Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

PADA PM.MDENGAN MASALAH GANGGUAN RASA NYAMAN NYERI

DI RUMAH PELAYANAN SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG

DisusunOleh :

SINDY RETNO DAMAYANTI

(G0A017102)

PROGRAM DIPLOMA III KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2019
A. KONSEP DASAR LANSIA
1. DEFINISI LANSIA
Gerontologiberasaldaribahasa Latin,
yaitugerosberartiusialanjutdanlogosberartiilmu.
Gerontologimerupakancabangilmu yang mempelajari proses menuadanmasalah
yang terjadipadalanjutusia. Geriatriberasaldaribahasa Latin,
yaitugerosberartilanjutusiadaneatrieaberartikesehatanataumedis.
Geriatrimerupakancabangilmukedokteran yang berfokuspadamasalahkedokteran,
yaitupenyakit yang timbulpadausialanjut (Kushariyadi, 2010).
Lanjutusia (lansia) adalahpopulasimanusia yang telahmencapaiusia 65 tahun
(Touhy & Jett, 2014). Hal iniserupadengan yang diemukakanolehparaahli
gerontology yang
mengatakanbahwaseseorangdapatdikatakanlansiaapabilatelahmencapaiusia 65
tahun (Miller, 2012).
Lansiasendiriterbagidalambeberapatingkatanyaitulansiamudadenganrentangusia
65-74 tahun, lansiapertengahandenganrentangusia 75-84 tahun,
lansiasangattuadenganrentangusia 85 tahunkeatas (DeLaune& Ladner, 2002;
Mauk, 2006).
Menurutundang-undang No. 13 tahun 1998 tentangkesejahteraanlanjutusia di
Indonesia menyatakanbahwa yang dimaksuddenganlansiaadalahpenduduk yang
telahmencapaiusia 60 tahunkeatas. Sehinggasetiappenduduk Indonesia yang
telahberusia 60 tahunataulebihtelahmasukdalamkategorilansia. Lansia di
Indonesia diklasifikasikanmenjadi (1) kelompokusiaprasenilisyaituberusia 45-59
tahun (2) kelompokusialanjutyaituberusia 60 tahunkeatas (3)
kelompokusiarisikotinggiyaituberusia 70 tahunkeatasataupunberusia 60
tahunkeatasdenganmasalahkesehatan (DepartemenKesehatan RI, 2009).

2. PROSES MENUA
Proses menuaadalahperistiwa yang akanterjadipadalaki-lakidanperempuan,
baikmudamaupuntua (Miller,2012). Hal tersebutdikarenakan proses
menuamerupakanbagiandariperistiwasikluskehidupanmanusia.
Sikluskehidupanmanusiadimulaidarijanindanberakhirpadatahapanlanjutusiadanke
matian. Lanjutusiamerupakantahapakhirperkembanganmanusia.
Sehinggalansiaadalahmanusiadewasa yang telahmengalami proses
menuatahapakhir.

3. KLASIFIKASI
Klasifikasiberikutiniadalah limaklasifikasipadalansia.
a. Pralansia (prasenilis) yaituseseorang yang berusiaantara 45-59 tahun.
b. Lansiayaituseseorang yang berusia 60 tahunataulebih.
c. LansiaResikoTinggiyaituseseorang yang berusia 70 tahunataulebih/seseorang
yang berusia 60 tahunataulebihdenganmasalahkesehatan (Depkes RI, 2003).
d. LansiaPotensialyaitulansia yang
masihmampumelakukanpekerjaandan/ataukegiatan yang
dapatmenghasilkanbarang/jasa (Depkes RI, 2003).
e. LansiaTidakPotensialyaitulansia yang tidakberdayamencarinafkah,
sehinggahidupnyabergantungpadabantuan orang lain (Depkes RI, 2003).

4. KARAKTERISTIK
MenurutKeliat (1999) dan Maryam (2008),
lansiamemilikikarakteristiksebagaiberikut:
a. Berusialebihdari 60 tahun (sesuaidenganPasal 1 Ayat (2) UU No. 13
tentangkesehatan).
b. Kebutuhandanmasalah yang bervariasidarirentangsehatsampaisakit,
darikebutuhanbiopsikososialsampai spiritual,
sertadarikondisiadaftifhinggakondisimaladaptif.
c. Lingkungantempattinggal yang bervariasi (Maryam, 2008)

5. TIPE LANSIA
Di zamansekarang (zamanpembangunan), banyakditemukanbermacam-
macamtipeusialanjut. Yang menonjolantara lain:
a. Tipearifbijaksana.
Lanjutusiaini kaya denganhikmahpengalaman,
menyesuaikandiridenganperubahanzaman,
mempunyaidiridenganperubahanzaman, mempunyaikesibukan, bersikapramah,
rendahhati, sederhana, dermawan, memenuhiundangan, danmenjadipanutan.
b. Tipemandiri
Lanjutusiainisenangmenggantikegiatan yang hilangdengankegiatanbaru,
selektifdalammencaripekerjaandantemanpergaulan,sertamemenuhiundangan.
c. Tipetidakpuas
Lanjutusia yang selalumengalamikonfliklahirbatin, menentang proses penuaan,
yang menyebabkankehilangankecantikan, kehilangandayatarikjasmani,
kehilangankekuasaan, status, teman yang disayangi, pemarah, tidaksabar,
mudahtersinggung, menuntut, sulitdilayanidanpengkritik.
d. Tipepasrah
Lanjutusia yang selalumenerimadanmenunggunasibbaik, mempunyaikonsephabis
(“habisgelapdatangterang”), mengikutikegiatanberibadat, ringan kaki,
pekerjaanapasajadilakukan.
e. Tipebingung
Lansia yang kagetan, kehilangankepribadian, mengasingkandiri, merasa minder,
menyesal, pasif, acuhtakacuh (Nugroho, 2008).

6. TUGAS PERKEMBANGAN LANSIA


Menurut Duvall dalam Wong (2008) tugasperkembanganlansiameliputi:
a. mengalihkanperanbekerjadenganmasasenggangdanpersiapanpensiunataupensiunp
enuh
b. memeliharafungsipasangandanfungsiindividusertaberadaptasidengan proses
penuaan,
c. mempersiapkandiriuntukmenghadapi proses
kematiandankehilanganpasanganhidupdan/atausaudarakandungmaupuntemanseb
aya. Sedangkanmenurut Erickson
tugasperkembanganpadamasalansiaadalahintegritas ego (Stolte, 2003).

Menerimaapa yang telahdilakukanseseorangdenganbijaktanpamemperhatikan


rasa sakitdan proses yang terjadidalamperjalanannyamenjadibagiandaritugasini.
Sehinggadapatdisimpulkanbahwatugasperkembanganlansiaberintipadaadaptasida
npenyesuaianterhadapperubahan yang terjadipadalansiabaikdarifisik, psikologis,
dansosial.
B. KONSEP DASAR RASA NYAMAN NYERI
1. DEFINISI
Nyeriadalahsensasi yang rumit, unik, universal danbersifat individual ( Asmadi
2008). Nyeriadalahsuatukeadaan yang
mempengaruhiseseorangdaneksistensinyadiketahuibilaseseorangmengalaminya(
Tamsuri 2007 ).
Nyeriadalahpengalamansensorisertaemosi yang
tidakmenyenangkandanmeningkatkanakibatadanyakerusakanjaringan yang
aktualataupotensial. (Judith M. Wilkinson 2002).
Menurut International Association for Study of Pain (IASP),
nyeriadalahsensorisubyektifdanemosional yang tidakmenyenangkan yang
didapatterkaitdengankerusakanjaringanaktualmaupunpotensial,
ataumenggambarkankondisiterjadinyakerusakan.

2. ETIOLOGI
 Faktor fisiologis
- Efek opium yang diproduksi tubuh menghasilkan zat kimia yang berfungsi sebagai
regulator dalam beradaptasi terhadap nyeri.
 Faktor psikososial
- Kebudayaan
- Lingkungan ; seseorang mempengaruhi persepsi dan respon sakit
- Emosi : mempengaruhi persepsi sakit
- Harapan ; adanya orang lain
- Sistem nilai : individu berpengaruh terhadap persepsi dan respon nyeri
- Pengalaman terdahulu : pengalaman terdahulu tentang rasa sakit mempengaruhi
persepsi rasa sakit.
- Usia : usia sering mempengaruhi persepsi sakit individual

3. KLASIFIKASI
1. Nyeri akut
Selang waktunya lebih singkat dengan tanda – tanda klinis antara laina berkeringat
banyak, tekanan darah naik, nadi naik, pucat dan dengan respon pasien, umunya
menaggis, teriak atau mengusap daerah yang nyeri.
2. Nyeri kronis
Mempunyai selang waktu yang lebik lama dan dapat berlangsung lebih dari enam
bulan.
3. Nyeri intensitasnya
- nyeri berat ( 7 – 10 )
- nyeri sedang ( 3 – 6 )
- nyeri ringan ( 0 – 3 )
4. Nyeriberdasarkantempatnya
a. Pheriperal pain, yakninyeri yang
terasapadapermukaantubuh,misalnyapadakulit, mukosa
b. Deep pain, yaitunyeri yang terasapadapermukaantubuh yang
lebihdalamataupada organ-organ tubuh visceral.
c. Refered pain, yakninyeridalam yang disebabkankarenapenyakit
organ/strukturdalamtubuh yang ditransmisikankebagiantubuh di daerah yang
berbeda, bukandaerahasalnyeri.
d. Central pain, yaitunyeri yang terjadikarenaperangsanganpadasistemsarafpusat,
spinal cord, batangotak, talamusdan lain-lain.
5. Nyeriberdasarkansifatnya
a. Incidental pain, yaitunyeri yang timbulsewaktu-waktulalumenghilang.
b. Steady pain, yaitunyeri yang timbuldanmenetapsertadirasakandalamwaktu
lama.
c. Proxymal pain, yaitunyeri yang dirasakanberintensitastinggidankuatsekali.
Nyeritersebutbiasanya ± 10-15 menit, lalumenghilang, kemudiantimbullagi.

4. MANIFESTASI KLINIK
Gangguamtidur
a. Posisimenghindarinyeri
b. Gerakanmenghindarinyeri
c. Rautwajahkesakitan (menangis,merintih)
d. Perubahannafsumakan
e. Tekanandarahmeningkat
f. Nadimeningkat
g. Pernafasanmeningkat
Depresi,frustasi
5. PATOFISIOLOGI
Padasaatselsarafrusakakibat trauma jaringan, makaterbentuklahzat-
zatkimiasepertiBradikinin, serotonin danenzimproteotik. Kemudianzat-
zattersebutmerangsangdanmerusakujungsarafreseptornyeridanrangsangantersebuta
kandihantarkanke hypothalamus melaluisarafasenden. Sedangkan di
korteksnyeriakan di persiapkansehinggaindividumengalaminyeri. Selain d
ihantarkankehypotalamusnyeridapatmenurunkanstimulasiterhadapreseptormekani
n sensitive padatermosensitifsehinggadapatjugamenyebabkanataumengalaminyeri
(wahit chayatin,N.mubarak,2007)
6. ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Status kesehatan
Status kesehatan saat ini
 Alasan masuk
 Faktor pencetus
 Faktor memperberat nyeri ; ketakutan, kelelahan.
 Keluhan utama
 Timbulnya keluhan
 Pemahamanaan penatalaksanaan masalah kesehatan
 Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
 Diagnosa medik
2. Status kesehatan masa lalu
 Penyakit yang pernah dialami
 Pernah dirawat
 Operasi
 Riwayat alergi
 Status imunisasi
 Kebiasaan obat – obatan
3. Pengakajian riwayat nyeri
 Sifat nyeri ; ( P, Q, R, S, T )
P : provocating ( pemacu ) dan paliative yaitu faktor yang
meningkatkan atau mengurangi nyeri
Q : Quality dan Quantity
 Supervisial : tajam, menusuk, membakar
 Dalam : tajam, tumpul, nyeri terus
 Visceral : tajam, tumpul, nyeri terus, kejang
R : region atau radiation ( area atau daerah ) : penjalaran
S : severty atau keganasan : intensitas nyeri
T : time ( waktu serangan, lamanya, kekerapan muncul.
 Lokasi
 Intensitas
 Kualitas dan karakteristik
 Waktu terjadinya dan interval
 Respon nyeri

7. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Nyeriberhubungandenganinflamasijaringan ikat, pembuluh darah dan
membran mukosa
b. Keletihan berhubungan dengan peningkatan kebutuhan peningkatan energi
akibat penyakit kronis dan perubahan kimia tubuh
c. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri, perubahan sendi dan
kerusakan neuromuskular
d. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan penyakit kronis, perubahan
fungsi tubuh, ruam, lesi, dan purpura.
e. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan ruam, lesi, edema,
perubahan sirkulasi dan hambatan mobilitas fisik.

8. INTERVENSI
N Diagnosa NOC NIC
o

1. Nyeri berhubungan Tujuan dan kriteria hasil (NOC ) : - Lakukan


denganageninjurifi pengkajian
- Perubahan dalam rasa nyaman
sik, biologis, yang
- Penurunan tingkat nyeri
kimia. komprehensi
- Melakukan tindakan nyeri
f dari nyeri:
- Perasaan senang fisik dan psikologis
lokasi,
karakteristik,
durasi,
frekuensi,
kualitas,
intensitas
dan
presipitasi.
- Eksplorasi
faktor yang
mempengaru
hi nyeri
- Obsrvasi
respon
nonverbal
karena
ketidaknyam
anan
- Evaluasi
perkembang
an masa lalu
terhadap
nyeri
- Catat
perkembang
an tingkat
nyeri
- berikan
informasi
tentang nyeri
seperti
penyebab,
lamanya,
dan
antisipasi
terhadap
kenyamanaa
n nyeri
- Berikan
strategi
nonfarmakol
ogik
sebelum
dilakukan
prosedur
yang
menyakitkan
- Gunakan
komunikasi
terapeutik
untuk
meningkatka
n
pengetahuan
nyeri dan
penerimaan
respon klien
- Evaluasi
keefektifan
kontrol nyeri
2. Keletihan Tujuan dan kriteria hasil (NOC) : - Pantau pola
berhubungan tidur pasien
- Mengikutsertakan pasien
dengan dan jumlah
dalamtindakansebagaibagiandariaktivitashid
peningkatan jam tidurnya
upsehari-hari yang diperlukan.
kebutuhan - Pantau
- Beradaptasi dengan konsentrasi dan
peningkatan energi respon
penghematan energi
akibat penyakit kardiorespira
- Meningatkan daya tahan adekuat untuk
kronis dan si terhadap
beraktivitas
perubahan kimia - Dapat beraktivitas dalam melakukan aktivitas
tubuh kegiatan sehari - hari misalnya.
- Tidak letih dan lemas Takikardi,
disritmia,
dispnea,
pucat, dan
frekuensi
napas
- Pantau
lokasi dan
sifat ketidak
nyamanaan
atau nyeri
selama gerak
atau
beraktivitas
- Pantau
adnya
keletihan
fisik dan
emosi yang
berlebihan
pada pasien
- Pantau
asupan
nutrisi untuk
menjamin
keadekuatan
sumber
energi
- Jelaskan
pada pasien
tentang
penyebab
keletihan
dan proses
atau kondisi
penyakit
- Ajarkan
pasien
mengenalai
tanda dan
gejala
keletihan
yang
memerlukan
pengurangan
aktivitas
- Ajarkan
tehnik
pengaturan
aktivitas
untuk
mencegah
keletihan
- Konsultasika
n pada ahli
gizi dengan
pemberian
asupan
makanan
berenergi
tinggi
- Rencanakan
aktivitas
yang
mengurangi
keletihan
pada pasien
- Bantu pasien
dalam
melakukan
aktivitas
kehidupan
sehari - hari
sesuai
dengan
kebutuhan

3. Kerusakan Tujuan dan kriteria hasil (NOC) : - Kaji


mobilitas fisik kebutuhan
- Mendapatkan dan mempertahankan
berhubungan bantuan
mobilitas fungsional yang optimal
dengan nyeri, pelayanan
- Melakukan aktivitas sehari- hari secara
perubahan sendi kesehatan
mandiri
dan kerusakan akan
- Menyangga berat badan
neuromuskular peralatan
- Berjalan dengan menggunakan langkah –
pengobatan
langkah yang benar
yang tahan
- Menggunakan alat bantu secara benar
lama
dengan pengawasan
- Bantu
berjalan
untuk
mempertaha
nkan fungsi
tubuh
- Bantu pasien
dengan
penggunaan
pergerakkan
rom aktif
atau pasif
untuk
mempertaha
nkan atau
memperbaik
ai
fleksibilitas
sendi
- Ubah posisi
pasien untuk
memberikan
kenyamanan
dan
menurunkan
resiko
kerusakan
kulit
- Ajarkan
pasien
tentang
penggunaan
alat bantu
mobilitas
misal; ktuk,
walker dan
kursi roda
- Ajarkan dan
bantu pasien
dalam proses
perpindahan
misal; dari
tempat tidur
ke kursi roda
- Ajarkan
tehnik
ambulasi
dan
perpindahan
yang aman
- Instruksikan
pasien 8ntuk
memperhatik
an postur
tubuh yang
benar
- Kolaborasi
dengan ahli
terapi fisik
atau okupasi
untuk
meningkatka
n mobilitas
- Berikan
analgesik
sebelum
memulai
aktivitas
- Berikan
penguatan
positif
selama
aktivitas
4. Gangguan citra Tujuan dan kriteria hasil (NOC) : - Kaji dan
tubuh berhubungan dokumentasi
- Pasien dapat mengidentifikasi kekuatan
dengan penyakit kan respon
pasien
kronis, perubahan - Pasien mengetahui perubahan aktual pada verbal dan
fungsi tubuh, ruam, penampilan tubuh non verbal
lesi, dan purpura. - Pasien akan megambarkan perubahan aktual pasien
pada fungsi tubuh tentang
- Pasien dapat memelihara hubungan sosial tubuh pasien
yang dekat dan hubungan personal - Tentukan
bagaimana
respon anak
terhadap
reaksi orang
tua, sesuai
dengan
kebutuhan
- Beri
dorongan
atau pasien
atau
keluarga
untuk
mengungkap
akan
perasaan
- Bantu pasien
atau
keluarga
untuk
mengidentifi
kasi
mekanisme
koping dan
kekuatan
personal
- Kolaborasi
dengan
merujuk
kepada
layanan
sosial untuk
merencanaka
n perawatan
pasien atau
keluaraga
- Instruksikan
anak tentang
fungsi dari
bagian tubuh
sesuai
dengan
kebutuhan
- Ajarkan
orang tua
tentang
pentingnya
respon
mereka
terhadap
perubahan
tubuh anak
dan
penyesuaian
dikemudian
hari, sesuai
kebutuhan
- Pertahankan
kebiasaan
berpakaian
tentang
hubungan
personal
yang dekat
5. Kerusakan Tujuan dan kriteria hasil (NOC) : - Pantau
integritas kulit proses
- Pemeliharaanintegritaskulit.
berhubungan penyembuha
- Terbebas adanya lesi jaringan
dengan ruam, lesi, n luka
- Tidak ada ruam
edema, perubahan - Bersihkan
- Tidak ada eritema disekitar luka
sirkulasi dan luka pada
hambatan mobilitas daerah
fisik. sekitar kulit
- Lakukan
-
pengawasan
kulit untuk
mempertaha
nkan
intergritas
membran
mukosa dan
kulit
- Perawatan
luka untuk
mencegah
komplikasai
luka
- Kaji tanda –
tanda vital
pasien
- Catat
karakteristik
luka
meliputi;
lokasi
kedalaman
luka, luas,
adnya
eksudat,
warna, dan
bau
- Kaji adanya
tanda –
tanda infeksi
luka lokal
misal; nyeri
palpasi,
edema,
pruritus dan
eksudat
- Ajarkan
keluarga
tentang
prosedur
perawatan
luka
- Konsultasika
n pada
dokter
dengan
pemberian
maknan dan
nutrisi
secara
enteral dan
parental
untuk
meningkatak
an
penyembuha
n luka
- Evaluasi
tindakan
pengobatan
atau
pembalutan
topikal
meliputi
balutan
absorbent
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi. 2008. KonsepdanAplikasiKebutuhanDasarKlien. SalembaMedika : Jakarta


Capernito, Linda Juall. 2001. AsuhankeperawatanEdisi 8. EGC : Jakarta
Judith M. Wilkinson. 2006. Diagnosakeperawatandenganintervensi NIC dankriteriahasil
NOC. EGC. Jakarta.
Mubarak, Iqbal. 2007. Bukuajar :Kebutuhandasarmanusia. EGC. Jakarta.
Tamsuri, A. 2007. DiagnosaKeperawatanDenganIntervensi NIC danKriteria NOC. EGC
:PenerbitBukuKedokteran Jakarta.
Wartonah. 2003. Kebutuhandasarmanusiadan proses keperwatan. SalembaMedika.
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai