Anda di halaman 1dari 6

1. Apakah ibu mengalami preeklampsia?

Apakah tanda-tanda preeklampisa


dialami oleh ibu tersebut?

1. Tekanan darah tinggi


Tanda preeklampsia ini biasanya paling umum dan mudah terdeteksi.
Kondisi ini ditandai dengan tekanan darah yang ada di angka 140/90
bahkan lebih. Jika kondisi ini terjadi di minggu ke-20 kehamilan
sementara Anda sebelumnya tidak memiliki riwayat darah tinggi, maka
segera konsultasikan ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan.

2. Adanya protein di dalam urine


Proteinuria atau keberadaan protein di dalam urine juga biasanya
menandai kondisi preeklampsia. Pasalnya, preeklampsia bisa merusak
ginjal yang berfungsi menyaring cairan dalam tubuh.

Akhirnya, protein yang harusnya diserap darah untuk dialirkan ke seluruh


tubuh justru masuk ke dalam urin hingga akhirnya dikeluarkan dari tubuh.
Akibatnya, banyak protein bermanfaat yang justru hilang dari dalam
tubuh.

3. Bengkak
Pembengkakan memang kondisi yang sangat normal selama kehamilan.
Biasanya kondisi ini menyerang kaki sehingga terlihat lebih besar
dibanding biasanya.

Namun, ketika wajah, mata, dan tangan juga ikut membengkak, maka
Anda perlu curiga bahwa ini adalah tanda preeklampsia. Jika mengalami
hal ini, segera periksakan diri ke dokter.

4. Sakit kepala
Sakit kepala baik yang terasa tumpul, berat, dan juga berdenyut bisa
menjadi salah satu gejala preeklampsia yang tidak bisa disepelekan.
Apalagi jika kondisi ini mulai sering terjadi di usia ke-20 kehamilan.

Jika sakit kepala tidak juga hilang setelah Anda berbaring dan bahkan
disertai dengan perubahan penglihatan serta sensitif terhadap cahaya maka
segera konsultasikan ke dokter.
5. Kenaikan berat badan secara tiba-tiba
Berat badan yang meningkat secara tiba-tiba sebanyak satu kilogram
dalam seminggu bisa menjadi salah satu ciri Anda mengalami
preeklampsia. Pasalnya, pembuluh darah yang rusak memungkinkan air
bocor dan masuk ke berbagai jaringan tubuh dan tidak masuk ke ginjal
untuk seharusnya dikeluarkan melalui urine.

Selain itu, tanda preeklampsia lain yang mesti Anda waspadai adalah
mual, muntah, nyeri pada perut dan bahu, dan pandangan buram.
https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/hipertensi-tekanan-darah-
tinggi/tanda-preeklampsia-pada-ibu-hamil/.

2. Apa saja penyebab protein urin positif pada ibu hamil?

a. Preeklamsia
Sindrom ini ditandai dengan tekanan darah tinggi dan protein dalam urin.
Proteinuria bersama dengan hipertensi terjadi setelah 20 minggu
kehamilan. Biasanya tidak menunjukkan gejala lain tetapi jika kondisinya
parah, bunda dapat mengalami sakit kepala, pembengkakan tangan dan
wajah, mual, muntah, sakit perut, penurunan buang air kecil dan
penglihatan kabur.

Bentuk preeklamsia yang parah akan menyebabkan kegagalan beberapa


organ seperti ginjal, hati, otak, mata, jantung dan paru-paru.

b. Eklampsia
Preeklamsia yang disertai dengan kejang-kejang akibat terganggunya
fungsi otak. Kejang ini dapat terjadi sebelum, selama atau setelah
persalinan. Eklampsia termasuk keadaan darurat obstetri yang memerlukan
perhatian medis segera.

c. HELLP Syndrome
Sindrom HELLP dikaitkan dengan preeklamsia dan memiliki gejala
yang serupa. Ini adalah kondisi kehamilan yang mengancam jiwa dan
salah satu alasan yang dapat menyebabkan keluarnya protein dalam
urin. HELLP itu sendiri merupakan singkatan dari H (Hemolysis,
pemecahan sel darah merah), EL (Elevated liver enzyme, peningkatan
enzim hati) dan LP (low platelet, jumlah trombosit yang rendah).
Gejala awal mungkin tampak seperti preeklamsia. Gejala umum adalah
mual, muntah, nyeri perut bagian atas, sakit kepala, perasaan sakit dan
penglihatan kabur. Sindrom HELLP dapat mengakibatkan komplikasi
serius seperti kerusakan hati dan ginjal, edema paru, abrupsi plasenta dan
koagulasi intravaskular diseminata.

Selama kehamilan, sindrom preeklampsia meningkatkan risiko eklampsia


dan HELLP. Kondisi ini dapat menyebabkan hasil yang merugikan
termasuk berat lahir rendah, kelahiran prematur, lahir mati, pembatasan
pertumbuhan intrauterin dan kematian bayi baru lahir.

d. Infeksi di Ginjal atau Saluran Kemih


Protein urin positif pada ibu hamil juga bisa disebabkan oleh infeksi
saluran kemih. Kecurigaan itu muncul ketika bunda sering ingin buang
air kecil dengan rasa yang tak nyaman, perih atau panas saat berkemih.

Infeksi saluran kemih ini harus segera diobati untuk menghindari


kondisi seperti infeksi ginjal yang dapat muncul dalam bentuk sakit
punggung, muntah, mual, dan menggigil. Penyakit ini juga dapat
memengaruhi kehamilan, seperti kelahiran prematur dan berat lahir
rendah.

e. Faktor lain

Kondisi seperti dehidrasi, stres berlebih, olahraga berat, demam,


penyakit ginjal kronis, leukimia, lupus, radang sendi dan diabetes juga
bisa menjadi penyebab protein urin positif selama kehamilan.
https://www.honestdocs.id/5-penyebab-protein-urin-positif-pada-ibu-
hamil

3. Makanan apa saja yang harus dihindari pagi ibu hamil penderita
hipertensi?

a. Garam
Tentu kita tahu bahwa orang dengan darah tinggi harus membatasi
asupan garam.
2015-2020 Dietary Guidelines for Americans menunjukkan, orang
dengan tekanan darah tinggi hanya diperbolehkan menerima asupan
sodium 1.500 miligram (mg) dalam sehari.
Beberapa makanan kemasan yang paling tinggi kandungan garam di
antaranya daging olahan, piza beku, sup kalengan, serta tomat kaleng.

b. Gula
Selama ini tentu kita sudah tahu asupan gula berlebihan dapat
menyebabkan peningkatan berat badan dan obesitas.
Gula berkontribusi terhadap peningkatan obesitas pada orang-orang
dari segala usia.

Tekanan darah tinggi lebih sering terjadi pada orang yang kelebihan
berat badan atau obesitas.

c. Lemak jenuh
Orang dengan tekanan darah tinggi harus mengurangi lemak jenuh dan
menghindari lemak trans. Makanan yang tinggi kandungan lemak
jenuh termasuk kulit ayam, gorengan, susu penuh lemak, mentega,
serta daging merah.
Penyumbang lemak trans terbesar adalah makanan dalam
kemasan.Mengonsumsi terlalu banyak lemak jenuh dan lemak trans
meningkatkan kolesterol LDL (buruk).
Kadar LDL yang tinggi dapat membuat tekanan darah tinggi
memburuk dan pada akhirnya dapat menyebabkan perkembangan
penyakit jantung koroner.
https://nakita.grid.id/read/021678505/pantangan-ibu-hamil-dengan-
hipertensi-4-jenis-makanan-ini-harus-dihindari?page=all

4. Apa penyebab kejang yang dialami pada ibu hamil?


Kejang yang dialami oleh ibu hamil disebut eklampsia, yang merupakan
gejala dari kondisi preeklampsia. Selain kejang, gejala preeklampsia
lainnya adalah koma. Kondisi yang terbilang sangat jarang terjadi ini dapat
dialami oleh semua ibu hamil dengan hipertensi, bahkan ketika ia tidak
memiliki riwayat kejang sebelumnya.
https://www.halodoc.com/ibu-hamil-alami-kejang-apa-sebabnya
5. Penanganan apa yang harus dilakukan jika ibu mengalami preeklampsia
berat?
Pre-eklamsi berat kehamilan 37 minggu ke atas:
1) Penderita di rawat inap

a) Istirahat mutlak dan di tempatkan dalam kamar isolasi


b) Berikan diit rendah garam dan tinggi protein
c) Berikan suntikan sulfas magnesium 8 gr IM (4 gr bokong kanan dan 4
gr bokong kiri)
d) Suntikan dapat di ulang dengan dosis 4 gr setiap 4 jam
e) Syarat pemberian Mg So4 adalah: reflek patela (+), diurese 100cc
dalam 4 jam yang lalu, respirasi 16 permenit dan harus tersedia
antidotumnya: kalsium lukonas 10% ampul 10cc.
f) Infus detroksa 5 % dan ringer laktat

2) Obat antihipertensif: injeksi katapres 1 ampul IM dan selanjutnya


diberikan tablet katapres 3x½ tablet sehari

3) Diuretika tidak diberikan, kecuali terdapat edema umum, edema paru


dan kegagalan jantung kongesif. Untuk itu dapat diberikan IV lasix 1
ampul.

4) Segera setelah pemberian sulfas magnesium kedua, dilakukan


induksi dipakai oksitosin (pitosin atau sintosinon) 10 satuan dalam
infus tetes.

5) Kala II harus dipersingkat dengan ekstrasi vakum dan forsep, jadi


wanita dilarang mengedan.

6) Jangan berikan methergin postpartum, kecuali terjadi pendarahan


disebsbkan atonia uteri.

7) Pemberian sulfas magnesium kalau tidak ada kontraindikasi,


diteruskan dosis 4 gr setiap 4 jam dalam 24jam post partum.

8) Bila ada indikasi obstetik dilakukan sectio cesaria.

c. Prinsip penanganan preeklampsia:


1) Melindungi ibu dari efek peningkatan tekanan darah
2) Mencegah progresifitas penyakit menjadi eklampsia
3) Mengatasi atau menurunkan resiko janin (solusio plasenta,
pertumbuhan janin terhambat, hipoksia sampai kematian janin)

4) Melahirkan janin dengan cara yang paling aman dan cepat sesegera
mungkin setelah matur atau imatur jika diketahui bahwa resiko
janin atau ibu akan lebih berat jika persalinan ditunda lebih lama.

http://ariniulyatululfah.blogspot.com/2016/06/penatalaksanaan-pre-
eklampsia-dan.html

Anda mungkin juga menyukai