
b. Pemeriksaan intra oral (jar. keras, pengalaman
karies, kebersihan gigi, jar. lunak, kelainan gigi)
Masalah dalam pengumpulan data
1. Data tidak lengkap
a. Data Subyektif
b. Data Obyektif
2. Tidak ada data
Diagnosis
1. Secara umum diagnosa keperawatan yang lazim
menggunakan tiga komponen utama dengan merujuk
pada hasil analisa data, meliputi: problem (masalah),
etiologi (penyebab), dan sign/symptom (tanda/
gejala).
2. Problem (masalah), adalah gambaran keadaan klien
dimana tindakan keperawatan dapat diberikan karena
adanya kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan
normal yang seharusnya tidak terjadi.
3. Etiology (penyebab), adalah keadaan yang
menunjukkan penyebab terjadinya problem (masalah).
4. Sign/symptom (tanda/ gejala), adalah ciri, tanda atau
gejala relevan yang muncul sebagai akibat adanya
masalah.
Diagnosis
 Diagnosa aktual (Actual Diagnoses).
Mempunyai tiga komponen yaitu meliputi: problem (masalah), etiologi
(penyebab), dan sign/symptom (tanda/ gejala).
 Diagnosa resiko dan resiko tinggi (Risk and High-Risk Diagnoses).
Mempunyai dua atau hanya satu komponen yaitu meliputi: problem
(masalah), etiologi (penyebab), dan sign/symptom (tanda/ gejala).
 Diagnosa kemungkinan (Possible Diagnoses).
Mempunyai dua atau hanya satu komponen yaitu meliputi: problem
(masalah), etiologi (penyebab), dan sign/symptom (tanda/ gejala).
 Diagnosa sejahtera (Wellness Diagnoses).
Hanya sebuah label, dimulai dengan “Potensial terhadap
peningkatan…….”, diikuti tingkat sejahtera yang lebih tinggi yang
dikehendaki Meliputi: problem (masalah), etiologi (penyebab), dan
sign/symptom (tanda/ gejala).
 Diagnosa sindroma (Syndrome Diagnoses),
Mempunyai dua atau hanya satu komponen yaitu meliputi: problem
(masalah), etiologi (penyebab), dan sign/symptom (tanda/ gejala).
Perencanaan
1. Penetapan prioritas.
2. Penetapan tujuan dan kriteria hasil yang
diharapkan
3. Menentukan intervensi
Implementasi
1. Independent implementations, adalah
implementasi yang diprakarsai sendiri oleh perawat
untuk membantu klien dalam mengatasi
masalahnya sesuai dengan kebutuhan.
2. Interdependen / Collaborative implementations,
adalah tindakan keperawatan atas dasar
kerjasama sesama tim keperawatan atau dengan
tim kesehatan lainnya, seperti dokter gigi.
3. Dependent implementations, adalah tindakan
keperawatan atas dasar rujukan dari profesi lain,
seperti ahli gizi, physiotherapies, psikolog dan
sebagainya.
Implementasi
 Tahap persiapan : alat dan bahan
 Tahap pelaksanaan : prosedur
 Tahap terminasi : penjelasan selesai tindakan
Implementasi (tahap persiapan)
1. Menggali perasaan, analisis kekuatan dan keterbatasan
professional pada diri sendiri.
2. Memahami rencana tindakan.
3. Menguasai keterampilan teknis tindakan.
4. Memahami rasional ilmiah dari tindakan yang akan
dilakukan.
5. Mengetahui sumber daya yang diperlukan.
6. Memahami kode etik dan aspek hukum tindakan.
7. Memahami standar praktik klinik keperawatan untuk
mengukur keberhasilan.
8. Memahami efek samping dan komplikasi yang mungkin
muncul.
9. Penampilan harus menyakinkan..
Implementasi (tahap pelaksanaan)
1. Mengkomunikasikan/ menginformasikan keputusan
tindakan.
2. Beri kesempatan kepada klien untuk
mengekspresikan perasaannya terhadap
penjelasan tindakan.
3. Menerapkan pengetahuan intelektual, kemampuan
hubungan antar manusia dan kemampuan teknis
keperawatan dalam pelaksanaan tindakan.
4. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat
pelaksanaan tindakan adalah energi klien,
pencegahan kecelakaan dan komplikasi, rasa
aman, privacy, kondisi klien, respon klien terhadap
tindakan yang telah diberikan
Implementasi (tahap terminasi)
1. Terus memperhatikan respons klien terhadap
tindakan yang diberikan.
2. Tinjau kemajuan klien dari tindakan yang telah
diberikan.
3. Rapikan peralatan dan lingkungan klien dan
lakukan terminasi.
4. Lakukan pendokumentasian
Evaluasi
1. Evaluasi struktur. Evaluasi struktur difokuskan pada
kelengkapan tata cara atau keadaan sekeliling tempat
pelayanan diberikan. Meliput : persediaan perlengkapan,
fasilitas fisik, ratio tenaga, dukungan administrasi,
pemeliharaan dan pengembangan kompetensi tenaga.
2. Evaluasi proses. Evaluasi proses berfokus pada
penampilan kerja. Area yang menjadi perhatian pada
evaluasi proses mencakup jenis informasi yang didapat pada
saat wawancara dan pemeriksaan fisik, validasi dari
perumusan diagnosa, dan kemampuan tehnikal.
3. Evaluasi hasil. Evaluasi hasil berfokus pada respons dan
fungsi klien. Respons prilaku klien merupakan pengaruh dari
intervensi petugas dan akan terlihat pada pencapaian tujuan
dan kriteria hasil.
Ukuran pencapaian Evaluasi
1. Masalah teratasi; jika klien menunjukkan perubahan
sesuai dengan tujuan dan kriteria hasil yang telah
ditetapkan.
2. Masalah sebagian teratasi; jika klien menunjukkan
perubahan sebahagian dari kriteria hasil yang telah
ditetapkan.
3. Masalah tidak teratasi; jika klien tidak menunjukkan
perubahan dan kemajuan sama sekali dan atau
bahkan timbul masalah/ diagnosa baru.

Untuk masalah sebagian teratasi dan masalah tidak


teratasi maka dilakukan identifikasi dan dilakukan
pengkajian ulang.
DOKUMENTASI TINDAKAN
1. Halaman Judul
2. Latar Belakang
3. Pengkajian
4. Diagnosis
5. Perencanaan
6. Implementasi
7. Evaluasi
8. Penutup
a. Kesimpulan
b. Saran
9. Lampiran
TERIMA KASIH
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai