Modulus Puntir
Oriza N. H, Gangsar, Rizki Adi Nugroho, Sabrina, Namaz, M. Satrio
10211110, 10211024, 10211038, 10211061, 10211096, 10211106
Program StudiFisika, InstitutTeknologi Bandung, Indonesia
Email: Orizanaufalharish@yahoo.com
Abstak
Modulus puntir adalah sebuah besaran/koefisien yang mempresentasikan elastisitas bahan terhadap suatu gaya
yang berupa puntiran. Pada pengamatan ini akan dicari besar nilai modulus punter dari bahan – bahan yang akan
diberikan suatu gaya puntiran. Pengamatan dilakukan dengan sensor flat coil. Sensor ini di pasang pada bahan,
kemudian bahan akan diberikan gaya puntiran. Kemudian bahan yang terkena gaya gangguan tersebut akan di
ukur perubahan bentuk bahan tersebut (dibandingkan dengan keadaan awal). Perubahan tersebut akan diolah
menjadi besaran modulus puntir bahan tersebut.
Kata kunci: Flat Coil, Magnet, Modulus Puntir, Torsi
Dan dapat juga memenuhi persamaan berikut Power Supply Sensor ADC
2𝐿𝑟𝑚𝑔
𝐺= 𝜋𝑅4 𝛼
(2) Elemen Mikrokontroller
Pengganggu
Keterangan: Amplifier
G : Modulus puntir
A : Luas penampang Display
ΔL : Perubahan panjang
𝐿0 : Panjang awal Gambar 1: Diiagram kerja Pengolah Data
L : Panjang Bahan
R : Jari-jari bahan II. Metode Percobaan
r : jari-jari katrol
g : grafitasi Akan dilakukan pengukuran/pencarian nilai
m : massa beban modulus puntir dari tiga bahan (batang) berbeda.
𝛼 : Perubahan sudut(radian) Tiap bahan diukur diameternya masing masing.
Kemudian secara satu persatu, bahan di
pasangkan pada alat yang menyambungkan
bahan dengan beban sebagai gaya untuk
15
memuntir bahan tersebut dan di pasangkan pula
sensor magnetic pada L 20cm dan 30cm. 10
kemudian bahan diberikan gaya puntiran dengan
berat beban 500 hingga 2500 gram. Kemudian 5
sensor akan mengukur perubahan bentuk benda
0
yang kemudian masuk ke rangkaian pengolah
data. Data yang didapat oleh sensor diolah 0 1000 2000 3000
menjadi besaran modulus puntir bahan tersebut. Gambar 2: Grafik perubahan sudut terhadap massa
Dan ditampilkan pada layar. Seperti itulah beban (bahan 1, L:20cm)
gambaran metoda yang ideal.
Pada L = 30cm
Pada pengamatan kali ini data yang diambil
Table 2: data bahan 1 pada L 30cm
berupa sudut(derajat) perubahan pada koil dan
pada penggangu serta tegangan yang dihasilkan Beban Sudut Tegangan
antara koil dan medan penggangu tersebut. (gram) Pengganggu (volt) G(Gpa)
Hipotesa dari percobaan ini adalah besar (derajat)
perubahan sudut pada koil akan lebih besar 0 0 1.827 -
dibandingkan dengan sudut pada penggangu. 500 2 1.767 73.08065205
Tegangan akan semakin kecil ketika beban/gaya 1000 5 1.7227 58.46452164
yang digunakan untuk memuntir semakin besar. 1500 6 1.6883 73.08065205
2000 8 1.677 73.08065205
III. Data dan Pengolahan 2500 10 1.6352 73.08065205
Pada L = 20cm
Table 3: data bahan 2 pada L 20cm
Beban Sudut Tegangan
(gram) Koil (volt) G(GPa)
(derajat)
0 0 2.0163 -
500 8 1.8167 15.39519176
1000 12 1.6950 20.52692235
1500 17 1.6453 21.73438837 500 1 1.7219 53.55050219
2000 24 1.6188 20.52692235 1000 3 1.16762 35.70033479
1500 5 1.6699 32.13030131
30 2000 7 1.6483 30.60028697
2500 12 1.6314 22.31270925
20
15
10
10
0
0 1000 2000 3000
5
Gambar 4: Grafik perubahan sudut terhadap massa
beban (bahan 2, L:20cm) 0
0 1000 2000 3000
Pada L = 30cm
Table 4: data bahan 2 pada L 30cm Gambar 6: Grafik perubahan sudut terhadap massa
beban (bahan 3, L:20cm)
Beban Sudut Tegangan
(gram) Pengganggu (volt) G(GPa)
(derajat) Pada L = 30cm
Table 6: data bahan 3 pada L 30cm
0 0 2.0163 -
500 2 1.8167 41.0538447 Beban Sudut Tegangan
1000 6 1.6950 27.3692298 (gram) Pengganggu (volt) G(GPa)
(derajat)
1500 19 1.6453 12.96437201
0 0 1.7633 -
2000 20 1.6188 16.42153788
500 1 1.7219 35.70033479
1000 2 1.16762 35.70033479
25 1500 4 1.6699 26.77525109
20 2000 6 1.6483 23.8002232
15 2500 8 1.6314 22.31270925
10
10
5
0 8
0 1000 2000 3000 6
Gambar 5: Grafik perubahan sudut terhadap massa 4
beban (bahan 2, L:30cm) 2
VI. Pustaka
[1]http://softonezero.blogspot.com/2013/12/sifat
-elastis-benda-padat.html