DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
T.A 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayahnya,
serta nikmat sehat sehingga penyusunan makalah guna memenuhi tugas mata kuliah
“Pengembangan Kepribadian” ini dapat selesai sesuai dengan yang diharapkan. Shalawat
serta salam selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW dan semoga kita selalu
berpegang teguh pada sunahnya.
Makalah ini di susun dengan tujuan untuk menambah wawasan khususnya mengenai
pentingnya pengembangan kepribadian untuk mahasiswa dan adapun metode yang penulis
ambil dalam penyusunan makalah ini adalah berdasarkan pengumpulan sumber informasi
dari berbagai karya tulis yang berkompeten dengan tema makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan sebagai sumbangsi pemikiran khususnya
untuk para pembaca dan tidak lupa penulis mohon maaf apabila dalam penyusunan makalah
ini terdapat kesalahan baik dalam kosa kata ataupun isi dari keseluruhan makalah ini.Penulis
sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan untuk itu kritik dan saran sangat
penulis harapkan demi kebaikan untuk kedepannya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
Kepribadian seseorang, selain bermodal kapasitas fitrah sejak lahir dari warisan genetika
orang tuanya, ia juga terbentuk melalui proses panjang riwayat hidupnya. Proses internalisasi
nilai pengetahuan dan pengalaman dalam dirinya. Pernyataan penulis ini didukung dengan
adanya Teori Tabula Rasa dalam bukunya yang berjudul “An Essay Concerning Human
Understanding” (John Locke, 1690:398).
Makalah ini di susun seiring era globalisasi yang banyak menimbulkan dampak – dampak
negatif bagi pemikiran dan tingkah laku mahasiswa. Makalah ini di susun dengan tujuan
untuk menambah wawasan akan pentingnya pengembangan kepribadian untuk mahasiswa.
Metode yang penulis ambil dalam penyusunan makalah ini adalah metode deskriptif, yaitu
metode yang memberikan gambaran atau uraian suatu keadaan sejelas mungkin.Jenis
penelitian deskriptif yang digunakan, yaitu studi pustaka.
2. ApaCiri-ciri kepribadian?
1.3 TUJUAN
1
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Pengembangan
B. Pengertian Kepribadian
Menurut Horton (1982) Kepribadian adalah keseluruhan sikap, perasaan, ekspresi dan
temparmen seseorang. Sikap perasaan ekspresi dan tempramen itu akan terwujud dalam
tindakan seseorang jika di hadapan pada situasi tertentu. Setiap orang mempunyai
kecenderungan prilaku yang baku, atau pola dan konsisten, sehingga menjadi ciri khas
pribadinya.
Menurut M.A.W Bouwer Kepribadian adalah corak tingkah laku social yang meliputi corak
kekuatan, dorongan, keinginan, opini dan sikap-sikap seseorang.
Pengembangan kepribadian berarti kemauan diri sendiri untuk menata aspek internal diri
atau sikap batin, dan aspek perilaku eksternal diri, yaitu cara seseorang menampilkan diri
atau tampak sisi luar diri di persepsi orang lain. (Djajendra, 2011:312)
Ketekunan
Ambisi
2
Kelainan seksual
Kemandirian
Berbahagia
Penerimaan sosial
Mempunyai tujuan
Mudah marah
Hiperaktif
Susah tidur
Senang menggangu orang lain yang usianya jauh lebih muda atau dengan dengan binatang
Tidak dapat menjauhi perilaku menyimpang walaupun sudah diperingatkan atau dihukum
3
Sering mengalami pusing kepala (meskipun sebab utamanya bukan dari faktor yang bersifat
organis)
Setelah memahami tentang pengertian kepribadian dan unsur-unsurnya, kali ini kita akan
mengupas tentang faktor-faktor yang dapat membentuk kepribadian seseorang. Proses
pembentukan kepribadian seseorang sangat dipengaruhi oleh kebudayaan setempat.
Kebudayaan setempat yang secara langsung memengaruhi kepribadian seseorang adalah
sebagai berikut.
1. Kebudayaan daerah.
Adapun pembentukan kepribadian seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut ini.
Warisan biologis berpengaruh pada perilaku kehidupan manusia, misalnya pada pembentukan
sifat kepemimpinan, pengendalian diri, sikap, dan minat.Setiap manusia memiliki sifat
biologis yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, walaupun pada dua orang lahir
kembar identik.
Adanya perbedaan jenis kelamin, kecerdasan, kekuatan jasmani, kecantikan, dan sebagainya
akan dapat berpengaruh pada perbedaan kepribadian orang-orang yang memilikinya.
4
Perbedaan iklim, topografi, dan sumber daya alam menyebabkan manusia harus mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungan alam di mana ia tinggal. Proses penyesuaian diri pada
lingkungan alam mampu mengubah pola perilaku masyarakat secara keseluruhan.
Manusia, alam, dan kebuadayaan mempunyai hubungan yang sangat erat dan saling
memengaruhi.Sementara itu, kebudayaan sangat berpengaruh pada perilaku individu dalam
pembentukan kepribadiannya.
Manusia sebagai makhluk yang berpikir akan senantiasa menghasilkan kebudayaan sebagai
manifestasi kehidupannya. Manusia berusaha untuk mengubah alam sesuai dengan
kebudayaannya guna memenuhi kebutuhan hidupnya.Selain itu, manusia dapat mengubah
pegunungan menjadi lahan pemukiman.
Kelompok yang menjadi acuan pertama seorang anak adalah keluarga.Pengalaman hidup
dalam keluarga sangat menentukan perkembangan kepribadian seorang anak. Seorang anak
yang hidup dalam keluarga yang demokratis, akan tumbuh menjadi orang dengan kepribadian
baik dan percaya diri.
5
c. Ada keengganan untuk menelaah diri sendiri ( takut menerima kenyataan karena
memiliki kekurangan / kelemahan );
d. Orang yang usianya sudah tua tidak melihat bahwa kearifan dan kebijaksanaan bisa
dicapai
b. Tanggapan, sikap atau kebiasaan dalam lingkungan kebudayaan ( kebiasaan atau tradisi,
misalnya : isteri sebagai pengurus rumah tangga sulit berkembang dalam bidang profesi yang
diminati ).
1. Faktor Input
a. Tidak mempunyai tujuan hidup yang jelas. Tujuan hidup sering disebut juga rencana
ataupun target. Mahasiswa yang tidak mempunyai tujuan hidup, mereka tidak memiliki
keyakinan, moral, atau standar yang akan mengendalikan hidup untuk mencapai puncak
kesuksesan.
b. Kurangnya motivasi dalam hidup. Hal ini membuat mahasiswa seringkali loyo, tak
bergairah, tidak ada dinamika, dan tidak akan menghasilkan perubahan seperti yang
diinginkan.
6
d. Tidak percaya diri. Rasa tidak percaya diri yang dimiliki mahasiswa seringkali
membuat kegagalan yang berujung dengan penyesalan.
f. Sudah merasa puas. Perasaan cepat puas yang dimiliki mahasiswa mengakibatkan
mahasiswa tidak bisa mengukur kemampuannya tentang suatu hal dan sangat membatasi bagi
perkembangan pola pikir dan sikapnya.
2. Faktor Output
Setiap mahasiswa memiliki perbedaan tradisi, adat, atau kebudayaan yang khas. Tradisi atau
kebudayaan setiap mahasiswa memberikan pengaruh terhadap kepribadian setiap anggotanya,
baik menyangkut cara berpikir, bersikap atau cara berperilaku. Faktor ini mengakibatkan
kesenjangan antar sesama mahasiswa.
Perkembangan zaman atau sering disebut dengan istilah globalisasi merupakan sebuah fakta
yang tidak dapat dihindari.Globalisasi ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi sehingga mampu mengubah dunia secara mendasar bagi
mahasiswa.Ada beberapa media yang berdampak buruk atau sebagai penghambat kepribadian
pada mahasiswa, yaitu televisi dan media cetak.Kedua media ini di satu sisi memberikan
pembelajaran yang menambah wawasan dan memiliki manfaat seperti menambah informasi
dan pengetahuan dalam interaksi mahasiswa terhadap lingkungan sekitarnya. Namun disisi
lain media-media tersebut memberikan asupan negatif bagi mahasiswa, seperti hal-hal porno
yang dikemas halus dalam media televisi dan cetak.[2][4]
7
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kepribadian bukanlah hal yang sulit untuk dipelajari, dijalani, dan dikembangkan.
Kepribadian merupakan hal yang bisa tumbuh, dibangun, dan diupayakan, sehingga ada
tahap-tahap pengembangan kepribadian, faktor – faktor penghambat kepribadian, sikap
positif dan negatif dalam kepribadian, dan cara menanggulangi dampak negatif dari
kepribadian yang salah.
8
DAFTAR PUSTAKA
Johnson, D.W & Johnson, J .P. 1991. Joining Together.Group Theory and Group
Skills.Fourth Edition. New York : Perntice-Hall, lnc.
Johnson, D.W. 1993 Reaching Out: Interpersonal Effeciveness and Self-actualization. Boston
: Allyn and Bacon.
http://artikel-luar-biasa.blogspot.com/2012/02/cara-untuk-menumbuhkan-rasa-percaya.html
(27 Feb. 2012).