TINJAUAN PEKERJAAN
2) Plesteran, 1 PC : 4 PP : 3 Kr
a) Peralatan yang digunakan
53
1. Sekop
2. Sendok spesi
3. Ember
4. Benang
b) Bahan
1. Pasir
2. Semen
3. Air
c) Tenaga kerja
1. Kepala Tukang
2. Tukang batu
3. Pekerja
4. Mandor
d) Cara pelaksanaan
1. Materil dan alat disiapkan dilokasi pekerjaan.
Material yang dipakai adalah : pasir, semen, dan air. Pasir
dibersihkan dari semua kotoran, air yang dipakai adalah air
dari sumber air tanah.
Pekerja mempersiapkan spesi dengan perbandingan 1 semen :
4 pasir pasang : 3 kerikil
2. Pasir dimasukkan kedalam kedalam concrete mixer terlebih
dahulu kemudian semen dengan perbandingan diatas diaduk
sampai pasir dan semen bercampur. Setelah terasa sudah
tercampur baru diberi air bersih secukupnya sesuai dengan
kebutuhan spesi dengan posisi concrete mixer masih
mengaduk. Setelah spesi sudah matang/campuran semen,
pasir, dan air merata, adukan spesi dituang ke kotak tempat
spesi.
3. Spesi dibawa ketempat pasang plesteran dimana tukang batu
dan pekerja sudah siap ditempat.
4. Sebelum plesteran dipasang terlebih dahulu semua
permukaan yang akan di plester dibersihkan. Apabila bidang
54
yang akan diplester terlalu kering maka terlebih dahulu
permukaan dibasahi menggunakan air bersih untuk
mendapatkan ikatan yang kuat antara spesi lama dengan spesi
baru.
5. Pekerjaan plesteran dikerjakan 1 (satu) lapis sampai jumlah
ketebalan 1,5 cm dan dihaluskan dengan air semen atau
sesuai dengan spektek dan petunjuk dari direksi.
6. Untuk menghindari retak-retak rambut pada permukaan
plesteran yang sudah selesai karena pengerasan, maka
permukaan plesteran yang sudah selesai harus dibasahi
dengan air selama 7 (tujuh) hari berturut-turut atau sesuai
dengan spektek dan petunjuk dari direksi.
7. Plesteran dibentuk sesuai dengan gambar kerja atau sesuai
dengan petunjuk direksi lapangan dan dirapikan sehingga
terlihat bagus.
8. Semua spesi yang jatuh atau tidak menempel dibersihkan dan
dibuang.
3) Pekerjaan beton (Mutu K-175)
1. Pekerjaan Beton rumah pengaman
2. Pekerjaan Beton plat injak + skerm banjir
a) Bekisting dan perancah
1. Peralatan yang digunakan
a) Alat bantu
b) Bahan
1. Tripleks 9 mm
2. Kayu kelas III, Kaso 5/7 cm
3. Paku
4. Minyak begisting
c) Tenaga kerja
1. Pekerja
2. Tukang kayu
3. Kepala tukang
55
4. Mandor
d) Cara Pelaksanaan
1. Pekerjaan ini dilakukan setelah pekerjaan beton terpasang
2. Begisting dibuat sesuai dengan bentuk dan ukuran beton
yang akan dicor
3. Permukaan begisting dilapisi dengan minyak begisting
sehingga memudahkan saat pembongkaran dan hasilnya
rapi serta licin.
b) Baja Tulangan BJ 24 polos
1. Baja Tulangan BJ 24 polos (Plat)
2. Baja Tulangan BJ 24 polos (kolom & balok)
a. Peralatan yang digunakan
1. Alat bantu
2. Bahan
3. Besi beton (polos / ullir)
4. Kawat ikat
b. Tenaga kerja
1. Pekerja
2. Tukang besi
3. Kepala tukang
4. Mandor
c. Cara Pelaksanaan
1. Ukuran besi tulangan digunakan sesuai ukuran dalam
gambar kerja. Besi dipotong sesuai ukuran dalam gambar
kerja
2. Kemudian besi dibengkokkan / ditekuk sesuai ukuran
dalam gambar kerja.
3. Besi tulangan kemudian diikat dengan kawat ikat beton
sesuai ukuran dalam gambar kerja.
c) Pengecoran beton Mutu K-225
1. Peralatan yang digunakan
Alat bantu
56
2. Bahan
a. Semen
b. Pasir
c. Air
d. Batu pecah 2-3 cm
3. Tenaga kerja
e. Pekerja
f. Tukang batu
g. Kepala tukang
h. Mandor
4. Cara Pelaksanaan
1. Pekerjaan ini dilakukan apabila begisting dan tulangan
terpasang
2. Memasang profil sebagai acuan untuk menunjukkn batas,
ukuran, bentuk dan elevasi
3. Pencampuran material dilakukan secara manual dengan
takaran 1pc : 4pp : 3 kr. tambahkan air kemudian aduk rata.
4. Tempat penampungan campuran harus terbuat dari
kayu,seng atau bahan lain yang tidak mempengarui kualitas
beton segar
5. Bidang dasar yang menerima campuran beton harus bersih
dari kotoran dan dibasahi.
6. Pengecoran pada begisring yang telah dibuat
7. Pemadatan beton dilakukan secara manual dan berhati-hati
agar begisting tidak terbongkar
8. Selama pengecoran beton dipadatkan menggunakan
penusuk besi beton
9. Pemadatan dilakukan sampai sedikit mungkin terdapat
rongga pada beton yang dicor.
10. Permukaan beton dirapihkan dan diratakan
11. Perawatan beton dilakukan minimal 7 hari.
57
4.2 Perhitungan Volume Pekerjaan
= 27,00 m2 = 375,00 m3
58
Sketsa dan Gambar Pelaksanaan Proyek
a. Tenaga kerja
1. Kepala tukang = 1 orang
2. Tukang = 8 orang
3. Mandor = 1 orang
b. Alat – alat yang digunakan
Peralatan tukang
c. Bahan – bahan yang digunakan
1. Semen portlant
2. Pasir pasang
3. Kerikil
4. Air
d. Perhitungan Volume
Luas = (1,50x0,60)
= 0,9m2
= 0,9 m2 x 15m
=13,5 m3
59
e. Sketsa dan Gambar Pelaksanaan Proyek
1.90
0.60 0.60
0.30
5.20
0.60
1.10
1.10
0.50
1.30 1.50
TULANGAN POT. I - I
Skala 1 : 50
a. Tenaga Kerja
1. Kepala Tukang = 1 orang
2. Tukang = 10 orang
3. Pelaksana = 1 orang
b. Alat – alat yang digunakan
1. Beton K-225
2. Peralatan tukang
c. Perhitungan Volume
Luas I = panjang x lebar
= 2,00x0,30
60
= 0,6m2
Luas II = panjang x lebar x tebal
= 4,30x0,30x0,35
= 0,4515 m3
Volume I + II
= 0,6m2+0,4515 m3
= 1,0515 m3
2.00
0.20
0.30
4.30
0.20 0.30
0.35
61
Sketsa dan Gambar Pelaksanaan Proyek
Sistem pengendalian alat adalah suatu sistem pengendalian yang dirancang agar
alat-alat yang digunakan dalam semua jenis pekerjaan dalam proyek tersebut
sesuai dengan perjanjian yang tertera dalam kontrak. Adapun tujuan lain dari
pengendalian alat agar alat-alat yang digunakan masih dalam keadaan baik dan
masih layak dipakai.
Pengendalian mutu adalah suatu bentuk sistem untuk mengendalikan mutu dari
bahan-bahan yang digunakan pada pelaksanaan suatu proyek. Tujuan dari
pengendalian mutu adalah agar bahan-bahan yang digunakan pada proyek tersebut
sesuai dengan spesifikasi yang ada dalam kontrak sehingga kualitas proyek dapat
terjamin sesuai dengan yang diharapkan.
62
Pengendalian Mutu terdiri atas:
63
4.4 Time Schedule Jadwal PKL
64