bentuk obat
Pasal 30 jadi.
(2) Gudang khusus atau
ruang khusus
(1) PBF yang menyalurkan sebagaimana dimaksud
Narkotika harus memiliki pada ayat
tempat
(1) berada dalam
penguasaan Apoteker
penyimpanan Narkotika
penanggung jawab.
berupa gudang khusus.
Pasal 31
(2) Dalam hal PBF
menyalurkan Narkotika
dalam bentuk bahan baku (1) PBF yang
dan menyalurkan
Psikotropika harus
memiliki tempat
obat jadi, gudang khusus
sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) harus penyimpanan
Psikotropika berupa
gudang khusus atau
terdiri atas: ruang khusus.
jadi.
Psikotropika
sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat
(2) berada
dalam penguasaan
Apoteker penanggung
jawab.
Golongan 1: Golongan 2:
- Asetorfina - Amineptina
- Etorfina - Metilfenidat
- Heroina - Sekorbarbutal
- Ketobemidona Golongan 4:
- Tiofentanil - Allobarbital
Golongan 2: - Alprazolam
- Asetildihidrokodeina - Aminoreks
- Dextropropoksifena - Bromazepam
- Dihidrokodeina - Diazepam
- Etilmorfina - Estazolam
- Kodeina
3.
4.
5.
6.
Pasal 45 Pasal 45
tembusan Kepala
(2) PBF yang melakukan Badan.
penyaluran Narkotika,
Psikotropika dan
(2) PBF yang melakukan
penyaluran Narkotika,
Prekursor Farmasi dalam Psikotropika dan
bentuk obat jadi wajib
membuat,
Prekursor Farmasi
dalam bentuk obat jadi
menyimpan, dan wajib membuat,
menyampaikan laporan
pemasukan dan
penyaluran menyimpan, dan
menyampaikan laporan
pemasukan dan
Narkotika, Psikotropika, penyaluran
dan Prekursor Farmasi
dalam bentuk obat
Narkotika, Psikotropika,
dan Prekursor Farmasi
jadi setiap bulan kepada dalam bentuk obat
Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi dengan
jadi setiap bulan
kepada Kepala Dinas
tembusan Kepala Kesehatan Provinsi
Badan/Kepala Balai. dengan
dengan tembusan
kepada Kepala Balai
setempat.
1. Persamaan
2. Perbedaan
Undang-undang
Nomor 35 Tahun
2009 tentang
Narkotika
1. Ditetapkan 12
Oktober 2009
Berlaku 12
Oktober 2009
Status: Hanya
untuk pelanggan
Status
2. Itrm/Jenis Barang